Anda di halaman 1dari 17

22 Mei 2009

Menghitung Dosis Maksimum


Dosis adalah takaran atau jumlah, dosis obat adalah takaran obat yang bila dikelompokkan bisa dibagi : 1. Dosis Terapi (Therapeutical Dose), yaitu dosis obat yang dapat digunakan untuk terapi atau pengobatan untuk penyembuhan penyakit. 2. Dosis Maksimum (Maximalis Dose), yaitu dosis maksimal obat atau batas jumlah obat maksimum yang masih dapat digunakan untuk penyembuhan. Dalam buku buku standar seperti Farmakope atau Ekstra Farmakope Dosis Maksimum (DM) tercantum diperuntukkan orang dewasa. 3. Dosis Lethalis (Lethal Dose), yaitu dosis atau jumlah obat yang dapat mematikan bila dikonsumsi. Bila mencapai dosis ini orang yang mengkonsumsi akan over dosis (OD) Cara Menghitung Dosis Maksimum Obat Dalam Resep a. DM tercantum berlaku untuk orang dewasa, bila resep mengandung obat yang ber-DM, tanyakan umurnya. b. Bila ada zat yang bekerja searah, harus dihitung DM searah (dosis ganda) c. Urutan melihat daftar DM berdasarkan Farmakope Indonesia edisi terakhir (FI. Ed.III, Ekstra Farmakope, FI. Ed.I, Pharm. Internasional, Ph. Ned. Ed. V, CMN dan lain-lain). d. Setelah diketahui umur pasien, kalau dewasa langsung dihitung, yaitu untuk sekali minum : jumlah dalam satu takaran dibagi dosis sekali dikali 100%. Begitu juga untuk sehari minum : jumlah sehari dibagi dosis sehari dikali 100%. e. Dosis Maksimum (DM) searah : dihitung untuk sekali dan sehari. f. Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral berdasarkan : i). Rumus Young Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus : (n/n + 12) x DM (dewasa) n = umur dalam tahun ii). Rumus Dilling Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus : (n/20) x DM n = umur dalam tahun iii). Rumus Fried (n/150) x DM iv). Bila dalam berat badan Rumus Clark (Berat badan dalam kilogram) / 70 kg x DM (dewasa)

n = umur bayi dalam bulan

Metabolisme Suhu Tubuh


1. Metabolisme Pengaturan Suhu Tubuh PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu :

Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 370 C, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr) Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm kedalam.(Ts) Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus ; TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr Organ Pengatur Suhu Tubuh Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak. Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas Mekanisme pengaturan suhu Kulit --> Reseptor ferifer --> hipotalamus (posterior dan anterior) --> Preoptika hypotalamus --> Nervus eferent --> kehilangan/pembentukan panas B. SUMBER PANAS Metabolisme Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5 kalinya. 2. Mekanisme Berkeringat Kelenjar keringat diperlihat dalam bentuk tubular yang dibagi menjadi 2 bagian 1. Bagian yang bergelung di subdermis dalam menyekresi keringat 2. Bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis kulit. Seperti juga pada kelenjar lainnya, bagian sekretorik kelenjar keringat menyekresi cairan yang disebut dengan secret primer /secret prekusor, kemudian konsemtrasi zat dalam cairan tersebut dimodifikasi sewaktu cairan mengaliri duktus. Sekret prekusor adalah hasil sekresi aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian yang bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada /dekat sel-sel kelenjar yang megeluarkan secret tersebut. Komposisi secret prekusor mirip dengan yang terdapat dalam plasma, namun tidak mengandung protein plasma. Konsentrasi natrium sekitar 142 mEq/L dan klorida sekitar 104 mEq/L, dengan konsentrasi zat terlarut dlain yang lebih kecil bila dibandingkan di dalam plasma. Sewaktu larutan ini mengalir di bagian duktus kelenjar, larutan ini mengalami modifikasi melalui reabsorbsi

