Anda di halaman 1dari 12

Unggul Handal Terdepan

Media Informasi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H Izin terbit : SK Dekan No 28 Tahun 2011 www.fsh-uinjkt.net

AKADEMISI PILIHAN

catatan redaksi

Menanti Matahari

ilsuf abad pertengahan eropa, Francis Bacon pernah mengatakan If the mountain will not come to Mohammed, then Mohammed must go to the mountain yang artinya kurang lebih jika kesempatan itu tidak datang maka kita harus menjemput kesempatan itu Kaitannya dengan Fakultas Syariah dan Hukum bahwa diusianya yang ke 46, FSH terus melakukan upaya-upaya menjemput kesempatan dan tantangan yang ada. Seperti pada bulan April dan Mei ini, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum yang sering menyebut sebagai Bulan Syariah menggelar hajatan tahunan yang mendatangkan berbagai tamu undangan untuk menyemarakkan kegiatan-kegiatan bertaraf nasional. Sebut saja misalnya Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH dan Prof. Dr. Muladi yang datang ke Fakultas Syariah dan Hukum untuk membincang RUU KUHP dan KUHAP, pembaca bisa membaca lengkap di edisi ini. Selain itu dalam rangka peningkatan mutu layanan, FSH siap lepas landas untuk menyandang sertifikat internasional ISO, menyusul diterapkannya ISO yang kian marak di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun kado teristimewa pada dies natalis Fakultas Syariah ini adalah keluarnya nama Prof. Dr. HM Amin Suma menjadi pemenang Islamic Finance Award untuk kategori Akademisi. Penghargaan ini kian melengkapi titel Fakultas Syariah dan Hukum. Bahwa selain sebagai institusi unggulan, FSH juga memiliki insan akademis pilihan yang siap dan sanggup untuk membawa FSH dan UIN ke gerbang masa depan yang gemilang. Matahari tidak pernah terlambat bersinar, dan cahayanya menjadi penerang serta simbol harapan kebaikan. Selamat Ulang Tahun ke 46 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Selamat membaca

Prodi Muamalat FSH

Membincang Obligasi Syariah


Sejak Goldman Sachs, salah satu institusi keuangan terbesar di United States, menerbitkan Islamic Bonds atau Obligasi Syariah Sukuk, dilaporkan telah memicu beberapa lembaga keuangan lain yang melakukan aksi serupa. Bloomberg melaporkan bahwa Kementerian Keuangan Inggris disinyalir telah berniat menerbitkan sukuk dalam rangka meningkatkan pendapatan negara itu hingga 3 Triliun US Dollar. Perbincangan ini sempat mengemuka dalam sebuah diskusi Studium General yang digelar oleh Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Senin, 29 April 2013 di ruang Teater FSH Lantai 2. Selain Inggris, Indonesia juga dicatat sebagai negara yang kini serius dalam menerbitkan obligasi Syariah. Dahlan Siamat, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan RI menuturkan hal itu di sela-sela perbincangan Sukuk di Indonesia. Lebih jauh Dahlan menyebutkan bahwa RI telah menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara dalam rangka meningkatkan pendapatan negara, tujuannya selain sebagai devisa tentu untuk membantu pemerintah dalam melakukan pembangunan infrastruktur. tujuan penerbitan sukuk ini adalah untuk mendiversifikasi instrumen pembiayaan APBN, mengembangkan pasar keuangan syariah, membiayai pembangunan proyek infrastruktur, alternatif instrumen investasi, memperluas basis investor, mengoptimalkan penggunaan BMN, dan menciptakan benchmark sukuk Ujar Dahlan. Melihat pentingnya peranan sukuk ini Kementerian Keuangan, masih menurut Dahlan telah menerbitkan berbagai instrumen sukuk

Saumi Rizqiyanto

Managing Editor Warta Syariah

BERSAMBUNG KE HAL 9
Pengarah Prof. Dr. HM Amin Suma, MA, MM Dewan Redaksi Dr. Ahmad Mukri Adji, MA, Dr. Phil JM Muslimin MA, Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH, Pemimpin Redaksi Nurrochim, LLM Redaktur Pelaksana Savmi Rizqiyanto, Redaktur Mara Sutan Rambe SHI, Indra Rahmatullah SHI, Ahmad Mashudi, SKom Desain dan Tata Letak Tim Kreatif Warta Syariah Alamat Redaksi Ruang Pusdatin Lt 5 FSH UIN Jakarta Jln. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat Jakarta Selatan 15412 Telp/Fax. 021-74711537/7491821 Email wartasyariah_fshuinjkt@yahoo.com follow warta syariah on twitter @wartasyariah.

