E
D
A
B
1
5
C
1200
600 600
BAB IV
PERHITUNGAN STRUKTUR
4.1 Perhitungan Konstruksi Atap
Gambar 4.1. Kuda-Kuda Baja Atap
4.1.1 Ketentuan-Ketentuan
- Bahan Penutup Atap = Zinkalum
- Berat Penutup Atap = 10 kg/m
2
- Bentang kuda-kuda (L) = 12,00 meter
- Beban Hidup = 100 kg
- Beban Angin = 40 kg/m
2
- Kemiringan atap (o) = 15
- Gording direncanakan = Light Lip Channels
- Jarak antar kuda-kuda = 6 meter
- Alat sambung = Baut dan Las
- Modulus Elastisitas Baja = 2,1 x 10
6
kg/cm
2
- Mutu baja = ST 37, Fy = 2400 kg/cm
2
86
4.1.2 Perhitungan Gording
Gambar 4.2. Rencana Gording Atap
1. Analisa Pembebanan Gording
Perhitungan panjang batang (L)= 12,00 m
Jarak miring A-B =
0
15 cos
2
1
L
=
15 cos
00 , 12 *
2
1
m
= 6,217 m
Jarak C F
tan 15
0
= y / x y = tan 15
0
. L = tan 15
0
. .12m = 1,607 m
Perhitungan jarak gording
Jarak gording yang direncanakan = 1,20 meter
Banyak gording yang dibutuhkan = 1
00 , 1
217 , 6
+
m
m
= 6,181 ~ 7 buah
Jarak gording yang sebenarnya =
medan
m
6
217 , 6
= 1,035 m
Material yang digunakan sebagai struktur baja dengan mutu Bj-37 (Fy =
2400 kg/cm
2
). Dimensi gording di coba direncanakan dengan profil Light Lip
Channels C
150
.
65 . 20 . 2,3
.
2. Pembebanan Pada Gording Terdiri Dari :
Berat penutup atap = 10 kg/m
2
Pada tabel baja profil Light Lip Channels C
150
.
65 . 20 . 2,3
didapat q
bs
(berat
sendiri) gording = 5,5 kg/m.
sb y
sb x
r
y
B
F
C
x = L
87
x
p
py
px
15
a. Beban mati ( Dead Load )
Berat sendiri penutup atap: 10 kg/m
2
. 1,035 m = 10,35 kg/m
Berat sendiri gording = 5,5 kg/m
Berat baut + trakstang (10% BSG) = 0,55 kg/m
+
q
tot
= 16,4 kg/m
Gambar 4.3 distribusi beban mati pada gording
q
x
= qt . sin o = 16,4. sin 15
0
= 4,245 kg/m
q
y
= qt. cos o = 16,4. cos 15
0
= 15,841 kg/ m
b. Beban Hidup ( Life Load)
Beban hidup dianggap sebagai beban terpusat, yang bekerja di tengah-
tengah bentang. Besarnya diambil P = 100 kg.
Gambar 4.4 Distribusi beban hidup pada gording
q.cos
q.sin
q
Y
X
88
y
x
w
a =15
x
W
x
=
0
W
c
o
s
a
=
W
P
x
= P.sin o = 100. sin 15
0
= 25,882 kg
P
y
= P.cos o = 100. cos 15
0
= 96,593 kg
c. Beban Angin (Wind Load)
Beban angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif
(angin tekan) dan negatif (angin hisap) yang bekerja tegak lurus pada bidang
atap. Menurut PPPURG 1987, tekanan tiup harus diambil minimal 25
kg/m
2
.Karena direncanakan disekitar Bandung maka besarnya tekanan angin
(w) diambil sebesar 40 kg/m
2
.
Gambar 4.5 Distribusi beban angin pada gording
Ketentuan :
- Koefisien angin tekan ( c ) = (0,02 x 0,4)
- Koefisien angin hisap ( c ) = - 0,4
- Beban angin = 40 kg/m
2
- Kemiringan atap ( ) = 15
o
- Jarak gording = 1,035 m
- Koefisien angin tekan ( c ) = (0,02 x 0,4)
= (0,02 x 15
o
0,4)
= - 0,1 0 diabaikan
- Koefisien angin hisap ( c ) = - 0,4
- Angin tekan ( W
tk
) = C
tk .
w. ( A
1
+ A
2
).jarak gording
= 0. 40. (1,035)
= 0 kg/m
89
- Angin hisap ( W
hsp
) = C
hsp .
w. ( A
1
+ A
2
)
= - 0,4 . 40. (1,035)
= - 16,56 kg/m
Momen maksimum akibat beban angin
Wx = 0, karena arah beban angin tegak lurus sumbu batang balok
W maks = - 16,56 kg/m
Kombinasi Pembebananan
Wu = 1,2 DL + 1,6 LL + 0,8 WL
Beban terfaktor :
Pembebanan Beban Merata (beban mati) :
Wux = 1,2 . 4,245 = 5,094 kg/m
Wuy = 1,2 . 15,841 = 19,009 kg/m
Pembebanan Beban Terpusat (beban hidup) :
Wux = 1,6 . 25,882 = 41,411 kg
Wuy = 1,6 . 96,593 = 154,548 kg
Pembebanan Beban Angin :
Wux = 0,8 . 0 = 0 kg/m
Wuy = 0,8 . - 16,56 = -13,248 kg/m
Menghitung momen beban merata ( beban mati) :
Mux = 0,8 (1/8 .qux
.(L)
2
)
= 0,8 (1/8 x 4,245 x (6)
2
)
= 15,282 kgm
Muy = 0,8 (1/8 .quy .(
)
2
) = 0,8 (1/8 x 15,841 x (
)
2
)
= 6,336 kgm
Menghitung momen beban terpusat (beban hidup) :
Mux = 0,8 (1/4 .Pux
.(L))
= 0,8 (1/4 x 25,882 x (6))
= 31,058 kgm
Muy = 0,8 (1/4 .Puy .(
))
= 38,637 kgm
90
Menghitung momen beban angin :
Mux = 0 kgm
Muy = 0,8 (1/8 .Wuy .(
)
2
) = 0,8 (1/8 x -16,56 x (
)
2
)
= 6,624 kgm
3. Kontrol Tegangan
Data baja C
150
.
