Anda di halaman 1dari 20

PEMBUATAN APLIKASI TES KEPRIBADIAN BERBASISKAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO.

NET 2008
Irfan Budiman Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma NPM : 10104875 E-mail : irfan7386@yahoo.com

ABSTRAKSI
Penulisan skripsi ini membahas tentang pembuatan aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar menggunakan Visual Studio.NET 2008. Aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini merupakan aplikasi interaktif yang berfungsi untuk mengukur kepribadian umum yang dimiliki oleh seseorang. Pada aplikasi ini user dapat memilih 12 kategori kepribadian, proses pengukuran dilakukan melalui tes yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan di akhir dari pertanyaan akan di dapat suatu kesimpulan mengenai kondisi kepribadian sesuai dengan kategori kepribadian yang dipilih Aplikasi ini dibuat sebagai bentuk baru dalam pelaksanaan pengukuran kepribadian (tes kepribadian) yang dibuat dalam sebuah aplikasi perangkat lunak yang sedemikian rupa sehingga menarik, mudah dan nyaman untuk digunakan. Selain itu aplikasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat. Aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.

Kata Kunci : Tes Kepribadian, Sistem Pakar, Visual Studio.NET 2008 ________________________________________________________________________

1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada masa sekarang ini perkembangan teknologi dan komunikasi dari waktu ke waktu dirasakan semakin meningkat pesat, terlebih lagi perkembangan di bidang

2 teknologi komputer yang mendorong penggunaan dan pemanfaatan perkembangan teknologi tersebut secara luas di berbagai bidang dan aspek kehidupan, sehingga memudahkan masyarakat pada umumnya dan individu pada khususnya dalam menunjang kegiatan mereka sehari-hari. Salah satu contoh dari pemanfaatan dan penggunaan perkembangan teknologi komputer itu sendiri adalah di dalam ilmu pengetahuan, yang terdiri dari berbagai

cabang ilmu pengetahuan. Salah satunya ialah di dalam cabang ilmu Psikologi. Ilmu psikologi pada dasarnya bertujuan untuk dapat memahami sesama manusia, melihat hal tersebut dapat terlihat bahwa ilmu psikologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang sangat luas dan tidak menutup kemungkinan pemanfaatan teknologi terlibat di dalamnya, namun amat disayangkan penggunaan teknologi pada bidang tersebut dirasakan masih kurang. Dalam praktiknya selama ini di dalam ilmu psikologi sebagian besar masih menggunakan cara - cara dan metode lama dalam proses memahami dan mempelajari sisi psikologis suatu objek. Objek yang dimaksud disini adalah manusia dengan segala sikap dan tingkah lakunya. Salah satu metode lama yang masih banyak digunakan dalam ilmu psikologi yakni dengan cara membuat lembaran - lembaran questioner atau serangkaian pertanyaan yang akan diberikan kepada objek yang akan dipelajari, lalu questioner - questioner tersebut diisi oleh masing-masing objek, kemudian questioner tersebut dikumpulkan kembali dan dijumlahkan nilainya sehingga akan didapatkan sebuah kesimpulan dari jumlah nilai tersebut. Tentunya hal ini dirasakan kurang efisien dan memakan waktu yang cukup lama dalam prosesnya, selain itu rasa jenuh rentan terjadi selama proses tersebut yang kemungkinan berdampak pada kesimpulan yang dihasilkan. Berdasarkan alasan tersebut penulis tertarik untuk mencoba membuat suatu aplikasi di bidang psikologi, khususnya pada sub bidang kepribadian dimana aplikasi tersebut menggunakan pengetahuan komputer di bidang kecerdasan buatan ( artificial intelegent technique atau ai ) khususnya cabang sistem pakar ( expert system ) yang sekiranya dapat mengatasi hal - hal tersebut dan juga dapat digunakan sebagai penunjang dalam bidang ilmu psikologi dan dapat digunakan bagi keperluan masyarakat dan individu pada umumnya.

3 Untuk merealisasikan hal tersebut, penulis memberi judul penulisan skripsi ini dengan Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic.NET 2008. 1.2 BATASAN MASALAH Pada penulisan skripsi ini, penulis hanya membatasi masalah pada perancangan aplikasi berbasiskan sistem pakar untuk mengukur kepribadian seseorang ( tes kepribadian ) berdasarkan 12 kategori kepribadian dasar. Proses pengukuran dilakukan melalui tes yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan di akhir dari pertanyaan akan di dapat suatu kesimpulan mengenai kondisi kepribadian seseorang sesuai dengan kategori kepribadian yang dipilih. Seluruh proses tersebut menggunakan konsep dari sistem pakar dan dibuat dengan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2008. 1.3 RUMUSAN MASALAH Bagaimana membuat suatu program aplikasi yang berbasiskan sistem pakar yang dapat digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang dengan tampilan yang sedemikian rupa sehingga menarik, mudah dan nyaman digunakan. 1.4 TUJUAN PENULISAN Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat suatu bentuk baru dalam pelaksanaan pengukuran kepribadian ( tes kepribadian ) yang berbasiskan sistem pakar yang dibuat dalam sebuah aplikasi perangkat lunak yang sedemikian rupa sehingga menarik, mudah dan nyaman untuk digunakan sehingga dapat menjadi alternatif pelaksanaan bentuk tes sekaligus menyelesaikan masalah - masalah yang terjadi pada metode pengukuran kepribadian terdahulu. Selain itu, aplikasi ini bertujuan sebagai salah satu sarana informasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadian mereka masing - masing dan juga diharapkan dapat dijadikan sebagai penunjang studi bagi para mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan psikologi. 1.5 METODE PENULISAN Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan adalah dengan metode studi pustaka, yakni semua bahan penulisan yang diuraikan dalam penulisan skripsi ini

4 bersumber dari buku - buku, literatur, halaman web dan makalah hasil penelitian yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis yakni menguraikannya ke dalam enam bab, yaitu : BAB I Pendahuluan Pada bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan yang digunakan, serta sistematika yang disajikan dalam penulisan. BAB II Landasan Teori Pada bab ini memaparkan tentang teori-teori dasar yang digunakan dalam penyusunan penulisan ini, yakni, teori dasar sistem pakar, teori dasar bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2008, teori UML ( unified modeling language ), dan teori dasar SQL Server 2000. BAB III Tes Kepribadian Bab ini menjelaskan tentang pengenalan kepribadian, pengenalan tes

kepribadian, definisi tes, sejarah tes, manfaat dari pengukuran kepribadian ( tes ) dan proses tes. BAB IV Perancangan dan Pembuatan Bab ini memaparkan tentang perancangan dan pembuatan dalam pembuatan aplikasi pengukuran kepribadian ( tes kepribadian ) yang meliputi perancangan basis pengetahuan, perancangan diagram UML, perancangan struktur database, dan perancangan antar muka pemakai BAB V Pengujian dan Implementasi program Bab ini berisi tentang implementasi program, metode pengujian terhadap program dan hasil pengujiannya. BAB VI Penutup Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan bab-bab sebelumnya yang telah dibuat oleh penulis. _______________________________________________________________________ ( interface ).

2. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pakar 2.1.1 Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar atau expert sistem adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Pada dasarnya definisi di atas sama dan secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem pakar merupakan program komputer yang bertindak sebagai konsultan. Dengan adanya sistem pakar, seseorang pemakai dapat

berkonsultasi dalam memecahkan masalah layaknya berkonsultasi langsung dengan seorang pakar sesuai dengan domain masalah tertentu yang diinput ke dalam sistem pakar tersebut. Pengetahuan yang digunakan dalam sistem

pakar khusus untuk satu problem domain sebagai kebalikan dari pengetahuan tentang tehnik pemecahan masalah pada umumnya. Dalam melakukan pemecahan masalah, sistem pakar melakukannya sama seperti kita berkonsultasi dengan pakar langsung yakni dengan memberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur oleh pemakai. Dan dari jawaban itu barulah akan dihasilkan suatu kesimpulan yang merupakan informasi atau solusi yang ditawarkan sistem pakar kepada pemakai. Pada dasarnya definisi di atas sama dan secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem pakar merupakan program komputer yang bertindak sebagai konsultan. Dengan adanya sistem pakar, seseorang pemakai dapat

berkonsultasi dalam memecahkan masalah layaknya berkonsultasi langsung dengan seorang pakar sesuai dengan domain masalah tertentu yang diinput ke dalam sistem pakar tersebut. Pengetahuan yang digunakan dalam sistem

pakar khusus untuk satu problem domain sebagai kebalikan dari pengetahuan tentang tehnik pemecahan masalah pada umumnya.

6 2.1.2 Konsep dasar sistem pakar Sistem pakar terdiri dari beberapa konsep yang harus dimilikinya. Konsep dasar dari suatu sistem pakar sebagai berikut : a. Keahlian Adalah suatu pengetahuan khusus yang diperoleh dari latihan, belajar dan pengetahuan. Pengetahuan dapat berupa fakta, teori, aturan, strategi global untuk memecahkan masalah. b. Ahli ( expert ) Melibatkan kegiatan mengenali dan memformulasikan permasalahan, memecahkan masalah secara cepat dan tepat, menerangkan

pemecahannya, belajar dari pengalaman, merestrukturisasi pengetahuan, memecahkan aturan serta menentukan relevansi. c. Mentransfer keahlian ( transfering expertise ) Adalah proses pentransferan keahlian dari seorang pakar kedalam komputer agar dapat digunakan oleh orang lain yang bukan pakar.

Pengetahuan tersebut ditempatkan ke dalam sebuah komponen yang dinamakan basis pengetahuan. d. Menyimpulkan aturan ( inferencing rule) Merupakan kemampuan komputer yang telah diprogram.

Penyimpulan ini dilakukan oleh mesin inferensi yang meliputi prosedur tentang penyelesaian masalah. e. Peraturan ( rule ) Diperlukan karena mayoritas dari sistem pakar bersifat rule - based sistems, yang berarti pengetahuan disimpan dalam bentuk peraturan. f. Kemampuan menjelaskan ( explanation capability ) Adalah karakteristik dari sistem pakar yang memiliki kemampuan

menjelaskan atau memberi saran mengapa tindakan tertentu dianjurkan atau tidak dianjurkan.

7 2.1.3 Ciri Sistem Pakar Ciri dari sistem pakar adalah sebagai berikut : 1. Terbatas pada domain keahlian tertentu. 2. Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti. 3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami. 4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu. 5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. 6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah. 7. Keluarannya bersifat anjuran. 8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai yang dituntun oleh dialog dengan pemakai.

2.1.4 Komponen Sistem pakar Sebuah program sistem pakar terdiri atas beberapa komponen yang mutlak harus ada. Komponen itu adalah sebagai berikut : a. Basis Pengetahuan ( knowledge base ) Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar karena

basis pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan ( knowledge representation ) dari seorang pakar. b. Basis Data Basis data adalah bagian yang mengandung semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi maupun fakta yang didapatkan pada saat pengambilan kesimpulan sedang dilaksanakan. c. Mesin Inferensi Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir dan pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta yang ada dalam basis data. Ada dua teknik

8 inferensi yang ada yaitu pelacakan ke belakang ( backward chaining ) yang memulai penalaran dari kesimpulan hipotesa menuju fakta yang mengandung hipotesa tersebut. Dan yang kedua yakni pelacakan ke depan ( forward

chaining ) yang merupakan kebalikan dari pelacakan kebelakang yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan.

Gambar 2.1 Diagram Pelacakan Ke Depan ( forward chaining )

Gambar 2.2 Diagram Pelacakan Ke Belakang ( backward chaining ) Kedua metode inferensi yaitu : tersebut Depth-first dipengaruhi search oleh tiga macam

teknik penelusuran kaidah

melakukan

penelusuran

secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat

dalam yang berurutan. Breadth-first search bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya. Best-first search bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya. d. Antar Muka Pemakai ( user interface ) Antar muka pemakai adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan pemakainya.. Pada bagian ini akan terjadi dialog antara program dengan pemakai.

