Anda di halaman 1dari 7

7.4.

4 Arahan untuk mengatasi potensi dan masalah pengembangan industri mikro Berdasarkan hasil pemetaan terhadap kuadran strategi analisis IFAS-EFAS Industri Mikro, dapat diketahui bahwa strategi pengembangan pada kuadran I ruang A yaitu Rapid Growth Strategy yaitu pengembangan semaksimal mungkin dalam waktu yang singkat. Hasil analisis IFAS-EFAS tersebut dikombinasikan dengan hasil analisis akar masalah dan akar tujua, sehingga arahan yang digunakan untuk industi mikro Kabupaten Maros Sebagai berikut Tabel. Arahan mengatasi potensi dan masalah pengembangan industri mikro No. 1. Arahan Meningkatkan kualitas dan kreatifitas hasil industri terkait hasil produksi Memaksimalkan jumlah tenaga kerja yang ada. Indikator a. Hasil industry mikro dapat bersaing dipasaran b. Barang yang ditawarkan tahan lama c. Alat produksi bertambah a. Hasil produk meningkat b. Terdapatnya program penyuluhan atau pemberdayaan masyarakat dalam meng-upgrade keahlian tenaga kerja Hasil pemasaran dapat diperluas Keterangan Keberhasilan dalam persaingan dipasaran dapat diukur dari bentuk desain hasil produksi yang menarik, dan meningkatnya promosi produk di masyarakat. Peningkatan hasil produksi dapat terkait dengan ketersediaan program penyuluhan atau pemberdayaan terhadap tenaga kerja industry mikro yang dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah. Perluasan hasil pemasaran tidak hanya dinilai dari skala local, namun sampai ke skala regional, bahkam nasional.

2.

3.

Meningkatkan infrastruktur terkait aksesbilitas.

Strategi dalam pengembangan potensi dan masalah industry mikro Kabupaten Maros dapat teratasi semua jika terdapat lembaga yang secara khusus mewadahi aspirasi dari industryindistri mikro yang ada. Hal tersebut bisa berupa koperasi yang dikelola oleh pemerintah atau swasta. 8.1.1 Rencana Lokasi Industri D. Rencana Lokasi Industri Mikro 8.1.2 Rencana Linkage system

Rencana linkage system merupakan rencana yang kaitanya dengan pengaruh dan hubungannya satu industry dan industry lain. Hubungan pengaruh dan hubungan tersebut terdapat dua macam yaitu pengaruh keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan D. Rencana Lokasi Industri Mikro Indutri mikro terdiri dari Industri Pangan, industri kimia dan bahan bangunan, serta industri kerajinan. Kebanyakan merupakan industry rumahan, dengan tenaga kerja dan bahan baku berasal dari Kab. Maros. Berikut rencana linkage system yang terdiri dari forward system (keterkaitan ke depan) dan backwad linkage (keterkaitan kebelakang) yang dijabarkan berdasarkan jenisnya, yaitu industry pangan, bahan bangunan, dan industry kerajinan. 1) Industry pangan

Gambar. Keterkaiatan antara industri pangan dengan industri lainya

2) Bahan Bangunan

Gambar. Keterkaiatan antara industri bahan bangunan dengan industri lainya 3) Industri Kerajinan

Gambar. Keterkaiatan antara industri kerajinan dengan industri lainya 8.1.4 Rencana penyediaan bahan baku D. Rencana Lokasi Industri Mikro 8.1.5 Rencana pengadaan modal/pinjaman D. Rencana Lokasi Industri Mikro 8.1.6 Rencana pengembangan pemasaran D. Rencana Industri Mikro

Rencana pengembangan pemasaran hasil industry mikro di Kabupaten Maros berdasarkan potensi dan permasalahan adalah sebagai berikut: A. Rencana Pengembangan Pemasaran Industri Pangan Berikut rencana pengembangan pemasaran industry pangan a) Letaknya mudah dijangkau, sehingga lebih efisien b) Peletakan Showroom khusus hasil industry pangan ditempat wisata dan ruas-ruas jalan c) Pembelian 1. Lokasi pemasaran Untuk mempermudah konsumen memperoleh produk-produk industri/ kerajinan Kabupaten Gianyar perlu adanya tempat pemasaran yang letaknya mudah dijangkau. Hal ini dimaksudkan agar konsumen atau wisatawan yang ingin membeli suatu produk tidak harus datang ke lokasi produksi sehingga lebih efisien. Kabupaten memiliki tempat-tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar negeri. Oleh karena itu perlu adanya showroom hasil industri pada tempat-tempat wisata dan ruas-ruas jalan utama di Kabupaten Gianyar. Sedangkan bagi konsumen yang akan membeli produk-produk dalam jumlah besar dapat diarahkan ke sentra-sentra industri yang telah direncanakan sehingga mereka dapat memilih dan bertransaksi secara bebas dengan produsen. 2. Pengadaan informasi teknologi dan pemasaran Pertumbuhan dan perkembangan produktifitas industri kecil dan menengah di wilayah studi relatif lambat. Hal ini dikarenakan terbatasnya informasi teknologi maupun kebutuhan pasar. Teknologi yang digunakan pelaku industri sebagian besar masih sederhana. Demikian juga informasi kebutuhan pasar yang diterima masyarakat pelaku industri relatif terbatas. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan produktifitas industri kecil dan menengah guna terbentuknya industri individual yang mandiri maka perlu adanya pihakpihak yang mampu menyediakan informasi teknologi dan pasar sehingga mudah diakses oleh masyarakat pelaku industri. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan kegiatan promosi melalui berbagai media massa baik media cetak (berupa buklet dan brosur) maupun media elektronik (melalui media periklanan pada TV lokal dan internet dengan cara pembuatan website). 3. Peningkatan kerjasama antar stakeholder

Kerjasama dapat ditempuh melalui kemitraan atau peran aktif dinas-dinas terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah. Selain itu juga melalui kemitraan dengan industri besar dan pihak Bank. Pemerintah melalui dinas terkait dapat memberikan arahan tentang sistem kemitraan yang efektif, dan dapat membantu pemasaran produk dengan promosi dan mengadakan event-event seperti expo atau pameran mengingat banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar. Selain itu juga memperluas pemasaran sampai ekspor melalui pameran dan kunjungan tamu negara.

9.1 Skenario Pengembangan dan Indikasi Program 9.1.1 Mekanisme Pembiayaan d. Industri Mikro 9.1.2 Indikasi program d. Industri Mikro 9.1.3 Matriks Perencanaan proyek d. Industri Mikro 9.2 Rencana Pengendalian dampak industry d. Industri Mikro

9.2.1 Mekanisme pengendalian d. Industri Mikro 9.2.2 Kelembagaan d. Industri Mikro

9.2.3.4 Insentif d. Industri Mikro 9.2.3.5 Disintensif d. Industri Mikro

KETERANGAN : . : yuris . : juwi . : tria

Anda mungkin juga menyukai