SK Dekan No 28 Tahun 2011 Terbit sejak April 2009 Diterbitkan Oleh Pusat Data dan Informasi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H

Internasional Standard Organization ISO

FSH Tengah Mempersiapkan Sertifikat ISO


Dalam rangka meningkatkan kualitas standar layanan akademik Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggaet badan konsultasi Komite Akreditasi Nasional Sucofindo untuk menerapkan standar baku pelayanan akademik yang berstandar Internasional atau dikenal dengan istilah ISO. Demikian dikatakan oleh Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Prof. Dr. HM Amin Suma, SH, MA, MM disela-sela rapat koordinasi TIM INTI ISO yang digelar pada Jumat 3 Mei 2013 di Ruang Meeting Lantai 2 Fakultas Syariah. Lebih lanjut Dekan menekankan bahwa penyelenggarakan kegiatan ISO ini bukanlah ajang latah atau mengikuti lembaga-lambaga lain yang sudah terstandarisasi ISO seperti pada tataran Rektorat dan beberapa Fakultas lain yang ada di lingkungan UIN. Namun jauh-jauh hari sejatinya sudah direncanakan. (penerapan) ISO ini bukan tibatiba mengada-ngada apalagi ngasal dan ikut-ikutan, yang pasti dari dulu ISO ini direncanakan dari pihak pusat, katanya mau serentak semuanya, tapi dalam pelaksanaan tidak seperti itu. Oleh karenanya bukan berarti ikut-ikutan tetapi karena memang ingin terstandarisasi, itu substansinya Ujar Dekan FSH tersebut. Kemudian yang menjadi pertanyaan apa substansi dari ISO ini mengingat bahwasanya Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta adalah instansi negeri yang tidak terlalu butuh akan standarisasi semacam ini. Anggapan itu ditepis oleh Amin Suma yang dengan gamblang menjelaskan pentingnya standarisasi ISO ini inti dari ISO inikan menulis apa yang kita kerjakan, dan mengerjakan apa yang kita tulis. Ini sesuai dengan tuntunan AlQuran Surat AlBaqarah ayat 282 yang mengajarkan kita untuk tertib administrasi, tertib prosesi dan tertib laporan serta tertib pertanggung jawaban, ini substansi ISO menurut saya Kata Amin Suma. Namun apakah kemudian dengan adanya penerapan ISO ini juga menjadi standar keilmuan di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum. Dekan menegaskan bahwa ISO ini hanya bersifat administratif bukan tolak ukur kualitas keilmuan. dengan adanya pengakuan dari Komite Akreditasi Nasional Sucofindo ini sudah barang tentu kualitas dalam hal administrasi sudah berstandar internasional namun kalau dalam ilmu apalagi perilaku tentu bukan itu satu-satunya standar, jadi ISO ini adalah standar dalam hal administrasi Pelaksanaan ISO itu sendiri diprediksikan akan memakan waktu hingga tiga bulan dengan intensitas konsultasi hingga dua puluh kali. Namun dekan FSH tersebut menggantungkan harapan agar pelaksanaannya bisa dipercepat mengingat FSH sudah banyak dibantu oleh fakultas lain semisal FST, FITK dan FDI yang menyediakan form-form dan bantuan lainnya kita sih berharap mudah-mudahan ya sesuai dengan pertemuan yang normalnya 20 kali. Tapi ya kita berharap bisa kurang dari 20, kalau biasanya konsultasi 1 jam maka kita tambah 2 jam, supaya bisa dimampatkan jadi 15 kali pertemuan, kan juga sudah disipakn form-form dari fakultas lain tutur dekan. Dengan bantuan fakultas-fakultas tersebut, Dekan meyakini FSH sudah sangat siap dari segi infrastruktur, sumber daya dan biaya dalam menyandang sertifikat ISO ini. Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H 3

Akademisi Pilihan
Merriam Webster mendefiniskan akademisi sebagai orang atau anggota yang menjadi bagian dari perguruan tinggi yang mempromosikan literature keilmuan, filsafat pemikiran, seni dan ilmu pengetahuan. Dari term ini bisa ditarik kesimpulan bahwa semua dosen yang menjadi bagian dari perguruan tinggi adalah seorang akademisi. Tapi apa yang membuat seorang akademisi itu berada diatas rata-rata, standing out of the crowd, berdiri menjulang tinggi diatas kerumunan. Jawabannya pasti, akademisi itu memiliki diferensiasi.

eonardo Da Vinci, member dari Guild of Saint Luke, sebuah perkumpulan akademis Italia selain dikenal sebagai seniman yang masyhur, juga dikenal sebagai ahli matematika, sehingga tak jarang lukisannya penuh dengan perhitungan. Seperti lukisan Monalisa yang menggambarkan ketajaman penghitungan spasial dan simetris. Dunia juga mengenal Muhammad Ibnu Musa AlKhawarizmi, anggota dewan universitas Baghdad (Dar El Hikma) yang masyhur dengan temuannya di bidang Algoritma, yang menjadi basis pemrograman computer saat ini, dan tidak hanya itu, kitab nya yang berjudul Surat Al Ard (The Shape of The Earth) menjadi rujuan utama dalam hal geografi dan astronomi. Dua akademisi ini menjadi standar definisi seorang akademisi pilihan. Garis sejarah terus berlangsung dan dunia masih menyaksikan keajaiban keajaiban akademisi yang terus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia. Tapi keajaiban itu tidak selalu dalam magnitude yang besar dan mempesona, bahkan dalam sekup yang lebih kecil, generasi saat ini masih bisa menyaksikan pergumulan keilmuan yang mengagumkan. Dalam lingkup yang lebih strategis, Fakultas Syariah dan Hukum belakan4 Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H

