Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
lensa cekung. Metode yang digunakan adalah dengan mengubah jarak antara benda dengan lensa dan kemudian mengukur jarak bayangan yang dihasilkan dengan lensa tersebut. Dari hasil percobaan diperoleh hasil jarak fokus pada lensa cembung dan lensa cekung secara berturut-turut sebesar (0,09 0) cm dan (0,33 0,12) cm dengan taraf ketidak pastian secara berturut-turut pula sebesar 0% dan 36,36%. Hasil percobaan pada lensa cembung telah sesuai dengan teori yang ada dimana jarak benda pada lensa tidak mempengaruhi fokus lensa tersebut. Sedangkan hasil percobaan pada lensa cekung tidak sesuai dengan teori yang ada dikarenakan kurang telitinya kami dalam melihat hasil pengukuran jarak yang ditunjukkan di penggaris serta dalam melihat fokus bayangan yang dihasilkan lensa.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lensa merupakan alat optik sederhana yang merupakan cikal bakal dari terbentuknya alat optik yang lain seperti teleskop, kamera, mikroskop, dan lain sebagainya. Lensa memiliki 2 bentuk umum, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Dalam menggunakan lensa, agar kita dapat melihat bayangan yang dihasilkan dengan jelas, maka kita harus mengetahui titik fokus lensa tersebut dimana titik fokus lensa sendiri dapat diketahui apabila kita telah mengetahui jarak fokus lensa. Untuk mengetahui jarak fokus pada lensa maka dilakukan percobaan fokus lensa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh jarak benda terhadap jarak fokus lensa cekung? 2. Bagaimana pengaruh jarak benda terhadap jarak fokus lensa cembung? C. Tujuan Percobaan Dari percobaan yang dilakukan bertujuan untuk: 1. Menentukan jarak fokus lensa cekung 2. Menentukan jarak fokus lensa cembung D. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesis yang dapat ditarik adalah: 1. Perubahan jarak antara benda dengan lensa cembung tidak mempengaruhi jarak fokus pada lensa cekung 2. Perubahan jarak antara benda dengan lensa cembung tidak mempengaruhi jarak fokus pada lensa cembung
BAB II KAJIAN TEORI Lensa adalah benda bening (tembus pandang) yang dibatasi dua bidang lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar. Dari definisi tersebut dikenal lensa cembung (bagian tengah tebal) dan lensa cekung (bagian tengah tipis) Hubungan antara jarak benda dengan jarak bayangan pada lensa memenuhi persamaan:
dengan : s = jarak benda s= jarak bayangan f = jarak fokus Persamaan di atas berlaku untuk lensa cembung maupun cekung. Untuk lensa cekung, karena bayangan yang dibentuk selalu maya (tidak dapat diterima layar), maka untuk menentukan jarak fokusnya memakai pertolongan lensa cembung yang telah diketahui f nya. Sedangkan untuk mengetahui jarak benda terhadap lensa cekung dapat menggunakan persamaan:
dengan : s2 = jarak benda terhadap lensa cekung s1= jarak bayangan terhadap lensa cembung d = jarak antara lensa cembung dan lensa cekung
A. Alat dan Bahan 1. Lensa cekung 2. Lensa cembung 3. Layar 4. Penggaris 5. Ray box 6. Lampu atau lilin B. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan menentukan jarak fokus lensa positip (cembung)
C. Variabel yang Digunakan Variabel Manipulasi Variabel Kontrol Variabel Respon D. Langkah Percobaan Menentukan jarak fokus lensa positip (cembung) 1. Meletakkan benda, lensa cekung dan layar sedemikian hingga tersusun seperti gambar. : Jarak benda terhadap lensa : Jenis benda, jarak bayangan dan jenis lensa : Jarak fokus lensa
2. Dengan jalan menggeser-geser lensa dan atau layar, maka di layar akan tampak gambar yang tajam. 3. Langkah 2 diulang-ulang dengan mengubah jarak benda. 4. Selanjutnya menentukan jarak fokus lensa tersebut. Menentukan jarak fokus lensa negatip (cekung) 1. Meletakkan benda, lensa cembung dan layar sedemikian hingga tersusun seperti gambar. Dengan jalan menggeser-geser lensa positip sedemikian, upayakan di layar tampak gambar yang tajam. 2. Langkah 1 diulang-ulang dengan mengubah jarak benda. 3. Mengukur d dan S(+) untuk setiap kondisi, kemudian mencatat hasilnya. Dalam hal ini nilai f(+) terlah diperoleh. 4. Selanjutnya menentukan jarak fokus lensa negatif tersebut.
A. Data Data yang diperoleh selama percobaan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil pengamatan lensa cembung No 1 2 3 4 5 (S 0,1) cm 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 (S 0, ) cm 23,0 16,5 14,0 13,5 13,0
Tabel 2. Hasil pengamatan lensa cekung (f+ = 5,95 cm) No 1 2 3 4 5 (d 0,1) cm 14,8 8,5 6,4 5,0 6,8 (S1 0,1) cm 10,0 12,0 14,0 16,0 18,0 (S2 0, ) cm 5,7 10,5 10,0 8,5 3,7
dan khusus untuk perhitungan fokus lesa cekung juga menggunakan persamaaan:
maka diperoleh fokus lensa cembung dan lensa cekung pada masing-masing percobaan sebagai berikut (lihat Lampiran)
No 1 2 3 4 5
C. Pembahasan Pada percobaan kali ini dari data diatas yang menjadi variabel manipulasinya adalah jarak benda terhadap lensa sedangkan untuk variabel kontrolnya adalah jenis benda, jarak bayangan dan jenis lensa. Percobaan ini dimulai dengan meletakkan benda pada jarak yang telah ditentukan. Pada percobaan menggunakan lensa cembung, nilai jarak fokus yang diperoleh tetap, yaitu sebesar (0,09 0) cm. Sedangkan pada percobaan menggunakan lensa cekung, nilai jarak fokus yang diperoleh semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jarak antara benda dengan lensa, yaitu sebesar (0,33 0,12) cm. Dalam referensi teori yang telah dipelajari yaitu tentang lensa, perubahan jarak benda terhadap lensa cembung tidak mempengaruhi jarak fokus baik pada lensa cembung maupun pada lensa cekung. Hasil percobaan pada lensa cembung sendiri telah sesuai dengan teori yang ada, hal ini telah dibuktikan dengan percobaan yang telah dilakukan diperoleh jarak fokus lensa cembung sebesar (0,09 0) cm. Namun hasil percobaan pada lensa cekung tidak sesuai dengan teori yang ada, hal ini dibuktikan dengan percobaan yang telah dilakukan diperoleh jarak fokus lensa yang nilainya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jarak antara benda dengan lensa, yaitu sebesar (0,33 0,12) cm. Adanya ketidak sesuaian antara hasil percobaan dengan teori yang ada dikarenakan oleh faktor human error yaitu kurang teliti dalam melihat hasil pengukuran jarak yang ditunjukkan di penggaris dan serta kurang teliti dalam melihat fokus bayangan yang dihasilkan lensa. Sehingga jarak fokus yang diperoleh nilainya menjadi tidak tetap. Ketidakpastian yang kami peroleh pada percobaan fokus lensa cembung dan lensa cekung secara berturut-turut yaitu sebesar 0% dan 36,36% dikarenakan kurang telitinya kami dalam melihat hasil pengukuran jarak yang ditunjukkan di penggaris serta dalam melihat fokus bayangan yang dihasilkan lensa.
BAB V KESIMPULAN
Percobaan menentukan jarak fokus lensa cembung dan lensa cekung diperoleh hasil jarak fokus pada lensa cembung dan lensa cekung secara berturut-turut sebesar (0,09 0) cm dan (0,33 0,12) cm dengan taraf ketidak pastian secara berturut-turut pula sebesar 0% dan 36,36%. Hasil percobaan pada lensa cembung telah sesuai dengan teori yang ada dimana jarak benda pada lensa tidak mempengaruhi fokus lensa tersebut. Sedangkan hasil percobaan pada lensa cekung tidak sesuai dengan teori yang ada dikarenakan kurang telitinya kami dalam melihat hasil pengukuran jarak yang ditunjukkan di penggaris serta dalam melihat fokus bayangan yang dihasilkan lensa.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyaningsih, Sri. dkk. 2010. MODUL Praktikum Fisika Dasar. Surabaya: Unipress-UNESA. Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Asepgart. 2012. Petunjuk Praktikum Fisika. http://asepgart.wordpress.com/2012/11/19/petunjukpraktikum-fisika/. Diakses tanggal 21 April 2013
cm 2. S = 30 cm ; S = 6,5 cm
cm 3. S = 40 cm ; S = 4 cm
cm 4. S = 50 cm ; S = 13,5 cm
cm
5. S = 60 cm ; S = 3 cm
cm
cm
cm
cm
cm 3. f1 = 5,95 cm ; S1 = 14 cm ; d = 6,4 cm ; S2 = 0 cm
cm
cm
cm 4. f1 = 5,95 cm ; S1 = 16 cm ; d = 5 cm ; S2 = 8,5 cm
cm
cm
cm
cm
cm C. Taraf ketelitian 1. Menentukan fokus lensa cembung Xrata-rata = (X maks + X min)/2 = X = (X maks - X min)/2 = 0 0,09
Taraf ketelitian = 2. Menentukan fokus lensa cekung Xrata-rata = (X maks + X min)/2 = X = (X maks - X min)/2 = Jadi, X = Xrata-rata X = (0,33 0, Ketidak telitian prosen = Taraf ketelitian = 0,33 0,12 ) cm =