Anda di halaman 1dari 12

BAB II PEMBAHASAN

2.1

PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi PSAK 7 ini mengatur pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai relasi

mengadopsi beberapa peraturan dalam IAS 24. Tujuan dari pernyataan ini dikemukakan dalam PSAK 7 adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak yang berelasi dan oleh transaksi dan saldo (outstanding balances), termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut. Tujuan pengungkapan pihak-pihak yang berelasi karena peristiwa dari hubungan tersebut merupakan karakteristik normal dari perdagangan dan bisnis. Misalnya, entitas sering melaksanakan bagian dari kegiatan mereka melalui entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi. Selain itu suatu hubungan dengan pihak relasi mempengaruhi laba rugi dan posisi keuangan entitas baik terjadinya transaksi diantara keduanya atau tidak. Dalam PSAK 7 dijabarkan pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, yang disajikan sesuai PSAK 4 (revisi 2009). Pernyataan ini akan diterapkan dalam : a. b. c. d. Mengidentifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai berelasi; Mengidentifikasi saldo, termasuk komitmen antara entitas dengan pihak-pihak berelasi; Mengidentifikasi keadaan pengungkapan butir (a) dan (b) diperlukan; dan Menentukan pengungkapan yang harus dilakukan mengenai butir-butir tersebut.

2.1.1 Pihak yang Berelasi

Dalam PSAK No.7 menjelaskan yang dinamakan pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang mana dijelaskan dalam pasal tersebut pihaak pihak tersebut adalah : a. Orang atau keluarga terdekat terkait entitas pelapor jika orang tersebut : (i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau (iii) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. Yang dimaksud keluarga terdekat adalah anggota keluarga yang mungkin mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh, orang dalam hubungan mereka dengan entitas. Mereka dapat termasuk pasangan hidup dan anak dari individu, anak dari pasangan hidup individu, dan tanggungan dari individu atau pasangan hidup individu. Penjelasan tersebut dipaparkan dalam PSAK 7 dalam paragraf defenisi. b. Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut; (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga terkait dengan entitas pelapor. (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Pengaruh signifikan yang dimaksud diatas dijelaskan dalam definisi yang terdapat di PSAK 7 adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan

kebijakan keuangan dan operasi dari suatu entitas tetapi tidak mengendalikan kebijakan tersebut. Pengaruh signifikan dapat diperoleh dengan kepemilikan saham, anggaran dasar atau perjanjian. Sedangkan Manajemen kunci diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak langsung, termasuk direktur dan komisaris (baik eksekutif maupun tidak) dari entitas. 2.1.2 Pihak yang Tidak Memiliki Relasi Dalam paragraf 11 PSAK 7 dikemukakan bahwa pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak yang berelasi : a. Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau anggota manajemen kunci yang sama atau karena anggota dari manajemen kunci dari suatu entitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap entitas lain. b. c. Dua venture hanya karena ,ereka mengendalikan bersama atas ventura bersama. Penyandang dana, serikat dagang, entitas pelayanan public, dan departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor. d. Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba (franchise), distributor, atau perwakilan/agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonimis yang diakibatkan oleh keadaan. 2.1.3 Transaksi Pihak yang Berelasi Transaksi yang dilakukan pihak yang berelasi diartikan dalam PSAK 7 sebagai suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terlepas apakah harga dibebankan. 2.1.4 Pengungkapan Menurut PSAK 7 paragraf 13 Pengukapan mengenai hubungan antara entitas dan induk entitas anak harus diungkapkan baik terjadi atau tidaknya transaksi diantara induk maupun anak. Jika entitas induk maupun pihak pengendali paling akhir tidak melaporkan laporan keuangan konsolidasian yang tersedia untuk