sebagian besar ion natrium dan klorida. Tingkat reabsorbsi ini bergantung pada kecepatan berkeringat. Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang, cairan prekusor mengalir melalui duktus dengan lambat. Dalam hal ini, pada dasarnya semua ion natrium dan klorida direabsorbsi, dan konsentrasi maisng-masing ion ini menurun menjadi 5mEq/L. Hal ini mengurangi tekanan osmotic cairan keringat tersebut hingga nilai yang sangat rendah sehingga sebagian besar cairan kemudian juga direbsorbsi, yang memekatkan sebagian besar kandungan unsure lainnya. Oleh karena itu pada kecepatan berkeringat yang rendah, kandungan unsure seperti urea, asam laktat, dan ion kaium biasanya konsentrasinya sangat tinggi. Sebaliknya apabila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh system saraf simpatis, secret prekusor dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya mereabsorbsi natrium klorida dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya, konsentrasi ion-ion natrium dan klorida kemudian biasanya meningkat (pada orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum sekitar 50 sampai 60 mEq/L, sedikit lebih rendah dari setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih lanjut lagi, keringat mengalir melalui tubulus kelenjar begitu cepatnya, sehingga sedikit air yang direabsorbsi. Oleh karena itu, konsentrasi unsure terlarut lainnya dari keringat hanya sedikit meningkat, urea menjadi sekitar dua kali dari plasma, asam laktat sekitar 4 kali dari plasma, dan kalium sekitar 1,2 kali. Bila orang belum menyesuaikan diri dengan iklim panas, ia akan mengalami kehilangan natrium klorida di dalam keringat dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan elektrolit akan jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah ditingkatkan, bila orang telah terbiasa dengan iklim tersebut, seperti berikut ini. 3. Mekanisme Menggigil Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal. Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin1, yang disebut pirogen endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera. Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang hipotalamus (http://iwansain.wordpress.com/2007/10/03/pengaturan-suhu-tubuhthermoregulasi/) Bila pengeluaran panas melebihi pemasukan panas, maka termostat ini akan berusaha menyeimbakan suhu tersebut dengan cara memerintahkan otot-otot rangka kita untuk berkontraksi(bergerak) guna menghasilkan panas tubuh. Kontraksi otot-otok rangka ini merupakan mekanisme dari menggigil. Contohnya, seperti saat kita berada di lingkungan pegunungan yang hawanya dingin, tanpa kita

sadari tangan dan kaki kita bergemetar (menggigil). Hal ini dimaksudkan agar tubuh kita tetap hangat. Karena dengan menggigil itulah, tubuh kita akan memproduksi panas. Hal diatas tersebut merupakan proses fisiologis (keadaan normal) yang terjadi dalam tubuh kita manakala tubuh kita mengalamiperubahan suhu. Lain halnya bila tubuh mengalami proses patologis (sakit). Proses perubahan suhu yang terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh toksis (racun) yang masuk kedalam tubuh. Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh. Proses peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya serangan yang mengancam keadaan fisiologis tubuh. Proses peradangan diawali dengan masuknya racun kedalam tubuh kita. Contoh racun yang paling mudah adalah mikroorganisme penyebab sakit. Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam tubuh umumnya memiliki suatu zat toksin/racun tertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya yakni dengan memerintahkan tentara pertahanan tubuhantara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan adanya proses fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu akan mengelurkan senjata berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen (khususnya interleukin 1/ IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya bantuan enzim fosfolipase A2. Proses selanjutnya adalah, asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat bantuan dan campur tangan dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin ternyata akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya, hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin tersebut merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ini ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami gangguan oleh mekanisme di atas inilah yang disebut dengan demam atau febris. Demam yang tinggi pada nantinya akan menimbulkan manifestasi klinik (akibat) berupa kejang (umumnya dialami oleh bayi atau anak-anak yang disebut dengan kejang demam)

4. Suhu Tubuh Normal Tidak ada suhu inti yang dianggap normal, karena pengukuran yang dilakukan sebagian besar orang yang sehat memperlihatkan rentang suhu normal yang diukur per oral, mulai dari dibawah 97F (36C) sampai lebih dari 99,5F (37,5C). Suhu inti normal secara rata-rata umum adalah antara 98F dan 98,6F bila diukur per oral, dan kira-kira 1F lebih tinggi bila diukur per rectal. 5. Suhu Inti dan Suhu Kulit Suhu dari tubuh bagian dalam yaitu inti dari tubuh dipertahankan sangat konstan, sekitar 1F (0,6C) dari hari ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam. Bahkan pada organ yang telanjang dapat terpajan dengan suhu yang rendah 55F atau suhu yang tinggi sampai 130F dalam udara kering, dan tetap dapat mempertahankan suhu inti yang hamper mendekati konstan. Mekanisme pengaturan suhu tubuh menggambarkan system pengendalian yang dibuat sangat baik. Suhu kulit berbeda dengan suhu inti, dapat naik turun sesuai suhu lingkungan. Suhu kulit merupakan suhu yang penting apabila kita merujuk pada kemampuan kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan. 6. 3 Reseptor dalam Tubuh Sebagai mahluk hidup, hewan & manusia harus memiliki kemampuan menanggapi rangsang atau stimulus Stimulus merupakan informasi yang dapat diterima oleh hewan & manusia Stimulus dpt datang dari lingkungan luar_salinitas, suhu udara, kelembaban, cahaya Stimulus dpt datang dari dalam tubuh_suhu tubuh, derajad keasaman (pH) darah/cairan tubuh, kadar gula darah, kadar kalsium dalam darah Alat penerima rangsang_reseptor, sedangkan alat penghasil tanggapan disebut efektor BERDASARKAN STRUKTUR RESEPTOR SYARAF _YG PALING SEDERHANA HANYA BERUPA UJUNG DENDRIT DARI SUATU SEL SYARAF (NEURON) _TDK MEMILIKI SELUBUNG/SELAPUT MEYLIN & DAPAT DITEMUKAN PADA RESEPTOR RASA NYERI (FREE NERVE ENDING) ATAU NOCIRESEPTOR RESEPTOR BUKAN SYARAF ATAU RESEPTOR KHUSUS _DPT DIKETEMUKAN DALAM ORGAN PENDENGARAN VERTEBRATA (BERUPA SEL RAMBUT) & PADA ORGAN PENGLIHATAN (BERUPA SEL BATANG & SEL KERUCUT _SEL BATANG UNTUK MELIHAT MALAM HARI (SKOTOP) & SEL KERUCUT UNTUK MELIHAT SIANG HARI & WARNA (PHOTOP) BERDASARKAN JENIS RANGSANG 1. KHEMORESEPTOR _PEKA TERHADAP RANGSANG KIMIA

BAIK ASAM, BASA, GARAM ANORGANIK MAUPUN ORGANIK 2. THERMOREESEPTOR _PEKA TERHADAP SUHU BAIK SUHU PANAS MAUPUN SUHU DINGIN 3. MECHANORESEPTOR _PEKA TERHADAP PUKULAN, CUBITAN, SENTUHAN, TEKANAN 4. PHOTORESPTOR _PEKA TERHADAP CAHAYA MATAHARI ATAU LAMPU 5. MEGNETORESEPTOR _PEKA TERHADAP KEKUATAN MAGNET 6. ELEKTRORESPTOR _PEKA TERHADAP MEDAN LISTRIK _ UMUMNYA UNTUK PENYEMBUHAN seperti KERAM, SEMUTAN, JANTUNG BERDASARKAN LOKASI SUMBER RANGSANG 1. INTERORESEPTOR _RESEPTOR YG BERFUNGSI UNTUK MENERIMA RANGSANG DARI DLM TUBUH _KHEMORESEPTOR untuk memantau pH, kadar gula dlm darah dan kadar kalsium dalam cairan tubuh atau darah 2. EKSTERORESEPTOR _RESEPTOR YG BER-FUNGSI UNTUK MENERIMA RANGSANG DARI LINGKUNGAN DI LUAR TUBUH _ RESEPTOR PENERIMA GELOMBANG SUARA (pd alat pendengaran) & CAHAYA (pd alat penglihatan) 7. Produksi panas dalam Tubuh Pembentukan panas adalah produk utama metabolisme. Ada beberapa faktor yang menentukan laju pembentukan panas, yaitu. a. Laju metabolisme basal semua sel tubuh Metabolisme basal adalah istilah untuk menunjukkan jumlah keseluruhan aktivitas metabolisme dengan tubuh dalam keadaan istirahat fisik dan mental. Kecepatan metabolisme basal diukur pada waktu istirahat, di tempat tidur, tidak terganggu oleh apapun, dengan pemasukan oksigen dan pengeluaran karbondioksida diukur. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan metabolisme basal: Ukuran tubuh. Umur. Jenis kelamin. Iklim. Jenis pakaian yang dipakai. Jenis pekerjaan. b. Laju metabolism tambahan disebabkan oleh aktivitas otot, termasuk kontraksi otot yang disebabkan oleh menggigil c. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin (dan sebagian kecil hormone lain, seperti hormone pertumbuhan dan testosterone) terhadap sel d. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh

epinefrin, norepinefrin, dan perangsangan simpatis terhadap sel e. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel sendiri, terutama bila suhu di dalam sel meningkat f. Metabolisme tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan makanan (efek termogenik makanan) (Guyton, Arthur C dan John E Hall, 2008) 8. Kehilangan Panas dalam Tubuh Sebagian besar pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam terutama di hati, otak, jantung, dan otot rangka selama berolahraga. Kemudian panas ini dihantarkan dari organ dan jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara dan lingkungan sekitarnya, oleh karena itu, laju kehilangan panas hampir seluruhnya ditentukan oleh 2 faktor, a. Seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan, yakni dari dalam inti tubuh ke kulit b. Seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan PELEPASAN PANAS 1. Penguapan (evaporasi) Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss). Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan kulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jam panas dari metabolisme dikeluarkan dengan cara evaporasi 20 - 25%. 2. Radiasi Bila permukaan tubuh akan menerimasuhu disekitar lebih panas dari badan panas, bila disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi. 3. Konduksi Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air). 4. Konveksi Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) menjadi kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.

9. Set Point dan Peranannya dalam Pengaturan Suhu Tubuh Set poin adalah tingkat temperature kritis dari mekanisme pengaturan temperature yaitu 37,1C. Bila suhu > set point maka kecepatan kehilangan panas > dari kecepatan pembentukan panas kemudian kembali ke tingkat 37,1C Set point suhu kritis pada hipotalamus, terutama ditentukan oleh derajat aktivitas reseptor suhu panas pada area preoptik hipotalamus anterior. Di bagian atas set point menandakan dimulainya berkeringat dan bagian bawah ditandai dengan dimulainya menggigil. Akan tetapi sinyal tubuh yang berasal dari perifer tubuh, terutama dari kulit dan jaringan tubuh bagian dalam tertentu (medulla spinalis dan organ visera abdomen), juga berperan sedikit dalam pengaturan suhu tubuh. Sinyal-sinyal tersebut berperan mengubah set point di pusat pengaturan suhu tubuh, hipotalamus. Pada saat suhu kulit menurun, maka set point meningkat. Bila suhu kulit meningkat, pengeluaran keringat akan dimulai pada suhu hipotalamus yang lebih rendah daripada ketika suhu kulit sedang rendah. Pengeluaran keringat akan dihambat ketika suhu kulit rendah, jika tidak, efek gabungan dari rendahnya suhu kulit dan pengeluaran keringat dapat menyebabkan kehilangan panas tubuh yang lebih banyak. Efek yang serupa terjadi juga pada saat menggigil. Bila kulit menjadi dingin, keadaan tersebut mendorong pusat hipotalamus menuju ambang menggigil bahkan saat suhu hipotalamus sendiri masih cukup panas disbanding normal. Suhu kulit yang dingin menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat menurun kecuali bila pembentukan panas ditingkatkan. Jadi suhu kulit yang dingin sebenarnya mengantisipasi turunnya suhu tubuh internal dan mencegah agar keadaan tersebut tidak terjadi. 10. Fisiologi Pengaturan Suhu Tubuh dalam Keadaan Panas dan Dingin Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu : 1) Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari perubahan sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) --> erector villi Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara : Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi) : Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau penambahan isolator yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi. Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah) : Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila seluruh anggota badan didinginkan

2) Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme. Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara sengaja dengan melakukan kegiatan otototot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil adalah kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi pada group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan terjadi spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 5 0C selama 60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali. Pengaturan Suhu Tubuh Dalam Keadaan Panas 1. Fisik Penambahan aliran darah permukaan tubuh Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/ dibawah 34 0C. penambahan aliran darah penambahan konduktivitas panas (thermal konduktivity) 2. Keringat Pada temperature diatas 34 0C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang dipakai dalam keadaan ini dengan cara penguapan (evaporasi). Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan cairan keringat dari lumen permukaan kulit keringat merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN RASA NYAMAN PENINGKATAN SUHU TUBUH


Filed under: Keperawatan, demam by kusnadijaya Leave a comment February 13, 2010 KONSEP DASAR SUHU TUBUH Temperatur adalah suatu substansi panas atau dingin. Suhu badan adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses badan dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan eksternal. Suhu inti adalah suhu dari jaringan tubuh dalam hampir selalu constant sekitar 10 F ( 0.60 ) kecuali bila seseorang mengalami demam.

Suhu kulit berbeda dengan suhu inti, naik dan turun sesuai suhu lingkungan. Suhu normal rata-rata secara umum adalah 98.00 sampai 98.60 F ( 36.70 sampai 370 C ) bila diukur per oral, dan 10 F atau 0.60 C lebih tinggi bila diukur per rectal. PRODUKSI PANAS Produksi panas adalah produk tambahan metabolisme yang utama. Sebagian besar produksi panas di dalam tubuh di hasilkan pada organ dalam, terutama hati, otak, jantung,dan otot rangka selama kerja. Produksi panas ditentukan oleh : Laju metabolisme basal dari semua sel tubuh Laju cadangan yang disebabkan oleh aktivitas otot Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin (sebagian kecil hormon lain, seperti hormon pertumbuhan dan testosterone) Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh efek epinerin, norepinefrin, dan perangsangan simpatis terhadap sel Metaboloisme tambahan yang disebabkan aktifitas kimiawi di dalam sel, terutama bila temperatu meningkat. KEHILANGAN PANAS Hilangnya panas ditentukan oleh dua factor : Kecepatan konduksi dari tempat panas dihasilkan dalam inti tubuh ke kulit, dan Kecepatan panas dihantarkan dari kulit ke lingkungan luar. Kulit, jaringan subkutan, dan terutama lemak dari jaringan subkutan merupakan suatu penyekat panas dari tubuh. Kecepatan aliran darah yang tinggi menyeabkan konduksi panas panas yang disalurkan dari inti tubuh ke kulit sangat efisien. Kulit merupakan sistem pengatur radiator panas yang efektif, dan aliran darah kekulit adalah mekanisme penyebaran panas yang yang paling efektif dari inti tubuh. Pembuluh darah yang utama adalah pleksus venosus yang disuplai oleh aliran darah dari kapiler kulit, dan suplai darah ke pleksus arteri kecil melalui anastomosis arteriovenosa yang sangat berotot. Peningkatan konduksi panas hamper delapan kali lipat antara keadaan vasokonstriksi penuh dan vasodilatasi penuh. Kehilangan panas dari kulit kelingkungan luar dengan cara radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi. Radiasi Radiasi adalah perpindahan panas dari permukaan satu objek ke permukaan lain tanpa kontak langsung antara keduanya (Holtzclaw, 1998) Radiasi terjadi karena perpindahan kalor melalui gelombang elektromagnetik.

Konduksi Konduksi adalah perpindahan panas dari satu objek ke objek lain dengan kontak langsung. Kehilangan panas melalui konduksi sekitar 3 % ke benda-benda lain seperti kursi atau tempat tidur, sedangkan konduksi ke udara cukup besar sekitar 15%. Konveksi Konveksi adalah perpindahan panas melalui pergerakan udara. Panas konduksi ke udara terlebih dahulu sebelum dibawa aliran konveksi. Kehilangan panas melalui konveksi sekitar 15%. Evaporasi Adalah perpindahan energi panas dengan penguapan. Selama suhu kulit lebih tinggi dari suhu lingkungan, panas dapat hilang melalui radiasi dan konduksi. Tetapi ketika suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu kulit, tubuh memperoleh panas melalui radiasi dan konduksi. Dalam keadaan seperti ini, satu-satunya cara tubuh melepaskan panas adalah dengan evaporasi. Berkeringat dan Pengaturannya oleh Sistem Saraf Simpatis Rangsangan pada area preoptik dibagian anterior hipotalamus baik secara elektrik atau oleh panas yang berlebihan akan menyebabakan berkeringat. Impuls dari area ini dipindahkan melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui jaras simpatis ke kulit di seluruh tubuh. PENGATURAN SUHU TUBUH DAN PERANAN HIPOTALAMUS Agar mekanisme umpan balik dapat berlangsung harus tersedia pendetektor suhu sebagai berikut : Deteksi termostatik suhu pada hipotalamus dan peranan hipotalamus anterior-area preoptik. Area utama dalam otak yang berperan dalam pengaturan suhu tubuh terdiri dari nukleus preoptik dan nukleus hipotalamik anterior hipotalamus. Apabila area preoptik dipanaskan, kulit diseluruh tubuh dengan segera mengeluarkan banyak keringat dan dalam waktu yang sama pembuluh darah kulit sangat berdilatasi. Hal ini merupakan reaksi cepat yang menyebabkan tubuh kehilangan panas, dengan demikian membantu mengembalikan suhu tubuh kembali normal. Di samping itu, pembentukan panas tubuh yang berlebihan dihambat. Oleh karena itu area preoptik dari hipotalamus berfungsi sebagai termostatik pusat kontrol suhu tubuh. Deteksi suhu dengan reseptor pada kulit dan jaringan dalam tubuh

Kulit dibantu dengan resptor dingin dan panas. Reseptor dingin terdapat 10 kali lebih banyak daripada reseptor panas, oleh karena itu deteksi suhu bagian perifer menyangkut deteksi suhu sejuk dan dingin. Menggigil merupakan mekanisme untuk meningkatkan suhu tubuh malalui beberapa cara : 1. Meningkatkan kecepatan pembentukan panas 2. Menhambat proses berkeringat 3. Meningkatkan vasokonstriksi kulit Reseptor suhu tubuh bagian dalam terutama di medulla spinalis, di organ dalam abdomen, dan sekitar vena-vena besar. Reseptor kulit maupun reseptor tubuh bagian dalam berperan mencegah hipotermia. Hipotalamus posterior menjumlahkan sinyal sensoris temperatur pusat dan perifer. Mekanisme Efektor Neural Yang Meningkatkan atau Menurunkan Temperatur Tubuh. Mekanisme penurunan temperatur bila suhu tubuh terlalu panas Vasodilatasi Berkeringat Penurunan penbentukan panas Mekanisme peningkatan temperature saat tubuh terlalu dingin Vasokonstriksi kulit diseluruh tubuh Piloereksi Peningkatan pembentukan panas Set Point adalah semua mekanisme pengaturan temperatur terus menerus berupaya untuk mengembalikan temperatur tubuh kembali ke tingkat temperatur kritis (37.10 C). Perilaku Pengaturan Suhu Tubuh Selain mekanisme dibawah sadar, tubuh memiliki mekanisme pengaturan temperatur yang lebih kuat. Perilaku pengaturan suhu adalah perilaku seseorang untuk membuat penyesuaian lingkungan yang tepat untuk dapat mencapai kembali kenyamanan. Faktor yang mempengaruhi Temperatur tubuh Umur Suhu tubuh bayi normal berkisar antara 960 F sampai 99.50 F (35.50 C sampai 37.50 C). Dewasa tua amat sensitive terhadap suhu ekstrim akibat penurunan pengaturan panas. Aktifitas atau latihan Latihan yang lama dapat meningkatkan suhu tubuh sampai 103,20