65 . 20 . 2,3
A = 7,012 cm
2
; q = 5,5 kg/m ; lx = 248 cm
4
ly = 41,1 cm
4 ;
Sx = 33 cm
3
; Sy = 9,37 cm
3
d = 150 mm ; b = 65 mm ; tf = 2,3 mm
tw = 2,3 mm ; ry = 2,42 cm ; rx = 5,94 cm
Kombinasi pembebanan
Kombinasi 1
Mux total = beban mati + beban hidup
= 15,282 kgm + 31,058 kgm
= 46,34 kgm = 4634 kgcm
Muy total = beban mati + beban hidup
= 6,336 kgm + 38,637 kgm
= 44,973 kgm = 4497,3 kgcm
1) Kontrol tegangan
Wx
total My
Wy
total Mx
+ = o
3 3
33
3 , 4497
37 , 9
634 4
cm
cm Kg
cm
cm kg
+ = o
o = 630,8389 kg/cm
2
Sehingga didapat o = 630,8389 kg/cm
2
o = 1600 Kg/cm
2
OK
91
Kombinasi 2
Mux total = (beban mati + beban hidup ) + Beban angin
= 15,282 kgm + 31,058 kgm
= 46,34 kgm = 4634 kgcm
Muy total = (beban mati + beban hidup) + beban angin
= 6,336 kgm + 38,637 kgm + 6,624 kgm
= 51,597 kgm = 5159,7 kgcm
2) Kontrol tegangan
Wx
total My
Wy
total Mx
+ = o
3 3
33
5159,7
37 , 9
6 , 768 8
cm
cm kg
cm
cm kg
+ = o
o = 650,9116 kg/cm
2
Sehingga didapat o = 650,9116 kg/cm
2
o = 1600 Kg/cm
2
OK
4. Cek Penampang Kompak
tw
h
= < fy p / 1680 =
= =
3 . 2
150
65,217
240 / 1680 = p = 108,443
= 65,217< p = 108,443 .............................Ok
5. Menghitung Lp dan Lr
Data baja C
150
.
65 . 20 . 2,3 :
A = 7,012 cm
2
ly = 41,1 cm
4
92
Konstanta Puntir Torsi (J) = ( )
3
1
3
. . . 2
3
1
tw h tf b +
= ( )
3 3
3 , 2 . 7 , 147 3 , 2 . 65 . 2
3
1
+
= 1126,259 mm
4
= 0,112 cm
4
Modulus Elastisitas Baja (E) = 2,1 x 10
6
kg/cm
2
= 2,1 x 10
5
MPa
Modulus Geser Baja ( G ) =
6 , 2
10 . 1 , 2
6 , 2
5
=
E
= 80769,23077 Mpa
Lp adalah adalah panjang bentang maksimum untuk balok yang mampu
menerima momen plastis.
y
f
E
y
r Lp . . 76 , 1 = , dimana 42 , 2
012 , 7
1 , 41
2
4
= = =
cm
cm
A
y
I
y
r cm
maka
2400
10 . 1 , 2
. 42 , 2 76 , 1 . . 76 , 1
6
= =
f y
E
r Lp
y
=125,98 cm = 1,259 m
Lr adalah panjang bentang minimum untuk balok yang kekuatannya mulai
ditentukan oleh momen kritis tekuk torsi lateral.
2
) .(
2
1 1 .
) (
1
.
fr fy X
Fr Fy
X
y
r
Lr + +
=
dimana :
2
. . .
1
A J G E
Sx
X
t
= =
2
2 , 701 259 , 1126 230 , 80769 10 1 , 2
33000
14 , 3
5
x
= 7787,056
2
2
.
.
. 4
|
.
|
\
|
=
J G
Sx
Iy
Iw
X =
2
8
259 , 1126 231 , 80769
33000
411000
10 472 , 10 4
|
.
|
\
|
x
= 13,413.10
-5
93
2
2
1
) .( 1 1 .
) (
.
fr fy X
fr fy
X r
Lr
y
+ +
=
=
( )
( )
2 5
115 240 10 413 , 13 1 1
115 240
56 , 11012 2 , 24
+ +
= 3594,851 mm = 3,594 m
Lb adalah panjang bagian pelat sayap tekan tanpa pengekang lateral
Lb =
3
kuda
d
=
3
6
= 2 meter
6. Menghitung Mr ( momen batas tekuk)
Karena tegangan leleh flens dan badan sama, maka digunakan rumus
Mr = (fy fr) . Sx
= (2400 kg/cm
2
1150 kg/cm
2
) . 33 cm
3
= 41250 kgcm
= 412,5 kgm
Keterangan :
fy = tegangan leleh minimum, untuk BJ 37 fy = 240 MPa = 2400
kg/cm
2
fr = tegangan tekan residual pada pelat sayap
fr = 70 MPa = 700 kg/cm
2
untuk penampang dirol
fr = 115 MPa = 1150 kg/cm
2
untuk penampang dilas
(SK SNI 03-1729-2002 pasal 8.6.4 (tabel 7.5-1), hal 31)
7. Menghitung Momen Nominal
Berdasarkan SK SNI 03-1729-2002 pasal 8.3.3 tertulis untuk komponen
struktur yang memenuhi :
1. L Lp maka Kuat nominal M
n
= M
p
2. Lp< L s Lr, maka Kuat nominal Mn = Cb. ( )
(
+
Lp Lr
Lb Lr
Mr Mp Mr . < Mp
94
3. Lr< L, maka Kuat nominal Mn = Cb. Iw Iy
Lb
E
J G Iy E
Lb
. .