keperluan umum, maka nama entitas induk berikutnya yang paling pertama menghasilkan laporan keuangan yang diungkapkan. 2.1.4.1 Pengungkapan Kompensasi Entitas mengungkapkan kompensasi anggota manajemen kunci secara total untuk imbalan kerja yang mana merupakan seluruh bentuk imbalan yang dibayar, terutang atau diberikan pleh entitas, atau untuk kepentingan entitas. Imbalan kerja memiliki kategori yaitu: a. Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek contohnya seperti upah, gaji dan kontribusi jaminan sosiak, cuti tahunan, cuti sakit yang dibayar, bagi hasi dan bonus (jika dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah akhir periode) dan imbalan non keuangan (seperti perawatan kesehatan, perumahan, mobil dan barang atau jasa gratis atau disubsidi) bagi karyawan saat ini. b. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca kerja merupakan imbalan yang diberikan setelah masa kerja berakhir sebagai contoh imbalan pension, manfaat pension lain, asuransi jiwa pascakerja dan perawatan medis pasca kerja. c. Imbalan kerja jangka panjang lainnya Cuti masa kerja panjang, perayaan masa kerja panjang atau imbalan masa kerja panjang lainnya, imbalan cacat jangka panjang dan, jika tidak di bayar sepenuhnya dalam waktu dua belas bulan setelah akhir periode, bagi hasil, bonus dan komoensasi yang ditangguhkan merupakan contoh-contoh imbalan kerja jangka panjang lainnya. d. Imbalan pemutusan hubungan kerja Imbalan yang diberikan saat adanya pemutusan hubungan kerja seperti pesangon pemutusan kontrak kerja. e. Pembayaran berbasis saham Bisanya pembayaran berbasis saham dilakukan saat perusahaan ingin menukah hutangnya dengan lembar saham. 2.1.4.2 Pengungkapan Transaksi Pihak yang berelasi Dalam paragraf 17 dikemukakan apabila entitas memiliki transaksi dengan pihakpihak yang berelas selama periode yang dicakup dalam laporan keuangan, maka entitas

mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa serta informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan. Persyaratan pengungkapan ini adalah tambahan persyaratan dalam pengungkapan kompensasi anggota Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi: a. jumlah transaksi; b. jumlah saldo termasuk komitmen, dan (i) persyaratan dan ketentuannyat, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan diberikan pada saat penyelesaian; dan (ii) rincian garansi yang diberikan atau diterima; c. penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan d. beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan piutang dari pihak-pihak berelasi. Pengungkapan diatas dilakukan secara terpisah untuk masing masing kategori : a. b. c. d. e. f. g. entitas induk entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas; entitas anak; entitas asosiasi; ventura bersama dimana entitas merupakan venturer; anggota manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya, dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya Pos yang memiliki sifat yang serupa dapat diungkapkan secara agregat kecuali ketika pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami pengaruh transaksi pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa pada laporan keuangan entitas. Contoh transaksi yang diungkapkan jika pihak tersebut adalah pihak yang mempunyai hubungan istimewa dipaparkan dalam PSAK Paragraf 20 yaitu : a. b. c. d. e. f. Pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah jadi) Pembelian atau penjualan properti dan aset lain Penyediaan atau penerimaan jasa Sewa Pengalihan riset dan pengembangan Pengalihan dibawah perjanjian lisensi

g. h. i. j.

Pengalihan dibawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan kontribusi ekuitas dalam bentuk tunai atau natura) Provisi atas jaminan atau agunan Komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak terjadi di masa depan, termasuk kontrak eksekutori Penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak berelasi.

2.1.4.3 Pengungkapan Entitas yang Memiliki Hubungan Istimewa dengan Pemerintah Entitas yang memiliki hubungan istimewa dengan pemerintah yang melapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan pada poin B atas transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa dan saldo, termasuk komitmen dengan : a. b. Pemerintah yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor; dan entitas lain yang memiliki hubungan istimewa karena sama-sama dikendalikan oleh pemerintah, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor dan entitas lain. Jika entitas pelapor menerpakan pengecualian dalam pengungkapan transaksi dengan a. b. pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, maka entitas mengungkapkan mengenai transaksi-transaksi dan saldo terkait yaitu : Nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas pelapor (misalnya: pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan); Informasi berikut dengan rincican yang secara kolektif (bukan individual) signifikan, yang diindikasikan kualitatif atau kuantitatif. Jenis transaksi tersebut termasuk yang dijelaskan dalam contoh transaksi yang diungkapkan jika oihak tersbut merupakan pihak yang berelasi. 2.1 PSAK 38 KOMBINASI BISNIS ENTITAS SEPENGENDALI Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi kombinasi bisnis entitas sepengedali. Pernyataan ini diterapkan pada kombinasi bisnis entitas sepengendali yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis dalam PSAK 22: Kombinasi Bisnis baik entitas yang menerima bisnis maupun entitas yang melepas bisnis.

2.1.1 PENDAHULUAN

Pernyataan ini tidak mengatur kombinasi bisnis entitas yang tidak sepengendali atau entitas yang tidak berada di bawah pengendalian yang sama. Kombinasi tersebut diatur dalam PSAK 22: Kombinasi Bisnis. 2.1.2 PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN PENYAJIAN Kriteria pengendalian Dalam menentukan adanya pengendalian, entitas menerapkan criteria yang terdapat dalam PSAK 4: Laporan Keuangan KOnsolidasian dan Lapor KeuanganTersendiri Paragraf 10-11. Sifat Transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode pemyatuan kepemilikan. Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengedali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas dan mnyajikan dalam pos tambahan modal disetor. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung, untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan sedemikian rupa seolah-olah dalam penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian. Jumlah tercatat dari unsur-unsur laporan

10

keuangan tersebut merupakan jumlah tercatat dari entitas yang bergabung dalam kombinasi bisnis enitas sepengendali. Laporan keuangan entitas tidak boleh memasukan adanya penyatuan kepemilikan walaupun entitas tersebut adalah salah satu pihak yang terlibat jika pernyatuan kepemilikan terjadi pada suatu tanggal setelah akhir periode pelaporan. Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor. Laba Per Saham Untuk kombinasi bisnis entitas sepengendali yang melibatkan pertukaran dalam bentuk saham biasa, jumlah saham biasa yang digunakan sebagai dasar penghitungan laba per saham adalah jumlah agregat rata-rata tertimbang dari saham yang beredar setelah terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali tersebut.

2.1.3 PENGUNGKAPAN Untuk semua transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, pengungkapan berikut disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya kombinasi bisnis: a. nama dan penjelasan tentang entitas atau bisnis yang berkombinasi; b. penjelasan mengenai hubungan kesepengendalian dari entitas-entitas yang bertransaksi dan bahwa hubungan tersebut tidak bersifat sementara; c. tanggal efektif transaksi; d. operasi atau kegiatan bisnis yang telah diputuskan untuk dijual atau dihentikan akibat kombinasi bisnis tersebut; e. kepemilikan entitas atau binis yang dialihkan serta jenis dan jumlah imbalan yang terjadi; f. jumlah tercatat bisnis yang dikombinasikan atau yang dilepas serta selisih antara jumlah tercatat binis tersebut dan jumlah imbalan yang dialihkan atau imbalan yang diterima; dan

11

g. pengungkapan mengenai penyajian kembali laporan keuangan sebagaimana dijelaskan paragraph 12 yang dapat memberikan informasi minimal meliputi: (i) ikhtisar angka-angka laporan keuangan yang telah dilaporkan sebelumnya untuk periode yang disajikan kembali; (ii) ikhtisar dari jumlah tercatat aset dan liabilitas entitas atau bisnis yang dikombinasikan; (iii) dampak penyesuaian kebijakan akuntansi sebaimana yang dijelaskan di paragraf 13; (iv) ikhtisar angka-angka laporan keuangan setelah disajikan kembali. Entitas mengungkapkan saldo selisih yang disajikan dalam pos tambahan modal disetor, baik yang timbul dari penerapan Pernyataan ini atas transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali maupun dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan transisi paragraph 20.

2.2

IFRIC 16 Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation (Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri) IFRIC (International Financial Reporting Interpretations Committee ) 16 bertujuan

untuk: 1. memberikan panduan dalam mengidentifikasi risiko mata uang asing yang memenuhi syarat sebagai suatu risiko lindung nilai dalam lindung nilai investasi neto dalam suatu kegiatan usaha luar negeri. 2. memberikan panduan dimana dalam suatu kelompok, instru men lindung nilai atas investasi neto dalam usaha luar negeri yang memenuhi syarat akuntansi lindung nilai dapat dilaksanakan. 3. memberikan panduan bagaimana entitas harus menentukan jumlah yang akan direklasifikasi dari ekuitas ke laba atau rugi terhadap instrumen lindung nilai maupun untuk pos yang dilindung nilai pada saat pelepasan kegiatan usaha luar negeri. Risiko lindung nilai mungkin ditetapkan sebagai eksposur mata uang asing yang timbul antara mata uang fungsional dari kegiatan usaha luar negeri dan mata uang fungsional dari setiap entitas induk (entitas induk terdekat, entitas induk antara atau

