PUPUK UREA
Sejarah
24 Desember 1959 didirikan pabrik pupuk urea pertama di Indonesia dan diberi nama PT Pupuk Sriwidjaja. Kapasitas terpasang
180 ton amonia/hari 300 ton urea/hari
16 Oktober 1963 : produksi pertama dan pada tahun 1985 pabrik PUSRI I dihentikan, karena sudah tidak efisien.
PUSRI IV PUSRI IB
1000 1350
(446 000 T/tahun) Kellog
1725 1725
(570 000 T/tahun) Advanced Process for Cost and Energy Saving (ACES)
1975 1990
Holding Company
Ditunjuk PT Pupuk Sriwidjaja sebagai induk perusahaan. PT Petrokimia Gresik (1975) PT Pupuk Kujang (1975) PT Pupuk Kalimantan Timur (1977) PT Pupuk Iskandar Muda (1982)
Amonia (1)
Amonia (NH3) : gas bersifat basa, tidak berwarna, lebih ringan dari udara, serta memiliki aroma yang menyengat dan khas. Sifat fisik dan kimia amonia
Berat molekul :17,03 g/mol Titik didih : -33,35 0C Titik beku : -77,70 0C Temperatur kritik : 133 0C Tekanan kritik : 1657 psi Entalpi pembentukan : -9,368 kkal/mol NH3(g) (00C) -11,04 kkal/mol NH3(g) (250C)
Amonia (2)
Amonia (3)
Reaksi sintesis amonia, berlangsung pada T = 400-500 0C, pada skala industri reaksi ini dilangsungkan dengan bantuan katalis
Katalis yang digunakan rentan terhadap degradasi termal dan racun. Amonia digunakan sebagai bahan baku pupuk, industri soda abu, asam nitrat, nilon, plastik, dan bahan peledak dalam industri militer. Teknologi sintesis amonia pertama adalah proses Haber-Bosch yang dilakukan oleh industri Badische Anilin und Soda Fabrik (BASF) di Jerman tahun 1913.
Amonia (4)
Proses pembentukan gas sintesis Komposisi :
% volum Hidrogen Nitrogen Metan Argon CO2 Uap air 73,65 24,55 0,8 0,34 2-10 ppm 0,1 ppm
Sumber nitrogen adalah udara, sedangkan hidrogen dapat diperoleh Dari berbagai jenis bahan mentah seperti air, hidrokarbon, gas alam Maupun kombinasi dari bahan-bahan mentah tersebut.
Amonia (5)
Sumber-sumber hidrogen
ICI AMV
Bahan baku adalah hidrokarbon Efisiensi energi sangat baik, proses sederhana, biaya modal rendah untuk kapasitas pabrik 1000 hingga 1750 ton perhari. Biaya produksi didominasi oleh harga bahan baku, bahan bakar dan biaya modal. Bahan baku dan gas alam yang dibutuhkan berkisar antara 6,5-7 Gcal/ton. Proses telah digunakan oleh 3 pabrik komersial.
The M.W.Kellog
Memproduksi amonia dari hidrokarbon menggunakan proses reformasi kukus bertekanan tinggi. Efisien dalam penggunaan energi (kurang dari 25 MMBtu (LHV). Telah digunakan oleh 170 pabrik amonia berkapasitas besar.
Urea (1)
Urea (2)
Urea adalah senyawa amida dari asam karbamat dengan rumus molekul NH2CONH2, kristal padat berwarna putih. Sifat fisik dan kimia urea
Titik leleh Panas peleburan Massa jenis pada 200C : 132,6 0C : 13,61 kJ/mol : 1335 kg/m3
Sebagai pupuk tanaman dan digunakan pada industri : pembuatan urea-formaldehid, pembuatan melamin dan makanan ternak. Ditemukan pertama kali oleh Rouelle (1773) pada proses kristalisasi urin. Pada tahun 1828, Woehler berhasil mensintesa urea dari amonia dan asam sianat dengan reaksi :
NH3 + HCNO CO(NH3)2
Urea (3)
Reaksi utama pada pembentukan urea (P=175 kg/cm2; T=190 0C; rasio NH3/CO2 = 4 dan H2O/CO2 = 0,46 (kondisi operasi PUSRI IB)
Reaksi Basaroff
Pada reaksi pertama CO2 dan NH3 berubah menjadi amonium karbamat. Reaksi berlangsung cepat dan eksotermik, sedangkan pada reaksi kedua amonium karbamat mengalami dehidrasi menjadi urea dan air. Reaksi ini berlangsung lambat dan endotermik. Karena panas yang dihasilkan pada reaksi pertama lebih banyak dari yang dikonsumsi untuk reaksi kedua, maka secara keseluruhan reaksi tersebut eksotermik.
Urea (4)
Ada tiga buah reaksi samping yang harus diminimalisasi pada proses pembuatan urea.
Hidrolisis urea CO(NH2)2 + H2O 2 NH3 + CO2 Pembentukan biuret dari urea 2 CO(NH2)2 NH2CONHCONH2 + NH3 Pembentukan asam isosianat dari urea CO(NH2)2 NH4NCO NH3 + HNC
sambungan
No. 4 Proses Proses Konvensional Mitsui Toatsu Co. (MTC) dari Toyo Engineering Co. (TEC) Keterangan Proses dikomersialkan hingga tahun 1980-an TR-A Total Recycle A Process TR-B Total Recycle B Process TR-C Total Recycle C Process TR-CI Total Recycle C Improved Process TR-D Total Recycle D Process 70 pabrik dan teknologi terakhirnya adalah teknologi proses ACES (Advanced Cost and Energy Saving) Tek. Reaktor 190 bar. NH3/CO2 = 4:1 7 pabrik
Proses ACES
Proses ACES
Limbah Cair Kondensat proses yang dihasilkan dari bagian evaporasi atau kristalisasi mengandung 3-8 % berat amonia dan 0,2-2 % berat urea. Dua macam teknik yang dapat digunakan untuk menghilangkan polutan tersebut adalah : 1. penanganan secara biologis (kurang populer). 2. hidrolisis kimiawi dan pelucutan kukus untuk menghilangkan amonia dari kondensat.
Sistem Stamicarbon Sistem Snam Progetti Sistem ACES (lihat penjelasannya) Sistem UTI
Sistem ACES meliputi proses pre-desorpsi, hidrolisis, dan desorpsi akhir. Keluaran proses kondensat memiliki konsentrasi amonia dan urea kurang dari 5 ppm.
Udara sebagai udara instrumen dan udara proses. Katalis di pabrik amonia.
Listrik