.
. . . .
2
|
.
|
\
|
+
t t
< Mp
Sedangkan dari perhitungan didapatkan :
Lp = 1,259 m
L = 2 m
Lr = 3,594 m
Maka berdasarkan SK SNI 03-1729-2002 pasal 8.3.4, komponen struktur
atap kantor BPS memenuhi persyaratan yang kedua yaitu:
Karena Lp = 1,259 m < Lb = 2 m < Lr = 3.59 m
Maka rumus yang digunakan :
Mn = Cb. ( )
(
+
Lp Lr
Lb Lr
Mr Mp Mr .
= 1. ( )
(
+
259 , 1 594 , 3
2 594 , 3
. 5 , 412 695 , 821 5 , 412
= 691,993 kgm
Syarat : Mn < Mp
Mn = 691,993 kgm < Mp = 821,695 kgm ......................Ok
Berdasarkan SK SNI 03-1729-2002 pasal 8.1, suatu komponen struktur
yang dianalisis dengan metode plastis harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Lentur terhadap sumbu utama kuat
Mux < | Mn dengan faktor reduksi 0,9
Mux = 46,34 kgm < 0,9 . 691,993 = 622,794 kgm .......Ok
b. Lentur terhadap sumbu utama lemah
Mux < | Mn dengan faktor reduksi 0,9
Mux = 51,597 kgm < 0,9 . 691,993 = 622,794 kgm .......Ok
8. Kontrol Kuat Geser :
- Gaya geser yang terjadi (maximum) :
Wuy = 154,548 kg/m
95
Vu = . Wuy. d
kuda.
= . 154,548. 6
= 463,644 kg
- Kuat geser nominal
Vn = 0,6 . fy . Aw = 0,6 . fy . tw . d
= 0,6 . 2400 . 2,3 . 15 = 4968 kg
- Syarat geser desain :
v
Vn > Vu
0,9 . 4968 = 4471,2 kg > 463,644 kg ...................Ok
9. Kontrol Lendutan
- Akibat Beban Mati :
q
x
= 4,244 kg/m = 0,04244 kg/cm
q
y
= 15,841 kg/m = 0,15841 kg/cm
E = 2,1 . 10
6
L = 600 cm
x =
( )
y
l
x
EI
q
. 384
. . 5
4
3 .
<
240
l
=
1 , 41 . 10 . 1 , 2 . 384
) ( 04244 , 0 5
6
4
3
600
<
240
600
=
= 0,01024 cm < 2,5 cm Ok
y
=
x
y
EI
l q
. 384
. . 5
4
.
<
240
l
=
248 . 10 . 1 , 2 . 384
) 600 ( 15841 , 0 5
6
4
<
240
600
=
= 0,5133 cm < 2,5 cm Ok
- Akibat Beban Terpusat :
Px = 25,881 kg Py = 96,593 kg
E = 2,1.10
6
L = 600 cm
x =
( )
y
l
x
EI
P
. 48
.
3
3 .
<
240
l
=
1 , 41 10 1 , 2 48
) ( 881 , 25
6
3
3
600
<
240
600
=
= 0,0499 cm < 2,5 cm Ok
96
y
=
( )
x
y
EI
l P
. 48
.
3
.
<
240
l
=
248 10 1 , 2 48
) 600 .( 593 , 96
6
3
<
240
600
=
= 0,8346 cm < 2,5 cm Ok
- Akibat Beban Angin :
W
x
= 0
W
y
= 16,56 kg/m = 0,1656kg/cm
E = 2,1 . 10
6
L = 600 cm
x = 0
y
=
x
y
EI
l W
. 384
. . 5
4
.
=
248 . 10 . 1 , 2 . 384
) 600 ( 1656 , 0 5
6
4
= 0,5366 cm
Jadi pelenturan adalah sebagai berikut :
x
total
= (x
1
+ x
2
+ x
3
)
= 0,01024 +0,0499 + 0
= 0,06022 <
= 2,5 m ..Ok
y
total
= (y
1
+ y
2
+ y
3
) <
= 0,5133 +0,8346 +0,5366
= 1,8844
= 2,5 m ..Ok
=
= 1,885 <
= 2,5 m OK
Jadi gording C
150 x65 x 20 x 2,3
dapat digunakan.
4.1.3 Perhitungan Batang Tarik (Trackstang)
Batang tarik (Trackstang) berfungsi untuk mengurangi lendutan gording
pada arah sumbu x. (miring atap) dan sekaligus untuk mengurangi tegangan
lentur yang timbul pada arah sumbu x.
97
Kuda-kuda
Trackstang Gording
Batang tarik menahan gaya tarik qx dan Px
Gambar 4.6 Tampak Atas Penempatan Trackstang, Gording dan Kuda-Kuda.
q
x
= 4,244 kg/m
Px = 25,881 kg
Pbs = (qx . jarak kuda-kuda) + Px
= (4,244 x 6) + 25,881
= 51,345 kg
Karena batang tarik di pasang dua buah, per batang tarik :
= =
2
Pbs
P
ts
= =
2
345 , 51
ts
P 25,673 kg
2
/ 1600 cm kg
Fn
P
s =
o o
Fn = = =
o
P
=
1600
673 , 25
0,01605 cm
2
Fbr =125 % Fn Fbr = d
2
= 1.25 . 0,01605 d
2
= =
t 4 / 1
Fbr
=
14 , 3 4 / 1
02006 , 0
0,074 mm
= 0,02006 cm
2
d = 0,0255 cm
Karena dalam tabel nilai d yang paling kecil adalah d = 6 mm, maka dimbil d = 6
mm.
98
4.1.1.4 Perhitungan Ikatan Angin
gording P P
Nx
Kuda-kuda 6 m N
Ikatan angin P N Ny
6 m
Gambar 4.7. Rencana Ikatan Angin pada Atap
Rumus umum
2
/ 40 .......... .......... .......... m Kg angin P
fn
P
= = o
Luas kuda-kuda = L . l
= 6 m x 6 m
= 36 m
2
Jumlah titk simpul (n) = 4 buah
1
.
=
n
kuda kuda luas x angin P
P
= 480
1 4
36 / 40
2 2
=
m x m kg
Kg
2
3 , 0
1600
480
/ 1600
2
cm
P
fn cm kg
fn
P
= = = s =
o
o o
Fbr = 1,25 Fn
= 1,25 x 0,3
= 0,375 cm
2
Fbr = . d
2
d
2
=
14 , 3 . 4 / 1
375 , 0
4 / 1
=
t
Fbr
d = 0,478 = 4,78 mm 6 mm
Karena dalam tabel nilai d yang paling kecil adalah d =6 mm, maka dimbil
ikatan angin d = 6 mm
99
600 600
1200
1
5
A
B
E
D
C
P1
P7
P2
P3
P4
P5
P6
P1
P2
P3
P4
P5
P6
Ikatan Angin
Gording Balok Gable
6
m
3
m
3
m
6 m
1.039 m
4.1.1.5 Perhitungan Pembebanan Pada Portal Gable
Gambar 4.8. Skema Pembebanan Atap Gable pada Atap
Gambar 4.9. Area Beban yang dipikul oleh gording pada balok gable
100
1. Pembebanan Pada Balok Gable
a. Beban Mati Pada Gording
- Gording 1 (karena terletak di ujung balok maka menerima beban
setengah jarak gording = 0,5195 m)
- Berat sendiri penutup atap : 6 m x 10 kg/m
2
x 0,5195 m = 31,17 kg
- Berat sendiri gording : (5,5 kg/m x 6 m ) = 33 kg
- Berat baut + trekstang (10% x BSG) = 3,3 kg
- Berat sendiri Balok Gable dicoba
WF
250.125. 5 . 8
= 25,7 kg/m . 0,5195 m = 13,351 kg
- Berat alat penyambung : 10% x GBS = 1,335 kg
P
DL tot
= 82,156 kg
- Gording 2 = G3 = G4=G5=G6 (menerima beban 2 x setengah jarak
gording = 1,035 m)
- Berat sendiri penutup atap : 6 m x 10 kg/m
2
x 1,035 m = 62,1 kg
- Berat sendiri gording : (5,5 kg/m x 6 m ) = 33 kg
- Berat baut + trekstang (10% x BSG) = 3,3 kg
- Berat sendiri Balok Gable dicoba WF
250.125. 5 . 8
:
25,7 kg/m . 1,035 m = 26,599 kg
- Berat alat penyambung: 10% x GBS = 2,66 kg
P
DL tot
= 127,659 kg
Dengan cara yang sama untuk mempermudah perhitungan beban mati
pada balok gable akibat masing-masing gording dilakukan secara tabelaris
sbb:
Tabel 4.1. Pembebanan pada Gording Atap
No Pembebanan G
1
(Kg) G
2
= G
3
= G
4
= G
5
= G
6
(Kg)
G
7
(Kg)
1 Berat sendiri penutup atap 31,17 62,1 31,17
2 Berat sendiri gording 33 33 33
3 Berat baut + trekstang 3,3 3,3 3,3
4 Berat sendiri balok gable 13,351 26,599 13,351
5 Berat alat penyambung 1,335 2,66 1,335
E P 82,156 127,659 82,156
101
a. Beban Hidup Pada Gording
P
LL
= 100 kg
b. Beban Angin Pada Gording
Beban Angin (w) = 40 kg/m
2
A = Luas bidang kontak
Koefesien angin (C)
Angin tekan = 0,02 o - 0, 4 = 0,02 (15
0
) 0,4 = - 0,1 0 (diabaikan)
Angin hisap = - 0,4
Jadi beban angin hanya diperhitungkan terhadap angin hisap saja
P = C . A . W
A = 6 . 1,035 = 6,21 m
2
Angin hisap (W
hs
) = C
hs
. W. l = -0,4 . 6,21 m. 40 kg/m
2
= - 99,36 kg
Untuk kombinasi pembebanan kombinasi I (1,2DL + 1,6LL) dan
kombinasi II (1,2DL + 1,6LL + 0,8WL) di hitung didalam program SAP
2000 v.9.
2. Input Pembebanan Pada SAP 2000
Gambar 4.10. Pembebanan Akibat Beban Mati (Intput SAP) pada Atap
102
Gambar 4.11. Pembebanan Akibat Beban Hidup (Intput SAP) pada Atap
Gambar 4.12. Pembebanan Akibat Beban Angin (Intput SAP) pada Atap
3. Output Pembebanan Pada SAP 2000
Gambar di bawah merupakan output pembebanan pada SAP 2000 kombinasi
1, karena hasil pembebanan kombinasi 1 > dari kombinasi 2
Gambar 4.13 .Reaksi Perletakan (Output SAP 2000 Kombinasi 1) pada Atap
103
Gambar 4.14. Bidang Gaya Normal (Output SAP 2000 Kombinasi 1) pada
Atap
Gambar 4.15. Bidang Gaya Lintang (Output SAP 2000 Kombinasi 1) pada Atap
Gambar 4.16. Bidang Momen (Output SAP 2000 Kombinasi 1) pada Atap
104
Tabel 4.2 Element Forces Frames pada Atap
Frame Station
OutputCas
e
Aksial Force Shear Momen
Text m Text Kgf Kgf Kgf-m
3 0.00000 COMB1 -2214.33 -3868.80 -702.79
3 0.25000 COMB1 -2214.33 -3868.80 264.41
3 0.50000 COMB1 -2214.33 -3868.80 1231.61
3 0.00000 COMB2 -1676.87 -2981.65 -569.53
3 0.25000 COMB2 -1676.87 -2981.65 175.88
3 0.50000 COMB2 -1676.87 -2981.65 921.30
4 0.00000 COMB1 -4263.87 -965.05 -1231.61
4 0.88827 COMB1 -4263.87 -965.05 -374.39
4 0.88827 COMB1 -4182.81 -662.53 -374.39
4 1.77653 COMB1 -4182.81 -662.53 214.11
4 1.77653 COMB1 -4101.75 -360.01 214.11
4 2.66480 COMB1 -4101.75 -360.01 533.90
4 2.66480 COMB1 -4020.69 -57.49 533.90
4 3.10583 COMB1 -4020.69 -57.49 559.26
4 3.54686 COMB1 -4020.69 -57.49 584.61
4 3.54686 COMB1 -3939.63 245.03 584.61
4 4.43512 COMB1 -3939.63 245.03 366.96
4 4.43512 COMB1 -3858.57 547.54 366.96
4 5.32339 COMB1 -3858.57 547.54 -119.40
4 5.32339 COMB1 -3777.51 850.06 -119.40
4 6.21166 COMB1 -3777.51 850.06 -874.48
4 0.00000 COMB2 -3267.83 -715.27 -921.30
4 0.88827 COMB2 -3267.83 -715.27 -285.95
4 0.88827 COMB2 -3186.77 -492.23 -285.95
4 1.77653 COMB2 -3186.77 -492.23 151.29
4 1.77653 COMB2 -3105.71 -269.20 151.29
4 2.66480 COMB2 -3105.71 -269.20 390.41
4 2.66480 COMB2 -3024.65 -46.17 390.41
4 3.10583 COMB2 -3024.65 -46.17 410.78
4 3.54686 COMB2 -3024.65 -46.17 431.14
4 3.54686 COMB2 -2943.59 176.86 431.14
4 4.43512 COMB2 -2943.59 176.86 274.04
4 4.43512 COMB2 -2862.53 399.89 274.04
4 5.32339 COMB2 -2862.53 399.89 -81.17
4 5.32339 COMB2 -2781.47 622.92 -81.17
4 6.21166 COMB2 -2781.47 622.92 -634.49
5 0.00000 COMB1 -3777.51 -850.06 -874.48
5 0.88827 COMB1 -3777.51 -850.06 -119.40
5 0.88827 COMB1 -3858.57 -547.54 -119.40
5 1.77653 COMB1 -3858.57 -547.54 366.96
5 1.77653 COMB1 -3939.63 -245.03 366.96
5 2.66480 COMB1 -3939.63 -245.03 584.61
105
Frame Station
OutputCas
e
Aksial Force Shear Momen
Text m Text Kgf Kgf Kgf-m
5 2.66480 COMB1 -4020.69 57.49 584.61
5 3.10583 COMB1 -4020.69 57.49 559.26
5 3.54686 COMB1 -4020.69 57.49 533.90
5 3.54686 COMB1 -4101.75 360.01 533.90
5 4.43512 COMB1 -4101.75 360.01 214.11
5 4.43512 COMB1 -4182.81 662.53 214.11
5 5.32339 COMB1 -4182.81 662.53 -374.39
5 5.32339 COMB1 -4263.87 965.05 -374.39
5 6.21166 COMB1 -4263.87 965.05 -1231.61
5 0.00000 COMB2 -2781.47 -622.92 -634.49
5 0.88827 COMB2 -2781.47 -622.92 -81.17
5 0.88827 COMB2 -2862.53 -399.89 -81.17
5 1.77653 COMB2 -2862.53 -399.89 274.04
5 1.77653 COMB2 -2943.59 -176.86 274.04
5 2.66480 COMB2 -2943.59 -176.86 431.14
5 2.66480 COMB2 -3024.65 46.17 431.14
5 3.10583 COMB2 -3024.65 46.17 410.78
5 3.54686 COMB2 -3024.65 46.17 390.41
5 3.54686 COMB2 -3105.71 269.20 390.41
5 4.43512 COMB2 -3105.71 269.20 151.29
5 4.43512 COMB2 -3186.77 492.23 151.29
5 5.32339 COMB2 -3186.77 492.23 -285.95
5 5.32339 COMB2 -3267.83 715.27 -285.95
5 6.21166 COMB2 -3267.83 715.27 -921.30
6 0.00000 COMB1 -2214.33 -3868.80 -1231.61
6 0.25000 COMB1 -2214.33 -3868.80 -264.41
6 0.50000 COMB1 -2214.33 -3868.80 702.79
6 0.00000 COMB2 -1676.87 -2981.65 -921.30
6 0.25000 COMB2 -1676.87 -2981.65 -175.88
6 0.50000 COMB2 -1676.87 -2981.65 569.53
Tabel 4.3 : Joint Reactions
Joint OutputCas
e
CaseType Rx Ry My
Text Text Text Kgf Kgf Kgf-m
4 COMB1 Combination 3868.80 2214.33 702.79
4 COMB2 Combination 2981.65 1676.87 569.53
8 COMB1 Combination -3868.80 2214.33 -702.79
8 COMB2 Combination -2981.65 1676.87 -569.53
106
4.1.1.6 Perhitungan Dimensi Balok Kuda-Kuda
Karena bentuk portal simetris maka untuk pehitungan dimensi balok dan
kolom dihitung satu sisi bentuk portal dan diambil gaya-gaya yang terbesar.
4.1.1.6.1 Perencanaan Balok
1. Kelangsingan penampang
Diketahui panjang batang L = 6,212 m = 6 212 mm
Dimana nilai kc pada batang dengan asumsi tumpuan jepit dan jepit, maka
nilai kc adalah 0,5 (berdasarkan SK-SNI 03-1729-2002 pasal 7.6.4 hal 32
Maka Lk = kc x L = 0,5 x 6212 = 3106 mm
r min > = =
240
6212
240
L
25,883 mm
Coba pilih profil IWF
250.125.5.8
Data Profil :
h = 250 mm Ix = 3540 cm
4
Zx = 285 cm
3
bf = 125 mm Iy = 355 cm
4
Zy = 41,1 cm
3
tw = 5 mm rx = 10,4 cm Ag = 32,7 cm
2
tf = 8 mm ry = 2,79 cm
2. Menentukan dimensi penampang
a) Mencari luas bruto minimum (Kondisi Leleh)
Min
fy
Nu
Ag
. |
= ( Lihat SNI 03-1729-2002 hal 70 )
Nu = 4263,87 kg
= 0,90 ; fy = 2400 kg/cm
2
Min Ag =
2400 90 , 0
87 , 4263
= 1,974 cm
2
b) Mencari luas penampang efektif (Kondisi Fraktur)
107
Min
U fu
Nu
Ag
. . |
=
Nu = 4263,87 kg
= 0,75 ; fu = 3700 kg/cm
2
U = 0,9
Min Ag =
9 , 0 . 3700 . 75 , 0
4263,87
= 1,707 cm
2
3. Kontrol penampang
Cek kelangsingan penampang..
p <
50
5
250
= = =
tw
h
44 , 108
240
1680 1680
= = =
fy
p
= 50 < p = 108,44 .Ok
Menentukan kuat tarik rencana balok
Kondisi leleh :
Nn = | (f
y
) (Ag) > Nu
= 0,9 . (2400) . (32,7)
= 70632kg > 4263,87 kg .Ok
Kondisi fraktur :
Nn = | (f
u
) (Ae) > Nu
= | (f
u
) (Ag.U) > Nu
= 0,75 (3700) . (32,7.0,9)
=81668,25 kg > 4263,87 kg .Ok
Kriteria Desain :
0522 , 0
25 , 81668
4263,87
= =
Nn c
Nu
|
Rasio tegangan total
108
Komponen struktur yang mengalami momen lentur dan gaya aksial harus
direncanakan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk 2 , 0 >
Nn c
Nu
|
, maka 0 , 1
9
8
s
|
|
|
.
|
\
|
+
nx b
ux
n c
u
M
M
N
N
| |
2. Untuk 2 , 0 <
Nn c
Nu
|
, maka 0 , 1
2
s
|
|
|
.
|
\
|
+
nx b
ux
n c
u
M
M
N
N
| |
(SK SNI 03-1729-2002 pasal 11.3 , hal : 75)
Karena kriteria desain 0522 , 0
25 , 81668
4263,87
= =
Nn c
Nu
|
, maka rasio tegangan total
menggunakan rumus yang kedua.
2 , 0 0522 , 0
25 , 81668
87 , 4263
< = =
Nn c
Nu
|
, maka 0 , 1
2
s
|
|
|
.
|
\
|
+
nx b
ux
n c
u
M
M
N
N
| |
Sebelumnya di hitung dulu:
Mmax = 1231,61 kgm (hasil output SAP)
Mnx = f
y
. Zx = 2400 . 285 = 684000 kgcm = 6840 kgm
Maka rasio tegangan lentur:
0 , 1
2
s
|
|
|
.
|
\
|
+
nx b
ux
n c
u
M
M
N
N
| |
0 , 1
6840 . 9 , 0
61 , 1231
25 , 81668 . 2
87 , 4263
s |
.
|
\
|
+
0 , 1 06876 , 0 s Ok
Penampang profil IWF
250.125.5.8
dapat digunakan untuk batang tarik
109
4.1.1.6.2 Perencanaan Kolom
1. Menentukan dimensi penampang
a. Kelangsingan penampang
Diketahui panjang batang L = 0,5 m = 500 mm
Gambar 4.17. Perhitungan Koefisien pada Perencanaan Kolom
Dimana nilai kc pada batang dengan asumsi tumpuan jepit pada kedua
ujungnya, maka nilai kc adalah 0,5
Maka Lk = kc x L = 0,5 x 500 = 250 mm
r min > = =
200
500
200
L
2,5 mm
b. Mencari luas bruto minimum :
Min
fy
Nu
Ag
.
.
|
e
= ; dimana | = 0,85
Nu = 4263,87 kg
Nilai berdasarkan parameter kelangsingan kolom, c, ditetapkan sebagai
berikut:
6
10 . 1 , 2
2400
2
250 1
min
1
x
E
fy
r
Lk
x c
t t
= = = 1,346
Berdasarkan Sk-SNI 03-1729-2002 pasal 7.6.2 di tentukan bahwa nilai
Nilai berdasarkan nilai :
1. untuk
c
0,25 , maka = 1
KL = L KL = L/2
L/4
L/4
L
0,7L
L
K = 1,0
(a)
K = 0,7
(c)
K = 0,5
(b)
KL = L KL = L/2
L/4
L/4
L
0,7L
L
K = 1,0
(a)
K = 0,7
(c)
K = 0,5
(b)
110
2. untuk 0,25 <
e
67 , 0 6 , 1
43 , 1
=
3. untuk
c
1,2 maka = 1,25
c
2
Bedasarkan perhitungan nilai c = 1,346 maka memenuhi syarat yang
kedua yaitu c 1,2 maka nilai = 1,25 c
2
= 1,25 . (1,3461)
2
= 2,264
Maka nilai Ag =
) 2400 .( 85 , 0
) 264 , 2 ( 87 , 4263
= 4,732 cm
2
Coba pilih profil IWF
250.125.5.8
Data Profil :
h = 250 mm Ix = 3540 cm
4
Zx = 285 cm
3
bf = 125 mm Iy = 355 cm
4
Zy = 41,1 cm
3
tw = 5 mm rx = 10,4 cm Ag = 32,7 cm
2
tf = 8 mm ry = 2,79 cm
c. Kontrol penampang
Cek kelangsingan penampang
p <
50
5
250
= = =
tw
h
44 , 108
240
1680 1680
= = =
fy
p
= 50 < p = 108,44 .Ok
Menentukan kuat tarik rencana balok
Kondisi leleh :
Nn = | (f
y
) (Ag) > Nu
= 0,9 . (2400) . (32,7)
= 70632kg > 4263,87 kg .Ok
Kondisi fraktur :
111
Nn = | (f
u
) (Ae) > Nu
= | (f
u
) (Ag.U) > Nu
= 0,75 (3700) . (32,7.0,9)
=81668,25 kg > 4263,87 kg .Ok
Kriteria Desain :
0522 , 0
25 , 81668
4263,87
= =
Nn c
Nu
|
Rasio tegangan total
Komponen struktur yang mengalami momen lentur dan gaya aksial harus
direncanakan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk 2 , 0 >
Nn c
Nu
|
, maka 0 , 1
9
8
s
|
|
|
.
|
\
|
+
nx b
ux
n c
u
M
M
N
N
| |
2. Untuk 2 , 0 <
Nn c
Nu
|
, maka 0 , 1
2
s
|
|
|
.
|
\
|
+
nx b
ux
n c
u
M
M
N
N
| |
(SK SNI 03-1729-2002 pasal 11.3 , hal : 75)
Karena kriteria desain 0522 , 0
25 , 81668
4263,87
= =
Nn c
Nu
|
, maka rasio tegangan
total menggunakan rumus yang kedua.
2 , 0 0522 , 0
25 , 81668
4263,87
< = =
Nn c
Nu
|
, maka 0 , 1
2
s
|
|
|
.
|
\
|
+
nx b
ux
n c
u
M
M
N
N
| |
Sebelumnya di hitung dulu:
Mmax = 1231,61 kgm (hasil output SAP)
Mnx = Fy . Zx = 2400 . 285 = 684000 kgcm = 6840 kgm
Maka rasio tegangan lentur:
112
0 , 1
2
s
|
|
|
.
|
\
|
+
nx b
ux
n c
u
M
M
N
N
| |
0 , 1
6840 . 9 , 0
61 , 1231
25 , 81668 . 2
87 , 4263
s |
.
|
\
|
+
0 , 1 06876 , 0 s Ok
Penampang profil IWF
250.125.5.8
dapat digunakan untuk batang
tekan/kolom
4.1.3 Perhitungan Sambungan Baut dan Las
4.1.3.1 Perhitungan Sambungan di Titik A
Gambar 4.18 Perhitungan Sambungan pada Portal Gable
1. Perhitungan Sambungan Las di Titik B
a. Perhitungan Sambungan Baut
Diketahui Vu = 965,05 kg
Tu = 4263,87 kg
Diameter baut dicoba = d
b
= 20 mm = 2 cm
Luas Penampang Baut = A
b
=
4
2 . 14 , 3
4
.
2
2
=
b
d t
= 3,14 cm
2
f
u
= 3700 kg/cm
2
| = 0,75
R
n
= 0,75 f
u
. A
b
R
d
= | . R
n
113
= 0,75. 3700. 3,14 = 0,75. 8713,5
= 8713,5 kg = 6535,125 kg
n = = =
125 , 6535
05 , 965
d
u
R
V
0,148 di ambil 4 buah
- Kontrol Kekuatan Desain Tarik
1). Kuat Tarik Rencana Suatu Baut
Ab n f f Ag f f Tn
b
u
b
u
. . . 75 , 0 . . . 75 , 0 . . | | | = =
5 , 26140 4 . 14 , 3 . 3700 . 75 , 0 . 75 , 0 . = = Tn | kg > Tu = 4263,87 kg Ok!
2). Kuat Geser Rencana Suatu Baut
Tegangan geser : = = =
14 , 3 . 4
05 , 965
.Ab n
Vu
fv 76,835 kg/cm
2
< fu = 3700 kg/cm
2
Tegangan tarik : = = =
14 , 3 . 4
87 , 4263
.Ab n
Tu
ft 339,48 kg/cm
2
< fy = 2400 kg/cm
2
3). Menghitung Kekuatan Desain Rn Terhadap Tarik
fu tp db f Rn f . . . . 4 , 2 . | | =
= 2,4 . 0,75 . 3,14 . 1,6 . 3700 = 33459,84 kg > Tu = 3926,13 kg
Batas tegangan tarik :
| Ft = 0,75(117 1,5 fv ) < f
t
= 0,75 . (117 1,5 . 76,835) = 11311 kg/cm
2
< 312,59 kg/cm
2
b. Perhitungan Sambungan Las
Ru = 3868,80 kg (gaya geser maksimum)
Ukuran las maksimum =
in (Tabel 14.2)
Gunakan las
16
6
in = (
16
6
) x 2,54 = 0,9525 cm 1 cm
Tebal bidang geser las efektif = (0,707 . 1) = 0,707 cm
Kapasitas las = | F
w
114
Lift Light Chanel
150.65.20.2,3
bout 6 mm
= 2,4. 0,75. 3,14. 1,6. 3700 = 33459,84 > Tu = 3533,39 kg
Batas tegangan tarik :
| Ft = 0,75(117 1,5 fv ) < f
t
= 0,75(117- (1,5 . 67,68))
= 11,61 kg/cm
2
< 266,99 kg/cm
2
.......Ok
116
Lift Light Chanel
150.65.20.2,3
Trackstang 6 mm
Bout 6 mm
Atap Baja Zink Alum
Voute
bout 20 mm
Balok IWF 250.125.5.8
b. Perhitungan Sambungan Las
Ru = 3868,80 kg (gaya geser maksimum)
Ukuran las maksimum =
in (Tabel 14.2)
Gunakan las
16
6
in = (
16
6
) x 2,54 = 0,9525 cm 1 cm
Tebal bidang geser las efektif = (0,707 . 1) = 0,707 cm
Kapasitas las = | F
w
= (|).(kuat nominal bj 0,6 F
EX
).(tebal bidang geser).(tebal las)
= (0,75) . (0,6 x 2400) . (0,707) . (1)
