Luka Bakar
Luka Bakar
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit (inbalance elektrolit) dan masalah distress pernapasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar dan bekas luka (scar).
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Diagnosis o 1.1 Etiologi o 1.2 Derajat Luka Bakar o 1.3 Luas Luka Bakar 2 Manajemen o 2.1 Pre Hospital o 2.2 Hospital 3 Perawatan Luka 4 Referensi 5 Pranala luar 6 Pranala luar 7 Pranala luar
[sunting] Diagnosis
Diagnosis luka bakar harus meliputi: 1. Etiologi
[sunting] Etiologi
Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal: 1. 2. 3. 4. 5. Panas (misal api, air panas, uap panas) Radiasi Listrik Kimia Laser
Bahan kimia chemicals yang dapat menyebabkan luka bakar adalah Asam kuat atau basa kuat acids atau bases.[1] Luka bakar akibat bahan kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang tajam dan dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida]], silver nitrate, dan bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).[2] Asam hidroflorik dapat menyebabkan kerusakan tulang, namun jenis kerusakan yang terjadi sulit dibuktikan.[3]
Derajat 2
Epidermis Superficial (Lapisan papillary) dermis Sampai pada lapisan berwarna putih, Tidak terlalu sakit seperti superficial derajat 2. sulit dibedakan dari full thickness Dermis dan struktuir tubuh dibawah dermis Fascia, Tulang, Otot
Berat, adanya eschar seperti kulit yang melelh, cairan berwarna , tidak didapatkan sensasi rasa sakit
Luka bakar juga harus diklasifikasikan sesuai dengan TBSA ( total body surface area ), dengan mempertimbangkan daerah dengan luka bakar jenis partial thickness atau full thickness (Luka bakar jenis superficial thickness tidak banyak digunakan).
Pre Hospital
Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk mencari air. Hal ini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya. Sedanguntuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matika sumber listrik dan bawa orang yang mengalami luka bakar dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. Janga membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka karena dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang terekspose udara luar dan menyebabkan dehidrasi. Orang dengan luka bakar biasanya diberikan obat-obatan penahan rasa sakit jenis analgetik : Antalgin, aspirin, asam mefenamat samapai penggunaan morfin oleh tenaga medis
Hospital
Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu. 1. Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah: riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam. 2. Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya pneumothorax, hematothorax, dan fraktur costae 3. Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan Formula Baxter. Formula Baxter 1. Total cairan = 4cc x berat badan x luas luka bakar 2. Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama, dan sisanya dalam 16 jam berikutnya
LUKA BAKAR DERAJAT II B - ADA GELEMBUNG - KULIT KEABU-ABUAN ,PUTIH ,KERING TIDAK TERLALU NYERI - SEMBUH DENGAN SIKATRIKS - UMUMNYA PERLU SKIN GRAFT
berat ringan nya luka bakar: A. Ringan: luka bakar derajat I luka bakar derajat II seluas < 15% luka bakar derajat III seluas < 2% B. Sedang: luka bakar derajat II seluas 10-15% luka bakar derajat III seluas 5-10% C. Berat : luka bakar derajat II seluas >20% luka bakar derajat II yang mengenai wajah, tangan, kaki, alat kelamin, atau persendian sekitar ketiak luka bakar derajat III seluas >10% luka bakar akibat listrik dengan tegangan >1000 volt luka bakar dengan komplikasi patah tulang, kerusakan luas jaringan lunak atau gangguan jalan napas
airway nilai trauma jalan napas potensial obstruksi TRAUMA INHALASI *luka bakar pada wajah *hangusnya alis /bulu hidung/ kumis/ rambut depan *inflamasi akut orofarinks *sputum kehitam2an *anamnese terkurung dalam kepungan api / ruangan tertutup *keracunan CO
breathing awas keracunan CO inhalasi gas beracun, partikel karbon trauma thermis langsung pemberian oksigen , bila perlu pakai ventilator intubasi endotracheal pemeriksaan gas darah dan kadar CO circulasi infus ( luka bakar >20% ) monitor tanda vital diuresis : dewasa 30 50 cc / jam anak 1cc / kg BB / jam kebutuhan cairan untuk resusitasi : 4 cc / kg BB / % LLB / 24 jam pertama untuk 8 jam pertama untuk 16 jam berikutnya dihitung mulai saat kejadian monitor jantung dan diuresis modifikasi baxter untuk anak 2 cc / kg BB / % LLB kebutuhan faali : < 1 thn 100 cc / kg BB 1-5 75 cc / kg BB 5 15 50 cc / kg BB MASALAH YANG DIHADAPI: Jenis cairan Jumlah cairan Patokan pemberian cairan yang terbaik adalah berdasarkan pemantauan: produksi urin per jam tekanan vena sentralis (central venous pressure/CVP) Penentuan luas luka bakar Berat badan pasien Medikasi Infeksi
secundair survey pemasangan NGT untuk semua luka bakar diatas 30% pemberian obat2an