Anda di halaman 1dari 3

Meluruskan kembali arah pendidikan jihad bagi remaja

Semula saya merasa tidak pantas dan belum terlalu piawai dalam menulis sebuah makalah mengenai Jihad, terlebih memaparkan apa-apa yang berkenaan tentang Jihad itu sendiri. Tetapi berkat suntikan motivasi dari Radinal Mukhtar Harahap (penulis buku Peaceful Jihad For Teens), timbul sedikit keberanian untuk mengangkat materi tersebut dalam forum kajian fakultas di kampus ISID GONTOR Siman, yang bertepatan pada hari; kamis, 24/03 setelah shalat subuh di Serambi Mesjid.

Suasana tidak begitu ramai, sehingga tidak begitu menyulitkan saya, tapi entah mengapa, pagi itu saya tidak bisa memberikan penjelasan yang lebih memuaskan. Saya merasa masih kurang dan kurang sekali, khususnya kemampuan saya untuk menjelaskan materi tersebut secara menyeluruh. Banyaknya materi dan sub-sub bagian tidak sebanding dengan kesempatan dan waktu kami untuk mengkaji lebih dalam, tapi di penghujung pertemuan itu saya mengikrarkan diri dan menyatakan kesiapan untuk mendiskusikannya lagi di luar dari pada forum tersebut, kapan saja dan dimana saja.

Saya tinggal di kampus ISID GONTOR yang bertempat di PonorogoKota Reog. Karena keterbatasan toko buku yang dapat menyediakan buku-buku keluaran terbaru, Saya yakinkan diri untuk berangkat ke Gramedia Madiun pada hari senin, 21/03 sendirian, hanya untuk membeli buku Peaceful Jihad For teens dengan harapan dapat memaparkan isi buku tersebut kepada teman-teman, sebagai bahan diskusi kami khususnya, dan untuk keluarga kami nantinya.

Dalam waktu singkat, saya telah membaca habis buku itu, hanya membutuhkan waktu beberapa jam, karena sungguh benar, buku dengan kuantitas berat, jika disajikan dengan bahasa yang ringan dan ilustrasi yang mudah di pahami, maka cendrung enteng, dan begitu mudah di serap daya nalar kita. Dari sana saya menyerap beberapa kasus, fakta serta simpang-siur realita yang terjadi. Saya merasa terhentak, tak jarang membuat jiwa ini tertawa miris, akan kebodohan dan

ketidaktahuan kita. yang ternyata kita telah di adu domba dan diperangi habis-habisan dalam hal media masa, cetak dan pemikiran. Sehingga jika hal ini terus berkelanjutan tanpa ada sosok mujahid yang bersedia dan siap membendungnya. Tunggu saja, Suatu sejarah kelam kehancuran umat muslim akan tertorehkan. Nauzubillah.....Tsumma Nauzubillahi Min Dzalik.........

Jika boleh jujur, berawal dari buku Peaceful Jihad For Teens yang dikarang oleh Radinal Mukhtar ini, benar-benar telah membuka khazanah berfikir luas saya, yang dahulu beranggapan masih terlalu muda untuk terjun dan mengetahui beragam hal dan macam tentang Jihad; ternyata salah; karena tanpa disadari. Remaja seperti kitalah yang ternyata menjadi sasaran empuk oleh Pencari Bakat teroris, untuk di jadikan calon pengantin alias bomber bunuh diri tersebut.

Saya tidak bisa memaksa teman-teman untuk membeli buku ini, tapi kalau boleh memberi saran, bacalah buku ini; entah itu memimjamnya lewat teman, adik kelas, kakak kelas, atau bahkan pada dosen sekalipun, atau bisa juga berdiskusi langsung dengan sang penulis. Karena menurut saya tidak ada ruginya jika buku berkualitas tinggi ini menjadi salah satu, dari pada koleksian buku favorit kita, sebab buku ini bukan membahas tentang siapa-siapa, yang notabene berada jauh dari diri remaja, akan tetapi begitu dekat dan erat dengan diri kita, bahkan membahas masalah intern yang bergejolak pada masa kita sekarang ini.

Sebelum terakhir. Saya ingin membocorkan sedikit rahasia ampuh demi terbitnya buku Peaceful Jihad For teens ini. (Kepada penulis, saya minta izin yo..) :-)

Awal karir penulis muda Radinal Mukhtar sebenarnya sudah lama, ia mencintai dunia tulismenulis dan pengembangan diri, semenjak di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, (termaktub pada Profil Penulis di lembaran akhir dalam bukunya yang pertama), lebih lengkapnya lagi silahkan kunjungi blog dan fb-nya. Sang penulis pernah bercerita, bahwa; dalam persoalan cetak buku, teknisi awal meyakinkan penerbit dan mengadakan pelatihan tentang kepenulisan, semua itu berawal dari bukunya yang pertama, yaitu: Menulis Itu Asyik Lho, sampai akhirnya, di usia yang tergolong muda tersebut, ia dapat menembus penerbit Gramedia Pustaka Utama, hingga terlahirlah buku keduanya di tahun 2011 ini, tepatnya di awal bulan Januari kemarin.

Berikut petikan singkat mengenai apa yang ada di dalam buku Menulis Itu Asyik Lho (buku pertama): ......................... Jika Anda ingin memulai menulis. Mulailah dari nol alias kosong. Buanglah semua hal yang selama ini anda anggap mengganggu proses menulis Anda. Buanglah jauh-jauh dan jangan pernah dipikirkan kembali. Buanglah anggapan temanteman sejawat Anda yang pernah mempengaruhi Anda. Buang juga bayangan akan sikap teman-teman Anda terhadap tulisan-tulisan Anda kelak. Jadilah seperti bayi yang baru di lahirkan dan Anda benar-benar tidak mengetahui apa-apa mengenai menulis. yang Anda tahu adalah Anda benar-benar ingin menulis. Itu saja!

Dalam sampul belakang buku-nya, Gola Gong, pengelola Rumah Dunia menuliskan hal ini dengan penuh keyakinan yang begitu besar. Ia menuliskan Menulis itu bukan bakat, tapi usaha yang terus diasah. Menarik bukan?

Bila Anda menunggu hingga punya keahlian dan pengetahuan yang banyak untuk mulai menulis, Anda tak akan pernah menjadi ahli. Keahlian dan pengetahuan justru anda dapatkan dari praktek menulis. Semakin sering menulis, maka keahlian dan pengetahuan Anda akan semakin baik. (Jonru).

Akhir kata Selamat memiliki ke-dua buku ini dan selamat membaca.......

Anda mungkin juga menyukai