secara keseluruhan atau memperbaiki system yang telah ada. Pengembangan sistem informasi terdiri atas beberapa tahap: 1. Tahap studi pendahuluan Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah, kesempatan, arahan dan ruang lingkup yang memicu pengembangan system sehingga dapat diketahui ruang lingkup aplikasi yag akan dikembangkan serta tahap perencanaan. Pada tahap ini juga menetapkan rencana proyek dalam arti jadwal, persyaratan persyaratan sumber daya dan anggaran. Pada tahap studi pendahuluan didapatkan masalah di PKU Muhammadiyah Delanggu yaitu a. Pengolahan data pasien di PKU Muhammadiyah Delanggu, masih ada beberapa proses administrasi yang masih menggunakan sistem manual. Salah satunya pada pelayanan administrasi laboratorium rumah sakit, yaitu dengan catatan buku dan penyimpanan diletakkan di rak khusus yang cukup banyak dan menyebabkan, sering terjadi kerusakan data, lambatnya proses input data, kesulitan dalam proses pencarian data karena arsip yang menumpuk, kurang teratur dalam pengarsipan file data pasien kurang terkontrol, sehingga proses tersebut menjadi lambat dan tidak efisien. Laboratorium yang berada di rumah sakit PKU Muhammadiyah Delanggu merupakan sistem yang terpisah tetapi masih dalam satu bagian dari instansi rumah sakit. b. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu merupakan rumah sakit yang berada di Kecamatan Delanggu, dengan penanganan
yang tidak sedikit, dibutuhkan suatu sistem untuk mempermudah pelayanan. Pelayanan yang telah berjalan di dalam laboratorium masih menggunakan sistem lama, yaitu dengan pencatatan pada buku besar dan penyimpanan berkas menggunakan rak. Penggunaan sistem tersebut dinilai kurang efektif dalam menangani pelayanan terhadap pasien, terlebih dalam proses pencarian data pasien memerlukan waktu yang lama sehingga menghambat alur kerja petugas laboratorium.
2. Tahap analisis masalah Pada tahap ini digunakan untuk menjawab pertanyaaan apakah masalah yang ditemukan pada studi pendahuluan layak dipecahkan dan apakah sistem yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut layak dibangun. Pada tahap analisis masalah, masalah yang dihadapi oleh PKU Muhammadiyah Delanggu adalah a. Pencatatan data masih menggunakan sistem manual, yaitu dengan catatan buku dan penyimpanan diletakkan di rak khusus yang cukup banyak dan menyebabkan, sering terjadi kerusakan data, lambatnya proses input data, kesulitan dalam proses pencarian data karena arsip yang menumpuk, kurang teratur dalam pengarsipan file data pasien kurang terkontrol, sehingga proses tersebut menjadi lambat dan tidak efisien. Masalah yang terjadi ini layak dipecahkan yaitu dengan adanya sistem administrasi yang baik yang dilakukan secara terkomputerisasi, agar proses pelayanan terhadap pasien dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. b. Sistem informasi yang berupa aplikasi sistem administrasi dapat dibuat sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Sistem administrasi tersebut akan memegang peran dalam proses administrasi
laboratorium dengan pengarsipan meliputi pendaftaran, data pasien yang berisi data-data pribadi pasien, diagnosa dan catatan
pemeriksaan, record dari setiap pemeriksaan (rekam medis) dan jumlah transaksi. Sehingga dalam proses pengarsipan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan teratur. Pencarian data juga dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
3. Tahap analisis kebutuhan Pada tahap ini digunakan untuk menjawab kebutuhan apa yang diinginkan oleh pengguna dari sistem baru, pengguna yang dimaksud disini adalah manajemen dari PKU Muhammadiyah Delanggu. Pada tahap analisis kebutuhan, kebutuhan yang dibutuhkan oleh PKU Muhammadiyah Delanggu PIECES a. Performance ( kinerja ), peningkatan terhadap kinerja ( hasil kerja ) system baru sehingga menjadi lenih efektif. Dalam hal ini dari system informasi yang dikembangkan Pencarian data juga dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena petugas tidak perlu mencari arsip ke dalam rak arsip