“tolong, tolong lepaskan kami. Kami minta maaf telah memasuki wilayah kalian,”
seru para petualang.
Kepala Suku : baik, saya bisa maafkan. Tapi ada syaratnya. Bila kalian mampu
memenuhinya maka akan dilepaskan.
Kepala suku : Kalian bertiga aku beri waktu satu jam untuk mencari buah –
buahan sebanyak 10 buah di hutan seberang.
Maka pergilah para petualang itu untuk mencari buah – buahan tersebut. Satu
jam berlalu, tampak petualang 1 muncul dengan buah – buahan hasil
pencariannya.
Kepala Suku : Bagus! Sekarang, apel itu kamu masukan ke dalam duburmu tanpa
ada jeritan atau pun kegirangan.
Petualang 1 kaget sekali, tapi apa boleh buat. Dia terpaksa melakukan perintah
Kepala Suku. Apel pertama dia masukkan ke dubur, dan tampak Petualang 1
menahan sakit. Berhasil, apel itu masuk tanpa jeritan. Lalu apel kedua. Tapi kali
ini dia tidak bisa menahan sakitnya. Menjeritlah Petualang 1, dan akibat dia
harus dibunuh.
Di alam sana, roh Petualang 1 dan Petualang 2 bertemu. Mereka pun berbincang.
Petualang 1 : Hey, kenapa kamu tertawa terbahak – bahak padahal buah kopi itu
tinggal satu lagi dan bentuknya pun kecil. Kalau kamu tidak tertawa, mungkin
kamu masih hidup sekarang.