Anda di halaman 1dari 18

1. Minggu, 12 Mei 2013, BNN: 251 Narkoba Jenis Baru Beredar di Indonesia.

Narkoba jenis baru selalu muncul setiap bulan. 2. beredar di Indonesia dengan sasaran para remaja : cara kreatif menjerat para korban 3. Marak di eksekutif muda, anak muda, karena cocok dengan life style saat ini yang dituntut kerja
keras, dan tetap menikmati hidup. Satu-satunya jalan, pakai zat ini karena memberikan energi dan konsentrasi baru. Padahal akan menimbulkan kerusakan fisik dan kecanduan, 4. Narkoba jenis baru, katanya, dapat terus berkembang di Indonesia mengingat belum adanya kejelasan status di mata hukum 5. Rendahnya kesadaran masyarakat ini disebabkan karena pengetahuan masyarakat terhadap narkoba sebatas pada narkoba tradisional yang saat ini sudah dikenal seperti ganja, ekstasi atau shabu. Padahal, mengutip laporan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), saat ini NPS New Psychoactive Substances telah menjadi fenomena global dan telah ditemukan di lebih dari 70 negara 6. Terdapat enam kelompok NPS yang saat ini jenis-jenisnya telah beredar hingga 251 macam. Keenam kelompok tersebut adalah Synthetic Cannabinoids, Synthetic Cathinones, Ketamine, Phenethylamines, Piparazines, dan Plant-Based Substances

7. Rekomendasi 1. Perlu ditingkatkan kembali kerja sama antara Badan Narkotika Nasional (BNN), Kementerian Hukum dan HAM, Kepolisian, Kejaksaan dan masyarakat mengenai upaya pemberantasan narkoba di seluruh Indonesia. 2. Perlunya penyuluhan yang terus menerus kepada generasi muda dan masyarakat tentang bahaya dari narkoba seperti penggunaan media cetak dan elektronik, sekolah-sekolah, kampus dan kantor-kantor baik pemerintahan dan swasta. 3. Perlunya pengawasan dan usaha keras dari pemerintah mengenai praktik pengedaran narkoba baik secara langsung maupun di media online yang lagi marak sekarang ini. Mengenai kejahatan dunia maya atau cyber crime perlu dilakukan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. 4. Perlu diperketatnya hukuman bagi pengedar narkoba dalam upaya pemberian efek jera, opsi hukaman mati perlu dilakukan jika secara hukum telah memenuhi. 5. Upaya Pemberantasan narkoba di Lembaga Pemasyarakatan perlu ditingkatkan karena Lapas disinyalir sebagai tempat pengedar atau bahkan sebagai tempat pembuat atau pabrik narkoba. Manajemen Lapas perlu diperbaiki kembali. 6. Perlunya tes urine narkoba bagi setiap pegawai atau aparat pemerintah yang dilakukan secara rutin. 8. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan 9. Pecandu adalah orang yang menggunakan menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada narkotika, baik secara fisik maupun psikis. 10. Ketergantungan narkotika adalah gejala dorongan untuk menggunakan narkotika secara terus menerus, toleransi dan gejala putus narkotika apabila penggunaan dihentikan 11. Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan.

12. Narkotika Golongan I hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan dilarang digunakan untuk kepentingan lainnya. 13. Narkotika Golongan I dilarang diproduksi dan/atau digunakan dalam proses produksi, kecuali dalam jumlah yang sangat terbatas untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan dilakukan dengan pengawasan yang ketat dari Menteri Kesehatan. 14. Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, dengan Undang-Undang ini dibentuk Badan Narkotika Nasional, yang selanjutnya disingkat BNN. (2) BNN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang berkedudukan di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden.

15. Narkotika golongan I : adalah narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif sangat tinggi menyebabkan ketergantunggan. Tidak dapat digunakan untuk kepentingan apapun, kecuali untuk penelitian atau ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, morphine, putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk. 16. Narkotika golongan II : adalah narkotika yang memilki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin dan turunannya, benzetidin, betametadol. 17. DAFTAR NARKOTIKA GOLONGAN II Alfasetilmetadol, Alfameprodina , Alfametadol , Alfaprodina , Alfentanil, Allilprodina , Anileridina, Asetilmetadol, Benzetidin, Benzilmorfina , Betameprodina, Betametadol, Betaprodina , Betasetilmetadol , Bezitramida, Dekstromoramida, Diampromida , Dietiltiambutena, Difenoksilat, Difenoksin, Dihidromorfina, Dimefheptanol, Dimenoksadol , Dimetiltiambutena, Dioksafetil butirat , Dipipanona, Drotebanol, Ekgoni, Etilmetiltiambutena, Etokseridina , Etonitazena , Furetidina, Hidrokodona, Hidroksipetidina , Hidromorfinol, Hidromorfona, Isometadona dll

18. DAFTAR NARKOTIKA GOLONGAN III a. Asetildihidrokodeina b. Dekstropropoksifena c. Dihidrokodeina d. Etilmorfina e. Kodeina f. Nikodikodina g. Nikokodina h. Norkodeina i. Polkodina j. Propiram k. Buprenorfina l. Garam-garam dari Narkotika dalam golongan tersebut diatas m. Campuran atau sediaan difenoksin dengan bahan lain bukan narkotika n. Campuran atau sediaan difenoksilat dengan bahan lain bukan narkotika

19. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya 20. Narkoba dibagi dalam 3 jenis : 1. Narkotika 2. Psikotropika 3. Zat adiktif lainnya 21. Psikotropika Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997). Jenis psikotropika dibagi atas 4 golongan : a. Golongan I : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk menyebabkan ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya seperti esktasi (menthylendioxy menthaphetamine dalam bentuk tablet atau kapsul), sabu-sabu (berbentuk kristal berisi zat menthaphetamin). b. Golongan II : adalah psikotropika dengan daya aktif yang kuat untuk menyebabkan Sindroma ketergantungan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : ampetamin dan metapetamin. c. Golongan III : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: lumubal, fleenitrazepam. d. Golongan IV : adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: nitra zepam, diazepam 22. Zat Adiktif Lainnya Zat adiktif lainnya adalah zat zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah : a) Rokok
b) Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan. c) Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan 23. Ganja/ Mariyuana/ Kanabis Tanaman perdu dengan daun menyerupai daun singkong dan berbulu halus, jumlah jarinya selalu ganjil, yaitu 5,7,9. Cara penyalahgunaannya adalah dengan mengeringkan dan dicampur dengan tembakau rokok atau langsung dijadikan rokok lalu dibakar dan dihisap. bahan yang digunakan dapat berupa daun, biji maupun bunga. Dibeberapa daerah Indonesia yaitu di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, pulau Jawa dan lain, akibat dari menggunakan adalah berpariasi tergantung dari jumlah, jenis cannabis serta waktu cannabis dipakai. Beberapa efek dapat termasuk euforia, santai, keringanan stres dan rasa sakit, nafsu makan bertambah, perusakan pada kemampuan bergerak, kebingungan, hilangnya konsentrasi serta motivasi berkurang. 24. Kokain Adalah tanaman perdu mirip pohon kopi, buahnya yang matang berwarna merah seperti biji kopi, kokain merupakan hasil sulinggan dari daun koka yang memiliki zat yang sangat kuat, yang tumbuh di Amerika Tenggah dan Amerika Selatan. Sedangkan kokain freebase adalah kokain yang diproses untuk menghilangkan kemurnian dan campurannya sehingga dapat dihisap dalam bentuk kepingan kecil sebesar kismis. Salah satu bentuk populer dari kokain adalah crac, kokain menimbulkan risiko tinggi terhadap pengembangan ketergantungan fisik dan fisiologis, prilaku yang lazim selama dibawah pengaruh kokain dapat termasuk hiperaktif, keriangan, dan bertenaga, ketajaman perhatian, percaya diri dan kegiatan seksual yang meningkat. Pengguna juga dapat berprilaku tidak berpendirian tetap, merasa tidak terkalahkan dan menjadi agresif dan suka bertengkar. Kondisi yang dapat mematikan dapat terjadi dari kepekaan yang tinggi terhadap

