Anda di halaman 1dari 33

Laporan Kasus

SIROSIS HATI
Oleh: Marufa Istiqomah Pembimbing: dr. Bondan, M.Kes, Sp.PD

Program Pendidikan Dokter UNISMA Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam RSUD Kanjuruhan Malang

IDENTITAS
Nama Umur Jenis kelamin Alamat Status Perkawinan Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Tanggal periksa : : : : : : : : : : Tn.W 69 Tahun Laki-laki Dusun Ubalan, Ngajum Duda Jawa Islam Tidak Sekolah Swasta 11 Mei 2013

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Muntah darah. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD RSUD kanjuruhan dengan keluhan muntah darah sebanyak 2 kali sejak kemarin pagi. Muntah berupa darah segar, kira-kira sebanyak setengah gelas dalam setiap kali muntahnya. Selain itu pasien juga mengatakan bahwa perutnya membesar sejak 1 minggu yang lalu selama dirumah.

ANAMNESIS
Perut dirasakan semakin lama semakin membesar, rata dan tidak dirasakan adanya benjolan. Pasien juga mengeluh pusing, sering terasa eneg dan sebah sejak 1 minggu yang lalu serta nyeri tekan perut pada bagian kiri dan kanan atas sejak dua hari yang lalu. Pasien juga mengaku mual terutama ketika makan sehingga nafsu makan berkurang. BAB berwarna hitam seperti petis selama 1 bulan ini dengan frekuensi sekali/hari, BAK seperti air teh (+).

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Hipertensi : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat Asma : disangkal Riwayat Penyakit Jantung : disangkal Riwayat Sakit Liver : + sejak 1 tahun yang lalu Riwayat sakit Maag :+ Riwayat Alergi : disangkal Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak terdapat anggota keluarga dengan riwayat penyakit yang sama dengan pasien.

ANAMNESIS
Riwayat Kebiasaan Riwayat merokok : 2 pack / hari Riwayat minum alkohol : disangkal Riwayat minum kopi : minimal 4 gelas sehari Riwayat olah raga : (-) Riwayat minum jamu-jamuan : kadang-kadang

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Tampak lemah, kesadaran compos mentis (GCS 456), status gizi kesan cukup.

Tanda Vital Tensi Pulse rate Pernapasan Temperature

: 80/60 mmHg : 84 x/menit : 28 x/menit : 36,5C

PEMERIKSAAN FISIK
Kulit : Turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), venektasi (+), petechie (-), spider nevi (+). Kepala : Bentuk mesocephal, luka (-) Mata : Conjunctiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+). Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-). Telinga : Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-). Tenggorokan : Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-). Mulut : Bibir pucat (-), bibir cianosis (-), gusi berdarah (-). Leher : JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks : Normochest, simetris, spider nevi (-). Cor : Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis tak kuat angkat Perkusi : batas kiri atas : SIC II Linea Para Sternalis Sinistra batas kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis Dextra batas kiri bawah : SIC V 1 cm MCL Sinistra batas kanan bawah : SIC IV Linea Para Sternalis Dextra pinggang jantung : SIC III Linea Para Sternalis Sinistra (batas jantung terkesan normal) Auskultasi: Bunyi jantung III intensitas normal, regular, bising (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Pulmo : Inspeksi : pengembangan dada kanan sama dengan kiri Palpasi : fremitus raba kiri sama dengan kanan Perkusi : sonor/sonor Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (ronchi -/-) Abdomen Inspeksi : Cembung, venektasi. Palpasi : Distended, nyeri tekan hipokondrium dextra et sinistra (+),hepar tidak teraba, lien membesar di scuffner 2. Perkusi : Timpani, pekak beralih (+), shifting dulness (+) Auskultasi : Bising usus (+) normal Ekstremitas : Palmar eritema (+/+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Jenis Pemeriksaan Hemoglobin Hematokrit Hitung Eritrosit Hitung Lekosit Hitung Trombosit 6,2 19,6 2,06 9.410 128.000 Hasil

Tanggal 11 Mei 2013


Normal L.13,5-18 P.12-16 L. 40-54 P. 35-47 L. 4,5-6,5 P.4,0-6,0 4.000 11.000 150.000 450.000 satuan g/dl % juta/cmm sel/cmm sel/cmm

GDS
SGOT SGPT Ureum Kreatinin

127
58 44 130 1.08

<140
L. 10-42 P. 7-35 L. 10-42 P. 7-35 20 40 L. 0,6 1,1 P.0,5 0,9

mg/dl
U/l U/l mg/dl mg/dl

PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG Abdomen : Kesimpulan: Cirrhosis hepatis degenerasi maligna dengan splenomegali dan asites. Renal cyst dextra.