gan ini menyaksikan anugerah tersebut. Sivitas akademik boleh berbangga karena Dekan Fakultas Syariah dan Hukum mendapat sebuah penghargaan akademisi terpilih pada ajang Islamic Finance Award 2013 yang digelar pada awal tahun ini. Dewan juri menjatuhkan penghargaan kepada Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM sebagai akademisi terpilih karena dinilai selain memiliki beragam kecakapan ilmu, seperti ilmu tafsir ahkam dan ekonomi syariah, yang ditandai dengan terbitnya buku Mengurai Serat Menggali Akar Ekonomi dan Keuangan Syariah, yang menjadi rujukan di berbagai perguruan tinggi juga memiliki kontribusinya yang nyata dalam pengembangan ekonomi syariah. Selain duduk sebagai Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, beliau juga sudah melang melintang memberikan pengarahan dan supervisi syariah pada lembaga-lembaga negara dan privat. Sebut saja BAMUIS BNI, BAZIS DKI, YBM BRI, BAZMA Pertamina, Bank Permata dan lain sebagainya yang menjadikan beliau pantas untuk menyabet gelar akademisi pilihan pada ajang Islamic Finance Award 2013 Masyarakat Ekonomi Syariah dan Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia.[]

Karya dan Kiprah


Prof. Dr. HM Amin Suma, SH, MA, MM dalam Ekonomi Syariah
Karya Akademis Diantara karya-karya Prof. Amin Suma, berikut adalah karya-karya beliau dalam pemikiran ekonomi syariah 1. 2. 3. 4. 5. Ijtihad Ibnu Taimiyah Dalam Bidang Fiqh Islam Membangun Ekonomi Berbasis Kitab Suci Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam Asuransi Syariah dan Konvensional Tafsir Ayat Ekonomi

Kiprah Akademis

1.

Anggota Senat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Dekan dan Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum 3. Guru Besar Tidak Tetap Pasca Sarjana Universitas Indonesia Kajian Timur Tengah dan Islam 4. Visiting Lecture Universitas Sains Islam Malaysia 5. Dewan Pakar Lembaga Fatwa Asia Tenggara 6. Peneliti Penerapan Syariat Islam dan Implementasinya di Berbagai Negara 7. Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia 8. Ketua Umum MPN Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia 9. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Masyarakat Ekonomi Syariah 10. Dewan Pakar Ikatan Ahli Ekonomi Islam 11. Anggota Majelis Pertimbangan Kementerian Kesehatan RI

Wawancara Khusus

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

Di usianya yang ke 55 Tahun, ada kado istimewa yang diterima Prof. Dr. HM Amin Suma, SH, MA, MM. Kiprah dan Pengabdian beliau dalam bidang Ekonomi Syariah selama ini membawanya meraih gelar nominator Islamic Finance Award untuk kategori Akademisi mengalahkan banyak kandidat lainnya. Tentu ini prestasi yang membanggakan. Warta Syariah berbincang-bincang banyak hal dengan Prof. Amin Suma mengenai penghargaan ini. Bagaimana rasanya mendapatkan penghargaan akademisi terpilih? Pertama tentu saya dan kita semua, keluarga, keluarga besar FSH dan mudah-mudahan masyarakat UIN wajib bersyukur ke hadirat Allah swt, pada dasarnya ini bukan prestasi pribadi tetapi prestasi bagi FSH khususnya dan UIN pada umumnya. Terima kasih kepada MES atas prakarsa semacam itu, karena merupakan hal yang positif, selain bersyukur, berterima kasih sekaligus juga tentu ada peluang dan tantangan. Peluang untuk kita bekerja lebih bagus lagi, lebih giat lagi, lebih tulus lagi. Selain itu ini juga tantangan bagi FSH bagaimana mengelola dan mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia ini. Bagaimana ceritanya sampai bisa mendapatkan penghargaan ini. Awalnya sebenarnya MES berdasarkan rapat pengurus ingin memberikan pengakuan dan penghargaan pada lembaga maupun tokoh yg dipandang layak atas prestasinya dalam menggali, mengembangkan dan terus mengusahakan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. Ada yang mewakili dari kesejarahan Prof Dr. Amin Aziz (Perintis Ekonomi Syariah) dari regulasi ada Karnaen Purwaatmaja praktisi IDB. Nah saya kebetulan mewakili kategori akademisi. Tentu keterpilihan saya juga tidak muncul begitu saja. Dalam pertemuan MES yang dipimpin oleh Muliaman D Haddad itu muncullah nominasi namanama baik lembaga maupun perseorangan. Saya tidak tahu kenapa nama saya muncul, nah dari nama-nama itu diminta untuk mengirimkan curriculum vitae termasuk saya. Nominasi nama yang banyak itu kemudian mengerucut terus sampai akhirnya saya terpilih. Atas dasar apa sehingga akhirnya dewan juri memutuskan nama Prof Amin Suma keluar pemenang kategori akademisi untuk Islamic Finance Award MES dan KBC ini? Lho kalau itu saya kurang tahu, silakan lah anda tanyakan kepada para dewan juri, saya dengar sih ada polling tapi silakan anda gali lebih dalam. Sudah sejauh mana sepak terjang Prof Amin Suma dalam memperjuangkan ekonomi syariah. Jadi bahwa saya menggeluti, mencintai dan mengamalkan ilmu syariah bisa dikatakan sejak kecil, saya mengerti musyarakah itu karena kakek saya itu saudagar yang sudah menerapkan ilmu syariah itu. Saya pun hidup dengan keluarga yang selalu mengamalkan ilmu syariah sehingga ya bisa dikatakan berkah. Sewaktu sekolah menengah saya dan teman-teman sudah sering berdagang seperti beras, ayam, kelapa dsb. Menginjak bangku kuliah saya berpindah profesi menjadi guru privat dan pernah juga mengajar ngaji dan ilmu agama sampai singkat cerita sewaktu di PTIQ saya diminta mengajar ilmu Fiqih Muamalah dan Tarikhul Qada. Sesudah saya menjadi doktor, saya mengajar Ilmu Fiqih Muamalah di Fakultas Syariah sini, kemudian di Trisakti, Ibnu Khaldun dsb. Pada waktu pembukaan pertama bank syariah di Indonesia ini saya juga sudah ikut serta memberikan pandangan-pandangan di ICMI, MUI dsb. Setelah itu saya diminta untuk duduk di lembaga zakat di BAMUIS BNI 46, saya juga aktif di BAZIS DKI sebagai dewan pertimbangan pada awal tahun 2000, pada tahun yang sama saya juga bergabung di Dompet Dhuafa Republika pada tahun 1993. Lalu saya diminta sebagai dewan pertimbangan BAZMA mi-

lik Pertamina. Lalu di YBM BRI, Bank Permata dan lainnya, gak usahlah saya sebut satu persatu nanti jadi panjang. Lalu apa efek dari penghargaan ini untuk institusi, FSH khususnya dan UIN umumnya? Penghargaan ini semata-mata bukan kepada pribadi Amin Suma dan keluarga tapi juga untuk FSH dan UIN. Ini maknanya sebagai sebuah pengakuan bahwa keberadaan ekonomi syariah di FSH satu hal yang sangat layak. Mudahmudahan impact nya kesitu, karena dunia praktisi mengakui keberadaan pengkajian ekonomi dan keuangan syariah di Fakultas Syariah dan Hukum. Kalau Negara saja memberi kekhususan untuk Aceh, Jogja dan Papua, apa salah kalau fakultas ini mengacu kesitu, apalagi dari segi sejarah sudah dibuka program ini dengan nama Qismul Muamalah. Sehingga harapannya keberadaan Program Studi Ekonomi Islam terutama Perbankan Syariah, Asuransi Syariah dan Manajemen Zakat Wakaf tidak salah. [] Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H 5

Seminar Nasional RUU KUHP dan KUHAP

Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) menyerahkan draft RUU KUHP dan RUU KUHAP kepada Komisi III DPR pada 6 Maret 2013 melalui Rapat Kerja antara Komisi III DPR RI bersama Menteri Hukum dan HAM yang didamping oleh Dirjen Peraturan Perundang-undangan serta Pimpinan Unit Eselon I dan Eselon II lainnya beserta jajaran dari kementerian Hukum dan HAM serta Anggota Tim yang terlibat dalam pembahasan penyusunan RUU KUHP dan RUU KUHAP, yang masing-masing diwakili instansi terkait yakni Kepolisian, Kejaksaan Agung, dan Mahkamah Agung. Selanjutnya, DPR akan membahas ini untuk kemudian disahkan sebagai UU.

enyerahan draft kedua RUU itu disampaikan langsung oleh Menkum HAM Amir Syamsuddin beserta tim pembahas didampingi Kabareskrim Komjen Pol. Sutarman sebagai perwakilan Polri. Dalam sesi pandangan fraksi-fraksi, seluruh fraksi menyatakan setuju untuk membahas kedua draft RUU usulan pemerintah tersebut. Dalam pembahasannya kemudian, Komisi III DPR membentuk Panja RUU KUHP dan RUU KUHAP. Komisi III juga akan turun ke daerah untuk meminta aspirasi masyarakat. Disetujuinya penyerahan RUU tersebut oleh semua Fraksi karena RUU ini merupakan RUU yang di tunggu-tunggu dan menjadi momen yang bersejarah bagi bangsa Indonesia dimana selama ini masih menggunakan KUHP dan KUHAP buatan Belanda sejak tahun 1899 yang hanya di alihbahasakan menjadi bahasa Indonesia. Hanya saja pembahasan bersama antara Pemerintah dan DPR RI 6 Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H

memerlukan waktu dalam penyelesaian RUU menjadi UU. Kedua RUU itu amat penting guna menjaga keseimbangan kepentingan tersangka, saksi, maupun korban dan memberikan kepastian hukum, perlindungan hukum bagi tersangka, saksi maupun korban. Pembahasan RUU KUHP dan RUU KUHAP dilakukan secara beriringan karena kedua RUU itu saling berkaitan. Perkembangan hukum telah banyak terjadi baik di dunia internasional maupun nasional sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat, untuk KUHP dan KUHAP sendiri di Belanda telah terjadi beberapa kali perubahan sehingga sudah sangat jelas bahwa Undang-Undang KUHP dan KUHAP yang berlaku sekarang ini sangat memerlukan perubahan untuk mengakomodir permasalahan-permasalah di bidang Hukum Pidana yang terjadi pada masyarakat Indonesia.

RUU KUHP dan RUU KUHAP itu harus disosialisasikan kepada masyarakat. Diharapkan masyarakat memberikan masukan bagi penyempurnaan kedua RUU itu. Selain itu, kehadiran kedua RUU itu juga dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan para penegak hukum terhadap pedoman hukum yang lebih baik sehingga mereka bisa menjadikannya sebagai dasar pedoman utama dalam membuat konsep kriminalisasi. Sementara itu, KUHP merupakan produk kolonial Belanda. Karena itu, penyusunan RUU KUHP perlu dilakukan untuk membangun hukum yang berjiwa dan berkepribadian Indonesia. RUU KUHP bukan sekedar melakukan perubahan seperlunya yang mengganti baju kolonial menjadi kemasan nasional, melainkan wujud dari kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Kita ingin membangun sistem hukum yang berjiwa Indonesia. Pada sisi lain, RUU KUHAP membutuhkan penyempurnaan dan perubahan seiring dengan modernisasi. Ini perlu dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan tersangka, saksi, maupun korban. Dalam RUU KUHAP terdapat beberapa substansi pokok termasuk mempertegas asas legalitas. Selain itu, ia juga menekankan keseimbangan antara penyidik dan penuntut umum. RUU KUHAP harus menjadi pedoman

DAFTAR PEJABAT STRUKTURAL FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UINSYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dekan Pudek Bid. Akademik Pudek Bid. Administrasi Umum Pudek Bid. Kemahasiswaan dan Alumni Kabag Tata Usaha Kasubag Akademik Kasubag Umum Kasubag Keuangan dan Kepegawaian Ketua Prodi SAS Sekretaris Ketua Prodi SJS Sekretaris Ketua Prodi PMH Sekretaris Ketua Prodi MU Sekretaris Ketua Prodi Ilmu Hukum Sekretaris Koordinator Program Double Degree Sekretaris Direktur Program Magister Sekretaris Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM Dr. H. Mukri Aji, MA
Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH, MA,MM (Plt)

Dr. H. Phil. J.M Muslimin, MA Drs. H. Sadeli Dra. Madinatul Musyarafah Dra. Happy Hayati Dhian Sukmaningsih, SH Drs. H. Basik Djalil, SH, MA Hj. Rosdiana MA Dr. Asmawi, M.Ag Afwan Faizin, MA Dr. H. Muhammad Taufiki, M.Ag M. Fahmi Ahmadi, MSi Dr. Euis Amalia, M.Ag Mumin Rouf, MA Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA Abu Thamrin, SH, MHum Dr. H. Ahmad Tholabie Kharlie, MAg Ismail Hasani, SH, MH Prof. Dr. Atho Mudzhar, MSPD Dr. H. Hasanuddin, MA

utama hukum acara pidana khusus. Beragam alasan inilah yang melatar belakangi diselenggarakannya Seminar dan Lokakarya Nasional Bertajuk Membedah dan Merajut RUU KUHP dan KUHAP Menuju Hukum Pidana dan Acara Pidana yang Berkeindonesiaan yang digelar di Auditorium Utama Prof. Dr. Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 24-25 April 2013. Turut hadir dalam perhelatan ini, antara lain Prof. Muladi yang merupakan pakar hukum pidana dan juga Ketua Tim Perancang RUU KUHP dan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, mantan Menkumham yang juga master hukum tata negara yang dimiliki oleh republik ini. Selain itu turut hadir pula Dr. Mudzakkir, S.H, M.Hum (Anggota Tim Perancang RUU KUHP) Dr. Wahiduddin Adams, S.H, M.A (Dirjen PUU Kemenkum HAM RI) dan Dr. Chairul Huda, SH, MH (Anggota Tim Perancang RUU KUHAP). Menurut ketua panitia Seminar Nasional, Dr. Asmawi hasil akhir dari Seminar ini nantinya akan dikompilasikan dan akan di serahkan kepada Komisi III di DPR sebagai hasil dari respon atau masukan masyarakat untuk penyempurnaan dan pemutakhiran RUU sebelum disahkan sebagai UU KUHP dan KUHAP akhir tahun ini. []

LEMBAGA-LEMBAGA No 1 Lembaga dan Jabatan P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Kerja Sama) Ketua P3M Sekretaris Laboratorium Ketua Lab. Sekretaris Personalia

Dr. Syahrul Adam, M.Ag. Maman Rahman Hakim, SEI, MM

Dr. H. Mujar Ibnu Syarif, MA H. Abdurrauf, LC, MA Nachrowi, SH, MA Yuke Rahmawati, MA Aini Masruroh, MA

PPJM (Pusat Peningkatan Jaminan dan Mutu) Ketua PPJM Sekretaris PUSDATIN (Pusat Data dan Informasi) Kepala PUSDATIN Sekretaris

Dr. H. Supriyadi Ahmad, M.Ag Arip Purqon, MA

Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M H Nurrohim, Lc, LLM Savmi Rizqiyanto, SEI

PPMA (Pusat Pembinaan Mahasiswa dan Alumni) Ketua PPMA Dr. Ali Wafa, MA Sekretaris Fitria, SH, LLM PSSH (Pusat Studi Syariah dan Hukum) Ketua PSSH Sekretaris

Dr. Hj. Mesraini, MAg Nur Habibie, SHI, MH

Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H

BESARAN rata-rata untuk diyat / denda adalah sebesar 55.000 riyal (atau sekitar 148 juta). Walaupun terakhir terjadi tren kenaikan hingga 4.8 Milyar (untuk kasus Darsem) yang kesemuanya dibayar oleh Devisa Negara. KBRI Riyadh menaksir kenaikan diyat bisa mencapai 58 Milyar, kenaikan ini dipicu adanya praktik mafia diyat di negeri khadimatul haramain tersebut DATA diambil dari radar depok dan okezone.com