kokain atau overdosis secara besar-besaran. Beberapa jam setelah pemakaian terakhir, rasa pergolakan dan depresi dapat terjadi. 25. Opium Adalah bunga dengan bentuk dan warna yang sangat indah, dari getah bunga opiun dibuat candu (opiat), dahulu di Mesir dan Cina digunakan untuk pengobatan, menghilangkan rasa sakit tentara yang terluka akibat perang dan berburu, opium banyak tumbuh didaerah segi tiga emas Burma, Kamboja, Thailand dan segitiga emas Asia Tengah, Afganistan, Iran dan Pakistan. Penggunaan jangka panjang mengakibatkan penurunan dalam kemampuan mental dan fisik, serta kehilangan nafsu makan dan berat badan. 26. Alkohol Adalah zat aktif yang terdapat dari berbagai jenis minuman keras. merupakan zat yang mengandung etanol yang berfungsi memperlambat kerja sistem saraf pusat, memperlambat refleks motorik, menekan pernafasan, denyut jantung dan mengganggu penalaran dan penilaian. Meskipun demikian apabila digunakan pada dosis rendah alkohol justru membuat tubuh merasa segar (bersifat merangsang)

Amfetamin Amfetamin pertama dibuat di Jerman pada akhir abad ke-19 tetapi baru dipatenkan pada 1930-an. Pada 1940-an amfetamin mulai dipakai sebagai terapeutik untuk berbagai macam kondisi medis seperti ayan, depresi dan untuk anak yang hiperkinetik. Merupakan zat perangsang sintetik yang dapat berbentuk tablet, kapsul serta bentuk lainnya yang digunakan untuk kepentingan medis. Amfetamin tersedia dalam merk-merk umum dalam bentuk dexamphetamin (dexedrine) dan pemoline (volisal). Efek amfetamin biasanya hilang setelah 3-6 jam dan pemakai dapat secara tiba-tiba menjadi lelah, suka marah, murung dan tidak bisa konsentrasi, peningkatan kewaspadaan, peningkatan tenaga dan kegiatan, mengurangi nafsu makan dan kepercayaan diri. Penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan malnutrisi, kelelahan, depresi dan psikosis. Kematian yang diakibatkan penggunaan obat perangsang jarang terjadi tetapi lebih mungkin jika amfetamin disuntikkan. 6. Sedatif Adalah merupakan zat yang dapat mengurangi berfungsinya sistem syaraf pusat. Dapat menyebabkan koma, bahkan kematian jika melebihi takaran. Universitas Sumatera Utara 17

7. Ekstasi/ Dolphin/ Black Hear/ Gober/ Circle K. Sering digunakan sebagai alat penghayal tanpa harus berhalusinasi. tablet ini diproduksi khusus untuk disalahgunakan yaitu untuk mendapatkan rasa gembira, hilang rasa sedih, tubuh terasa fit dan segar. Dari kasus-kasus yang ada memperlihatkan bahwa ekstasi dapat memperlemah reaksi daya tahan tubuh, ada pengaruh terhadap perubahan menstruasi, termasuk ketidak teraturan menstruasi dan jumlah yang lebih banyak atau amenorhoe (tidak haid). Ekstasi merusak otak dan memperlemah daya ingat. Ekstasi merusak mekanisme di dalam otak yang mengatur daya belajar dan berpikir dengan cepat. Terbukti dapat menyebabkan kerusakan jantung dan hati. Pemakai teratur telah mengakui adanya depresi berat dan telah ada kasus-kasus gangguan kejiwaan (Partodiharjo, 2008). 8. Shabu-shabu Merupakan kombinasi baru yang sedang laris, berbentuk bubuk mengkilat seperti garam dapur, shabu berisi metapetamin yang dicampur dengan berbagai psikotropika. Pemakai yang kronis akan tampak kurus, mata merah, malas mandi, emosi labil, dan loyo. Beberapa kasus menunjukkan dampak shabu-shabu yaitu menyebabkan orang menjadi ganas, serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi berbuntut tingkah laku yang brutal (Nasution, 2004). 9. Kafein Merupakan zat perangsang yang dapat ditemukan dalam obat generik, kopi, teh coklat atau makanan bersoda. 10. Tembakau Merupakan daundaunan pohon tembakau yang dikeringkan dan pada umunya diproduksi dalam bentuk rokok. Nikotin, terdapat ditembakau, adalah salah satu zat yang Universitas Sumatera Utara 18 paling adiktif yang dikenal. Nikotin adalah perangsang susunan saraf pusat (SSP) yang mengganggu keseimbangan neuropemancar. menyebabkan penyempitan pembuluh darah, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, nafsu makan berkurang, menimbulkan emfisema ringan, sebagian menghilangkan perasaan cita rasa dan penciuman serta memerihkan paru. Penggunaan tembakau jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru, jantung dan pembuluh darah, dan menyebabkan kanker (Partodiharjo, 2008). Faktor-faktor Penyebab Penggunaan Narkoba 1. Tersedianya Narkoba Permasalahan penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba tidak akan terjadi bila tidak ada narkobanya itu sendiri. Dalam pengamatan ternyata banyak tersedianya narkoba dan mudah diperoleh. Hawari (1990) dalam penelitiannya menyatakan bahwa urutan mudahnya narkoba diperoleh (secara terang-terangan, diam-diam atau sembunyi-sembunyi) adalah alkohol (88%), sedatif (44%), ganja, opiot dan amphetamine (31%). Menurut Gunawan (2009) faktor tersedianya narkoba adalah ketersediaan dan kemudahan memperoleh narkoba juga menjadi faktor penyabab banyaknya pemakai narkoba. Indonesia bukan lagi sebagai transit seperti awal tahun 80-an, tetapi sudah menjadi tujuan pasar narkotika. Para penjual narkotika berkeliaran dimana-mana, termasuk di sekolah, lorong jalan, gang-gang sempit, warung-warung kecil yang dekat dengan pemukiman masyarakat. 2. Lingkungan

