Anda di halaman 1dari 4

BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

Diare akut Diarrhea berasal dari bahasa Greek, yaitu Dia berarti melalui dan rhien berarti mengalir, istilah diarrhea digunakan untuk menyatakan buang kotoran yang frekuensi dan jumlah cairannya abnormal.
12

Penyakit diare menjadi penyebab paling umum kedua kematian


13

pada anak-anak di bawah 5 tahun secara demografi di negara berkembang.

Diare akut merupakan penyakit yang paling sering di negara yang sedang berkembang dan penyebab kematian utama pada bayi di bawah usia 2 tahun. Umumnya diare pada balita disebabkan oleh infeksi virus rota.
15 14

Infeksi virus rota

diperkirakan sebagai penyebab setengah dari rawat inap rumah sakit akibat dehidrasi akut.
16

Virus rota telah dideteksi dalam tinja anak-anak penderita diare (72%).
18

17

Keseragaman untuk definisi gastroenteritis akut belum ada.

Definisi diare akut

berdasarkan AAP, adalah suatu penyakit diare yang berlangsung secara cepat , disertai atau tanpa disertai gejala-gejala atau tanda-tanda seperti ; mual, muntah, demam, atau nyeri perut.
5,18

Definisi diare menurut WHO adalah pengeluaran tinja yang lembek atau cair, dengan frekwensi paling sedikit 3 kali dalam periode 24 jam. Definisi diare kronis menurut Bhutta adalah episode dare yang berlangsung lebih dari 2 minggu, sebagian besar disebabkan diare akut berkepanjangan akibat infeksi, sedangkan menurut The American Gastroenterological Association adalah episode diare yang berlangsung lebih dari 4 minggu , oleh etiologi non-infeksi serta memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
19

5
Universitas Sumatera Utara

6 Dalam referensi lain disebutkan bahwa definisi diare untuk bayi dan anak-anak adalah pengeluaran tinja > 10 g/kg/24jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja normal pada bayi sebesar 5-10 g/kg/24 jam. Bervariasinya definisi ini pada dasarnya disebabkan perbedaan kejadian diare kronis dan persisten di negara berkembang dan negara maju, dimana infeksi merupakan latar belakang tertinggi di negara berkembang, sedangkan penyebab non-infeksi lebih banyak dijumpai di negara maju. 2.2. Patofisiologi diare Semua segmen dari usus halus mulai dari duodenum sampai bagian distal usus besar mempunyai mekanisme untuk absorbsi air dan elektrolit. secara garis besar dibagi menjadi : 1- diare osmotik (absorptive) 2- diare sekretorik Sebenarnya pembagian ini tidak begitu tegas karena sering mikroorganisme yang menyebabkan diare osmotik/absorptive, juga dapat menyebabkan diare sekretorik sehingga sekretorik. terjadi
21 20 19

Menurut patofisiologi diare

diare

campuran/kombinasi

antara

osmotik/absorptive

dengan

Diare osmotik relatif umum terjadi pada anak-anak, hal ini terjadi jika

makanan sulit atau tidak dapat diabsorpsi di usus maka akan terjadi osmotik di usus menjadi meningkat sehingga air akan ditarik ke dalam usus yang mengakibatkan terjadinya kelebihan cairan dalam usus sehingga dikeluarkan dari usus dalam bentuk cair.
22

Contoh klasik diare osmotik adalah intoleransi laktosa yang disebabkan kekurangan enzim laktase, dimana laktosa tidak dapat diabsorbsi oleh usus halus dan
Universitas Sumatera Utara

7 mencapai usus besar dalam bentuk utuh. Bakteri dalam usus besar akan memfermentasi laktosa yang tidak diabsorbsi tersebut menjadi asam organik berantai pendek, yang menghasilkan beban osmotik yang menyebabkan air disekresi ke dalam lumen usus.
23

Pada diare sekretorik, terjadi peningkatan sekresi klorida secara aktif dari sel kripta akibat mediator intraseluler seperti cAMP,cGMP, dan Ca .
+ 2+ .

Mediator tersebut

juga mencegah terjadinya perangkaian antara Na dan Cl pada sel vili usus. Hal ini berakibat cairan tidak dapat terserap dan terjadi pengeluaran cairan secara masif ke lumen usus.
19

Diare sekretorik murni ditandai dengan : (1) Jumlah cairan kotoran banyak ( dapat melebihi 1 liter per-jam pada orang dewasa yang hidrasi baik) (2) Tidak dijumpai sel darah merah dan sel darah putih dalam tinja (3) Tidak dijumpai adanya demam atau gejala sistemik lain (kecuali akibat dehidrasi) (4) Diare terus berlanjut walaupun dipuasakan (akan tetapi volume mungkin berkurang) (5) Kekurangan kelebihan osmotik gap dalam elektrolit tinja. Tanpa penggantian cairan yang cepat, dehidrasi yang hebat dapat menyebabkan kolaps pembuluh darah, dan dapat menyebabkan kehilangan K dan HCO3 yang berat.
20 +

Contoh klasik diare sekretorik yaitu yang diinduksi oleh

enterotoksin kolera dan eschericha coli yang terikat pada reseptor permukaan enterosit

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai

  • Bacaan
    Bacaan
    Dokumen1 halaman
    Bacaan
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • Lapor
    Lapor
    Dokumen1 halaman
    Lapor
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • Ya
    Ya
    Dokumen1 halaman
    Ya
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • Juara
    Juara
    Dokumen1 halaman
    Juara
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • Urinalisa
    Urinalisa
    Dokumen21 halaman
    Urinalisa
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • Perilaku
    Perilaku
    Dokumen4 halaman
    Perilaku
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • Limau
    Limau
    Dokumen1 halaman
    Limau
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • I. Pendahuluan
    I. Pendahuluan
    Dokumen3 halaman
    I. Pendahuluan
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • Aku Bukan Boneka Bole
    Aku Bukan Boneka Bole
    Dokumen1 halaman
    Aku Bukan Boneka Bole
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • Stroke Iskemik
    Stroke Iskemik
    Dokumen20 halaman
    Stroke Iskemik
    Gift Giffo
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat