Anda di halaman 1dari 27

Kerukunan Antar Umat Beragama

Rakanita Oktaviani H. S. Desi DW Nalida Nursafaati Ayu Nabilla

Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk sosial berarti makhluk yang membutuhkan sesama untuk bertahan hidup.

Orang-orang mukmin sesungguhnya bersaudara; maka rukunkanlah kedua saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (Q. S. AlHujurat [49]: 10)

Sesungguhnya sudah fitrah bagi manusia untuk memiliki dua dimensi hubungan yang harus dipenuhi, yakni hubungan vertikal dengan Allah Swt. (hablumminallah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablumminannas).

Apabila salah satu dimensi dari kedua dimensi hubungan tersebut tidak dipenuhi, manusia itu tidak akan menemukan kedamaian dalam dirinya dan akan selalu diliputi kesengsaraan.

Mereka selalu diliputi kehinaan dimana pun mereka berada, kecuali bila mereka berpegang pada tali (janji) dari Allah dan tali (janji) dari manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan selalu diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa sebab; karena mereka durhaka dan melanggar batas. (Q. S. Ali Imran [3]: 112)

Hai manusia! Kami ciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu beberapa bangsa dan suku bangsa, supaya kamu saling mengenal [bukan supaya saling membenci, bermusuhan]. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu dalam pandangan Allah ialah yang paling bertakwa. Allah Mahatahu, Maha Mengenal. (Q. S. AlHujurat [49]: 13).

Allah Swt. menciptakan manusia dengan berbagai perbedaan. Perbedaan itu bukan diciptakan untuk bermusuh-musuhan, tapi rahmat bagi manusia.

Dari kedua ayat sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa manusia wajib memenuhi kebutuhannya untuk berhubungan baik dengan Allah Swt. dan juga sesama manusia, apapun latar belakangnya.

I Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam

Islam adalah agama yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia untuk kebahagian mereka di dunia dan di akhirat.

Karakter Agama Islam


1. Sesuai dengan fitrah manusia 2. Ajarannya sempurna 3. Kebenaran mutlak 4. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. 5. Fleksibel dan ringan 6. Berlaku secara universal 7. Sesuai dengan akal pikiran dan memotivasi manusia untuk menggunakan akal pikirannya. 8. Inti ajarannya tauhid dan seluruh ajarannya mencerminkan ketauhidan kepada Allah SWT

II Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah

Kata Ukhuwah berarti persaudaraan. Jadi, ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan sesama umat muslim.

Dimensi Ukhuwah Islamiyah


Persaudaraan sesama manusia (ukhuwah insaniyah) Persaudaraan nasab dan perkawinan (ukhuwah nasabiyah shihriyah) Persaudaraan suku dan bangsa (ukhuwah syabiyah wathaniyah) Persaudaraan sesama pemeluk agama (ukhuwah diniyah) Persaudaraan seiman-seagama (ukhuwah imaniyah)

Peringkat Ukhuwah Islamiyah


Melaksanakan proses ta'aruf (saling mengenal) Melaksanakan proses tafahum (saling memahami) Melaksanakan proses ta'awun (saling menolong) Melaksanakan proses takaful (saling menanggung)

Hakekat Ukhuwah Islamiyah


Nikmat Allah (QS. 3: 103) Perumpamaan tali tasbih (QS. 43: 67) Merupakan arahan Rabbani (QS. 8: 63) Merupakan cermin kekuatan iman (QS. 49: 10)

(10) sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat, (11) Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolokolok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanitawanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita ( yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan jangan pula kamu panggilmemanggil dengan dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah beriman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim, (12) Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian dari kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. QS. Al-Hujarat 49: 10-12

Pengertian Ukhuwah Insaniyah


Persaudaraan sesama manusia disebut ukhuwah insaniyah. Persaudaraan ini dilandasi oleh ajaran bahwa semua umat manusia adalah makhluk Allah. Perbedaan keyakinan dan agama juga merupakan kebebasan pilihan yang diberikan Allah.

Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. (Q. S. Al-Maidah [5]: 48) Dan katakanlah: Kebenaran itu datang dari Tuhanmu, maka barang siapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman dan barang siapa yang ingin kafir biarlah ia kafir. (Q. S. Al-Kahfi [18]: 29)

III Kebersamaan dalam Pluralitas Agama

Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain-lainan pula.

Indonesia adalah sebuah pertemuan dan sekaligus sebagai kumpulan yang ramai bagi pengaruh agamaagama dunia. Pencantuman sila Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lain berakar pada realitas kemajemukan agama yang dianut oleh bangsa Indonesia.

Pada satu sisi pluralitas agama di Indonesia mencerminkan keindahan dan kekayaan tanah air Indonesia. Akan tetapi pada sisi lain konteks pluralitas agama dengan sendirinya ternyata tidak selalu berarti baik, karema dapat ditemukan hal-hal atau unsur-unsur yang memungkinkan terjadinya ketegangan bahkan konflik.

Orang kafir yang mengganggu, menyakiti, dan memusuhi orang islam disebut kafir harbi, dan orang kafir yang hidup rukun dengan orang islam disebut kafir dzimmi.

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi kamu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawananmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu orang lain untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q. S. AlMumtahanah: 8-9)

Sekian. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai