Anda di halaman 1dari 38

KELOMPOK

PRESENTASI 5
P E MB OR AN
&
VANE
S HE AR
T E S T
TUJUAN
ALAT &
BAHAN
PRINSIP
PENGUJIAN
LANGKAH
KERJA
DATA
PERHITUNGAN
KESIMPULAN
TUJUAN
Untuk menyelidiki/mengetahui jenis jenis lapisan tanah (stratigrafi) pada
setiap kedalaman.
Menetapkan kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli atau tidak
asli.
Pengambilan contoh tanah asli dan tidak asli untuk keperluan
penyelidikan lebih lanjut di laboratorium.
Mengukur kekuatan geser langsung di lapangan.

ALAT DAN BAHAN
MATA BOR KUNCI T KUNCI PIPA TABUNG SAMPEL
TORSIMETER STANG VANE MATA VANE PALU
LAIN LAIN:
1. PARANG
2. ENGKOL
3. METERAN
PRINSIP PENGUJIAN
Tentukan titik bor dan bersihkan daerah sekitar titik bor.
Mata bor dipasang pada stangnya, kemudian pada bagian atasnya dipasang kunci T.
Dirikan alat bor tegak lurus pada titik yang telah ditentukan, kemudian dengan
menggunakan engkol putar stangnya searah putaran jarum jam sambil ditekan, hingga
mata bor masuk ke dalam tanah.
Setelah mata bor penuh, alat bor diangkat keluar kemudian segera diidentifikasi tentang
jenis, warna, sifat dan sebagainya dari tanah sambil mata bor dibersihkan.
Langkah ke 3 & 4 dilanjutkan sampai kedalaman yang diinginkan. Bila kedalaman lubang
sudah lebih dari satu stang, maka stang disambung dengan stang lain dan seterusnya.
PRINSIP PENGUJIAN
Tentukan titik yang
Akan dibor
Pasang mata
bor dan kunci T
Putar mata bor searah
jarum jam
Keluarkan tanah yang
Ada pada mata bor
Lakukan sampai kedalaman
yang diinginkan untuk pengambilan
contoh tanah asli
PRINSIP PENGUJIAN PENGAMBILAN
CONTOH TANAH ASLI
Contoh tanah asli diambil pada setiap interval tertentu.
Pada kedua sisi lubang bor dipasang angker tempat dudukan rangka dongkrak.
Dasar lubang dibersihkan dari runtuhan tanah (memakai tangan kalau memungkinkan).
Mata bor dilepas dari stangnya dan diganti dengan stick aparat untuk memasang tabung sampel.
Ukur panjang tabung sampel kemudian tabung sampel dimasukkan ke dalam lubang bor hingga dasar lubang.
Pada bagian atas dari stangnya dipasang kepala untuk dudukan alas martil.
Tekan dengan cara memukul dudukan alas dengan martil sampai tabung sample terisi penuh.
Setelah tabung sampel penuh stang diputar 180 untuk memutuskan tanah dibagian bawah tabung sampel kemudian
ditarik ke atas dan dikeluarkan dari lubang.
Segera lepaskan tabung sampel dari stangnya lalu dibersihkan. Tanah pada kedua ujungnya dikorek sedikit kemudian
ditutup dengan parafin cair yang telah dipersiapkan sebelumnya, kemudian diberi label.

Untuk mendapatkan contoh tanah asli
Ganti mata bor dengan tabung sampel
Ukur panjang tabung sampel
kemudian tabung sampel dimasukkan
ke dalam lubang bor hingga dasar lubang
Pada bagian atas dari stangnya dipasang
Kepala untuk dudukan alas martil
Letakkan sampel di kotak
sampel, tutup dengan cairan parafin
Setelah terisi penuh, keluarkan
sampel dari tabung
PRINSIP PENGUJIAN VANE SHEAR TEST
Stel alat Vane yang terdiri dari mata vane (bagian bawah), kopling stang dan kepala
(connection).
Masukkan alat Vane ke dalam lubang bor, di tekan/ dipukul hingga mata sampai kopling
benar-benar masuk ke dalam tanah asli.
Dengan menggunakan kunci pas, putar stang bolak-balik hingga bagian stang terbebas dari
pengaruh gesekan tanah.
Pasang torsi meter lalu putar perlahan-lahan searah dengan putaran jarum jam hingga terjadi
keruntuhan yang ditunjukkan oleh menurunnya bacaan jarum hitam dari torsimeter
sedangkan jarum merah menunjukkan bacaan maksimum kemudian catat bacaan tersebut.
Untuk vane shear
test
Masukkan alat vane shear hingga
mencapai tanah asli
Dengan menggunakan
kunci pas, putar stang
bolak-balik 180
o
hingga
bagian stang terbebas
dari pengaruh gesekan tanah.
Pasang
torsimeter
& putar searah
jarum jam
hingga runtuh
Hentikan putar saat
bacaan jarum menunjukan bacaan
max
Baca dan catat bacaan
Torsimeter pada saat
bacaan. Lalu hitung
Kekuatan geser tanah
DATA PRAKTI KUM
Pembacaan Tegangan
Vane Geser
(kgm) (kg/cm2)
tanah lapisan paling atas
0
2 0.304
0.60 2 0.304
5 0.759
1.6 4.9 0.744
3.00
Lempung Lunak
Plastisitas Tinggi
warna coklat kehitaman
Keterangan
Simbol
Tanah
Deskripsi Kedalaman
Lempung Lunak
Plastisitas Tinggi
warna coklat kehitaman
UDS-2
Lanau
Plastisitas Sedang
warna coklat muda
Lanau
Plastisitas Tinggi
warna coklat kehitaman
UDS-1
GAMBAR DETAIL ALAT VANE SHARE
Alat Vane :
L= 6 cm
B= 3 cm
D= 6 cm
a= 3 cm
( )
2 2
b a x + =
3
. 4
2
.
3 . 2
x L D
M
u
t t
t
+
=

Dimensi alat Vane :
L = 6 cm a = 3 cm
B = 3 cm D = 6 cm
Bacaan pada torsimeter :
( kedalaman 600 cm )
M
1
= 200 kg.cm
M
2
= 200 kg.cm
CONTOH PERHITUNGAN
2
3 2
3 2
1
cm
kg
0.304 =
3
.4.24 . 4
+
2
.6 .6
200
=
3
4
+
2
L D
M
= u
x
cm 4.24 =
3 + 3 =
B + a = x
2 2
2 2
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh :
1. Pada kedalaman 6cm
tegangan geser (Tu) = 0.304 kg/cm
2
,
maka sifat tanah dapat dikategorikan ke dalam tanah lunak (soft)


2. Muka air tanah belum diketahui sampai kedalaman pengeboran



TERIMA KASIH...
SONDIR
TUJUAN
ALAT & BAHAN
PRINSIP
PENGUJIAN
LANGKAH
KERJA
DATA
PERHITUNGAN
KESIMPULAN
TUJUAN


Menduga kekerasan tanah pada setiap lapisan dengan
mengukur perlawanan tanah terhadap konus yang ditekan ke
dalam tanah sehingga diketahui letak lapisan tanah yang
keras.

Menentukan hambatan lekat tanah.

BAGIAN
BAGIAN SONDIR
ALAT & BAHAN
Satu set alat sondir yang terdiri dari:
Mesin sondir ringan
kapasitas 2.5 ton
beserta stang dan
bikonus.
Manometer dengan
kapasitas 50 kg/m
2
&
250 kg/m
2

Stang sondir, dengan panjang 1 m,
dengan jumlah secukupnya
Satu set jangkar terdiri dari:
4 buah
Ambang
penahan
Kunci T + engkol
Perlengkapan lainnya:
Kunci plunger
Kunci inggris
Kunci pipa
Meteran
Cangkul
Linggis
Oli
PRINSIP PENGUJIAN
1. Tentukan lokasi/titik pemeriksaan.
2. Pasang mesin sondir .
3. Kontrol oli didalam plunger (dengan menggunakan kunci plunger). Bila
kurang tambahkan secukupnya sambil dikeluarkan udara yang
terperangkap di dalamnya.
4. Pasang manometer, sambil diatur posisinya hingga memudahkan dalam
pembacaan.
5. Stel konus pada stang yang pertama, kemudian pasang pada titik
penyondiran yang telah ditentukan tepat di bawah plunger (posisi
plunger berada paling atas). Posisi konus harus benar-benar vertikal.
6. Pembacaan pada interval kedalaman tertentu
LANGKAH KERJA
Tentukan lokasi
/titik pemeriksaan
Pasang angker pada keempat sudut dari
posisi ambang yang telah diukur,
lalu dirikan mesin sondir hingga sentris
terhadap titik penyondiran
Pasang ambang penahan pada posisi
yang telah ditentukan, kemudian kunci
dengan skrup angker, sambil diatur
hingga posisi mesin benar-benar vertikal
Kontrol oli didalam plunger
(dengan menggunakan kunci
plunger). Bila kurang
tambahkan secukupnya sambil
dikeluarkan udara yang
terperangkap di dalamnya
Pasang manometer,
sambil diatur posisinya
hingga memudahkan
dalam pembacaan
Lanjut ke
Slide
selanjutnya
Stel konus pada stang yang pertama,
kemudian pasang pada titik penyondiran
yang telah ditentukan tepat di bawah
plunger (posisi plunger berada paling atas).
Posisi konus harus benar-benar vertikal
Tracer ditekan, kemudian turunkan plunger
dengan memutar engkol searah dengan putaran
jarum jam. Pada posisi ini plunger akan menekan
casing stang melalui tracer, sehingga stang bersama
konus akan turun sampai kedalaman yang diinginkan.

Naikkan plunger sedikit (dengan
memutar engkol berlawanan arah
dengan jarum jam).Tarik tracer,
kemudian turunkan punger.
Pada posisi ini, plunger akan menekan
stang dalam rod, sehingga ujung konus
bergerak turun sedangkan casing diam
Pada gerakan pertama konus akan memberi
perlawanan dan terbaca pada manometer sebagai
nilai perlawanan konus (C
w
). Kemudian bila tekanan
diteruskan konus akan tertekan bersama sama dengan
mantel ddan bacaan manometer akan naik yang
merupakan nilai perlawanan total (T
w
)

Naikkan plunger lakukan seperti langkah di atas untuk
melakukan pembacaan pada kedalaman berikutnya
dan seterusnya sampai kedalaman yang diinginkan


DATA &
PERHITUNGA
N
Depth Cw Tw Kw qc LF LF x 20 cm JHP Fr
(m) (kg/cm
2
) (kg/cm
2
) (Tw - Cw) (kg/cm
2
) (kg/cm
2
) (kg/cm) (kg/cm) (%)
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,2 0 0 0 0 0 0 0 0
0,4 5 9 4 5 0,36 7,20 7,20 7,20
0,6 9 12 3 9 0,27 5,40 12,60 3,00
0,8 8 10 2 8 0,18 3,60 16,20 2,25
1 9 12 3 9 0,27 5,40 21,60 3,00
1,2 9 12 3 9 0,27 5,40 27,00 3,00
1,4 9 12 3 9 0,27 5,40 32,40 3,00
1,6 16 30 14 16 1,26 25,20 57,60 7,88
1,8 15 30 15 15 1,35 27,00 84,60 9,00
2 9 15 6 9 0,54 10,80 95,40 6,00
2,2 9 11 2 9 0,18 3,60 99,00 2,00
2,4 8 10 2 8 0,18 3,60 102,60 2,25
2,6 4 10 6 4 0,54 10,80 113,40 13,50
2,8 9 14 5 9 0,45 9,00 122,40 5,00
3 10 14 4 10 0,36 7,20 129,60 3,60
3,2 10 13 3 10 0,27 5,40 135,00 2,70
3,4 10 12 2 10 0,18 3,60 138,60 1,80
3,6 10 11 1 10 0,09 1,80 140,40 0,90
3,8 8 9 1 8 0,09 1,80 142,20 1,13
4 11 12 1 11 0,09 1,80 144,00 0,82
4,2 12 14 2 12 0,18 3,60 147,60 1,50
4,4 19 20 1 19 0,09 1,80 149,40 0,47
4,6 20 24 4 20 0,36 7,20 156,60 1,80
4,8 14 22 8 14 0,72 14,40 171,00 5,14
5 19 24 5 19 0,45 9,00 180,00 2,37
5,2 22 27 5 22 0,45 9,00 189,00 2,05
5,4 12 19 7 12 0,63 12,60 201,60 5,25
5,6 16 24 8 16 0,72 14,40 216,00 4,50
5,8 14 20 6 14 0,54 10,80 226,80 3,86
6 12 21 9 12 0,81 16,20 243,00 6,75
6,2 44 52 8 44 0,72 14,40 257,40 1,64
6,4 150 185 35 150 3,15 63,00 320,40 2,10
Da = 3,65 cm
Db = 3,6 cm Ac = 10,17 cm2
Dpl = 3,6 cm Apl = 10,17 cm2
L = 9,5 cm
GRAFIK HASIL
PENGUJIAN
SONDIR
0 50 100 150
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
0 200 400 600 800 1000
qc [kg/cm
2
]
D
e
p
t
h

[
m
]
JHP [kg/cm] JHP qc
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
FR [%]
CONTOH PERHITUNGAN
Perlawanan penetrasi konus (qc) dihitung dengan menggunakan rumus :
Gaya konus = Gaya plunger
qc . A
c
= C
w
. A
pl





Dimana : qc = Gaya konus
C
w
= Gaya plunger
A
pl
= Luas penampang plunger
A
c
= Luas penampang konus

2
cm
kg
5 = 5 *
10,17
10,17
=

CONTOH PERHITUNGAN
Dimana : A
plr
= Luas penampang plunger
A
sel
= Luas selimut konus
T
w
= Pembacaan manometer kedua
C
w
= Pembacaan manometer
pertama
2
cm
kg
0,36 = 10,17 *
108,93
5) - (9
=
cm
kg
7,2 = 20 * 0,36 = 20 * Lf
Nilai Lf interval kedalaman 20cm:

Jumlah hambatan pelekat (JHP) adalah perlawanan geser
tanah terhadap selubung biconus dengan mengalikannya
pada kedalaman tertentu setiap interval penusukan konus
(dilakukan tiap interval = 20 cm).
cm
kg
7,2 =

Friction ratio (Fr) adalah perbandingan Local friction (Lf) terhadap
Cone resistant (qc). Dengan didapat nilai Fr maka kita dapat juga
memperkirakan jenis tanah dengan melihat tabel Fr.


% 7,2 = 100% *
5
36 , 0
=

Dari hasil percobaan, tanah mencapai lapisan tanah keras pada
kedalaman 6,4m.
Klasifikasi tanah berdasrkan qc dan Lf tergolong lempung atau
lempung kelanauan.
Klasifikasi tanah berdasarkan Fr tergolong lanau atau lempung pasiran.
Konsistensi tanah berdasarkan qc tergolong sedang.
KESIMPULAN
TUJUAN
Menenetukan / mengetahui harga koefisien permeabilitas (rembesan) dari suatu contoh tanah.
PERALATAN & BAHAN








Alat permeameter Penutup silinder Cetakan Silinder
type falling head






Jangka sorong Stopwatch Kertas Saringan



Bahan Benda uji
yang digunakan
adalah benda uji
dari tabung
sampel yang
didapatkan dari
pengeboran di
lapangan.

LANGKAH KERJA
Silinder sampel
diisi dengan contoh
tanah asli sampai
penuh
Setelah itu ratakan
permukaan atas
dan bawahnya,
Pasang saringan
pada kedua sisi
Masukkan pasir ke
dalam silinder bagian
atas dan bawah
Pasang seal tip
sebelum silinder
ditutup
Pasang alat permeameter
pada bagian atas silinder
Isi sampel tanah
dengan air, lalu
diamkan 24 jam
Setelah 24 jam, isi
kembali dengan air
dan baca tinggi air
Diamkan beberapa
saat, dan baca
penurunan air
yang terjadi
DATA PRAKTIKUM
pipa vertikal /selang = 0,7 cm
Luas Penampang Pipa (a) = 0,38 cm
2

silinder = 3,63 cm
Luas panampang silinder (A) = 10,35 cm
2

Tinggi silinder (L) = 10,15 cm
Tinggi Permukaan mula-mula (ho) = 49,2 cm


PENGOLAHAN DATA
Ukuran Waktu (t)
contoh detik
D=3.63 cm 2/5/2013
15.12 0
L=10.15 cm 15.42 1800
16.12 3600
A=10.35 cm 16.42 5400
17.12 7200
d=0.7 cm 17.42 9000
18.12 10800
a=0.38 cm
Tanggal Jam
3.77E-07 Rata - rata
49.50
49.40 8.31E-07
49.20 1.40E-07
50.00
49.80 8.39E-07
2.08E-07
1.39E-07
49.70
49.60
koefisien
cm permeabilitas cm/dt
1.04E-07
Tinggi permukaan
PENGOLAHAN DATA



a = Luas Penampang pipa
L = Tinggi Silinder
A = Luas Penampang Sampel
t = Interval Waktu
ho = tinggi permukaan air mula-mula
h1 =Tinggi permukaan air setelah waktu t

Untuk waktu 19565 detik





dtk
cm
k
7
1
10 39 . 8
8 . 49
50
log
1800 35 . 10
15 . 10 56 . 0
3 , 2

=
TABEL KLASIFIKASI REMBESAN
TANAH
KESIMPULAN
Dari percobaan permeabilitas, didapat harga koefsien permeabilitas
yaitu sebesar 3,77 10
-7
cm/detik. Hasil ini membuktikan bahwa jenis tanah
yang diwakili adalah tanah lempung.

Anda mungkin juga menyukai