9 Program akan mengajukan pertanyaan berbentuk ya / tidak ( yes or no question ) atau berbentuk menu pilihan. Melalui jawaban yang diberikan oleh pemakai, sistem pakar akan mengambil kesimpulan yang berupa informasi ataupun anjuran sesuai dengan sifat dari sistem pakar.

Gambar 2.3 Hubungan Komponen-Komponen Utama Sistem Pakar ________________________________________________________________________

3. TES KEPRIBADIAN
3.1 Pengenalan Kepribadian dan Tes Kepribadian Kepribadian atau personality berasal dari kata persona yang berarti masker atau topeng, maksudnya apa yang tampak secara lahir tidak selalu menggambarkan yang sesungguhnya (dalam bathinnya). Contoh: orang lapar belum tentu mau makan ketika ditawari makanan, padahal perutnya keroncongan. Orang tidak punya uang dapat

berpura-pura punya uang atau sebaliknya. Itulah gambaran kepribadian, bahwa yang tampak bukan yang sebenarnya. Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan

10 kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah

pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya. Kepribadian merupakan sifat individual manusia, artinya tidak ada seorang pun yang memiliki kepribadian yang sama. Kepribadian bukanlah sesuatu yang salah atau benar, bukan pula sesuatu yang baik atau buruk. Tiap jenis kepribadian memiliki kelemahan dan kekuatannya sendiri. Pada dasarnya, pergaulan setiap hari adalah interaksi. Kita akan selalu memperhatikan dan diperhatikan orang lain, misalnya saja pada seorang pemimpin, ia akan memperhatikan dan diperhatikan oleh anggotanya dan begitu juga sebaliknya. Setiap individu akan terkesan pada style atau cara seseorang bertindak, berpikir, beremosi, menilai orang lain, dan sebagainya, yang semuanya merupakan bagian dari kepribadian. Demikian pula seorang pemimpin perusahaan. Penting sekali untuk merekrut karyawan yang sopan, jujur, rajin dan punya rasa hormat, karena tanpa hal tersebut, harmoni perusahaan akan tidak sehat dan akhirnya akan menurunkan kinerja perusahaan. Kini, alat seleksi untuk masuk perusahaan lokal, nasional maupun multinasional selain dengan menilai intelegensi, motivasi, attitude, juga menilai tentang kepribadian yang dikenal dengan tes kepribadian atau personality test. Tes Kepribadian adalah jenis tes yang bertujuan untuk mengetahui kepribadian seseorang. Kepribadian adalah unit psikologi yang bersifat covert atau tersembunyi dan tidak dapat dilihat dan hanya bisa diketahui dengan suatu tes tertentu yang bernama tes kepribadian. Model dan bentuknya bermacam-macam. Ada yang berbentuk pencil and paper test seperti MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory), ada yang berbentuk tes proyeksi seperti Tes Rorschach, TAT (Thematic Apperception test), dll.

3.2

Proses Tes Dalam tes kepribadian ini terdapat 12 kategori kepribadian yang bisa dipilih oleh

user untuk mengukur kepribadiannya masing-masing, dimana ke-12 kategori kepribadian tersebut terdiri dari :

11 1. Kepribadian Hipokondriasis 2. Kepribadian Depresi 3. Kepribadian Psikopatis 4. Kepribadian Paranoia 5. Kepribadian Panik 6. Kepribadian Extrovert 7. Kepribadian Introvert Setelah user memilih salah satu dari kategori kepribadian tersebut, lalu akan dilakukan proses pengukuran. Pengukuran dilakukan melalui sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh user, disini user hanya perlu memilih option Ya atau option Tidak. Apbila pertanyaan yang ditampilkan sesuai dengan kepribadian user maka user harus memilih option Ya, namun apabila pertanyaan yang ditampilkan tidak sesuai dengan kepribadian user , maka user harus memilih option Tidak. Dalam setiap pertanyaan memiliki nilai tersendiri, di akhir dari pertanyaan nilai tersebut akan diakumulasikan sehingga akan didapat suatu total nilai yang akan dilanjutkan pada sebuah kesimpulan. ________________________________________________________________________ 8. Kepribadian Romantis 9. Kepribadian Jujur 10. Kepribadian Bersahabat 11. Kepribadian Bertanggung Jawab 12. Kepribadian Pemimpin

4. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PAKAR


4.1 Rancangan Sistem Pakar Sistem pakar untuk mengukur kepribadian seseorang sebenarnya hanya merupakan alat bantu untuk menentukan ukuran kepribadian seseorang berdasarkan kategori-kategori kepribadian. Seorang pakar (dalam hal ini psikolog) dapat menetukan dengan pasti ukuran kepribadian seseorang. Kelebihan dari suatu sistem pakar terletak pada kemampuannya untuk bekerja terus menerus dan berada dalam kondisi yang maksimal, sistem pakar diciptakan bukan untuk menggantikan kedudukan seorang pakar, tetapi sebagai alat bantu dalam kepastian pengambilan keputusan, karena mungkin terdapat banyak alternatif yang dipilih secara tepat. Rancangan sistem pakar untuk mengukur kepribadian seseorang (tes kepribadian) memerlukan dua tahapan. Tahapan pertama, mentransformasikan berbagai informasi mengenai sikap dan tingkah laku seseorang yang langsung berhubungan dengan kepribadian melalui seorang pakar (dalam hal ini psikolog) ke dalam sistem pakar.

12 Disamping mengumpulkan informasi dari seorang pakar, perlu juga ditambahkan informasi dari beberapa buku yang membahas mengenai kategori kepribadian. Setelah diperoleh informasi yang dibutuhkan, maka pada tahap kedua yakni menerapkan informasi yang diperoleh ke dalam komponen sistem pakar.

4.1.1 Perancangan Basis Pengetahuan Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar dimana basis pengetahuan ini merupakan representasi pengetauan (knowledge representation). Basis pengetahuan didapat setelah informasi diorganisasikan secara terstruktur. Dalam permasalahan ini, ditentukan unsur-unsur apa saja yang terkait dalam sikap dan tingkah laku seseorang dari suatu kategori kepribadian berdasarkan data-data yang diperoleh dari pakar. Pakar yang digunakan dalam aplikasi ini adalah literatur pustaka yang diperoleh dari buku-buku dan internet. Dalam perancangan basis pengetahuan akan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah menentukan metode penelusuran dan tahap kedua adalah menentukan basis aturan sebagai representasi basis pengetahuan. a). Pembentukan Metode Penelusuran Dengan melihat hasil analisis tes dan diagnosa dengan serangkaian pernyataan berdasarkan sikap dan tingkah laku kepribadian seseorang, maka metode penelusuran yang digunakan adalah forward chaining (penelusuran ke depan), karena pelacakan dimulai dari keadaan awal (informasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicoba untuk mencocokan dengan tujuan yang diharapkan. Adapun metode penelusuran diatas, akan bekerja dengan teknik depth-first search yaitu melakukan penelusuran kaidah dimulai dari simpul akar pohon keputusan kemudian bergerak menurun ke tingkat dalam berurutan. b). Pembentukan Basis Aturan sebagai Representasi Basis Pengetahuan Untuk menentukan ukuran kepribadian dari suatu kategori kepribadian digunakan serangkaian pertanyaan, dalam hal ini pertanyaan diwakili oleh pernyataan, serangkaian pernyataan tersebut yang harus dipilih atau dijawab. Dari pilihan atau jawaban itulah kemudian diagnosa ditelusuri dengan aturan-aturan yang ada pada basis pengetahuan. Adapun contoh dari pertanyaan tersebut adalah:

13 1. Pernah terpikir dalam pikiran saya tentang sesuatu yang buruk untuk dibicarakan. 2. 3. 4. 5. Kadang-kala saya mengumpat dan mencaci. Saya tidak selalu mengatakan hal yang sebenarnya. Saya tidak membaca setiap editorial surat kabar. saya kadang-kadang merasa marah.