= 763,56 kg/cm
Panjang las yang diperlukan =
56 , 763
80 , 3868
= 5,067 cm diambil 6 cm
Kuat rencana las :
Ru < | Rnw ; dengan,
| Rnw = 0,75 t
t
(0,6 fuw)
| Rnw = 0,75 . 1 (0,6 . 3700) = 1665 kg/cm
Kontrol : Ru < | Rnw
3868,80 kg : 6 cm = 644,8 kg/cm < 1665 kg/cm .Ok
Gambar 4.20. Perencanaan Sambungan di Titik C
117
4.1.3.2 Perhitungan Base Plat
Diketahui : Rz = 2214,33 kg
Rx = 3868,80 kg
My = 702,79 kg.m
Fy = 2400 kg/cm
2
Fu = 3700 kg/cm
2
- Menentukan Luas Pelat Landasan
fu
Rz
A
c
85 , 0
1
|
=
700 3 85 , 0 6 , 0
2214,33
1
= A = 1,1735 cm
2
Pelat landasan harus lebih besar atau sama dengan luas kolom
Coba A
1
diambil = 875 cm
2
Optimasi dimensi pelat landasan
cm
b d
625 , 6
2
) 5 , 12 )( 8 , 0 ( ) 25 )( 95 , 0 (
2
8 , 0 95 , 0
=
= A
cm Ambil cm A N 35 58 , 29 625 , 6 875
1
= + = A + =
cm
N
A
B 25
35
875
1
= = =
A
2
= (B + 4) . (N + 4)
A
2
= (35+ 4) . (25 + 4) = 1131cm
Kontrol
2 137 , 1
875
1131
1
2
s = =
A
A
(memenuhi)
Dimensi pelat landasan adalah 250 x 350 cm sedangkan dimensi kolom
landasan 250 x 350
118
- Menghitung Tebal Pelat Landasan Yang Diperlukan
cm
d N
m 5 , 3
2
) 35 ( 95 , 0 35
2
95 , 0
=
=
mm
b B
n 5 , 2
2
) 25 ( 8 , 0 25
2
8 , 0
=
=
kg
A
A
fuA P
p c
1897143
875
1131
) 875 )( 3700 )( 85 , 0 )( 6 , 0 ( ) 85 , 0 ( 6 , 0
1
2
1
= = = |
0011 , 0
1897143
33 , 2214
) 35 25 (
) 25 )( 35 )( 4 (
) (
4
2 2
=
+
=
(
+
=
p c
P
Pu
b d
db
X
|
1 03318 , 0
0011 , 0 1 1
0011 , 0 2
1 1
2
s =
+
=
+
=
X
X
245 , 0
4
) 25 )( 35 ( 03318 , 0
4
= = =
db
n
I = maks (m, n, n) = 10 cm
d N
b
m
0
,
9
5
d
m
n n 0,80b
Pu/A psi
Kolom
Pelat landasan cenderung
melentur ke atas
Rx
Mx
B
mm cm
FyBN
Pu
I t 10 484 , 0
) 35 )( 25 )( 2400 )( 9 , 0 (
) 33 , 2214 )( 2 (
10
90 , 0
2
= = =
119
Gambar 4.21. Rencana Tebal Plat Landasan
- Angkur Baut
Angkur baut menerima gaya geser sebesar (Rz) = 2214,33 kg
Mencari dimensi baut : Ab = Fu Rz d
Fu
Rz
d
Fu
Rz
| t
|
t
|
= = = =
2 2
4
4
1
mm cm
Rz
Fu
d
Rz
Fu
d
0316 , 0 316 , 0
33 , 2214 4
3700 75 , 0
4
4
2
= =
=
t t
|
t
d minimum = 13,5 mm diambil d = C 15 mm
2 2 2
766 , 1 5 , 1
4
1
4
1
cm d Ab = = = t t
Rn = 0,75 . Fu . Ab Ru = | . Rn
= 0,75 . 3700 . 1,766 = 0,75 . 4900,65
= 4900,65 kg = 3675,488 KN
n = buah diambil
Ru
My
4 191 , 0
488 , 3675
79 , 702
= =
Plat landasan diperkuat juga dengan profil siku
35 . 35 . 4
Menghitung kuat rencana profil siku yang dilas pada plat landasan
Data Profil :
A = 2,67 cm
2
f
y
= 2400 kg/cm
2
f
u
= 3700 kg/cm
2
Rx = 3868,80 kg
Perhitungan:
- Pu = | . Fy . Ag = (0,9)(2400)(2,67) = 5767,2 kg
- L = 10 cm ; w = 5 cm
L = 10 cm > 2w = 10 cm U = 1,0
A
e
= AU = (2,67)(1,0) = 2,67 cm
2
120
Pu = | . f
u
. A
e
= (0,75)(3700)(2,67) = 7409,25 kg
Kuat rencana Pu = 7409,25
Kontrol:
Pu rencana = 7409,25 kg > Rx = 3868,80 kg .. OK
5
0
100
5 7
Kolom IWF 100.50.5.7
Plat Landasan 300x200
Angkur Baut 2D15
Kolom 250x450
Kolom 250x450
Angkur Baut 2D15
Profil Siku 35.35.4
Kolom IWF 100.50.5.7
Gambar 4.22. Plat Landasan
250 .125
250 .125
250 .125.5.8
25 x 35
25 x 35