L 2 Instalasi Listrik Tenaga
L 2 Instalasi Listrik Tenaga
Pengertian
Instalasi Listrik Tenaga adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.
Syarat Ekonomis Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari keseluruhan instalasi itu, ongkos pemasangan maupun ongkos pemeliharaannya semurah mungkin. Rugi-rugi daya listrik yang hilang harus sekecil mungkin, rugi tegangan maksimal 5 % dari tegangan sumber.
Syarat
Keamanan
Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil.
Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan keselamatan jiwa manusia, terjaminnya peralatan dan benda-benda di sekitarnya dari kerusakan akibat adanya gangguan seperti : gangguan hubung singkat gangguan beban lebih gangguan tegangan lebih dan sebagainya.
Syarat Keandalan adalahbahwakelangsunganpemberian/pengali ran arus listrikkepadabeban/konsumen pemakai listrik harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik tenaga harus direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan/terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.
Beban dengan keandalan biasa, apabila aliran listrik terhenti tidak begitu membahayakan dan merugikan. Mutu terjamin, yang dalam hal ini berarti bahwa konsumen mendapat aliran listrik sesuai dengan ukuran normal dari beban.
Mudah diperluas, bahwa instalasi listrik harus direncanakan pula perluasan beban agar tidak begitu sukar jika diperlukan.
A2
SP (Ps. 520 H)
KM (Ps. 520 G)
D E
PEC PM
MC
M
MOTOR
GND
C.
Sarana Pemutus (Ps. 520 H), berfungsi sebagai sarana pemutus (pengisolir) motor dari jaringan apabila akan dilakukan perbaikan pada motor.
D.
Kendali Motor (Ps. 520 G), berfungsi sebagai alat pengatur putaran motor, menjalankan motor, membalik arah putaran motor, alat pengasutan motor, memberhentikan motor, dan laian-lain.
E. Pengaman Beban Lebih (Ps. 520 D), berfungsi sebagai pengaman/melindungi motor, peralatan kontrol motor dan hantaran akhir terhadap pemanasan berlebihan akitan beban lebih dan atau motor tidak dapat diasut.
F.
Motor Listrik (Ps. 520 A&B), berfungsi sebagai alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik.
G.
Grounding System/Pembumian (Ps.520 L), berfungsi mengamankan peralatan instalasi dan motor listrik dari adanya kejut listrik akibat kebocoran arus.
C. Pengaman Hantaran Edaran Cabang, jenis pengaman ini biasanya berupa sekring (fuse) atau jenis pemutus tenaga (CB), berguna untuk mengamankan hantaran edaran cabang terhadap arus hubung singkat. D. Pemutus Edaran Cabang, yaitu piranti/alat untuk memutuskan aliran listrik ke motor, jika motor ada gangguan. E. Pengaman Motor, berfungsi utnuk melindungi motor yang sedang bekerja terhadap kerusakan akiban arus lebih (over current) karena hubung singkat di dalam motor dan melindungi tegangan yang hilang. Biasanya pengaman motor yang dipakai terdiri dari Heater coil/bimetal dan lilitan elektromagnet.
* Heater coil/Bimetal, berfungsi untuk melindungi motor terhadap beban lebih (over load). * Lilitan elektromagnet, berfungsi untuk melindungi motor terhadap arus hubung singkat (over current). * Rating ukuran Heater coil/Bimetal dan Lilitan elektromagnet besarnya 125 % dari arus nominal beban penuh motor.
F. Motor Controller, digunakan antara lain untuk : * menjalankan/mengasut motor * menghentikan motor * membalik putaran motor * mengatur jumlah putaran motor Alat/piranti pengsutnya dapat berupa saklar bintang/segitiga, tranformator asut, dan lain-lain.
G. Motor Listrik, berfungsi sebagai alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik. H. Grounding System/Pembumian, berfungsi mengamankan peralatan instalasi dan motor listrik dari adanya kejut listrik akbitat kebocoran arus.
Hubungan kompon atau campuran pada motormotor DC : Shunt pendek, kumparan shunt dihubungkan pararel dengan angker. Shunt panjang, kumparan shunt dihubungkan pararel dengan jaringan.
Hubungan Seri
Angker dan Sikat Kump. Shunt Kump. Seri Kump. Kutub Bantu (B b) (F f) (S s) (C c)
Hubungan Shunt
L : lengan kontak yg dihubungkan dg jaringan M : awal tahanan yg dihubungkan dg medan magnet R : ujung tahanan yg dihubungkan dg angker
to be continue
TUGAS 3
1.
2. 3. 4.
Jelaskan syarat kerja pararel ? Sebutkan perbedaan kontruksi dan cara antar mesin seri dan mesin shunt ? Mengapa motor seri tidak boleh dijalankan tanpa beban ? Sesuaikan diagram rangkaian sesuai dengan PUIL 2000 ?