Anda di halaman 1dari 6

Rosmelia Maryam S1-Akuntansi / A1021271RT3207 1. a.

Pengertian Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadaap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan berupa suatu rancangan sistematis untuk mengaudit aktivitas, program yang diselenggarakan keseluruhan atau sebagian dari entitas untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien dan apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan telah dicapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.

b. Prinsip Audit Manajemen adalah Pedoman atau pijakan yang menjadi petunjuk dalam kegiatan pengevaluasian operasi sebuah perusahaan yang sistematis.

c. Perbedaan financial audit dan internal audit. Karakteristik 1. Tujuan e k 2. Ruang Lingkup s t 3. Keperluan e r 4. Frekuensi n 5. Orientasi Waktu a 6. Metode l 7. Realisasi a 8. Persyaratan u Pelaporan d i t 9. Penerima Pemeriksaan Keuangan Menyatakan pendapat atas kondisi keuangan dan kepengurusan(stewardship) Catatan keuangan organisasi secara keseluruhan Secara hukum disyaratkan (untuk perusahaan go public) Reguler paling sedikit setahun sekali Retrospektif Ad hoc Berorientasi ke masa depan Fungsi usaha atau subunit yang saling berhubungan Opsional Pemeriksaan Manajemen Menilai dan memperbaiki metode dan kinerja manajemen

Penekanan pada keterampilan akuntansi Penekanan pada keterampilan interdisiplin Aktual Secara normal laporan bentuk pendek untuk menyertai laporan keuangan Potensial Laporan yang komprehensif termasuk tujuan ruang lingkup, pendekatan, temuan dan rekomendasi Pemegang saham eksternal, pemerintah, Manajemen intern publik.

Rosmelia Maryam S1-Akuntansi / A1021271RT3207 Karakteristik 1. Pelaksanaan Pemeriksaan Intern Pemeriksaan Ekstern

Oleh karyawan dalam organisasi Oleh profesional yang berpraktik di luar organisasi.

2. Perhatian Utama

Melayani kebutuhan organisasi

Melayani kebutuhan pihak ketiga, misalnya pemegang saham.

3. Periode 4. Tujuan Penelaahan

Penelaahan yang terus menerus Penilaian berkala Untuk melakukan perbaikan dan Untuk menentukan keandalan menyebabkan ketaatan terhadap laporan keuangan kebijakan dan prosedur

5. Independensi

Auditor secara organisasional independen, akan tetapi siap menanggapi kebutuhan dan keinginan manajemen

Independen dalam fakta (Infact) dan penampilan (Inappearance)

6. Pendeteksian Kecurangan

Secara langsung memberi

Secara incidental memberi

perhatian pada pencegahan dan perhatian pada pencegahan dan deteksi kecurangan deteksi kecurangan.

Rosmelia Maryam S1-Akuntansi / A1021271RT3207 2. Fungsi Manajemen Audit

Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan sehingga akan memudahkan perusahaan untuk membangun perencanaan dan strategi operasional dan bisnis dengan tepat untuk periode yang akan datang.(Planning)

Untuk menilai efektifitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yg telah ditetapkan oleh top management.(Organization) Untuk menilai serta mengevaluasi kinerja organisasi perusahaan apakah berbagai sumberdaya (manusia mesin dana harta lainnya) yg dimiliki perusahaan telah digunakan sesuai dengan regulasi yang sudah dibuat oleh perusahaan secara efisien dan efektif.(Activity)

Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada top management dalam memperbaiki kelemahan-kelemahan yg terdapat dalam penerapan struktur pengendalian intern sistem pengendalian manajemen dan prosedur operasional perusahaan dalam rangka meningkatkan efisiensi keekonomisan dan efektifitas dari kegiatan operasi perusahaan.(Controll)

3. Dalam melaksanakan tugas audit, auditor dituntut untuk bersikap dan bertindak independen dan objektif. Independen berarti bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan ataupun tidak tergantung kepada pihak lain termasuk memberi penugasan. Objektif berarti sikap tidak memihak dalam mempertimbangkan fakta. Objektivitas lebih banyak ditentukan faktor dari dalam diri auditor, sedangkan independensi selain ditentukan faktor dari dalam diri auditor, juga banyak ditentukan oleh faktor dari luar diri auditor. Independensi dalam audit mencakup independensi dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pelaporan: a. Independensi dalam perencanaan audit berarti bebas dari pengaruh manajemen dalam menerapkan prosedur audit, menentukan sasaran dan ruang lingkup audit. b. Independensi dalam pelaksanaan berarti bebas dalam mengakses aktivitas yang akan diaudit. c. Independensi pelaporan berarti bebas dari usaha untuk menghilangkan atau memengaruhi makna laporan serta bebas untuk mengungkapkan fakta.

Rosmelia Maryam S1-Akuntansi / A1021271RT3207 4. Ada 7 prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar tujuan audit manajemen dapatkan tercapai : 1.Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang diperbaiki 2.Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit ( penilaian yang akurat) 3.Pengungkapan atas temuan-temuan 4.Identifikasi individu yang bertanggungjawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi 5.Penentuan tindakan terhadap petugas yang bertanggung jawab 6.Pelanggaran hukum 7.Penyelidikan dan pencegahan

5. Auditor harus mengenal kegiatan Perusahaan yang meliputi pemasaran, produksi, keuangan dan pengeloaan sumber daya manusia, artinya masing-masing sektor harus dikelompokan dalam kegiatan pemeriksaannya(Audit). Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. Berdasarkan dari definisi audit pemasran tersebut, dapat disimpulkan tujuan diadakannya audit pemasaran itu sendiri, yaitu bertujuan untuk mencari dan mengidentifikasikan masalah-masalah atau ancaman-ancaman pemasaran yang mungkin akan atau sedang dihadapi oleh perusahaan dan membuat sebuah perencanaan perbaikkan yang perlu dilakukan untuk mengatasi dan menghilangi masalah-masalah tersebut, sehingga diharapkan aktifitas pemasaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Sedangkan manfaat yang dapat kita peroleh dari diadakannya audit pemasaran ini adalah hasil audit dapat memberikan sebuah gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Jadi sebuah audit pemasaran merupakan salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan untuk dioptimalisasi agar kinerja pemasaran perusahaan dapat dioptimalisasi juga, sehingga tujuan dari perusahaan untuk kinerja yang efektif dan efisien dapat tercapai.

Rosmelia Maryam S1-Akuntansi / A1021271RT3207 Audit produksi dan operasi melakukan penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi produksi dan operasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif dan efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi tetapi juga berperan melengkapi fungsi pengendalian kualitas. Berdasarakan pengertian diatas, Untuk memastikan bahwa proses produksi dan operasi telah berjalan sesuai dengan kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan, membantu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang masih terjadi yang dapat menghambat tercapainya tujuan fungsi ini dan mencari perbaikannya, perusahaan melakukanaudit atas fungsi produksi dan operasi baik yang dilakukan secara adhoc maupun periodic. Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Dalam PSA No. 02 (IAI,2001:110.1) dinyatakan bahwa tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan auditor merupakan sarana bagi perusahaan dan manajemen menentukan langkah serta solusi dari semua kendalakendala ataupun masalah yang ditemukan. Audit sumber daya manusia (SDM) merupakan penilaian dan analisis komprehensif terhadap program-program audit. Audit SDM juga diartikan sebagai pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya Manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan. Kegiatan auditing pada fungsi sumber daya memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-undangan dan perencanaan strategis perusahaan.

Rosmelia Maryam S1-Akuntansi / A1021271RT3207

Anda mungkin juga menyukai