Anda di halaman 1dari 1

Kementerian Lingkungan Hidup membuat Payung hukum yang mengatur standar baku kegiatan bioremediasi untuk mengatasi permasalahan

lingkungan akibat kegiatan pertambangan dan perminyakan serta bentuk pencemaran lainnya (air dan pestisida) disusun dan tertuang di dalam: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.128 tahun 2003 tentang tatacara dan persyaratan teknis dan pengelolaan limbah minyak bumi, air dan tanah. Bioremediasi adalah proses penggunaan mikroorganisme (jamur, bakteri) untuk mengurangi polutan di lingkungan dan bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang tidak berbahaya dan tidak beracun. Proses Pengolahan Limbah dengan Bioremediasi Langkah-langkah dalam teknik pengolahan air limbah dengan bioremediasi adalah air limbah ditampung ke dalam bak penampung lalu dipompa ke saluran air dan difiltrasi menjadi partikel yang lebih kecil sehingga dihasilkan material berlumpur yang disebut sludge. Sedangkan air yang mengalir keluar disebut effluent yang dimasukkan ke dalam tangki aerasi yang telah diberi bakteri aerobik dan mikroba lain sehingga bisa mengoksidasi bahan organik yang terdapat effluent. Sludge dialirkan ke dalam tangki pengolah anaerob yang mengandung bakteri anaerob yang akan mendegradasi sludge. Effluent didesinfeksi dengan klorin sebelum air dialirkan ke sungai atau laut. Bakteri ini menghasilkan gas karbon dioksida dan metana. Gas metana yang dihasilkan ini sering dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan peralatan pada pengolahan sampah dengan menggunakan tanaman. Cacing-cacing kecil yang sering muncul pada sludge, juga membantu menghancurkan sludge menjadi partikel-partikel kecil. Sludge ini kemudian dikeringkan dan dapat digunakan sebagai lahan pertanian atau pupuk. Ilmuwan telah menemukan bakteri yang disebut Candidatus Brocadia Anammoxidans yang memiliki kemampuan untuk mendegradasi ammonium pada suasana anaerob (sebagian besar produk yang terdapat dalam urin). Penting sekali untuk menghilangkan amonium dalam limbah cair sebelum air dialirkan ke sungai atau laut karena kadar ammonium yang terlalu tinggi memberikan dampak negatif bagi lingkungan.

Kelebihan Relatif lebih murah Bersifat fleksibel

Lebih ramah lingkungan

Kekurangan Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar mikroorganisme dapat berkembang dengan optimal

Faktor yang Mempengaruhi Mikroorganisme pendegradasi Kondisi lingkungan

Nutrien bagi mikroorganisme

OLEH: YASMARLI (1007112320)

Anda mungkin juga menyukai