Universitas Sumatera Utara 19

Terjadinya penyebab penyalahgunaan narkoba yang sebagian besar dilakukan oleh usia produktif dikarenakan beberapa hal, antara lain : a. Keluarga Menurut Kartono dalam Wina (2006) keluarga merupakan satu organisasi yang paling penting dalam kelompok sosial dan keluarga merupakan lembaga didalam masyarakat yang paling utama bertanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan sosial dan biologis anak manusia. Penyebab penggunaan narkoba salah satunya adalah keluarga dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Keluarga yang memiliki sejarah (termasuk orang tua) pengguna narkoba 2. Keluarga dengan konflik yang tinggi dan tidak pernah ada jalan keluar yang memuaskan semua pihak dalam keluarga. Konflik dapat terjadi antara ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, maupun antar saudara. 3. Keluarga dengan orang tua yang otoriter, yang menuntut anaknya harus menuruti apapun kata orang tua, dengan alasan sopan santun, adat-istiadat, atau demi kemajuan dan masa depan anak itu sendiri tanpa memberi kesempatan untuk berdialog dan menyatakan ketidak setujuan. 4. Keluarga tidak harmonis Menurut Hawari dalam Wina (2006), keluarga harmonis adalah persepsi terhadap situasi dan kondisi dalam keluarga dimana didalamnya tercipta kehidupan beragama yang kuat, suasana yang hangat, saling menghargai, saling pengertian, saling terbuka, saling menjaga dan diwarnai kasih sayang dan rasa saling percaya sehingga memungkinkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara seimbang. Universitas Sumatera Utara 20

b. Masyarakat Kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau rawan, dapat menjadi faktor terganggunya perkembangan jiwa kearah perilaku yang menyimpang yang pada gilirannya terlibat penyalahgunaan/ketergantungan narkoba. Lingkungan sosial yang rawan tersebut antara lain : 1. Semakin banyaknya penggangguran, anak putus sekolah dan anak jalan. 2. Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malam bahkan hingga dini hari dimana sering digunakan sebagai tempat transaksi narkoba. 3. Banyaknya penerbitan, tontonan TV dan sejenisnya yang bersifat pornografi dan kekerasan. 4. Masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan. 5. Kebut-kebutan, coret-coretan pengerusakan tempat-tempat umum. 6. Tempat-tempat transaksi narkoba baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi (Alifia, 2008). 3. Individu a. Harga Diri Menurut Coopersmith dalam Eka (2006), harga diri adalah Aspek kepribadian yang penting sebagai penilaian yang dibuat individu terhadap dirinya sendiri. Harga diri yang tinggi akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Harga diri merupakan evaluasi diri yang ditegakkan dan dipertahankan oleh individu, yang berasal dari interaksi individu dengan orangorang yang terdekat dengan lingkungannya, dan dari jumlah penghargaan, penerimaan, dan perlakuan orang lain yang diterima individu. Universitas Sumatera Utara 21

Menurut Sellet dan Littlefield dalam Sulistiyowati (2008), harga diri merupakan aspek kepribadian yang pada dasarnya dapat berkembang. Kurangnya harga diri pada seseorang dapat mengakibatkan masalah baik akademik, olahraga, pekerjaan dan hubungan sosial . Harga diri dapat dibedakan atas 3, yaitu : 1. Harga diri tinggi, yaitu memiliki sifat aktif, sukes dalam kehidupan sosial, mampu mengontrol diri, menghargai orang lain, dan percaya diri. 2. Harga diri sedang yaitu memiliki sifat hampir sama dengan harga diri tinggi hanya ia bimbang menilai diri perlu dukungan sosial dan percaya diri. 3. Harga diri rendah yaitu memiliki sifat kurang aktif, sebagai pendengar dan pengikut, minder, gugup, sering salah dalam mengambil keputusan dan rendah diri. Teori yang digunakan adalah dengan menggunakan teori Dr. Florence Rosenberg yang dinamakan dengan teori Self-Esteem Scale, yang menerangkan bahwa harga diri merupakan penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya yang dikembangkan secara luas dalam riset ilmu sosial. 2.1.3. Tiga Sifat Jahat Narkoba Narkoba memiliki 3 sifat jahat yang dapat membelenggu pemakainya untuk menjadi budak setia. Sehingga tidak dapat meninggalkannya, selalu membutuhkannya dan mencintainya melebihi siapapun. tiga sifat khas yang sangat berbahaya: 1. Habitualis adalah sifat pada narkoba yang membuat pemakainya akan selalu teringat, terkenang dan terbayang sehingga cenderung untuk mencari dan rindu. sifat ini lah yang membuat pemakai narkoba yang sudah sembuh dapat kambuh kembali. 2. Adiktif adalah sikap yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat menghentikan, penghentian atau pengurangan pemakaian narkoba akan menimbulkan efek putus zat yaitu perasaan sakit yang luar biasa. 3. Dengan narkoba dan menyesuaikan diri dengan narkoba itu sehingga menuntut dosis yang lebih tinggi. Bila dosis tidak dinaikkan narkoba itu tidak akan bereaksi, tetapi malah membuat pemakainya mengalami sakaw. Ciri ciri Umum Pengguna Narkoba Biasanya orang mengetahui anaknya menggunakan narkoba selalu ketika keadaannya sudah parah dan terlambat. Oleh karena itu ciri awal pengguna narkoba perlu diketahui dengan baik, secara umum penguna narkoba terdiri dari 4 tahap. 1. Tahap Coba-coba Mulanya hanya coba-coba, kemudian karena terjebak oleh 3 sifat jahat narkoba, ia menjadi mau lagi dan lagi. Sangat sulit melihat gejala awal pengguna narkoba, gejala tersebut adalah

Gejala psikologi Terjadi perubahan pada sikap anak, akan timbul rasa takut dan malu yang disebabkan oleh perasaan bersalah dan berdosa, anak lebih sensitif, resah dan gelisah, kemanjaan dan kemesraan akan berkurang bahkan hilang. Pada fisik Pada fisik belum tampak pada tubuh anak. Tetapi bila sedang memakai psikotropika, ekstasi, atau sabu, ia akan tampak riang, gembira, murah senyum dan ramah, bila menggunakan jenis putaw, ia akan tampak tenang, tentram, tidak peduli pada orang lain, bila tidak memakai tidak akan tampak gejala apapun. 2. Tahap Pemula Setelah tahap eksperimen atau coba- coba, lalu meningkat menjadi terbiasa. anak akan terus memakai karena kenikmatannya dan akan terus menggunakannya. Pada tahap ini akan muncul gejala sebagai berikut: Gejala psikologi Sikap anak menjadi lebih tertutup, jiwanya resah, gelisa, kurang tenang dan lebih sensitif, hubungan dengan orang tua dan saudarasaudara mulai renggang tidak lagi terlihat riang, ceria. Ia mulai tampak banyak menyembunyikan rahasia. Pada fisik Tidak tampak perubahan yang nyata. Bila ia memakai tampak lebih lincah, lebih riang, lebih percayadiri, berarti ia memakai psikotropika stimulan, shabu, atau ekstasi, bila ia tampak lebih tenang, mengantuk, berarti ia memakai obat penenang, ganja, atau putaw. 3. Tahap Berkala

