Anda di halaman 1dari 4

(Tujuh Fungsi dan Kegunaan Darah dalam Tubuh Manusia) Darah mempunyai fungsi sebagai berikut: 1.

. Sebagai pengedar sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah 2. Sebagai pengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal 3. Sebagai pengedar hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah. 4. Sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah 5. Sebagai pembunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih 6. Menutupi luka yang dilakukan oleh keping-keping darah 7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

* PLASMA DARAH adlh cairan darah tdd atas air yg di dlm terlarut zat organik, anorganik, yat berguna, & zat2 sisa yg tdk berguna. Plasma darah tdd: - 90% air - 8% protein (albumin, hormon, globulin, protrombin, & fibrinogen) - zat makanan & mineral (glukosa, asam amino, asam lemak, kolesterol, NaCl, natrium bikarbonat, garam kalsium, forfor, magnesium, besi) - sisa metabolisme (urea, asam urat, zat2 sisa lain) - gas2 pernapasan yg larut dlm plasma (O2, CO2, N2) -------* SERUM adlh salah satu bagian dr PLASMA DARAH yaitu pd protein. Protein memiliki molekul yg cukup besar. Jika darah diputar dlm sentrifuge, maka zat protein tsb akan mengendap, sisa berupa cairan bening/jernih yg disebut SERUM. Dlm serum tdapat zat antibodi utk membinasakan protein asing(antigen, artinya zat yg merangsang pembentukan zat antibodi) yg masuk dlm tubuh. Berdasarkan cara kerjanya zat antibodi dibedakan mjd: - aglutinin, menggumpalkan antigen - presipitin, mengendapkan antigen - lisin, memguraikan antigen - antitoksin, menetralkan racun

materi referensi:
Buku Biologi kelas X SMA: - Slamet Prawirohartono, dkk. Bumi Aksara - Istamar Syamsuri, dkk. Erlangga

Protein Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas, Beberapa Fungsi dari Protein Plasma antara lain:

Sebagai protein pembawa (carrier) senyawa yang melewati membran plasma Menerima isyarat (signal) hormonal

Meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau ke sel lainnya. Protein Plasma dibedakan menjadi 3 kelompok besar : 1. Fibrinogen Fibrinogen adalah salah satu protein yang disintesis oleh hati yang merupakan reaktan fasa akut berbentuk globulin beta. Protein ini berguna untuk proses hemostatis yang menstimulasi pembentukan thrombus. Rasio plasma normal yang berkisar antara 200400 mg/dL.

2. Albumin (69 kDa) Albumin adalah protein utama dalam plasma manusia ( 3,4-4,7g/dL) dan membentuk sekitar 60% protein plasma total. Sekitar 40% albumin terdapat dalam plasma dan 60% sisanya terdapat diruang ekstrasel. Hati menghasilkan sekitar 12 g albumin /hari, yaitu sekitar 25% dari semua sintesis protein oleh hati dan separuh jumlah protein yang disekresikannya. Sintesis albumin berkurang pada beragam penyakit terutama penyakit hati.

3. Globulin Menurut Harrow et al (1962), Globulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut dalam air, mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan membentuk endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Glubolin disusun oleh dua komponen yaitu legumin dan vicilin. Suhardi (1989) menambahkan bahwa dengan ultrasentrifugasi ditemukan protein utama golongan 2S, 7S, 11S dan 15S. Fraksi terbesar adalah globulin 7S yang merupakan glikoprotein. Protein globulin dapat mencapai 70% dari total protein. Fraksi 11S sampai sekarang baru dikenal sebagai protein tunggal sedangkan frakti 15S belum dapat diidentifikasikan senyawa penyusunnya.

4. Protombin Sejenis glikoprotein yang dibentuk oleh dan dsimpan dalam hati. Sekresi protombin ke dalam plasma darah, terjadi Karena stimulasi dari tromboplastin dan ion kalsium pada proses koagulasi. Dalam proses tersebut, protobin kemudian di konfrensi menjadi thrombin oleh protrombinase lebih lanjut. Thrombin akan memkonfrensi fibrinogen menjadi fibrin.

Fungsi protein plasma : 1. Keseimbangan osmotik

Hipoalbumin menyebabkan tekanan osmotic plasma menurun sehingga kapiler tidak mampu melawan tekanan hidrostatik sehingga timbul oedem (cairan darah menuju ke jaringan interstitial).

2. Pembentukan dan nutrisi jaringan 3. Enzim, hormone, pembekuan darah ( fibrinogen, AT III ) dan jaringan tubuh. 4. Transportasi a. Umum yaitu albumin

b. Khusus : Hormon : prealbumin Vitamin : Prealbumin Lipid Lipoprotein Co Ceruloplasmin Hb Haptoglobin Heme Hemopexin Fe Transferin

5. Daya tahan tubuh 6. Antibodi dan komplemen Perubahan protein plasma :

a.

Hiperalbumin : peningkatan kadar albumin.

Dijumpai pada dehidrasi terjadi hemokonsentrasi protein plasma b. Hipoalbumin Dijumpai pada malnutrisi, malabsorbsi, hepatitis akut, penyakit hati menahun, dan sebagainya. (Asscalbiass,2010)

Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, sehingga hemoglobin bebas kedalam medium sekelilingnya (plasma). Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain penambahan larutan hipotonis, hipertonis kedalam darah, penurunan tekanan permukaan membran eritrosit, zat/unsur kimia tertentu, pemanasan dan pendinginan, rapuh karena ketuaan dalam sirkulasi darah dll. Apabila medium di sekitar eritrosit menjadi hipotonis (karena penambahan larutan NaCl hipotonis) medium tersebut (plasma dan lrt. NaCl) akan masuk ke dalam eritrosit melalui membran yang bersifat semipermiabel dan menyebabkan sel eritrosit menggembung. Bila membran tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu sendiri, maka sel akan pecah, akibatnya

hemoglobin akan bebas ke dalam medium sekelilingnya. Sebaliknya bila eritrosi berada pada medium yang hipertonis, maka cairan eritrosit akan keluar menuju ke medium luar eritrosit (plasma), akibatnya eritrosit akan keriput (krenasi). Keriput ini dapat dikembalikan dengan cara menambahkan cairan isotonis ke dalam medium luar eritrosit (plasma).

Penyebab 1. Faktor intrinsik (intrakorpuskular) Hemolisis terjadi akibat faktor yang ada pada eritrosit itu sendiri, misal kekurangan bahan baku pembuat eritrosit, herediter (kelainan eritrosit yang bersifat kongenital seperti pada thalasemia dan sferosis kongenital), gangguan pembentukan HB dan abnormalitas enzim dalam eritrosit. 2. Faktor ekstrinsik (ekstrakorpuskular) Hemolisis akibat faktor-faktor dari luar misal akibat reaksi autoimun, infeksi dan reaksi/pengaruh obat-obatan.

Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh,[1] pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan talasemia.

Anda mungkin juga menyukai