yang menumpuk, hal tersebut dapat menghemat waktu dan tenaga. b. Information ( informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang dihasilkan. Dengan pengolahan data menggunakan system informasi akan meminimalisir terjadinya kesalahan, mempercepat proses input data serta mempermudah pencarian data saat dibutuhkan. Sehingga data yang diolah akan menjadi sebuah informasi yang berkualitas. c. Economy ( ekonomis ), peningkatan terhadap manfaat manfaat atau keuntungan keuntungan atau penurunan penurunan biaya terjadi. Dengan menggunakan system informasi data data yang ada dapat tersimpan secara efisien dalam satu wadah penyimpanan, tanpa harus menumpuk dalam rak rak penyimpanan. d. Control ( pengendalian ), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kecurangan dapat dinyatakan dalam kerangka
kecurangan yang akan terjadi. Jika terjadi kesalahan pada data, proses perbaikan dapat dilakukan dengan mudah yakni dengan cara menginput data awal maka dapat dianalisa dari output data yang dihasilkan. e. Efficiency ( efisien ). Pencarian data juga dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena petugas tidak perlu mencari arsip ke dalam rak arsip yang menumpuk, hal tersebut dapat menghemat waktu dan tenaga. f. Sevices ( pelayanan ). Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh system. Untuk melayani jumlah pasien yang tidak sedikit, dibutuhkan suatu sistem untuk mempermudah pelayanan. 4. Tahap analisis keputusan Pada tahap analisis keputusan, dilakukan untuk mengenali solusi kandidat, menganalisis solusi kandidat tersebut dan merekomendasikan sebuah sistem yang telah dibangun dan diimplementasikan. Pada PKU Muhammadiyah Delanggu, solusi dari permasalahan tersebut adalah a. Dengan sistem informasi yang berupa aplikasi sistem administrasi dapat dibuat sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Aplikasi administrasi yang digunakan pada laboratorium PKU Muhammadiyah Delanggu akan dibuat dengan memanfaatkan bahasa pemrograman Java dari Netbeans sebagai sistem dan MySQL sebagai basis datanya, sehingga aplikasi ini dapat mempermudah dalam proses administrasi pada laboratorium rumah sakit PKU Muhammadiyah Delanggu. Sistem administrasi tersebut akan memegang peran dalam proses administrasi laboratorium dengan pengarsipan meliputi pendaftaran, data pasien yang berisi data-data pribadi pasien, diagnosa dan catatan pemeriksaan, record dari setiap pemeriksaan (rekam medis) dan jumlah transaksi. Sehingga dalam proses pengarsipan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan teratur. Pencarian data juga dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena petugas tidak perlu mencari arsip ke
dalam rak arsip yang menumpuk, hal tersebut dapat menghemat waktu dan tenaga. b. Adanya sistem inventaris yang terkomputerisasi diharapkan dapat membantu dan meningkatkan pelayanan rumah sakit kepada pasien. Pemanfaatan teknologi tersebut berguna untuk membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan. 5. Tahap perancangan Pada tahap perancangan ini mentransformasikan pernyataan kebutuhan rumah sakit dari tahap analisis kebutuhan kedalam desain spesifikasi untuk konstruksi. 6. Tahap Konstruksi Tahap konstruksi adalah pengembangan, instalasi dan pengujian terhadap komponen. Tujuan tahap ini adalah mengembangkan dan menguji sebuah system fungsional yang memenuhi persyaratan rumah sakit dan desain, untuk mengimplementasikan antar muka antara system baru dan system lama yang sudah ada. 7. Tahap Implementasi Tahap implementasi adalah pengiriman system ke produksi ( operasi harian ). Tahap ini bertujuan mengubah secara halus system lama ke system baru. 8. Tahap Operasi dan Dukungan Dukungan system adalah perawatan yang terus menerus terhadap sebuah system, setelah system dipindahkan ke dalam operasi. Dukungan system meliputi perawat program dan perbaikan system yakni maintenance ( perawatan system ), enhacement ( peningkatan system ), reengineering ( rekayasa ulang ), dan design recovery ( recoveri desain ).