Anda di halaman 1dari 10

PENGAMATAN TENTANG BANGUNAN RUMAH

Pengertian Rumah Sehat Sanitasi adalah usaha kesehatan mastarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Menurut WHO rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan soaialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu. Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan sosiologis dan teknik pengelolaan faktor resiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah dilingkungan sekitarnya. Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan pemukinan dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Sanitasi perumahan adalah menciptakan keadaan lingkungan perumahan yang baik atau bersih untuk kesehatan. Syarat Syarat Rumah Sehat Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketentuan teknik kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim di perumahan tersebut dari bahaya atau gangguan kesehatan. Persyaratan kesehatan perumahan yang meliputi persyaratan lingkungan perumahan dan pemukiman serta rumah itu sendiri sangat diperlukan karena pembangunan perumahan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut keputusan Mentri Kesehatan (Kepmenpes) No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut : 1. Lokasi a Tidak terletak pada daerah bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar dll

b c

Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau bekas tambang. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran.

2. Kualitas Udara Kualitas udara dilingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baik mutu lingkungan sebagai berikut : a b c d Gas H2S dan HN3 secara biologis tidak terdeteksi. Debu dengan diameterkurang dari 10 g maksimum 150 g/m3 Gas SO2 maksimum 0,10 ppm Debu maksimum 350 mm3/m2 per hari.

3. Kebisingan dan Getaran a b Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A Tingkat getaran maksimum 10mm/detik

4. Kualitas Tanah di Daerah Perumahan dan Pemukiman a b c d Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg Kandungan Benzo(a)pyrene maksimum 1 mg/kg

5. Sarana dan Prasarana Lingkungan a b c Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit. Memiliki sarana jalam lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar, lampu penerangan tidak menyilaukan mata. d e Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas yang memenuhi persyaratan kesehatan. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi syarat kesehatan.

f g h

Memiliki akses terhadap sarana pelayanan, komunikasi, tempat kerja dll Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya. Tempat pengelolaan makanan harus menjamin tidak terjadi kontaminasi yang menimbulkan keracunan.

6. Vektor Penyakit a b Indeks lalat harus memenuhi syarat. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.

7. Penghijauan Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam. Secara umum rumah dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut (PPM & PL,2002) 1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan, dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu. 2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah. 3. Memenuhi persyaratan pencegahan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga. 4. Memenuhi persyaratn pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun di dalam rumah seperti persyratan garis sempadan jalan. Parameter Penilaian Rumah Sehat Lingkup penilaian rumah sehat dilakukan terhadap kelompok komponen rumah, sarana sanitasi air dan penghuni sebagai berikut : 1. Kelompok komponen rumah a b c d e f g Langit langit Dinding Lantai Jendela kamar tidur Jendela ruang keluarga dan tamu Ventilasi Sarana pembuangan asap dapur

Pencahayaan

2. Kolompok sarana sanitasi a b c d Sarana air bersih Sarana pembuangan kotoran Sarana pembuangan air limbah Sarana pembuangan sampah

3. Kolompok prilaku penghuni a b c d e Membuka jendela kamar tidur Membuka jendela ruang keluarga Membersihkan rumah dan halaman Membuang tinja bayi dan balita ke jamban Membuang sampah pada tempat sampah.

TAHAP PENILAIAN KOMPONEN- KOMPONEN RUMAH


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 KOMPONEN RUMAH Langit- langit Dinding Lantai Jendela kamar tidur Jendela ruang keluarga dan tamu Ventilasi Sarana pembuangan asap dapur pencahayaan 0 NILAI 1 2

Keterangan : Langit langit 0 = tidak ada 1 = ada, kotor dan rawan kecelakaan 2 = ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan Dinding 1 = bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu atau ilalang) 2 = semi permanen /setengah tembok/pasangan bata atau batu yang tidak kedap air 3 = permanen (tembok, pasangan batu bata atau batu yang diplester), papan kedap air Lantai 0 = tanah 1 = papan/anyaman banbu yang dekat dengan tanah/plesteran yang retak 2 = diplester/ubin/keramik/papan/rumah panggung Jendela kamar tidur 0 = tidak ada 1 = ada Jendela ruang keluarga dan ruang tamu 0 = tidak ada 1 = ada

Ventilasi 0 = tidak ada 1 = ada, tetapi luasnya < 10% luas lantai 2 = ada luas ventilasi 10% luas lantai Sarana pembuangan asap dapur 0 = tidak ada 1 = ada, luas tabung ventilasi/ asap dapur 10% dari luas lantai dapur 2 = ada, dengan lubang ventilasi 10% luas lantai dapur (asap keluar dengan sempurna atau exhaust fan atau ada peralatan lain yang sejenis) Pencahayaan 0 = tidak terang, tidak bisa dipergunakan untuk membaca 1 = kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca normal 2 = terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk membaca dengan normal.

TAHAP PENILAIAN KELOMPOK SARANA SANITASI

NO 1 2 3 4

SARANA SANITAS Sarana air bersih Jamban (sarana pembuangan kotoran) Sarana pembuangan air limbah (SPAL) Sarana pembuangan sampah

NILAI 2

Keterangan : Sanitasi Air Bersih (SGL/SPT/PP/KU) 0 = tidak ada 1 = ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan 2 = ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan. 3 = ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan. 4 = ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan. Jamban (sarana pembuangan kotoran) 0 = tidak ada 1 = ada, bukan leher angsa, tidak ada tutp dan disalurkan ke sungai/kolam. 2 = ada, bukan leher angsa ada tutup, disalurkan ke sungai/kolam. 3 = ada, bukan leher angsa dengan ada tutup, menggunakan septictank. 4 = ada, leher angsa dan menggunakan septictank. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) 0 = tidak ada, dan tergenang tidak teratur dihalaman rumah. 1 = ada, diresapkan mencemari sumber air (jarak dengan sumber air < 10m) 2 = ada, dialirkan keselokan terbuka 3 = ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak dengan sumber air 10m) 4 = ada, dialirkan keselokan tertutup (saluran kota)untuk diolah lebih lanjut. Sarana pembuangan sampah 0 = tidak ada 1 = ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup.. 2 = ada, kedap air dan tidak tertutup. 3 = ada, kedap air dan tertutup.

TAHAP PENILAIAN PRILAKU PENGHUNI NO 1 2 3 4 5 PRILAKU PENGHUNI Membuka jendela kamar tidur Membuka jendela ruang keluarga Membersihkan rumah dan halaman Membuang tinja bayi dan balita kejamban Membuang sampah pada tempatnya 0 NILAI 1 2

Keterangan : Membuka jendela kamar tidur. 0 = tidak pernah 1 = kadang kadang 2 = setaip hari dibuka Membuka jendela ruang keluarga 0 = tidak pernah 1 = kadang kadang 2 = setiap hari dibuka Membersihkan rumah dan halaman 0 = tidak pernah 1 = kadang kadang 2 = setiap hari. Membuang tinja bayi dan balita kejamban. 0 = dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 1 = kadang kadang dibuang ke jamban 2 = setiap hari.dibuang ke jamban Membuang sampah pada tempatnya 0 = dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 1 = kadang kadang dibuang ke jamban 2 = setiap hari dibuang ke jamban.

TUGAS TEKNIK PENYEHATAN PENGAMATAN DAN PENILAIAN BANGUNAN

Disusun oleh : LAHFI HAKIM VEVY RISTANTI KARUNIAWATI 5415107571 5415107528 5415107550

FAKULTAS TEKNIK PEND TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2012

Anda mungkin juga menyukai