Bisikan dari Bilik Jeruji

Menyuarakan Kesetiakawanan Bagi Pahlawan Devisa


Profesinya selalu didengungkan sebagai ujung tombak bagi pendapatan devisa di negeri ini, namun nasibnya nyaris acap kali berada di tiang gantung. Suratan takdir itu seakan melekat bagi tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri. Mulai dari Nirmala Bonat yang diseterika wajahnya, hingga Hodijah yang meregang nyawa di kait pancung adalah potret dari ketidak berdayaan mereka. Lalu bagaimana tindakan pemerintah Indonesia dalam mengurai benang kusut ini. ini mengatakan bahwa qishash sejatinya sudah ada jauh sebelum Muhammad SAW atau Islam hadir disana. Ketika para suku arab berperang banyak yang menggunakan hukum qishash ini. Namun dalam Islam utamanya qishash atau hukuman mati ini sejatinya bukan satu-satunya cara yang bisa ditempuh, islam juga menerapkan hukum diyat atau denda bagi pelaku kejahatan apabila si pelaku ini mendapatkan maaf dari keluarga korban. Nah Kementerian Luar Negeri terus berupaya melakukan

erangkat dari keprihatinan diatas, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia sebagai legal guardian bagi TKI telah menggelar workshop pada bulan april lalu khusus memperbincangkan masalah ini dengan mengundang panel panel ahli dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Salah satu hal yang paling disorot dalam workshop yang digelar di gedung kemenlu ini adalah penerapan hukum qishash di Arab Saudi yang banyak menimpa para tenaga kerja indonesia disana. Hadir dalam workshop itu sebagai pembicara adalah Dr. Maftuh Basyuni, mantan menteri agama yang sekarang menjabat sebagai ketua Satgas Perlindungan TKI. Turut diundang pula mantan duta besar Indonesia untuk Saudi Arabia, Gatot Abdullah Mansur dan Prof. Dr. HM Amin Suma, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari keterangan 8 Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H

yang diterima oleh tim warta syariah, maksud dan tujuan dari workshop ini adalah untuk meminimalisir kemungkinan para TKI mendapatkan hukuman mati di Saudi Arabia. Prof. Dr. HM Amin Suma yang menjadi salah satu panel ahli dalam workshop tersebut menjelaskan bahwa masalah utama dari qishash ini adalah banyak orang Indonesia terutama TKI di sana yang tidak tahu apa itu qishash dan bagaimana penerapannya di negeri hijri ismail itu sehingga, mengutip data dari Kemenlu RI banyak para TKI yang kini sedang terancam hukuman mati akibat penerapan hukum qishash di sana. hukuman qishash itu pada dasarnya adalah hukuman yang sepadan, jadi kalau ada orang yang membunuh juga harus dibunuh, mematahkan gigi orang juga harus dipatahkan ujar Amin Suma menjelaskan. Lebih lanjut dekan FSH

Konsep aqillah ini sama seperti sistem tanggung renteng dimana devisa yang dihasilkan oleh para TKI di berbagai negara itu dipotong untuk danadana diyat tersebut, sehingga devisa negara bisa aman
Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

advokasi supaya para TKI disana mendapatkan maaf dari kelurga korban, hanya saja yang menjadi masalah banyak TKI kita disana yang tidak mampu membayar diyat karena memang dendanya sangat tinggi. Dalam workshop itu muncul wacana agar pemerintah indonesia menggunakan devisa untuk membayar diyat itu, namun ada juga yang menolak wacana itu karena siapa pelakunya dan kenapa negara yang harus dibebani. Lalu tercetuslah ide sistem tanggung renteng atau kesetiakawanan sosial bagi para TKI. Konsepnya adalah bagaimana devisa yang dihasilkan oleh para TKI ini diberikan potongan berapa persen untuk menjadi dana tanggungan bersama. Potongan-potongan dari para TKI ini nantinya akan disalurkan untuk membayar diyat. dalam Fiqih Islam dikenal dengan istilah aqillah yang bermakna kurang lebih sama dengan tanggung renteng ini tutur Prof. Amin Suma yang baru saja berusia 55 tahun bulan mei ini. Harapan dari sistem akillah ini tentu saja agar di masa mendatang para TKI di luar negeri bisa mendapatkan jaminan hukum yang lebih berkeadilan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. []

SAMBUNGAN DARI HAL 2

ANGKA ANGKA YANG MENGGEMBIRAKAN


PENDAPATAN SUKUK NEGARA
Tahun/Jenis Sukuk Islamic Fixed Rate Sukuk Ritel Global Sukuk Hajj Fund Sukuk Islamic T Bills Project Based Sukuk Total 2008 4.70 4.70 2009 2010 2011 2012 Maret 2013 1.28 6.15 4.61 0.40 5.56 8.03 7.34 13.61 14.97 7.03 9.04 9.64 2.69 11.00 15.34 1.32 1.38 1.42 16.71 1.89 33.31 57.09 18.09 Total 17.14 49.51 25.71 41.81 4.12 18.60 156.89

Data diolah dari Kementerian Keuangan. Denominasi dalam Triliun Rupiah

Apa kesamaan
antara Barack Obama, Lady Gaga, Justin Bieber, Sri Mulyani, Budiono, Gedung Putih, Wall Street Journal, New York Times dan Warta Syariah