setelah berapa kali memakai narkoba sebagai pemakai insidentil, pemakian narkoba terdorong untuk memakai lebih sering lain. Selain merasa nikmat, ia juga mulai merasakan sakaw, kalau terlambat atau berhenti mengkonsumsi narkoba, ia memakai narkoba pada saat tertentu secara rutin. Pemakai sudah menjadi lebih sering dan teratur. Misalnya setiap malam minggu, sebelum pesta tampil, atau sebelum belajar agar tidak mengantuk. Ciri mental Sulit bergaul dengan teman baru. Pribadinya menjadi lebih tertutup, lebih sensitif dan mudah tersinggung, ke akraban dengan orang tua dan saudara sangat berkurang dan apabila tidak menggunakan narkoba sikap dan penampilannya sangat murung, gelisa dan kurang percaya diri. Ciri fisik Terjadi gejala sebaliknya dari tahap 1 dan 2. Apabila menggunakan, ia tampak normal, apabila tidak menggunakan ia akan tampak murung, lemah, gelisa, malas. 4. Tahap Tetap/Madat
Setelah menjadi pemakai narkoba secara berkala, pemakai narkoba akan dituntut oleh tubuhnya sendiri untuk semakin sering memakai narkoba dengan dosis yang lebih tinggi, bila tidak ia akan merasa penderitaan (sakaw), pada tahap ini pemakai tidak dapat lagi lepas dari narkoba sama sekali, ia harus selalu mengunakan narkoba. ia disebut pemakai setia, pecandu, pemadat atau junkies. Bila ia memakai akan tampak normal tetapi apabila tidak ia tampak sakit. Dalam satu hari ia dapat memakai 4 sampai 6 kali, bahkan ada yang harus memakai setiap 1 jam.

Tanda tanda psikis Sulit bergaul dengan teman baru, ekslusif, tertutup, sensitif, mudah tersinggung, egois, mau menang sendiri, malas dan lebih menyukai hidup di malam hari. Pandai berbohong, gemar menipu, sering mencuri, merampok dan tidak malu menjadi pelacur (pria atau wanita) ia tidak merasa berat untuk berbuat jahat dan membunuh orang lain termasuk orang tuanya sendiri. Tanda tanda fisik Biasanya kurus lemah (loyo) namun ada juga yang dapat membuat dirinya gemuk dan sehat. Dengan banyak makan dan minum suplement. Gigi kuning kecoklatan, mata sayup, ada bekas sayatan atau tusukan jarum suntik pada tangan, kaki, dada, lidah, atau kemaluan (Partodiharjo, 2008). Dampak yang ditimbulkan Akibat Penyalahgunaan Narkoba Secara Umum Euforia 2. Perasaan senang dan gembira yang luar biasa di tambah munculnya keberanian yang luar biasa. 3. Hilangnya segala beban fikiran, seperti rasa sedih, resah, khawatir, menyesal dan sebagainya. Delirium 1. Disusul dengan ketegangan psikis, tekanan jiwa yang berat sekali. 2. Diikuti kegelisahan jiwa yang besar sehingga timbul gangguan koordinasi gerakan motorik (gangguan kerja otak ). Halusinasi 1. Timbul khayalan yang tidak terkendali. 2. Indra pendengaran dan penglihatan tidak stabil sehingga terdengar dan tampak sesuatu yang tidak ada. Weakness 1. Keadaan Jasmani dan Rohani lemah. 2. Keadaan lemah dan ingin tidur terus-menerus. Drawsines Keadaan menurun seperti setengah tidur dengan fikiran ingin menggunakan lagi, dan akhirnya menjadi apatis dan tidak menghiraukan sekelilingnya Akibat Penyalahgunaan Narkoba Penyalahgunaan narkoba bukan hanya berpengaruh buruk bagi pemakai saja tetapi juga bagi masyarakat dan negara. Bagi pemakai dampak yang ditimbulkan terbagi atas 3 Dampak psikis a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga c. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan d. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri. Dampak sosial a. Gangguan mental, anti sosial, dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan b. Merepotkan dan menjadi beban keluarga c. Pendidikan terganggu masa depan suram Dampak fisik a. Gangguan pada sistem syaraf : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran b. Gangguan pada jantung dan pembulu darah: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah c. Gangguan pada kulit : penanahan, alergi d. Gangguan pada paru-paru : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernapas, pengerasan jaringan paru. e. Sering sakit kepala, mual dan muntah, pengecilan hati dan sulit tidur.