F sampai 1050 ,80 F ( 390 C sampai 410 C ). Dehidrasi mungkin timbul pada suhu yang lebih tinggi. Tingkat hormonal Variasi hormonal pada wanita selama siklus menstruasi dan men Waktu Stres Lingkungan Kondisi sakit Obat-obatan KELAINAN PENGATURAN TEMPERATUR TUBUH DEMAM Demam adalah temperatur tubuh di atas batas normal. Penyebab demam antara lain penyakit bakteri, tumor otak dan keadaan lingkungan. Pengaturan Temperatur Hipotalamus pada Penyakit Demam-Efek Pirogen Hasil pemecahan protein, dan beberapa zat tertentu terutama toksin liposakarida dapat meningkatkan set-point thermostat hipotalamus. Zat yang menimbulkan efek seperti ini disebut pirogen. Pirogen yang dilepaskan oleh bakteri toksik atau pirogen yang dilepaskan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit. Mekanisme Pirogen dalam Menyebabkan Demam dan Perananan Interleukin-1 Apabila bakteri atau hasil pemecahan bakteri terdapat dalam jaringan atau dalam darah, keduanya akan difagositosis oleh leukosit darah, makrofag jaringan dan limfosit. Seluruh sel ini selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan zat interleukin-1 kedalam cairan tubuh yang juga disebut pirogen leukosit atau pirogen endogen. Interleukin-1 saat mencapai hipotalamus segera menimbulkan Demam, Beberapa percobaan terakhir menunjukkan bahwa interleukin-1 menyebabkan demam dengan menginduksi pembentukan salah satu prostaglandin E2 dan zat ini selanjutnya bekerja dalam hipotalamus untuk membangkitkan reaksi demam. Keadaan lain yang sering menyebabkan memanjangnya temperatur tinggi yang berkepanjangan adalah penekanan hipotalamus oleh otak. Karakteristik Demam : Kedinginan Krisis atau kemerahan

SERANGAN DEMAM (HEAT STROKE) Apabila temperatur tubuh meningkat melebihi temperature kritis, dalam rentang 1060-1080 F, dapat mengalami serangan panas. Hiperpireksi sangat merusak jaringan jaringan tubuh, terutama otak. Perubahan fisiologis yang terjadi selama proses penyesuaian terhadap panas Adalah peningkatkan kecepatan maksimal berkeringat dua kali lipat, peningkatan volume plasma, dan menurunnya kehilangan garam dalam berkeringat dan urin. Dua efek yang terakhir dihasilkan dari peningkatan sekresi aldosteron oleh kelenjar adrenal. Efek yang berbahaya dari temperatur tinggi Perdarahan lokal dan degerasi parenkimatosa sel diseluruh tubuh, terutama diotak. Kerusakan pada hati, ginjal dan organ tubuh lainnya sering akan lebih memperburuk lagi. APLIKASI PROSES KEPERAWATAN PENGKAJIAN Inspeksi dan palpasi kulit untuk mengetahui suhu, kelembaban dan turgor. Inspeksi kondisi mukosa mulut untuk adanya penebalan, lesi dan penurunan saliva. Tanyakan apakah klien mengalami sakit kepala, mialgia, menggigil, mual, kelemahan, kelelahan, kehilangan selera makan, atau fotofobia. Catat muntah dan diare Observasi perubahan perilaku seperti bingung, disorientasi dan kegelisahan. DIAGNOSA KEPERAWATAN Data pengkajian dapat menyatakan adanya karakteristik untuk diagnosa keperawatan berikut : 1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi 2. Tidak toleran terhadap aktivitas berhubungan dengan penurunan energi cadangan 3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme 4. Gangguan pertukaran gas behubungan dengan peningkatan konsumsi oksigen 5. Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan metabolisme 6. Nyeri berhubungan dengan demam TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN DEMAM Selama masa menggigil Berikan tindakan untuk merangsang selera makan dan tawarkan menu hidangan yang seimbang.

Kurangi aktifitas yang melelahkan seperti bolak-balik yang berlebihan atau ambulasi Berikan oksigen tambahan sesuai keperluan Tawarkan selimut ekstra dan naikkan suhu ruangan Berikan cairan tambahan Monitor denyut nadi dan pernapasan Selama masa serangan demam Sediakan cairan sedikitnya 3 liter perhari bila fungsi jantung dan ginjal normal Lakukan pembersihan mulut untuk mencegah mengeringnya membrane mukosa Kurangi penutup tubuh luar, namun jangan sampai menyebabkan gemetar. Jaga pakaian dan alat tenun tempat tidur tetap kering. Kendalikan suhu lingkungan tanpa menyebabkan gemetar Batasi aktivitas fisik. Berikan pengobatan antipiretik sesuai pesan.

Menghitung Berat Badan Ideal


Berat Badan Idealku berapa ya? Pasti semua orang ingin tau. Ngga pengen too skinny, ngga juga too phat (loh??). In this session, aku akan kasih tahu caranya menghitung Berat Badan Ideal secara singkat for all ages. 1. Berat Badan Ideal (BBI) bayi (anak 0-12 bulan) BBI = (umur (bln) / 2 ) + 4 2. BBI untuk anak (1-10 tahun) BBI = (umur (thn) x 2 ) + 8 3. Remaja dan dewasa BBI = (TB 100) (TB 100) x 10% atau BBI = (TB 100) x 90% [Ket:] TB = Tinggi badan (cm) Wah, kalo data TB tidak diketahui bagaimana? Misalnya pada pasien ascites atau eudeme anasarka, kan susah tuh.. ga mungkin pake berat badan aktual (selain juga bisa konversi -30% dari BB aktual),, atau pada pasien pasca bedah, ga mungkin kita ukur tingginya.. so, Konversi dong dari nilai antropomentri Tinggi lutut atau rentang lengan.

TB berdasarkan Tinggi Lutut (TL) TB Pria = 6,50 + (1,38 + TL) (0,08 x U) TB Wanita = 89,68 + (1,53 x TL) (0,17 x U) TB berdasarkan Rentang Lengan (RL) TB Pria = 118,24 + (0,28 x RL) 0,07 x U) TB Wanita = 63,18 + (0,63 x RL) 0,17 x U) [ket:] U = Umur (tahun) Nah, sekarang udah bisa kan menghitung berat badan ideal. Berat badan normal juga dapat diketahui. Yaitu dengan menambah dan mengurangi 10% dari BBI. BB normal = -10% BBI sampai dengan +10% BBI. Jadi, BB normal sebenarnya merupakan range, tidak dapat dipatok pada angka tertentu. Begituu.. next session saya akan bahas menghitung kebutuhan energi dan zat gizi makro tiap individu. Tertarik? Nantikan aja.. ada cara yang labih akurat untuk mengetahui apakah tubuh Anda ideal atau tidak, yaitu dengan: 1 Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus: . IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm)/100)2 Contoh : BB = 50 kg, TB = 160 cm IMT = 50/(160/100)2 = 50/2,56 = 19,53 Klasifikasi nilai IMT : Berat IMT kg/(cm/100)2 Risiko penyakit Underweight Normal Overweight Obese 1 Obese II < 18,5 18,5 - 25,0 25,0 - 29,9 30 - 34,9 35 < Rendah Rata-rata Meningkat Tinggi Sangat tinggi

2 Ukur lingkar pinggang . Batas lingkar pinggang normal: Wanita : < 80 cm Pria : < 90 cm Lingkar pinggang yang berlebihan, terutama pada kaum pria, berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung dan kardiovaskuler.

Bocoran Simpananku
Simply Grow Up

Indeks Massa Tubuh


with 20 comments Seberapa Berat-kah Anda? Digunakan pada umur 18+ Menurut FAO dan WHO: 1. Batas IMT untuk laki-laki normal 20,1-25,0 2. Batas IMT untuk perempuan normal 18,7-23,9 IMT= Berat Badan / (Tinggi Badan* tinggi badan [m]) Range IMT : 1. 2. 3. 4. 5. Kurus [Berat] < 17,0 Kurus [Ringan] 17,0-18,4 Normal 18,5-25,0 Gemuk[Ringan] 25,1-27,0 Gemuk[Berat] 27<

Anda mungkin juga menyukai