12

entitas induk akhir) dari kegiatan usaha luar negeri tersebut. Fakta bahwa investasi neto dilakukan melalui suatu entitas induk antara tidak mempengaruhi sifat dari risiko ekonomi yang timbul dari eksposur mata uang asing ke entitas induk akhir. IFRIC 16 menyimpulkan bahwa Akuntansi lindung nilai hanya dapat diterapkan terdapat perbedaan nilai tukar mata uang asing yang timbul antara mata uang fungsional kegiatan usaha luar negeri dan mata uang fungsional entitas induk. Suatu hubungan akuntansi lindung nilai dapat ditetapkan hanya jika entitas melakukan lindung nilai atas investasi netonya adalah entitas yang memiliki instrumen lindung nilai atau apakah setiap entitas didalam kelompok, tanpa memperhatikan mata uang fungsionalnya, dapat memiliki instrumen lindung nilai. Instrumen lindung nilai dapat diselenggarakan oleh entitas atau entitas dalam kelompok. Jumlah mana yang harus direklasifikasi dari ekuitas ke laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi pelepasan kegiatan usaha luar negeri: (i) ketika suatu kegiatan usaha luar negeri yang dilindung nilai dilepaskan, jumlah manakah dari cadangan penjabaran mata uang asing entitas induk terkait dengan instrumen lindung nilai dan terkait dengan kegiatan usaha luar negeri harus direklasifikasi dari ekuitas ke laba atau rugi di dalam laporan keuangan konsolidasi entitas induk; (ii) apakah metode konsolidasi mempengaruhi penentuan jumlah yang harus direklasifikasi dari ekuitas ke laba atau rugi.

2.3

ISAK 12 Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter Oleh Venturer

2.3.1 Latar Belakang Paragraf 44 PSAK 12 : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama mengacu pada kontribusi dan penjualan antara venturer dan ventura bersama yang dinyatakan sebagai berikut: Jika venturer mengkontribusikan atau menjual aset kepada ventura bersama, maka pengakuan bagian keuntungan atau kerugian dari transaksi mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Di samping itu, PSAK 12 paragraf 21 menyatakan Pengendalian bersama entitas adalah ventura bersama yang melibatkan pendirian suatu perseroan terbatas, persekutuan atau entitas lainnya yang mana setiap venturer mempunyai bagian partisipasi. Tidak ada panduan eksplisit atas pengakuan

13

keuntungan dan kerugian akibat dari kontribusi aset nonmoneter kepada pengendalian bersama entitas (PBE). Kontribusi ke PBE adalah pengalihan aset oleh venturer dengan pertukaran bagian partisipasi ekuitas dalam PBE. Bentuk kontribusi tersebut dapat beragam. Kontribusi dapat dilakukan secara simultan oleh venturer baik pada saat pendirian PBE atau setelahnya. Imbalan yang diterima oleh venturer (para venturer) dalam pertukaran dengan aset yang dikontribusikan ke PBE dapat juga meliputi kas atau imbalan lain yang tidak bergantung pada aliran kas masa depan PBE (imbalan tambahan). Permasalahan yang timbul adalah: a. kapan porsi yang sesuai dari keuntungan atau kerugian akibat dari kontribusi aset nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE diakui oleh venturer dalam laporan laba rugi; b. c. bagaimana imbalan tambahan dicatat oleh venturer; dan bagaimana keuntungan atau kerugian belum direalisasi disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian venturer. Interpretasi ini berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional. 2.3.2 Interpretasi Dalam menerapkan PSAK 12 : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama paragraf 44 atas kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE, venturer mengakui dalam laba rugi pada periode dimana porsi keuntungan atau kerugian dapat diatribusikan pada bagian partisipasi ekuitas venturer lain, kecuali jika: a. b. c. risiko dan manfaat signifikan dari kepemilikan asset nonmoneter yang dikontribusikan tidak beralih ke PBE; atau keuntungan atau kerugian dalam kontribusi nonmoneter tidak dapat diukur dengan andal; atau transaksi kontribusi tidak memiliki substansi komersial, seperti yang dijelaskan dalam PSAK 16 : Aset Tetap. Jika pengecualian (a), (b) atau (c) berlaku, maka

14

keuntungan atau kerugian dianggap sebagai belum direalisasi sehingga tidak diakui dalam laporan laba rugi kecuali paragraf 6 juga berlaku. Jika, di samping menerima bagian partisipasi ekuitas PBE, venturer menerima aset moneter atau nonmoneter, maka porsi yang sesuai dari keuntungan atau kerugian dalam transaksi tersebut diakui oleh venturer dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian belum direalisasi atas asset nonmoneter yang dikontribusikan ke PBE dieliminasi terhadap aset yang mendasari dalam konsolidasi proporsional atau terhadap investasi dengan metode ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut tidak dapat disajikan sebagai keuntungan atau kerugian tangguhan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian venturer.

Anda mungkin juga menyukai