Anda di halaman 1dari 26

COMBUSTIO

Laporan kasus Stase Bedah GAMASWARA Sabtu, 24 April 2011 Kepaniteraan Klinik RSUD Cianjur

Identitas
Nama : Tn. K Umur : 29 th Status : menikah Alamat : sirna jaya rt. 02/07

Anamnesis
KU : luka bakar di seluruh dada dan perut serta tangan dan muka. RPS : pasien mengaku terkena ledakan gas LPG 3 kg dan membakar sebagian besar tubuhnya, dada, perut, lengan, muka dan leher . Saat terbakar, pasien menjatuhkan diri ke kolam ikan yang ada di belakang rumahnya dan segera dilarikan ke rumah sakit. pasien mengeluh tidak bisa menggerakkan lehernya dan tangan kanan pergerakannya terbatas. Pasien tidak bisa tidur semalaman, pasien tidak mengeluh sesak.

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : pasien nampak sakit berat Status generalis : sklera tidak ikterus, conjunctiva anemis. Inspeksi : terdapat luka bakar di dagu dan muka. Dan tidak dapat menggerakan lehernya. Thorax simetris dan terdapat luka bakar di seluruh thorax. Abdomen simetris dan terdapat luka bakar di seluruh abdomen Ekstremitas : luka bakar di lengan kiri dan kanan.

Pemeriksaan fisik
GCS : 15, BB : 50kg. Airway : clear Breathing : bernafas spontan Circulation : nadi 88x per menit Disability : ROM tangan dan leher terganggu. Exposure : luka bakar di seluruh dada dan perut serta tungkai leher dan dagu serta muka. Tanda vital :
28x per menit Suhu : 36.9 C Nadi : 88x permenit TD : sulit di lakukan (pasien menolak)

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik

Diagnosis
. Luka Bakar Berat . Luka Bakar Grade III

Rencana terapi
Parkland methods: 4ml x BB x % luka bakar 4ml x 50kg 40% = 8000ml 50% 8 jam pertama, 50% 16 jam berikutnya. 8 jam pertama : 4000ml/ 8jam = 500ml / jam. 16 jam berikutnya : 4000ml/ 16jam = 250 ml/jam. Di tambah analgetik dan antibiotik. Asam mefenamat / ketorolac Dan ciprofloxacin Serta kompres basah Nacl terus sampai rasa panas berkurang dan jaringan tidak nekrotik.

Tinjauan pustaka

Epidemiologi
Di Amerika di laporkan sekitar 2 sampai 3 juta penderita setiap tahunnya dengan jumlah kematian 5 - 6 ribu kematian pertahun. Dan 80% itu scald injury.

Etiology
PENYEBAB LUKA BAKAR Berdasarkan penyebab luka bakar, luka bakar dibedakan atas beberapa jenis penyebab, antara lain : 1. Luka bakar karena api 2. Luka bakar karena air panas 3. Luka bakar karena bahan kimia 4. Luka bakar karena listrik, petir dan radiasi 5. Luka bakar karena sengatan sinar matahari. 6. Luka bakar karena tungku panas/udara panas 7. Luka bakar karena ledakan bom.

Grade
DERAJAT KEDALAMAN Kedalaman kerusakan jaringan akibat luka bakar tergantung pada derajat panas sumber, penyebab dan lamanya kontak dengan tubuh penderita. Dahulu Dupuytren membagi atas 6 tingkat, sekarang lebih praktis hanya dibagi 3 tingkat/derajat, yaitu sebagai berikut: Grade 1 Grade 2 Grade 2A (superficial) dan Grade 2B (dalam/deep) Grade 3

Luka bakar derajat I :


Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (surperficial), kulit hipermik berupa eritem, tidak dijumpai bullae, terasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Penyembuhan terjadi secara spontan tanpa pengobatan khusus.

Luka bakar derajat I :

Luka bakar derajat II:


Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Terdapat bullae, nyeri karena ujungujung saraf sensorik teriritasi.

Luka bakar derajat IIA (superfisial) :


Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari corium/dermis. Organ organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebecea masih banyak. Semua ini merupakan benih-benih epitel. Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari tanpa terbentuk sikatrik.

Luka bakar derajat IIB (Deep) :


Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa sisa jaringan epitel tinggal sedikit. Organ organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea tinggal sedikit. Penyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.

Luka bakar derajat III:


Kerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih dalam sampai, mencapai jaringan subkutan, otot dan tulang. Organ kulit mengalami kerusakan. tidak ada lagi sisa elemen epitel. Tidak dijumpai bullae, kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan lebih pucat sampai berwarna hitam kering. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai esker. Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi karena ujung ujung sensorik rusak. Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi epitelisasi spontan.

Luas luka bakar:


Rule of Nine atau Rule of Wallace. Kepala dan leher : 9 % Lengan : 18 % Badan Depan : 18 % Badan Belakang : 18 % Tungkai : 36 % Genitalia/perineum : 1 % Total : 100 %

Kriteria Berat Ringannya (ABA):


1. Luka bakar Ringan. - Luka bakar derajat II <15 % - Luka bakar derajat II < 10 % pada anak anak - Luka bakar derajat III < 2 % 2. Luka bakar sedang - Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa - Luka bakar II 10 20 % pada anak anak - Luka bakar derajat III < 10 % 3. Luka bakar berat - Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa - Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak anak. - Luka bakar derajat III 10 % atau lebih - Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia/perineum. - Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma lain.

Penatalaksanaan:

Daftar Pustaka

Brunicardi, F. Charles. Schwartzs Principles of Surgery, ninth edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. United States of America. 2010
Skandalakis Surgical Anatomy. The McGraw-Hill Companies, Inc. United States of America. 2006 Stead, Latha. G, dkk. The rmal Injuries at First Aid for the Surgery Clerkship. The McGrawHill Companies, Inc. United States of America. 2003

Anda mungkin juga menyukai