f. Akan berakibat fatal apabila terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over Dosis dapat menyebabkan kematian (Abdalla, 2008). g. Sedangkan bagi kesehatan reproduksinya, dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kadar hormon testosteron, penurunan dorongan sex, disfungsi ereksi, hambatan ejakulasi, pengecilan ukuran penis, pembesaran payudara dan gangguan sperma. Sedangkan pada wanita terjadi penurunan dorongan sex, gangguan pada hormon estrosen dan progesteron, kegagalan orgasme, hambatan menstruasi, pengecilan payudara, gangguan sel telur, serta pada wanita hamil dapat menyebabkan kekurangan gizi sehingga bayi yang dilahirkan juga dapat kekurangan gizi, berat badan bayi rendah, bayi cacat serta dapat menyebabkan bayi keguguran (Lin, 2007).

Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba

Ada 5 bentuk penanggulangan masalah narkoba Promotif ( pembinaan) Ditujukan kepada masyarakat yang belum mengunakan narkoba, prinsipnya adalah meningkatkan peranan atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih sejahtera sehingga tidak pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan semu dengan memakai narkoba. dengan pelaku program adalah lembaga kemasyarakatan yang difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah. Preventif (program pencegahan) Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang belum mengenal narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk mengunakanya. Selain dilakukan oleh pemerintah, program ini juga sangat efektif bila dibantu oleh lembaga propesional terkait, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat. Kuratif (pengobatan) Ditujukan kepada para penguna narkoba. tujuannya adalah untuk mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit, sebagai akibat dari pemakai narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba. tidak sembarangan orang boleh mengobati narkoba. Pengobatan harus dilakukan oleh dokter yang mempelajari narkoba secara khusus. Bentuk kegiatan kuratif. a. Penghentian pemakaian narkoba. b. Penggobatan gangguan kesehatan akibat penghentian dan pemakaian narkoba. c. Penggobatan terhadap organ tubuh akibat penggunaan narkoba. d. Penggobatan terhadap penyakit yang masuk bersama narkoba (penyakit tidak langsung yang disebabkan oleh narkoba) seperti : HIV/AIDS, hepatitis B/C, sifilis, pnemonia, dan lain lain. Rehabilitatif Upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai narkoba yang sudah menjalanin program kuratif. Tujuanya agar ia tidak memakai lagi dan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas pemakai narkoba Represif Program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar, dan pemakai berdasarkan hukum. Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari jeratan Narkoba Dapatkan dahulu informasi mengenai ketegantungan tentang bahaya narkoba kepada ahlinya atau melalui media seperti koran, majalah, seminar- seminar dan lain-lain. Persiapan diri untuk menolak apabila ditawari. Belajar berkata tidak untuk narkoba. Memiliki cita-cita dalam hidup untuk masa depan. Lakukan kegiatan positif yang berguna untuk orang tua dan sekeliling. Kuatkan iman dan ketakwaan kapada Tuhan yang Maha Esa

Minuman ini terbagi dalam 3 golongan, yaitu a. Golongan A : yaitu berbagai minuman keras yang mengandung kadar alkohol antara 1% s/d 5%. Contoh minuman keras adalah : bir, greensand, dan lain-lain b. Golongan B : yaitu berbagai jenis minuman keras yang mengandung kadar alkohol antara 5% s/d 20 %. Contohnya adalah Anggur malaga, dan lain-lain. c. Golongan C : yaitu berbagai jenis minuman keras yang mengandung kadar alkohol antara 29% s/d 50 %. Contoh adalah Brandy, Vodka, Wine, Drum, Champagne, Wiski, dan lain-lain (Partodiharjo, 2008).

Anda mungkin juga menyukai