4.1.2 Perancangan Database Program aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini

menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.NET 2008 sebagai program utama dan juga menggunakan SQL Server 2000 sebagai file databasenya . File ini menggunakan tiga buah tabel, yakni : 1. Tabel Admin Tabel ini digunakan untuk menyimpan nama dan password administrator pada saat login yang nantinya digunakan untuk mengakses halaman admin. Di halaman admin, administrator dapat menghapus isi dari database. Struktur tabelnya adalah sebagai berikut : Field username password Atribut char(10), not null char(10), not null Tabel 4.1 Struktur Tabel Admin 2. Tabel Kesimpulan Tabel ini digunakan untuk menyimpan daftar kesimpulan dari masing - masing kategori kepribadian. Struktur tabelnya adalah sebagai berikut. Field nm_kategori nilai_hasil hasil kesimpulan varchar(50), null int(4), null varchar(50), null text(16), null Tabel 4.2 Struktur Tabel Kesimpulan Atribut

14 3. Tabel User Tabel ini digunakan untuk menyimpan nama, jenis kelamin dan alamat user pada saat login sebelum melakukan test. Dan tabel ini digunakan juga untuk menyimpan kategori kepribadian dan kesimpulan. Struktur tabelnya adalah sebagai berikut. Field nama alamat jenis_kel nilai kategori varchar(50), null varchar(50), null varchar(50), null int(4), null varchar(50), null Tabel 4.3 Struktur Tabel User Atribut

4.1.3

Perancangan UML Perancangan aplikasi tes kepribadian ini menggunakan UML

( Unified Modeling Language ) dalam perancangannya. Berikut adalah diagram diagram yang digunakan dalam perancangan tersebut : 4.1.3.1 Use Case Diagram Diagram ini digunakan untuk menggambarkan pengguna aplikasi dan perilaku pengguna terhadap aplikasi. Pengguna diwakili oleh aktor, sedangkan perilakunya diwakili oleh use case.

Gambar 4.1 Rancangan Use Case Diagram

15 4.1.3.2 Sequence Diagram Pada diagram sequence di bawah ini menggambarkan interaksi antara objekobjek dalam aplikasi, terjadinya komunikasi dan parameter waktu. Untuk mempermudah proses pemahaman sequence diagram yang digunakan, penulis membagi sequence diagram berikut menjadi dua bagian yakni : 1. Sequence diagram user

Gambar 4.2 Rancangan Sequence Diagram User

2. Sequence diagram Admin

16 Gambar 4.3 Rancangan Sequence Diagram Admin

4.1.3.3 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi

saat aktifitas dimulai sampai dengan aktifitas berhenti. Activity diagram ini mirip dengan flowchart diagram. Untuk mempermudah proses pemahaman activity diagram yang digunakan, penulis membagi activity diagram berikut menjadi tiga bagian yakni : 1. Activity diagram pada form start test dan form admin

Gambar 4.4 Rancangan Activity Diagram Form Start Test dan Form Admin

2. Activity diagram pada form about test

Gambar 4.5 Rancangan Activity Diagram Form About Test

17 3. Activity diagram pada form Biography

Gambar 4.6 Rancangan Activity Diagram Form Biography _______________________________________________________________________

5. PENGUJIAN APLIKASI
Setelah perancangan aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar dilakukan, pengujicobaan dilakukan untuk melihat sejauh mana aplikasi tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Pengujicobaan dilakukan berdasarkan empat penilaiaan, yaitu tampilan dari aplikasi sistem pakar secara keseluruhan, kemudahan pemakaian aplikasi sistem pakar, kecepatan aplikasi sistem pakar dalam memproses suatu permasalahan sampai didapatkannya hasil dan hasil yang di dapat dari proses sistem pakar sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut : Pengujicobaan ini dilakukan terhadap 40 orang sebagai penguji yang menilai sejauh mana aplikasi sistem pakar ini dapat sejalan dengan tujuan pembuatannya, pengujinya diantaranya : 20 orang mahasiswa dan 20 orang masyarakat umum.

Yang diuji cobakan Baik Tampilan Kemudahan Kecepatan Hasil 33 orang 32 orang 36 orang 33 orang

Penilaian

Cukup 7 orang 8 orang 4 orang 7 orang

Tidak Baik -

Tabel 5.2 Tabel Pengujian

18 Dari tabel dapat dilihat bahwa : Hasil penilaian = Jumlah penilaian (orang) terbanyak Jumlah penguji (orang) a. b. c. X 100

82,5 % Penguji menilai tampilan dari aplikasi sistem pakar menarik 80 % 90 % Penguji menilai aplikasi sistem pakar mudah digunakan Penguji menilai aplikasi sistem pakar bekerja dengan cepat dalam memproses dan mendapatkan hasil pengukuran.

d.

82,5 % Penguji menilai hasil yang didapat dari pengukuran sistem pakar sudah sesuai dengan masukan yang dimasukan. Dari pengujicobaan tersebut maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : Yang diuji cobakan Hasil Pengujicobaan

Tampilan Kemudahan Kecepatan Hasil

82,5 % Menarik 80 % 90 % Mudah digunakan Bekerja dengan cepat

82,5 % Sesuai Tabel 5.3 Tabel Hasil Pengujian

Jadi secara keseluruhan sistem pakar untuk mengukur kepribadian seseorang (tes kepribadian) bekerja sesuai dengan fungsinya dan dapat diterima. ________________________________________________________________________

6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan Penulisan skripsi ini membahas tentang pembuatan suatu aplikasi yang berbasiskan sistem pakar yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang (tes kepribadian) berdasarkan kategori-kategori kepribadian dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.NET 2008. Berdasarkan pembuatan aplikasi yang telah dilakukan, diambil kesimpulan bahwa aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan

19 banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian. Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh

seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan. Tools yang disediakan oleh Visual Basic.NET 2008 sudah sangat mengakomodir dalam proses pembuatan aplikasi ini. Selain itu, Visual Basic.NET 2008 dapat dengan baik melakukan koneksi database ke sql server.

6.2

Saran Dalam pembuatan aplikasi ini, kehandalan program tergantung pada keakuratan dan

kelengkapan data atau fakta yang dimasukkan ke dalam program. Oleh karena itu penulis menyarankan pada pembaca yang ingin mengembangkan program ini agar menggunakan data yang lengkap. Sebaiknya data yang diperoleh adalah hasil wawancara langsung dengan pakarnya. Bila hanya berasal dari buku maka tidak dapat diambil pengalaman pakar tersebut yang tidak terdapat dalam buku. Penulis menyarankan akan lebih baik apabila aplikasi berbasiskan sistem pakar ini dikembangkan menjadi sebuah aplikasi on-line mengingat internet saat ini sudah semakin sering digunakan dan menjadi salah satu kebutuhan yang cukup penting di masyarakat. ________________________________________________________________________

7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Rahmat Priyanto, Langsung Bisa Visual Basic.NET 2008, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2009. [2] Hendrayudi, VB 2008 Untuk Berbagai Keperluan Pemrograman, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009.

20 [3] Ario Suryo Kususmo, Buku Latihan Pemrograman Visual Basic 2005, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006. [4] M. Farid Azis, Belajar Sendiri Pemrograman Sistem Pakar, Elex Media Komputindo, Jakarta, 1994. [5] [6] Suryadi H.S., Pengantar Sistem Pakar, Gunadarma, Depok, 1994. Sri Hartati dan Sari Iswanti, Sistem Pakar & Pengembangannya, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008. [7] [8] Yul Iskandar, Test Personaliti, Edisi ke-4, Yayasan Dharma Graha, Jakarta, 1994. M. Hariwijaya, Tes Kepribadian ( personality test ), Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006. [9] Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, PT Raja 6 Rafindo Persada, Jakarta, 1995. [10] Ivane Andriany, Pembuatan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Gigi & Mulut, Skripsi, Gunadarma, Jakarta, 2006. [11] http://www.ilmukomputer.com/sql/, Pengantar Administrasi Microsoft SQL Server 2000, 2003. [12] http://www.e-psikologi.com/usia/, Memahami Kepribadian, 2007.

Anda mungkin juga menyukai