We Tweet On Twitter
ikuti perbincangan dan berita terkini Fakultas Syariah dan Hukum di akun twitter @wartasyariah visit us on www.fsh-uinjkt.net facebook.com/syariahdanhukum

lainnya seperti Islamic Fixed Rate, Sukuk Negara Indonesia, Surat Perbendaharaan Negara-Syariah, Sukuk Dana Haji Indonesia hingga Project Based Sukuk. Dengan beragamnya pilihan investasi sukuk ini, kementerian keuangan merilis angka yang cukup menggemberikan. Sebagai contoh, pendapatan Sukuk Ritel Negara hingga pertengahan 2013 mencapai angka lebih dari 14 Triliun Rupiah dengan jumlah investor yang tertarik dalam sukuk ini mencapai lebih dari 17 ribu orang. Kontribusi paling tinggi tercatat berasal dari swasta yang mencapai angka 35 persen. jikalau digabungkan pendapatan dari semua surat berharga berbasis sukuk itu, Pemerintah Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2013 telah menerima devisa mencapai lebih dari 156 Triliun rupiah terang Dahlan dengan mengutip data dari Kementerian Keuangan. Kontribusi terbesar tentu datang dari Sukuk Ritel dan Sukuk Dana Haji Indonesia, dengan denominasi Rupiah memimpin sebesar

110 triliun atau 81 persen sedangkan denominasi US Dollar mencapai 25 triliun atau 19 persen. Acara seminar ini sendiri selain mengundang Dahlan Siamat sebagai pembicara juga menghadirkan Andi Bukhori selaku Direktur Bank Muamalat Indonesia dan Dr. Yurizal Sanrego sebagai perwakilan dari DSN MUI. Acara yang dihelat sebagai rangkaian agenda Milad Fakultas Syariah dan Hukum ke 46 dihadiri selain para dosen, juga dihadiri oleh para mahasiswa dari Program Studi Muamalat FSH dan Program Studi Ekonomi dan Keuangan Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pihak panitia mengatakan bahwa digelarnya seminar sehari bertajuk Optimalisasi Sukuk sebagai Instrumen Investasi Syariah di Indonesia bertujuan selain memperkenalkan obligasi syariah ini kepada mahasiswa juga ingin mengenalkan penerapan sukuk beserta beragam aplikasinya kepada masyarakat luas. Disamping tentu merangsang minat public dalam berinvestasi pada produk sukuk atau obligasi syariah ini.[] Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H 9

tren

Sekarang saya bisa ngobrolin proyek bersama teman saya di Istanbul, sementara di sisi lain saya sedang mem bid harga di e-bay untuk sebuah jam tangan cartier bekas pakai yang masih mengkilap seharga 100 dolar dengan orang asing di Singapore, padahal sebenarnya saya sedang menyesap kopi starbucks ditemani iPad, memilih beragam pattern kemeja next di caf sudut mall senayan city saat makan siang.

entu itu bukan ilusi semata, meledaknya penetrasi internet di Indonesia memungkinkan semua kegiatan itu dilakukan secara multitasking. Berbelanja dan berbincang dengan teman-teman dimanapun kita berada tentu bukan hal mustahil, saya sendiripun sering melakukan belanja online, biasanya ketika akan ada acara sosial tertentu, saya harus membeli baju baru. Biasanya ke mall tapi saat kita lelah dan tidak ada waktu, tentu belanja online adalah pilihan. Dan saya biasa chatting dengan teman-teman online saya, meminta saran kepada mereka apakah ini bagus atau bagaimana. Saat komentar bagus lebih banyak dari pada buruk, maka saya pun membeli baju pilihan saya. Saya sedikitpun tidak pernah ragu mengenai berbelanja online, selama nomor yang saya hubungi terkoneksi, berhubungan email juga lancar, maka saya akan percaya. Masalahnya dalam dunia ecommerce atau perdagangan online selalu saja ada orang-orang yang ragu, mereka kebanyakan bertanya jangan-jangan jahitan bajunya gak rapi 10 Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H

atau jangan-jangan setelah kita transfer, barang gak dikirim ya itu keraguan yang wajar, tapi sepanjang saya berbelanja online, alhamdulillah, penipuan atau fraud itu tidak pernah terjadi. Di Indonesia sendiri, perkembangan e commerce belakangan terjadi peningkatan yang luar biasa. Dulu sewaktu saya SMU, saya hanya bisa membeli buku di gramedia online, pada waktu itu belum nge tren baju-baju di jual di internet. Tapi sekarang mulai dari baju sampai tablet terkini juga dijual melalui online store. Mulai dari bhinneka.com yang menjual komputer dan beragam aksesorisnya, hingga berniaga.com yang bisa dibilang pasar atau marketplace dimana semua orang bisa menjual produk. Boomingnya perdagangan elektronik ini tentunya tidak terlepas dari perkembangan social network di Indonesia. Kalau di luar negeri mungkin trigger nya adalah amazon.com dan ebay.com namun di Indonesia, justru facebook. com lebih memainkan peranan penting disamping tentu saja kehadiran recent updates di Blackberry Messanger

juga turut meramaikan penjualan online ini. Sebenarnya ada trigger lokal yang memainkan peranan penting. Kaskus. com disebut memiliki peranan strategis dalam meramaikan industri online ini. Bahkan sebutan agan dan sista muncul dari forum jual beli terbesar di Indonesia tersebut. Tapi bagi saya yang sering berlamalama memantengi wall facebook dan recent updates di BBM, orang lebih sering memasarkan produk mereka di media sosial ini. Dan biasanya respon yang didapat banyak dan cepat. Bahkan toko-toko online besar di Indonesia mempunyai fans page tersendiri untuk menyalurkan produk-produk mereka. Memang sih itu adalah cara memasarkan tapi tak jarang juga mereka, para penguasaha online, yang tidak mempunyai website, memilih benar-benar memanfaatkan facebook dan bbm sebagai media jualan mereka. Teman-teman saya sering menawarkan produk melalui facebook dan bbm, kadang sampai men tag atau bahkan membroadcast promosi produk mereka. Lalu tak jarang saya atau orang-orang

FSH Juarai Lomba Masak Nasi Goreng dan Pasang Dasi


Satu-satu aku cinta ilmu, dua-dua juga olah raga, tiga-tiga ku cinta FSH, satu dua tiga sayang UIN Jakarta begitulah yel yel yang terdengar dari sivitas akademik FSH mengiringi Dekan FSH, Prof. Amin Suma yang menjadi peserta lomba pasang dasi dan memasak nasi goreng dalam acara Jalan Sehat Milad UIN Jakarta yang ke Sebelas di Kampus Dua Gedung FISIP UIN pada Sabtu, 18 Mei 2013. lain dalam circle pergaulan mereka, saling memberi komen produk, mulai dari yang biasa seperti tanya harga, sampai bertanya mengenai kualitas kw atau ori, terkadang juga ada yang sampai benarbenar membeli produk promosi tersebut. Harian Wall Street Journal pernah melansir tren ini dalam salah satu liputannya, dikatakan, social shopping bisa jadi akan menjadi the next big thing dalam perkembangan internet selanjutnya, terlebih konvergensi media yang kini multiplatform akan mendukung aktifitas jual beli online secara social. Bahkan salah satu konsultan internet, spire, melansir data riset bahwa 90% orang mencari referensi berdasarkan kenalan mereka, 40% orang membeli produk berdasarkan rekomendasi teman-temannya, sedangkan hanya 10% orang yang membeli dari search engine atau website aslinya. Temuan ini tentu mencengangkan, bahwa kekuatan social media sebagai medium advertising atau bahkan medium penjualan bisa jadi mengalahkan posisi wesbite yang memang diperuntukkan khusus untuk jual beli. Oleh karena riset ini jualah yang akhirnya membuat multiply.com salah satu social media yang terkenal pada zaman friendster, mengubah haluannya untuk menjadi medium marketplace sosial. Karena selain murah dan mudah, jualan online melalui media sosial lebih efektif.[] Keriuhan dan sorak sorai itu menggema ketika Dekan FSH tampak memasak nasi goreng. Ada yang berseloroh eh sosisnya kelupaan ada yang berujar garamnya kurang prof ada yang juga yang tampak berceloteh apinya kegedean prof, nanti gosong. Celotehan itu menambah ramai suasana goreng menggoreng yang diikuti oleh pimpinan teras UIN Jakarta yang terdiri dari para wakil rektor dan para dekan UIN Jakarta. Namun celotehan-celotehan itu tidak tampak mengurangi konsentrasi Prof Amin Suma menggoreng, justru semakin membuat beliau tampak serius. Terlihat dari cara beliau menuangkan kecap, mengiris bawang, dan menyiapkan garnish. Ketika ditanyakan mengenai kepiawain ini, Prof Amin Suma yang didampingi Istri, Kholiyah Amin menjawab sumringah. ya dulu sewaktu di pondok itu kan juga sering masak, bahkan ketika istri saya kurang sehat, juga sering masak apa itu sayur asem, sayur lodeh, ataupun nasi goreng, cuma yaitu, karena kalau masak di rumah kan tidak pakai hiasan, nah saya mencoba menyesuaikan dengan belajar ke istri ujar Bapak beranak sebelas ini menjelaskan. Sementara itu di sisi lain, kepiawain istri beliau dalam memasang dasi juga patut diacungi jempol, pasalnya dalam waktu singkat, Ibu Hj. Kholiyah Amin berhasil memasangkan dasi dengan cepat dan rapi dengan presisi yang sempurna. Prof. Amin Suma juga menjelaskan hal ini dengan mengatakan bahwa terlepas dari kepiawain ini, ada jasa dari putranya yang turut mengajarinya memasang dasi. anak saya yang ketiga malammalam mengajari saya, dia juga pernah memenangi acara serupa yang digelar di perusahaan tempat anak saya bekerja ujarnya mantap. Oleh karena kepiawaian, bantuan dan support dari keluarga dan keluarga besar FSH, akhirnya nama FSH keluar sebagai juara. terima kasih atas bantuan istri saya dan teman-teman FSH ujar Prof. Amin Suma saat menerima hadiah naik ke panggung. tidak mungkin menang kalau tidak ada yang membawa wajan dan celemek dari temen-teman kan ujar Prof. Amin Suma di kesempatan terpisah. Sementara Hadiah yang diterima akan dibagi ke sivitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum.[] Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H 11

Foto By Yudhi Teks By Savmi

dalam Selebrasi Hari Jadi ke 46

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

12

Edisi 11/Mei 2013/Rajab 1434 H

Anda mungkin juga menyukai