DIAGNOSIS
Differential Diagnosis Hepatitis Kronis Sirosis Hepatis Splenomegali Hepatoma Working Diagnosis : Sirosis

Hepatis

PENATALAKSANAAN
Non Medika mentosa - Edukasi tentang penyakit pasien - Tirah baring - Diet rendah protein 1 gr/kgBB/hari dan rendah garam. - Tranfusi Medikamentosa IVFD : Infus RL 20 tpm Inj. Cefotaxime 3x1 gram iv Inj. Metoclopramide 3x1 gram iv Inj. Furosemid 2x1 Inj. Pumpitor 1x1 Comafusin 1x1 Ambroksol 3x1 po Propanolol 3x1 po Laxadin 3x1 po Kalnex 3x1 po

FOLLOW UP

FOLLOW UP

PEMBAHASAN KASUS

DEFINISI
Sirosis hepatis adalah fase lanjut dari penyakit hati kronis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif, ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif.

ETIOLOGI

KLASIFIKASI
Secara Klinis Kompensata
Belum ada gejala klinis yang nyata

Dekompensata
Ditandai gejala dan tanda klinis yang jelas

Secara Konvensional

Mikronodular
Besar nodul < 3 mm

Makronodular
Besar nodul > 3 mm

Campuran Mikro dan makronodular

PATOFISIOLOGI

GEJALA
Stadium awal sirosis sering tanpa gejala Gejala-gejala sirosis: - Anoreksia - Mual, muntah, diare - Nyeri samar-samar di kuadran kanan atas - Mudah lelah dan lemas - Demam (tidak terlalu tinggi) - Jaundice/ikterus dengan BAK seperti the - Amenorrhea, impotensi, infertil - Muntah darah, melena - Perubahan mental (bingung, agitasi, sampai koma)

MANIFESTASI KLINIS

MANIFESTASI KLINIS
Kegagalan Fungsi Hepar
- Ikterus

Hipertensi Portal
- Varises esophagus/cardia

- Spider naevi
- Ginekomastia kalori protein - Bulu ketiak rontok

- Splenomegali
- Pelebaran vena kolateral - Haemoroid - Caput medusa

- Hipoalbumin dan malnutrisi - Ascites

- Ascites
- Eritema Palmaris - white nail

GAMBARAN LABORATORIS
SGOT dan SGPT (tetapi tidak terlalau tinggi) Alkali Fosfatase < 2-3x batas normal atas Bilirubin (N pada sirosis kompensata, pada sirosis lanjut) Hipoalbuminemia Globulin Protrombin Time (PT) memanjang Hiponatremi Hipokalemi alkalosis Anemia (mikrositer/makrositer) Pansitopeni (trombositopeni, leukopeni & neutropeni)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Serum : HBsAg, Anti-HBc, Anti-HBs, Anti-HCV, AntiHDV, Fe, total iron binding capacity, Feritin, dll. USG Abdomen CT Scan MRI Diagnosa definitive: Liver biopsy (percutaneus, transjugular, or open)

PENATALAKSANAAN
Sirosis Kompensata : Tujuan terapi untuk menghilangkan etiologi Alkoholik Hentikan pengguanaan alkohol Hepatitis autoimun Steroid atau imunosupresif Hemokromatosis Felebotomi setiap minggu sampai konsentrasi besi menjadi normal Penyakit hati non alkoholik Menurunkan BB Hepatitis B Interferon- dan lamivudin (analog nukleosida) Hepatitis C kronik kombinasi interferon dengan ribavirin

PENATALAKSANAAN
Sirosis Dekompensata : Asites - Tirah baring dan diet rendah garam - Diuretik Spironolakton 100-200 mg 1x1. Bila tidak adekuat ditambah furosemid 20-40 mg/hari Ensefalopati Hepatik - Laktulosa (untuk mengeluarkan amonia) - Neomisin (untuk bakteri usus penghasil amonia) Varises Esofagus Penyekat beta propanolol Peritonitis Bakterial Antibiotik (cefotaxime IV, amoksisilin atau aminoglikosida) Sindrom Heppatorenal Atasi perubahan sirkulasi darah di hati, mengatur keseimbangan garam dan air

PENATALAKSANAAN
Terapi definitif pada sirosis dekompensata Transplantasi Hati

PROGNOSIS
Sangat bervariasi dan dipengaruhi sejumlah faktor meliputi: - Etiologi - Beratnya kerusakan hati - Komplikasi - Penyakit lain yang menyertai

PROGNOSIS

Angka kelangsungan hidup selama satu tahun untuk pasien dengan Child A, B, dan C berturut-turut 100%, 80%, dan 45%

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai