Anda di halaman 1dari 9

Perancangan Sistem Digital Modul Pertemuan 5 Desain Rangkaian Kombinasional (Comparator) Disusun oleh : Setiyo Budiyanto, ST.

MT

Rangkaian Comparator digunakan untuk membandingkan dua atau beberapa buah sinyal input apakah sama atau tidak. Sebagai contoh 2 buah bilangan A dan B 4 bit dibandingkan maka rangkaian Comparatornya untuk A = B dapat direalisasikan menggunakan gerbang-gerbang logika seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1 Rangkaian Comparator 4 bit untuk output A=B Rangkaian Comparator diatas dapat implementasikan menggunakan IC 7485 (lihat

gambar 2). Kita pun dapat mengimplementasikan rangkaian Comparator 8 bit menggunakan 2 buah IC 7485 dengan konfigurasi rangkaian seperti pada gambar 3.

12

42

Perancangan Sistem Digital Setiyo Budiyanto ST, MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Gambar 2 IC Comparator 4 bit

Gambar 3 Kontruksi serial Comparator 8 bit Rangkaian magnitude comparator adalah rangkaian yang dapat membandingkan dua buah bilangan selain mendeteksi apakah 2 buah bilangan tersebut sama atau tidak, tetapi juga besarnya apakah lebih kecil atau lebih besar.

12

43

Perancangan Sistem Digital Setiyo Budiyanto ST, MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Rangkaian Comparator 1 bit Rangkaian comparator biner 1 bit digunakan untuk membandingkan 2 bilangan biner tang masing-masing terdiri dari 1 bit. Rangkaian ini memiliki 3 output (lihat gambar 4), yaitu E (= 1 apabila A = B), G (= 1 apabika A > B) dan L (= 1 apabila A < B). Disini kita gunakan metode sederhana untuk mendapatkan E (= X) dan G (=Y) dan L (=Z).

A>B

Comparator 1 bit

A= B A<B

Gambar 4 Comparator 1 bit

A=B maka akan dihasilkan X= AB + AB , X= 1 jika A=B A 0 0 1 1 B 0 1 0 1 B 0 1 0 1 X 1 0 0 1 Y 0 0 1 0 -------------

A>B berarti

A 0 0 1 1

--------------

Dengan demikian akan dihasilkan Y= AB, Y akan bernilai 1 untuk A>B

12

44

Perancangan Sistem Digital Setiyo Budiyanto ST, MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

A<B (B > A) akan dihasilkan Z= AB A 0 0 1 1 B 0 1 0 1 Y 0 1 0 0

-----------------

Dengan demikian nilai output E,G dan L adalah: E= X = AB + AB = ( A B) = (AB + AB) G = Y = AB L= Z= AB

L E E

Gambar 5 Rangkaian Comparator 1 bit

Rangkaian Comparator 2 bit Untuk comparator 2 bit (lihat gambar 5) mempunyai input A1A0 dan B1B0 dan 3 output yaitu, E (= 1 apabila A = B), G (= 1 apabika A > B) dan L (= 1 apabila A < B) apabila kita gunakan KMAP hasilnya: E= A1A0B1B0 + A1A0B1B0 + A1A0B1B0 + A1A0B1B0 atau E=(( A0 B0) + ( A1 B1)) G = A1B1 + A0B1B0 + A1A0B0 L= A1B1 + A1A0B0 + A0B1B0

12

45

Perancangan Sistem Digital Setiyo Budiyanto ST, MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

A0 A1 B0 B1

Comparator 2 bit

G L

Gambar 6 Comparator 2 bit Disini kita gunakan metode sederhana untuk mendapatkan E (= X) dan G (=Y) dan L (=Z) A=B jika Ai= Bi Ai 0 0 1 1 Berarti Bi Xi 0 1 0 1 1 0 0 1 -------------

X0 = A0B0 + A0B0 and X1= A1B1 + A1B1

jika X0=1 dan X1=1 maka A0=B0 dan A1=B1 sehingga, jika A=B maka X0X1 = 1 artinya X= (A0B0 + A0B0)(A1B1 + A1B1) apabila (x y) = (xy +xy) maka X= ( A0 B0) ( A1 B1) = (( A0 B0) + ( A1 B1)) A>B berarti A1 B1 Y1 -------------0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

12

46

Perancangan Sistem Digital Setiyo Budiyanto ST, MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

jika A1=B1 (X1=1) maka A0 akan 1 dan B0 akan 0 A0 0 0 1 1 B0 Y0 0 1 0 1 0 0 1 0 -----------------

Untuk A> B: A1 > B1 or A1 =B1 and A0 > B0 berarti Y= A1B1 + X1A0B0 akan bernilai 1 untuk A>B Untuk B>A, B1 > A1 or A1=B1 and B0> A0 A0 0 0 1 1 B0 Y0 0 1 0 1 0 1 0 0 -----------------

z= A1B1 + X1A0B0

Tugas : Gambar Rangkaiannya Comparator 2 bit ! Prosedur untuk angka biner lebih dari 2 bit dapat dilakukan seperti dengan cara yang sama seperti contoh berikut 4-bit magnitude comparator, dengan (A= B) (A> B) = x3 x2 x1 x0 = A3B3 + x3A2B2 + x3x2A1B1+ x3x2x1A0B0

(A< B) = A3B3 + x3A2B2 + x3x2A1B1+ x3x2x1A0B0 Dengan demikian akan didapatkan rangkaian sebagai berikut (lihat gambar 7).

12

47

Perancangan Sistem Digital Setiyo Budiyanto ST, MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Gambar 7 Rangkaian Magnitude Comparator 4 bit

12

48

Perancangan Sistem Digital Setiyo Budiyanto ST, MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Tambahan untuk modul 2 : Implementasi gerbang 1. Menyusun suatu rangkaian logika dengan menggunakan gerbang dasar NAND (maksimum 4 NAND) untuk mendapatkan NOT, AND, OR, NOR dan EXOR. Gerbang NOT (A.A) = A Gerbang AND ((A.B).(A.B)) = A.B Gerbang OR ((A.A).(B.B)) = (A.B) = A+B

Gerbang NOR (((A.A).(B.B)). ((A.A).(B.B))) = ((A.B). (A.B)) = (A.B) = (A+B) Gerbang EXOR ((A.(A.B)).((A.B).B)) = ((A.(A+B)).((A+B).B)) = ((A.A + A.B).(AB+BB)) = ((A.B).(AB)) = (A.B + AB) = A.B + AB = AB

12

49

Perancangan Sistem Digital Setiyo Budiyanto ST, MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

2. Menyusun suatu rangkaian logika dengan menggunakan gerbang dasar NOR (maksimum 4 NOR) untuk mendapatkan NOT, OR, AND, NAND dan EXNOR. Gerbang NOT (A+A) = A Gerbang OR ((A+B)+(A+B)) = (A+B) = A+B Gerbang AND ((A+0) + (B+0)) = (A + B) = A.B

Gerbang NAND (((A+A)+(B+B))+((A+A)+(B+B))) = ((A+B) + (A+B)) = (A+B) = (A.B) Gerbang EXNOR ((A+(A+B))+ (B+(A+B))) = (A.(A+B)+ B.(A+B) = (A.A+A.B + A.B+BB) = (A.B + A.B) = (AB)

12

50

Perancangan Sistem Digital Setiyo Budiyanto ST, MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai