UNTUK NO . URUT 13
m
6m
2m
6m
2m P1 : DL = 7.00 kN LL = 1.50 kN W1 : V = 0.750 kN H = 1.250 kN P2 : DL = 12.50 kN LL = 1.00 kN W2 : V = 1.500 kN H = 2.500 kN W4 : V = 0.750 kN H = 1.250 kN W5 : V = 0.350 kN H = 0.625 kN
W3 : V = 0.400 kN H = 1.875 kN
Gambar 2.16 Model kuda-kuda baja Truss 2D II.2.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model atau klik tombol Ada 2 macam sistem koordinat yang disediakan : Cartesian digunakan untuk 2 dimensi Cylindrical digunakan untuk 3 dimensi Pilih Tab Cartesian, kemudian isikan data seperti contoh Jumlah bentang / Number of Grid Spaces Arah X = 2 buah, Arah Y = 0 buah Arah Z = 1 buah Jarak masing-masing bentang / Grid Spasing Arah X = 6 m, Arah Y = 0 buah
~ Widyaloka ~ SAP2000/18
Arah Z = 5.464 m 3. Pilih menu Draw/Edit Grid lalu tambahkan grid baru klik Add Grid Line. X = -8 dan 8 Z = 0.845 dan 3.464 4. Pilih menu Draw/Draw Frame elemen atau klik untuk buat frame. Gunakan menu Edit/Devide Frames untuk membagi garis miring Gunakan menu Edit/Replicate tab Mirror arah YZ untuk pencerminan
Gambar 2.17 Membagi elemen dan pencerminan 5. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih satu dukungan sendi dan satu dukungan roll.
~ Widyaloka ~
SAP2000/19
II.2.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih STEEL kemudian klik Modify Show Material
Gambar 2.19 Pilihan untuk jenis bahan 2. Isian seperti contoh dibawah Fy = 240 Mpa/ 240 000 kN/m2
Gambar 2.20 Properti Data bahan baja II.2.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Frame Sections.. 2. Pada list box pilih Add Double Angle, isikan 2L50x50x5-8, lalu klik OK 3. Ulangi langkah nomor 1 dan 2 untuk 2L60x60x6-8
II.2.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.22.
II.2.5 Mendefinisikan Kombinasi Beban Rencana 1. Pilih menu Define/Load Combinations 2. Klik tombol Add New Combo 3. Untuk COMB1, pilih DL, lalu masukkan 1.4 pada Scale faktor. Klik tombol Add. Aktifkan kotak cek Use for Steel Design karena menggunakan beban baja, setelah itu klik OK. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk COMB2 1.2 DL dan 1.6 LL. 5. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk COMB3 1.2 DL , 0.5 LL dan 0.8W 6. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk COMB4 1.2 DL , 0.5 LL dan -0.8W
Gambar 2.23 Kombinasi beban II.2.6 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih elemen atas dan bawah. 2. Pilih menu Assign/Frame/Sections atau
~ Widyaloka ~
SAP2000/21
3. Pilih 2L60606 pada Name lalu klik OK. 4. Pilih elemen diagonal dan vertikal, ulangi langkah 2 dan 3 untuk 2L50505. 5. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih satu dukungan sendi dan satu dukungan roll.
Gambar 2.24 Penampang elemen yang di Assign II.2.7 Menempatkan Beban Yang Bekerja. 1. Pilih joint bawah dengan cara windowing. 2. Pilih menu Assign/Joint Static Loads/Forces atau tombol
3. Pilih DL pada Load Case Name kemudian isikan 7 (7 kN) pada gaya yang mengarah ke Force Global Z (vertikal ke bawah). 4. Ulangi langkah 1 s.d 3 untuk LL dan W, sesuai dengan data pada gambar 2.26
~ Widyaloka ~
SAP2000/22
Gambar 2.26 Beban mati, beban angin arah kiri II.2.8 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom Gambar 2.27 Fasilitas ZOOM II.2.9 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada bidang XZ. 2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE
~ Widyaloka ~
SAP2000/23
4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
Gambar 2.29 Model deformasi, bidang DNM II.2.10 Desain/Check Struktur 1. Pilih menu Option/Preferences, klik Tab Steel, pilih AISC-LRFD pada box Steel Design code 2. Pilih menu Design/Steel Design 3. Pilih menu Design/Start Design/Check of Structure
~ Widyaloka ~
SAP2000/24
2.7 m
5.0 m
Profil BALOK 10 m
Gambar 2.31 Model Gable Frame 2D II.3.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model atau klik tombol Pilih Tab Cartesian, kemudian isikan data seperti contoh Jumlah bentang / Number of Grid Spaces Arah X = 2 buah, Arah Y = 0 buah Arah Z = 1 buah Jarak masing-masing bentang / Grid Spasing Arah X = 10 m, Arah Y = 1 buah Arah Z = 5 m 3. Pilih menu Draw/Edit Grid lalu tambahkan grid baru klik Add Grid Line. Z = 7.7 4. Pilih menu Draw/Add Special Joint atau klik untuk membuat titik joint. Anda juga memasukkan input data dari SPREADSHEET dengan cara : a. Tulis data pada spreadsheet lihat gambar 2.32 b. Blok data tersebut, pilih menu Edit/Copy c. Masuk ke program SAP2000, lalu Edit/Paste
~ Widyaloka ~
SAP2000/25
5. Pilih menu Draw/Draw Frame elemen atau klik untuk buat frame. 6. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih dukungan sendi.
II.3.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih STEEL kemudian klik Modify Show Material, Fy = 240 Mpa (240 000 kN/m2)
~ Widyaloka ~
SAP2000/26
II.3.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Frame Sections.. 2. Pada list box pilih Add/Wide Flange, isikan WF 350x175x11x7, lalu klik OK
Gambar 2.35 Mendefinisikan dimensi penampang 3. Ulangi langkah nomor 1 dan 2 untuk WF 400x200x13x8 II.3.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.36.
Gambar 2.36 Definisi jenis beban rencana II.3.5 Mendefinisikan Kombinasi Beban Rencana 1. Pilih menu Define/Load Combinations 2. Klik tombol Add New Combo 3. Untuk COMB1, pilih DL, lalu masukkan 1.4 pada Scale faktor. Klik tombol Add. Aktifkan kotak cek Use for Steel Design karena menggunakan beban baja, setelah itu klik OK. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk COMB2 1.2 DL dan 1.6 LL. 5. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk COMB3 1.2 DL , 0.5 LL dan 0.8W1 6. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk COMB4 1.2 DL , 0.5 LL dan -0.8W1
~ Widyaloka ~
SAP2000/27
Gambar 2.37 Kombinasi beban II.3.6 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih elemen atas (balok). 2. 3. 4. 5. Pilih menu Assign/Frame/Sections atau Pilih I400X200 pada Name lalu klik OK. Pilih elemen kolom vertikal, ulangi langkah 2 dan 3 untuk I350X175. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih joint bawah dengan dukungan sendi-sendi.
Gambar 2.38 Menentukan profil gable frame II.3.7 Menempatkan Beban Yang Bekerja. 1. Pilih joint bawah dengan cara windowing. 2. Pilih menu Assign/Joint Static Loads/Forces atau tombol
~ Widyaloka ~
SAP2000/28
Gambar 2.39 Beban mati, beban hidup, beban angin 3. Pilih DL pada Load Case Name kemudian isikan 10 (10 kN) pada gaya yang mengarah ke Gravity (beban gravitasi ke bawah). 4. Ulangi langkah 1 s.d 3 untuk LL dan W, sesuai dengan data pada gambar 2.31
Gambar 2.40 Beban mati, beban angin hisap II.3.8 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom
~ Widyaloka ~
SAP2000/29
II.3.9 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada bidang XZ. 2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE
Gambar 2.42 Proses Analisis 4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
Gambar 2.43 Model deformasi, bidang DNM II.3.10 Desain/Check Struktur 1. Pilih menu Option/Preferences, klik Tab Steel, pilih AISC-ASD89 pada box Steel Design code 2. Pilih menu Design/Steel Design 3. Pilih menu Design/Start Design/Check of Structure
~ Widyaloka ~
SAP2000/30
Gambar 2.44 Rasio tegangan baja II.3.11 Modifikasi Struktur/ ReDesign Berdasarkan gambar 2.44 tegangan yang timbul melebihi tegangan ijin ( rasio > 1 ), maka diperlukan Redesign. 1. Klik kanan profil yang tidak memenuhi syarat. 2. Klik ReDesign lalu klik Change. 3. Ganti dengan profil yang lebih sesuai. 4. Pilih menu Design/Start Design/Check of Structure untuk melihat rasio tegangan yang baru.
~ Widyaloka ~
SAP2000/31
NO. URUT 15
3.5 m
+7.5
3.5 m
+4.0
4.0 m
Gambar 2.46 Model Portal Beton 2D II.4.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model atau klik tombol Pilih Tab Cartesian, kemudian isikan data seperti contoh Jumlah bentang / Number of Grid Spaces Arah X = 2 buah, Arah Y = 0 buah Arah Z = 1 buah Jarak masing-masing bentang / Grid Spasing Arah X = 6 m, Arah Y = 1 buah Arah Z = 4 m 3. Pilih menu Draw/Edit Grid lalu tambahkan grid baru klik Add Grid Line. Z = 7.5 dan 11.0. 4. Pilih menu Draw/Draw Frame elemen atau klik untuk buat frame. 5. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol
~ Widyaloka ~
II.4.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih CONC kemudian klik Modify Show Material, E = 20 000 000 (20000 Mpa) Fy = 400 000 kN/m2 (400 Mpa) Fc = 20 000 kN/m2 (20 Mpa) Fys = 240 000 kN/m2 (240Mpa) Fcs= 15 000 kN/m2 (15 Mpa)
Gambar 2.48 Properti Data bahan beton II.4.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Frame Sections.. 2. Pada list box pilih Add/Rectangular, isikan balok T250x500, lalu klik OK
~ Widyaloka ~
SAP2000/33
Gambar 2.50 Mendefinisikan dimensi penampang kolom 3. Ulangi langkah nomor 1 dan 2 untuk T200x400, K400x500 dan K400x600. II.4.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.51.
~ Widyaloka ~
SAP2000/34
II.4.5 Mendefinisikan Kombinasi Beban Rencana 1. Pilih menu Define/Load Combinations 2. Klik tombol Add New Combo 3. Untuk COMB1, pilih DL, lalu masukkan 1.2 pada Scale faktor. Klik tombol Add. pilih LL, lalu masukkan 1.6 pada Scale faktor. Klik tombol Add. Aktifkan kotak cek Use for Concrete Design karena menggunakan beban beton, setelah itu klik OK. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk COMB2 1.05 DL , 0.6 LL dan 1.05 E 5. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk COMB3 1.05 DL , 0.6 LL dan 1.05 E
Gambar 2.52 Kombinasi beban II.4.6 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih elemen atas (balok atap). 2. 3. 4. 5. Pilih menu Assign/Frame/Sections atau Pilih I400X200 pada Name lalu klik OK. Pilih elemen kolom vertikal, ulangi langkah 2 dan 3 untuk I350X175. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih joint bawah dengan dukungan sendi-sendi.
~ Widyaloka ~
SAP2000/35
II.4.7 Menempatkan Beban Yang Bekerja. 1. Pilih joint bawah dengan cara windowing.
Gambar 2.54 Beban mati, beban hidup, beban angin 2. Pilih menu Assign/Joint Static Loads/Forces atau tombol , Pilih E pada Load Case Name kemudian isikan 15 (15 kN) pada gaya yang mengarah ke Force Global X. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk 30 kN dan 25 kN.
Gambar 2.55 Beban gempa 3. Pilih menu Assign/Frame Static Loads/Trapezoidal , Pilih DL pada Load Case Name yang mengarah ke Gravity. Dengan jarak trapesium 0, 1.5, 4.5, 6 dengan beban 25 kN/m2 . Ulangi langkah 1 dan 3 untuk bentuk beban trapesium lain.
~ Widyaloka ~
SAP2000/36
4. Pilih menu Assign/Frame Static Loads/Trapezoidal , Pilih DL pada Load Case Name yang mengarah ke Gravity. Untuk jarak segitiga1 0, 1.5, 3 dengan beban 25 kN/m2 , Untuk jarak segitiga2 3, 4.5, 6 dengan beban 25 kN/m2. Ulangi langkah 1 dan 4 untuk bentuk beban segitiga lain. Tombol ditengah bentang. untuk beban joint
Gambar 2.57 Beban segitiga1, beban segitiga 2, beban terpusat untuk beban DL II.4.8 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom Gambar 2.58 Fasilitas ZOOM II.4.9 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada bidang XZ. 2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE
~ Widyaloka ~
SAP2000/37
Gambar 2.59 Proses Analisis 4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
Gambar 2.60 Model deformasi, bidang DNM II.4.10 Desain/Check Struktur 1. Pilih menu Option/Preferences, klik Tab Concrete, pilih ACI 318-99 pada box Steel Design code, isikan faktor reduksi SKSNI untuk Bending/Tension 0.8, Shear 0.60, Compression (T) 0.65 dan Compression (S) 0.7.
~ Widyaloka ~
SAP2000/38
2. Pilih menu Design/Concrete Design 3. Pilih menu Design/Start Design/Check of Structure, untuk menampilkan hasil design, pilih Design/Display Design Info. Elemen yang tidak memenuhi syarat atau tegangannya terlalu besar tidak ditampilkan luas tulangannya, tetapi diberi notasi O/S.
Gambar 2.62 Hasil disain luas tulangan II.4.11 Modifikasi Struktur/ ReDesign Berdasarkan gambar 2.62 Elemen yang tidak memenuhi syarat atau tegangannya terlalu besar tidak ditampilkan luas tulangannya, tetapi diberi notasi O/S. Maka diperlukan ReDesign. 1. Klik kanan profil yang tidak memenuhi syarat. 2. Klik ReDesign lalu klik Change Element Type. Pilih Nonsway, maksudnya disain elemen tanpa memperhitungkan pengaruh goyangan (sway) struktur. 3. Pilih menu Design/Start Design/Check of Structure untuk melihat Hasil disain luas tulangan baru.
~ Widyaloka ~
SAP2000/39
~ Widyaloka ~
SAP2000/40
NO.URUT 16
4m
+9.0 K50X90
155 kN K40X40
B40X50 K50X90
P40X120
4m
+5.0
85 kN K40X40
B40X50 K50X90
P40X120 K50X90
5m
6m
Sumbu 2 T
20 m
(a) Model Frame 2D Tengah Bentang T
di
dc
dj
Sumbu 1
II.5.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model atau klik tombol Pilih Tab Cartesian, kemudian isikan data seperti contoh Jumlah bentang / Number of Grid Spaces
~ Widyaloka ~
SAP2000/41
Arah X = 1 buah, Arah Y = 0 buah Arah Z = 3 buah Jarak masing-masing bentang / Grid Spasing Arah X = 6 m, Arah Y = 1 buah Arah Z = 4 m 3. Pilih menu Draw/Edit Grid lalu tambahkan grid baru klik Add Grid Line atau perbaiki klik Move Grid Line, untuk grid Z = 0, 5, 9, 13 dan grid X = -3, 0, 3, 23. 4. Pilih menu Draw/Draw Frame elemen atau klik untuk buat frame. 5. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih dukungan jepit.
II.5.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih CONC kemudian klik Modify Show Material, E = 20 000 000 (20000 Mpa) Fy = 400 000 kN/m2 (400 Mpa) Fc = 25 000 kN/m2 (25 Mpa) Fys = 240 000 kN/m2 (240Mpa) Fcs= 25 000 kN/m2 (25 Mpa)
~ Widyaloka ~
II.5.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Frame Sections.. 2. Pada list box pilih Add/Rectangular, isikan balok P40x1200, lalu kli0k OK
Gambar 2.68 Mendefinisikan dimensi penampang P40x1200 3. Ulangi langkah nomor 1 dan 2 untuk K40x40, K50x90 dan B40x50. II.5.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.69.
~ Widyaloka ~
SAP2000/43
II.5.5 Mendefinisikan Kombinasi Beban Rencana 1. Pilih menu Define/Load Combinations 2. Klik tombol Add New Combo 3. Untuk COMB1, pilih DL, lalu masukkan 1.2 pada Scale faktor, Klik tombol Add. Pilih LL, lalu masukkan 1.6 pada Scale faktor, klik tombol Add. Pilih P lalu masukkan 1.2 pada Scale faktor Klik tombol Add. Aktifkan kotak cek Use for Concrete Design karena menggunakan beban beton, setelah itu klik OK. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk COMB2 1.05 DL , 0.6 LL, 1.05 P dan 1.05 E 5. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk COMB3 1.05 DL , 0.6 LL, 1.05 P dan 1.05 E
Gambar 2.70 Kombinasi beban II.5.6 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih elemen balok bentang 6 m. 2. 3. 4. 5. Pilih menu Assign/Frame/Sections atau Pilih B40x50 pada Name lalu klik OK, lalu balok 20 m P40x120 Pilih elemen kolom vertikal, ulangi langkah 2 dan 3 untuk K40x40 dan K50x90. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih joint bawah dengan dukungan jepit-jepit.
~ Widyaloka ~
6. Pilih menu Assign/Frane/Prestress untuk elemen balok prestress, isikan 4000 kN pada Cable Tension, 0.375 untuk Start, 0.43 untuk Middle dan 0.375 untuk End.
II.5.7 Menempatkan Beban Yang Bekerja. 1. Pilih joint atau frame dengan cara windowing.
Gambar 2.73 Beban mati, beban hidup, beban angin 2. Pilih menu Assign/Joint Static Loads/Forces atau tombol , Pilih E pada Load Case Name kemudian isikan 85 (85 kN) pada gaya yang mengarah ke Force Global X. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk 115 kN dan 225 kN.
Gambar 2.74 Beban gempa 4. Pilih menu Assign/Frame Static Loads/Point and Uniform atau Tombol Pilih DL pada Load Case Name yang mengarah ke Gravity. Isikan 30 pada ,
~ Widyaloka ~
SAP2000/45
Uniform Load. Ulangi langkah 1 dan 4 untuk balok biasa LL isikan 7.5, untuk balok prestress DL isikan 50 dan LL isikan 15.
Gambar 2.75 Beban merata DL untuk balok biasa II.5.8 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom Gambar 2.76 Fasilitas ZOOM II.5.9 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada bidang XZ. 2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE
~ Widyaloka ~
SAP2000/46
4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
Gambar 2.78 Model deformasi, bidang DNM II.5.10 Desain/Check Struktur 1. Pilih menu Option/Preferences, klik Tab Concrete, pilih ACI 318-99 pada box Steel Design code.
Gambar 2.61 Penyesuaian faktor reduksi 2. Pilih menu Design/Concrete Design 3. Pilih menu Design/Start Design/Check of Structure, untuk menampilkan hasil design, pilih Design/Display Design Info. Elemen yang tidak memenuhi syarat atau tegangannya terlalu besar tidak ditampilkan luas tulangannya, tetapi diberi notasi O/S.
~ Widyaloka ~
SAP2000/47
~ Widyaloka ~
SAP2000/48
NO.URUT 17
Gambar 2.80 Model Portal dengan balok Non-Prismatis II.6.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model atau klik tombol Pilih Tab Cartesian, kemudian isikan data seperti contoh Jumlah bentang / Number of Grid Spaces Arah X = 1 buah, Arah Y = 0 buah Arah Z = 3 buah Jarak masing-masing bentang / Grid Spasing Arah X = 10 m, Arah Y = 1 buah Arah Z = 4 m
~ Widyaloka ~
SAP2000/49
3. Pilih menu Draw/Edit Grid lalu perbaiki grid bawah, untuk grid Z = 0 diganti dengan Z = 0.5 lalu klik Move Grid Line. 4. Pilih menu Draw/Draw Frame elemen atau klik untuk buat frame. 5. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih dukungan jepit.
II.6.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih CONC kemudian klik Modify Show Material, E = 20 000 000 (20000 Mpa) Fy = 400 000 kN/m2 (400 Mpa) Fc = 20 000 kN/m2 (20 Mpa) Fys = 240 000 kN/m2 (240Mpa) Fcs= 20 000 kN/m2 (20 Mpa)
~ Widyaloka ~
SAP2000/50
II.6.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Frame Sections.. 2. Pada list box pilih Add/Rectangular, isikan balok B300x800, lalu klik OK, Ulangi langkah nomor 2 untuk B300x300, K400x300 dan K400x600. 3. Pada list box pilih Add/Nonprismatic, beri nama NPKOLOM pada Nonprismatic Section Definition Name, isikan sesuai dengan gambar 2.83, lalu klik OK. Ulangi langkah nomor 3 untuk NPBALOK isikan sesuai dengan gambar 2.84, lalu klik OK.
Gambar 2.84 Mendefinisikan dimensi penampang non-prismatic NPBALOK II.6.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.85.
~ Widyaloka ~
SAP2000/51
II.6.5 Mendefinisikan Kombinasi Beban Rencana 1. Pilih menu Define/Load Combinations 2. Klik tombol Add New Combo 3. Untuk COMB1, pilih DL, lalu masukkan 1.2 pada Scale faktor, Klik tombol Add. Pilih LL, lalu masukkan 1.6 pada Scale faktor, klik tombol Add. Aktifkan kotak cek Use for Concrete Design karena menggunakan beban beton, setelah itu klik OK.
II.6.6 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih semua elemen balok. 2. 3. 4. 5. Pilih menu Assign/Frame/Sections atau Pilih NPBALOK pada Name lalu klik OK. Pilih elemen kolom, ulangi langkah 2 dan 3 untuk K400x600 dan NPKOLOM. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih joint bawah dengan dukungan sendi-sendi.
~ Widyaloka ~
SAP2000/52
II.6.7 Menempatkan Beban Yang Bekerja. 1. Pilih frame dengan cara windowing. 2. Pilih menu Assign/Frame Static Loads/Point and Uniform atau Tombol Pilih DL pada Load Case Name yang mengarah ke Gravity. Isikan 30 pada Uniform Load. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk balok biasa LL isikan 7.5. ,
Gambar 2.88 Beban merata DL dan LL II.6.8 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom Gambar 2.89 Fasilitas ZOOM II.6.9 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada bidang XZ. 2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE
~ Widyaloka ~
SAP2000/53
4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
~ Widyaloka ~
SAP2000/54
(a) Elemen shell Quadrilateral 4 nodal Fmin Fmax Sumbu 1 Sumbu 2 J3 F22 F12 F11 F12 J1 (c) Gaya-gaya membran J4 sudut
Mmin
Mmax Sumbu 1
M12
J2
J2
Gambar 2.92 Tegangan pada elemen shell II.7.1 Tangki Air Contoh soal 2.7.1 : Sebuah tangki air dari beton bertulang seperti gambar 2.93, dengan diamater 2 m, tinggi tangki 4 m, tebal plat 15 cm. Ec = 20000 Mpa, kuat tekan beton fc = 20 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa. Beban mati (DL) pada 30 kN, dan beban hidup (LL) 1.0 kN. Berat sendiri elemen masuk pada DL. Tangki beton direncanakan menggunakan code ACI 318-99, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL
NO.URUT 18
Gambar 2.93 Model Tangki air beton II.7.1.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model from Template untuk menentukan Model Struktur.
~ Widyaloka ~
SAP2000/55
Gambar 2.94 Model struktur 3. Pilih model struktur Cylinder akan muncul seperti dibawah ini, dan isikan seperti contoh Jumlah jarak lingkar = 10 Jumlah tinggi jarak = 4 Tinggi tabung = 4 Jari-jari =2 Restraints box : check ( ) Gridlines box : check ( ) Gambar 2.95 Data Geometri II.7.1.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih CONC kemudian klik Modify Show Material, E = 20 000 000 (20000 Mpa) Fy = 400 000 kN/m2 (400 Mpa) Fc = 20 000 kN/m2 (20 Mpa) Fys = 240 000 kN/m2 (240Mpa) Fcs= 20 000 kN/m2 (20 Mpa)
II.7.1.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Shell Sections.. 2. Pada list box pilih Modify/show Section, beri nama SSCE1 pada Section Name, isikan sesuai dengan gambar 2.97, lalu klik OK.
Gambar 2.97 Mendefinisikan dimensi penampang SHELL II.7.1.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.98.
II.7.1.5 Mendefinisikan Kombinasi Beban Rencana 1. Pilih menu Define/Load Combinations 2. Klik tombol Add New Combo 3. Untuk COMB1, pilih DL, lalu masukkan 1.2 pada Scale faktor, Klik tombol Add. Pilih LL, lalu masukkan 1.6 pada Scale faktor, klik tombol Add. Aktifkan kotak cek Use for Concrete Design karena menggunakan beban beton, setelah itu klik OK.
~ Widyaloka ~
SAP2000/57
II.7.1.6 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih semua elemen shell. 2. Pilih menu Assign/Shell/Sections Pilih SSEC1 pada Name lalu klik OK.
II.7.1.7 Menempatkan Beban Yang Bekerja. 1. Pilih semua joint paling atas windowing. 2. Pilih menu Assign/Joint Static Loads/Forces atau Tombol , Pilih DL pada Load Case Name yang mengarah ke Force Global Z. Isikan 30 pada Load. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk LL isikan 1.
Gambar 2.101 Beban terpusat DL dan LL II.7.1.8 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom Gambar 2.102 Fasilitas ZOOM II.7.1.9 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada bidang XY Plane. 2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE
~ Widyaloka ~
SAP2000/58
Gambar 2.103 Proses Analisis 4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
~ Widyaloka ~
SAP2000/59
II.7.2 Kubah Contoh soal 2.7.2 : Sebuah kubah dari beton bertulang seperti gambar 2.105, dengan diamater 2 m, tinggi kubah 2 m, jari-jari kubah 2 m tebal plat 15 cm. Ec = 20000 Mpa, kuat tekan beton fc = 20 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa. dan beban hidup (LL) 1.0 kN, dan beban angin (W) = 0.40 kN/m2. Berat sendiri elemen masuk pada DL. Kubah beton direncanakan menggunakan code ACI 318-99, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL
NO URUT 19
Gambar 2.105 Model Tangki air beton II.7.2.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model from Template untuk menentukan Model Struktur.
Gambar 2.106 Model struktur 3. Pilih model struktur Dome akan muncul seperti dibawah ini, dan isikan seperti contoh Jumlah jarak lingkar = 10 Jumlah tinggi jarak = 8 Tinggi tabung = 4 Jari-jari =2 Sudut = 90 Restraints box : check ( ) Gridlines box : check ( )
~ Widyaloka ~ SAP2000/60
II.7.2.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih CONC kemudian klik Modify Show Material, E = 20 000 000 (20000 Mpa) Fy = 400 000 kN/m2 (400 Mpa) Fc = 20 000 kN/m2 (20 Mpa) Fys = 240 000 kN/m2 (240Mpa) Fcs= 20 000 kN/m2 (20 Mpa)
Gambar 2.107 Properti Data bahan beton II.7.2.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Shell Sections.. 2. Pada list box pilih Modify/show Section, beri nama SSCE1 pada Section Name, isikan sesuai dengan gambar 2.108, lalu klik OK.
~ Widyaloka ~
SAP2000/61
II.7.2.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.109.
Gambar 2.109 Definisi jenis beban rencana II.7.2.5 Mendefinisikan Kombinasi Beban Rencana 1. Pilih menu Define/Load Combinations 2. Klik tombol Add New Combo 3. Untuk COMB1, pilih DL, lalu masukkan 1.2 pada Scale faktor, Klik tombol Add. Pilih LL, lalu masukkan 1.6 pada Scale faktor, klik tombol Add. Aktifkan kotak cek Use for Concrete Design karena menggunakan beban beton, setelah itu klik OK.
II.7.2.6 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih semua elemen shell. 2. Pilih menu Assign/Shell/Sections Pilih SSEC1 pada Name lalu klik OK.
~ Widyaloka ~
SAP2000/62
II.7.2.7 Menempatkan Beban Yang Bekerja. 1. Pilih semua joint kecuali joint terbawah windowing. 2. Pilih menu Assign/Joint Static Loads/Forces atau Tombol , Pilih LL pada Load Case Name yang mengarah ke Force Global Z. Isikan 1 pada Load. , Pilih W 3. Pilih menu Assign/Shell Static Loads/Uniform atau Tombol pada Load Case Name yang mengarah ke Local 3. Isikan 4.6 pada Load.
Gambar 2.113 Beban terpusat DL dan beban shell W II.7.2.8 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom Gambar 2.114 Fasilitas ZOOM II.7.2.9 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada bidang XY Plane. 2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE
~ Widyaloka ~
SAP2000/63
Gambar 2.115 Proses Analisis 4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
~ Widyaloka ~
SAP2000/64
II.7.3 Plat Lantai Contoh soal 2.7.3 : Sebuah plat lantai dari beton bertulang seperti gambar 2.117, bentang memanjang dan memendek adalah 8 m. Tebal plat 12 cm. Ec = 20000 Mpa, kuat tekan beton fc = 20 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa. dan beban mati (DL) 1.0 kN/m2, dan beban hidup (LL) = 5 kN/m2. Berat sendiri elemen masuk pada DL. Plat lantai beton direncanakan menggunakan code ACI 318-99, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL
NO.URUT 20
Gambar 2.117 Model Tangki air beton II.7.3.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model from Template untuk menentukan Model Struktur.
Gambar 2.118 Model struktur 3. Pilih model struktur Floor akan muncul seperti dibawah ini, dan isikan seperti contoh Jumlah plat X dan Y =1 Jumlah bentang plat X dan Y =8 Panjang bentang tulangan tengah X dan Y =4 Restraints box : check ( ) Gridlines box : check ( )
~ Widyaloka ~ SAP2000/65
II.7.3.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih CONC kemudian klik Modify Show Material, E = 20 000 000 (20000 Mpa) Fy = 400 000 kN/m2 (400 Mpa) Fc = 20 000 kN/m2 (20 Mpa) Fys = 240 000 kN/m2 (240Mpa) Fcs= 20 000 kN/m2 (20 Mpa)
Gambar 2.119 Properti Data bahan beton II.7.3.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Shell Sections.. 2. Pada list box pilih Modify/show Section, beri nama SSCE1 pada Section Name, isikan sesuai dengan gambar 2.120, lalu klik OK.
~ Widyaloka ~
SAP2000/66
Gambar 2.120 Mendefinisikan dimensi penampang SHELL II.7.3.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.121.
Gambar 2.121 Definisi jenis beban rencana II.7.3.5 Mendefinisikan Kombinasi Beban Rencana 1. Pilih menu Define/Load Combinations 2. Klik tombol Add New Combo 3. Untuk COMB1, pilih DL, lalu masukkan 1.2 pada Scale faktor, Klik tombol Add. Pilih LL, lalu masukkan 1.6 pada Scale faktor, klik tombol Add. Aktifkan kotak cek Use for Concrete Design karena menggunakan beban beton, setelah itu klik OK.
~ Widyaloka ~
SAP2000/67
II.7.3.6 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih semua elemen shell. 2. Pilih menu Assign/Shell/Sections Pilih SSEC1 pada Name lalu klik OK.
II.7.3.7 Menempatkan Beban Yang Bekerja. 1. Pilih semua elemen dengan windowing. 2. Pilih menu Assign/Shell Static Loads/Uniform atau Tombol , Pilih DL pada Load Case Name yang mengarah ke Local 3. Isikan 1 pada Load. Ulangi langkah 1 dan 2 Pilih LL pada Load Case Name yang mengarah ke Local 3. Isikan 5 pada Load
II.7.3.8 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom Gambar 2.126 Fasilitas ZOOM II.7.3.9 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada bidang XY Plane. 2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE
Gambar 2.127 Proses Analisis 4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
~ Widyaloka ~
SAP2000/69
II.7.4 Tangga Contoh soal 2.7.4 : Sebuah plat tangga dari beton bertulang seperti gambar 2.129. Tebal plat 15 cm. Ec = 20000 Mpa, kuat tekan beton fc = 20 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa. dan beban mati (DL) untuk bordes dan anak tangga 3 kN/m2. Beban hidup (LL) untuk anak tangga = 2 kN/m2 dan untuk bordes 2.5 kN/m2 Berat sendiri elemen masuk pada DL. Plat lantai beton direncanakan menggunakan code ACI 318-99, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL
NOMOR URUT 21
Gambar 2.129 Model Tangga II.7.4.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model atau klik tombol Pilih Tab Cartesian, kemudian isikan data seperti contoh Jumlah bentang / Number of Grid Spaces Arah X = 12 buah, Arah Y = 2 buah Arah Z = 2 buah Jarak masing-masing bentang / Grid Spasing Arah X = 2 m, Arah Y = 2 m Arah Z = 2 m 3. Pilih menu Draw/Add Special Joint atau klik untuk membuat titik joint. Anda juga memasukkan input data dari SPREADSHEET dengan cara : a. Tulis data pada spreadsheet lihat gambar 2.130 b. Blok data tersebut, pilih menu Edit/Copy c. Masuk ke program SAP2000, lalu Edit/PasteDelta X-Y-Z = 0.
~ Widyaloka ~
SAP2000/70
5. Pilih elemen shell dengan , lalu bagilah menjadi beberapa shell, pilih menu Edit/Mesh Shells isilah Mesh into 2 By 2 untuk shell bordes. Ulangi langkah 5 isilah Mesh into 4 By 2 untuk shell tangga. 6. Pilih joint dukungan paling bawah dan paing atas , pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih dukungan jepit.
Gambar 2.131 Geometri Struktur II.7.4.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih CONC kemudian klik Modify Show Material, E = 20 000 000 (20000 Mpa) Fy = 400 000 kN/m2 (400 Mpa) Fc = 20 000 kN/m2 (20 Mpa) Fys = 240 000 kN/m2 (240Mpa) Fcs= 20 000 kN/m2 (20 Mpa)
~ Widyaloka ~
SAP2000/71
Gambar 2.132 Properti Data bahan beton II.7.4.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Shell Sections.. 2. Pada list box pilih Modify/show Section, beri nama SSCE1 pada Section Name, isikan sesuai dengan gambar 2.133, lalu klik OK.
Gambar 2.133 Mendefinisikan dimensi penampang SHELL II.7.4.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.134.
~ Widyaloka ~
SAP2000/72
II.7.4.5 Mendefinisikan Kombinasi Beban Rencana 1. Pilih menu Define/Load Combinations 2. Klik tombol Add New Combo 3. Untuk COMB1, pilih DL, lalu masukkan 1.2 pada Scale faktor, Klik tombol Add. Pilih LL, lalu masukkan 1.6 pada Scale faktor, klik tombol Add. Aktifkan kotak cek Use for Concrete Design karena menggunakan beban beton, setelah itu klik OK.
II.4.6 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih semua elemen shell. 2. Pilih menu Assign/Shell/Sections Pilih SSEC1 pada Name lalu klik OK.
Gambar 2.136 Menentukan profil plat beton II.7..7 Menempatkan Beban Yang Bekerja. 1. Pilih semua elemen shell dengan windowing. , Pilih DL 2. Pilih menu Assign/Shell Static Loads/Uniform atau Tombol pada Load Case Name yang mengarah ke Local 3. Isikan -3 pada Load. 3. Ulangi langkah 1 untuk anak tangga dan 2 Pilih LL pada Load Case Name yang mengarah ke Local 3. Isikan -2 pada Load
~ Widyaloka ~
SAP2000/73
4. Ulangi langkah 1 untuk anak bordes dan 2 Pilih LL pada Load Case Name yang mengarah ke Local 3. Isikan 2.5 pada Load
Gambar 2.137 Beban shell DL dan beban shell LL II.7.4.8 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom Gambar 2.138 Fasilitas ZOOM II.7.43.9 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada bidang XY Plane. 2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE
~ Widyaloka ~
SAP2000/74
4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
~ Widyaloka ~
SAP2000/75
S1 // Sb Y S2 // Sb X Sz // Sb Z
Gambar 3.1 Grafik gerak tanah untuk analisis dinamik Untuk di Indonesia sudut A = 0o, dimana : A = sudut Eksitasi S = faktor skala percepatan ( 9 m/dt2 ) D = damping ratio struktur / peredaran tanah ( 10% = 0.1 )
0.2 wilayah 3
0.2 wilayah 4
0.1 0.035 0.025 3.0 0.05 0.03 1.0 1.0 2.0 0.025 0.015 3.0
Data response spectrum yang disediakan oleh SAP2000 diantaranya ialah UBC94S1, UBC94S2, UBC94S3. Apabila diinginkan menggunakan data response spectrum yang lain, peserta dapat menuliskan sendiri datanya sesuai dengan yang dibutuhkan atau mengimport dari file.
III.3 Massa
Pada analisis dinamik, massa dari struktur digunakan untuk menghitung gaya-gaya inersia. Untuk perhitungan massa bangunan menggunakan metode Triburtery Area. Ada 2 konsep perhitungan massa yaitu : 1. Konsep satu massa, beban massa bangunan dihitung per lantai. 2. Konsep setengah massa, beban massa bangunan dihitung per joint. Untuk beban massa bangunan lantai dasar tidak perlu diadakan perhitungan. Data-data yang dipergunakan gaya dinamis, antara lain : 1. Massa struktur, digunakan rumus beban bangunan dibagi dengan beban gravitasi (9.81 m/dt2). 2. Massa puntir, hanya digunakan analisis 3D. 3. Pusat massa. Untuk menghitung momen inersia massa dapat digunakan rumus-rumus yang diberikan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Rumus untuk menghitung momen inersia massa
Bentuk pada bidang
d pusat massa (pm) b
Y pusat massa X
Momen Inersia Massa terhadap sumbu vertikal (normal bidang gambar) melalui pusat massa Diapragma segi-empat, dengan massa merata per-unit luas Massa total diapragma = M (atau W/g) Diapragma segi-tiga, dengan massa merata perunit luas Massa total diapragma = M (atau W/g) Diapragma lingkaran, dengan massa merata perunit luas Massa total diapragma = m (atau W/g) Diapragma umum, dengan massa merata per-unit luas Massa total diapragma = M (atau W/g) Luas diapragma = A Momen Inersia luasan terhapad sumbu X = Ix Momen Inersia luasan terhapad sumbu Y = Iy
Rumus
MMI pm =
M (b 2 + d 2 12
d pusat massa
MMI pm =
Md 2 8
Y pusat massa X
MMI pm =
M ( Ix + Iy ) A
~ Widyaloka ~
SAP2000/77
pusat massa
Diapragma garis, dengan massa merata per-unit panjang Massa total diapragma = M (atau W/g)
MMI pm =
Md 2 12
pusat massa
MMI pm = MMIo + MD
80 kN
3m 3m 3m 3m 3m 3m
4.0 m
75 kN
4.0 m
62.5 kN
4.0 m
50 kN
4.0 m
37.5 kN
NOMOR URUT 22
4.0 m
25 kN
4.0 m
12.5 kN
4.5 m
9m 9m Gambar 3.3 Model Portal baja 2 Dimensi III.4.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model from Template untuk menentukan Model Struktur.
~ Widyaloka ~
SAP2000/78
Gambar 2.2 Model struktur 3. Pilih model struktur Slope Truss akan muncul seperti dibawah ini, dan isikan seperti contoh Jumlah lantai =7 Jumlah bentang =2 Ketinggian lantai =4 Panjang bentang =9 Restraints box : check ( ) Gridlines box : check ( ) Gambar 3.4 Data Geometri 4. Pilih menu Draw/Edit Grid lalu perbaiki grid bawah, untuk grid Z = 0 diganti dengan Z = 0.5 lalu klik Move Grid Line. III.4.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material Pada contoh ini digunakan material siku ganda (2L) yang diambil dari SAP2000 ialah SECTION.PRO yang tersimpan dalam directory SAP2000. 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih STEEL kemudian klik Modify Show Material
~ Widyaloka ~
SAP2000/79
Gambar 3.5 Properti Data bahan baja III.4.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Frame Sections.. Mengimpor dari data yang disediakan oleh SAP2000 di file SECTION.PRO 2. Pada list box Double Angle Klik ganda pada W14X99 untuk kolom, lalu klik OK
3. Ulangi langkah nomor 1 dan 2 untuk balok W24x146 III.4.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.7 Beban DL , Type DEAD, Pengali berat sendiri 1 Beban LL , Type LIVE, Pengali berat sendiri 0 Beban E , Type QUAKE, Pengali berat sendiri 0
~ Widyaloka ~
SAP2000/80
III.4.5 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih semua elemen balok dengan tombol. 1. 2. 3. 5. Pilih menu Assign/Frame/Sections atau Pilih W24x146 pada Name lalu klik OK. Pilih semua elemen kolom, ulangi langkah 2 dan 3 untuk W14x99 Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih dukungan jepit.
Gambar 3.8 Penampang elemen yang di Assign III.4.6 Menempatkan Beban Yang Bekerja III.4.6.1 Menentukan beban elemen DL dan LL 1. Pilih semua elemen balok, lalu pilih menu Assign/Frame Static Loads/Point
and Uniform atau Tombol , Pilih DL pada Load Case Name yang mengarah ke Gravity. Isikan 20 pada Uniform Load. Ulangi langkah 1 dan 4 untuk balok biasa LL isikan 10.
~ Widyaloka ~
SAP2000/81
III.4.6.2 Menentukan beban gempa STATIK 1. Pilih joint pada tingkat 1 paling kiri. 2. Pilih menu Assign/Joint Static Loads/Forces atau tombol 3. Pilih E pada Load Case Name kemudian isikan 12.5 (12.5 kN) pada gaya yang mengarah ke Force Global X. 4. Ulangi langkah 1 s.d 3 untuk E 25 kN, 37.5 kN, 50 kN, 62.5 kN, 75 kN, 80 kN. III.4.6.3 Menentukan beban gempa dinamik RAGAM SPECTRUM RESPONS III.4.6.3.1 Menempatkan Diapragma dan Massa Translasi Lantai Pada perhitungan ini menggunakan konsep satu massa sehingga massa bangunan dihitung per lantai, langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Pilih semua joint pada tingkat 1. 2. Pilih menu Assign/Joint/Constarints, pilih Add Diaphragm, beri nama DIAPH1 untuk tingkat 1, pada Constraints Axis pilih Z Azis, hal inin menunjukkan bahwa arah diapragma tegak lurus dengan sumbu Z, klik OK. 3. Ulangi langkah 1 dan 2, untuk tingkat 2 s.d tingkat 7.
Gambar 3.9 Menentukan diapragma tingkat 1 4. Pilih semua joint paling kiri dari tingkat 1 s.d 7, pilih menu Assign/Joint/Masses, isikan massa lantai pada arah lokal 1 dengan 70, yang pada model ini ilah arah X.
~ Widyaloka ~
SAP2000/82
III.4.6.3.2 Menentukan Response Spectrum 1. Pilih menu Define/Response Spectrum Case, klik pada ADD NEW SPECTRA, isikan pada Spectrume Case Name dengan UBC94S2, isikan Damping dengan 0.05 (rasio redaman 5%), pilih UBC94S2 untuk arau U1 dan Scale Factor 9.81 m/detik2. seperti gambar 3.11.
III.4.6.4 Menentukan beban gempa dinamik TIME HISTORY Pada model ini akan dibebani dengan Time History yang diambil dari gempa Elcentro 1940 arah N-S. File ELCENTRO terdapat directory EXAMPLE pada SAP2000. 1. Pilih menu Define/Time History Functions. Klik Add Function From File, klik open file dan pilih file ELCENTRO dari directory EXAMPLE. 2. Ubah nama fungsi dengan ELCENTRO, isikan 3 pada Number of Point per Line (Format Elcentro terdiri 3 kolom), pilih Time and Function Value.
~ Widyaloka ~
SAP2000/83
3. Pilih menu Define/Time History Case. Klik Add New History, isikan pada History Case Name dengan nama ELCENTRO, isilah sesuai dengan gambar 3.13.
Gambar 3.13 Time History Case Data III.4.7 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom Gambar 3.14 Fasilitas ZOOM III.4.8 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada bidang XZ. Pilih Set Dynamic Parameter, isikan 7 (karena tujuh lantai) pada Number of Modes.
~ Widyaloka ~
SAP2000/84
2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE 4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
Untuk mencetak hasil output dalam secara lengkap gunakan menu: Pilih menu File/Print Output Table III.4.9 Desain/Check Struktur 1. Pilih menu Option/Preferences, klik Tab Steel, pilih AISC-ASD89 pada box Steel Design code 2. Pilih menu Design/Steel Design 3. Pilih menu Design/Start Design/Check of Structure
~ Widyaloka ~
SAP2000/85
Tabel 3.2 Data koefisien gempa dasar wilayah 3 pada tanah lunak
LL = 7.5 kN DL = 8.75 kN
LL = 7.5 kN DL = 8.75 kN
25 2. 5 1.7
T2
T30X60
40 0X 40 0X T2 T30X60 T2 40 0X
4.0 m
K30X60
K30X60
0 X4 20
T30X60
40 0X T2 0 T2 0 X4
NOMOR URUT 23
Z Y global
4.5 m
T30X60 K30X60
K30X60
X
4m 1000
400 200
BALOK T30X60
BALOK T20X40
III.5.1 Menentukan geometri model struktur 1. Pilih satuan kN-m disudut kanan bawah. 2. Pilih menu File/New Model from Template untuk menentukan Model Struktur.
Gambar 3.17 Model struktur 3. Pilih model struktur Space Frame akan muncul seperti dibawah ini, dan isikan seperti contoh Jumlah lantai =2 Jumlah bentang X =2 Jumlah bentang Y =1 Ketinggian lantai =4 Panjang bentang X = 3.5 Panjang bentang Y = 4 Restraints box : check ( ) Gridlines box : check ( ) Gambar 3.18 Data Geometri 4. Hilangkan elemen kolom tengah. Pilih elemen kolom tengah , lalu tekan tombol DEL. II.5.2 Mendefinisikan Jenis & Kuat bahan/material 1. Pilih menu Define/Frame Sections.., pada material pilih CONC kemudian klik Modify Show Material, E = 20 000 000 (20000 Mpa) Fy = 400 000 kN/m2 (400 Mpa) Fc = 20 000 kN/m2 (20 Mpa) Fys = 240 000 kN/m2 (240Mpa) Fcs= 15 000 kN/m2 (15 Mpa)
~ Widyaloka ~
SAP2000/87
III.5.3 Mendefinisikan Dimensi 1. Pilih menu Define/Frame Sections.. 2. Klik ganda Add Tee, untuk menambahkan K30x60, T20x40, dan T30x60
III.5.4 Mendefinisikan Macam Beban 1. Pilih menu Define/Static load Cases.., dan isikan sesuai dengan gambar 2.1 Beban DL , Type DEAD, Pengali berat sendiri 1 Beban LL , Type LIVE, Pengali berat sendiri 0 Beban E , Type QUAKE, Pengali berat sendiri 0
Gambar 3.21 Definisi jenis beban rencana III.5.5 Menempatkan dimensi Penampang Profil 1. Pilih elemen balok memanjang dengan tombol. untuk naik turunkan grid. 2. 3. 4. 5. , gunakan tombol
Pilih menu Assign/Frame/Sections atau Pilih T30x60 pada Name lalu klik OK. Ulangi langkah 1 s.d 3 untuk T20x40 dan K30x60. Pilih joint dukungan paling bawah, pilih menu Assign/Join/Restraints atau tombol , pilih dukungan jepit.
~ Widyaloka ~
SAP2000/88
III.5.6 Menempatkan Beban Yang Bekerja III.5.6.1 Menentukan beban elemen DL dan LL 1. Pilih semua elemen batang memendek lantai 2 dan 3 tombol. . 2. Pilih menu Assign/Frame Static Loads/Trapezoidal , Pilih DL pada Load Case Name yang mengarah ke Gravity. Dengan jarak trapesium 0, 1.75, 2.25, 4 dengan beban 8.75 kN/m2 Ulangi langkah 1 dan 3 untuk bentuk beban trapesium lain.
Gambar 3.33 Beban trapesium dan segtiga beban DL III.5.6.2 Menentukan beban gempa STATIK 1. Buat joint titik pusat massa untuk beban statik ditengah bangunan lantai 2 dengan tombol , lalu perbaiki posisi grid X=0 Y=0 dengan klik kanan mouse. Ulangi untuk lantai 3. 2. Pilih joint pusat massa pada tingkat 2, gunakan tombol 3. Pilih menu Assign/Joint Static Loads/Forces atau tombol 4. Pilih E pada Load Case Name kemudian isikan 17.64 (17.64 kN) pada gaya yang mengarah ke Force Global X dan Force Global Y. 5. Ulangi langkah 2 s.d 4 untuk lantai 3 Ex = Ey = 35.28 kN.
III.5.6.3 Menentukan beban gempa dinamik RAGAM SPECTRUM RESPONS III.5.6.3.1 Menempatkan Diapragma dan Massa Translasi Lantai Pada perhitungan ini menggunakan konsep satu massa sehingga massa bangunan dihitung per lantai, langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Pilih semua joint pada tingkat 2. 2. Pilih menu Assign/Joint/Constarints, pilih Add Diaphragm, beri nama DIAPH1 untuk tingkat 2, pada Constraints Axis pilih Z Azis, hal inin menunjukkan bahwa arah diapragma tegak lurus dengan sumbu Z, klik OK. 3. Ulangi langkah 1 dan 2, untuk tingkat 3.
Gambar 3.35 Menentukan diapragma tingkat 1 4. Pilih joint pusat massa lantai 2, pilih menu Assign/Joint/Masses, isikan massa lantai pada arah lokal 1 dan lokal 2 dengan 25.69, yang pada model ini ilah arah X.
Gambar 3.36 Menentukan massa lantai III.5.6.3.2 Menentukan Response Spectrum 1. Pilih menu Define/Response Spectrum Functions, klik pada ADD NEW FUNCTION, isikan pada Function Name dengan PPKGURG, isikan seperti gambar 3.37, untuk wilayah 3. 2. Pilih menu Define/Response Spectrum Case, klik pada ADD NEW SPECTRA, isikan pada Spectrume Case Name dengan PPKGURG, isikan seperti gambar 3.38, untuk wilayah 3.
~ Widyaloka ~
SAP2000/90
Gambar 3.38 Respon spectrum PPKGURG III.5.7 Memeriksa Input Data Periksa lagi semua data, terutama data pembebanan sehingga semua data dipastikan benar. Gunakan fasilitas zoom Gambar 3.39 Fasilitas ZOOM III.5.8 Analisis Mekanika Teknik 1. Pilih menu Analysis/Set Options, pilih Analisis 2D pada space frame. Pilih Set Dynamic Parameter, isikan 7 (karena tujuh lantai) pada Number of Modes.
~ Widyaloka ~
SAP2000/91
2. Pilih menu Analyze/Run atau klik 3. Bila SAP2000 tidak memenuhi kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE 4. Kita dapat melihat hasil dari analisis dengan meng-klik salah satu icon berikut.
Untuk mencetak hasil output dalam secara lengkap gunakan menu: Pilih menu File/Print Output Table
~ Widyaloka ~
SAP2000/92
SOAL-SOAL LATIHAN
SOAL 1 : Sebuah truss sperti pada gambar 1. Berat sendiri masuk pada load case DL, tegangan minimum fy = 240 Mpa.
4.5 m
DL = 30 kN DL LL = 200 kN LL
3 x 3.5 m (a) Model truss 2D 3/8' 5' 1/2' 5' (b) Potongan batang atas dan diagonal 4' (c) Potongan batang bawah 3/8' 4'
5' 3/4'
4'
Gambar 1 Model Sloped Truss 2 Dimensi SOAL 2 : Pada bagian ini dibahas model kuda-kuda truss dari profil baja 2L seperti gambar 2 Berat sendiri truss tidak masuk pada DL. Kuda-kuda direncanakan menggunakan code AISC-LRFD dengan mutu baja dengan tegangan leleh fy = 240 Mpa, dan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.4 DL 1.2 DL + 1.6 LL 1.2 DL + 0.5 LL + 0.8 W 1.2 DL + 0.5 LL - 0.8 W
P2
60 6
8 60
P2
P2
P2 W3
P2 P2 W4 W4 W4 W5 P2 P1
P1 W2
W2
W2
3m
4 x 1.5 = 6 m
4 x 1.5 = 6 m
(a) Kuda-kuda truss baja 50 5 50 (c) Batang diagonal dan vertikal 8 50 P1 : DL = 7.00 kN P2 : DL = 12.50 kN LL = 1.00 kN LL = 1.50 kN W1 : V = 0.750 kN W2 : V = 1.500 kN H = 2.500 kN H = 1.250 kN W3 : V = 0.400 kN W4 : V = 0.750 kN H = 1.250 kN H = 1.875 kN W5 : V = 0.350 kN H = 0.625 kN
SOAL 3 : Sebuah Gable Frame 2 dimensi bahan dari baja seperti gambar 3. Berat sendiri profil masuk pada DL. Kuda-kuda direncanakan menggunakan code AISC-LRFD dengan mutu baja dengan tegangan leleh fy = 240 Mpa, dan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.4 DL 1.2 DL + 1.6 LL 1.2 DL + 0.5 LL + 0.8 W WLL = 1 kN/m' 1.2 DL + 0.5 LL - 0.8 W WDL = 7 kN/m'
P WAT = 1.0 kN/m' 175 11 5.5 m 11 Profil KOLOM 8m 7 350 13 Profil BALOK 8m 13 8 400 WAI = 0.5 kN/m' 200 PLL = 2 kN PDL = 8 kN
2.5 m
Gambar 3 Model Gable Frame 2D SOAL 4 : Sebuah Portal Beton 2 dimensi seperti gambar 4, unit dalam kN-m, modulus elastis beton Ec = 2.104 Mpa. Elemen kolom digunakan penampang 250x500, elemen balok lantai dan atap digunakan penampang T seperti gambar 4. Berat sendiri elemen masuk pada DL. Portal direncanakan menggunakan code ACI 318-99 dengan mutu beton fc = 20 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL 1.2 DL + 0.6 LL + 1.05 E 1.2 DL + 0.6 LL - 1.05 E
LL = 5 kN/m DL = 15 kN 25 kN LL = 10 kN/m DL = 20 kN 10 kN 500 120 400 500 120 400 4.0 m LL = 20 kN DL = 50 kN LL = 5 kN/m 3.0 m DL = 15 kN +4.0 +7.0
~ Widyaloka ~
SAP2000/94
SOAL 5 : Portal dengan beban tiap lantai dan beban lateral statik seperti gambar 3.3 unit kN-m. Elemen kolom menggunakan profil W14x99 dan elemen balok menggunakan profil W24x146. Berat sendiri masuk pada load case DL, tegangan minimum fy = 240 Mpa. Massa tiap lantai besarnya 75 kN detik-detik/m, besar gaya gravitasi dianggap 9.81 m/detik2. Portal direncanakan dengan beban dinamik, datanya diambil dari response spectrum UBC94S2 dan time history gempa Elcentro.
LL = 25 kN DL = 50 kN
LL DL
LL = 25 kN DL = 50 kN
LL DL LL DL
3m
3m
3m
3m
3m
3m
LL = 10 kN/m DL = 20 kN/m
Gambar 5 Model Portal baja 2 Dimensi SOAL 6 : Model portal pada gambar 6, semua balok adalah elemen non-prismatis dengan. Berat sendiri masuk pada load case DL, tegangan minimum fy = 240 Mpa, beban mati (DL) pada semua balok 25 kN/m, dan beban hidup (LL) pada semua balok 7 kN/m. WF900.300.18.34 WF300.300.11.17
4.0 m
5.0 m
~ Widyaloka ~
SAP2000/i
SOAL 7 : Portal beton 3 dimensi dengan elemen kolom dan balok seperti gambar 7 unit kN-m. Semua bahan dari beton bertulang dengan Modulus elastis E = 20 000 000 kN/m2, kuat tekan beton fc = 20 Mpa, fy = 400 Mpa, dan fys = 240 Mpa. Semua ukuran kolom 300 x 600 m dengan sumbu lokal 3 sejajar sumbu X. Ukuran balok seperti gambar 7. Berat sendiri masuk pada load case DL. Beban balok memanjang berupa beban segitiga, dan beban balok memendek berupa beban trapesium. Pada lantai 2 beban gempa statik arah X dan Y 17.64 kN, dan pada lantai 3 beban gempa statik arah X dan Y 35.28 kN. Koordinat pusat lantai 2 dan 3 untuk X = 0, Y = 0, dan Z mengikuti tinggi lantainya. Massa tiap lantai besarnya 25.69 kN detik-detik/m dan inersia massa besarnya 279.84 kN detik-detik/m, besar gaya gravitasi dianggap 9.81 m/detik2. Portal direncanakan dengan beban dinamik, datanya diambil dari response spectrum yang diambil dari Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung Wilayah 3. Data tersebut ditunjukkan seperti pada tabel 1. Waktu (detik) 0 1 2 3 Koefisien 0.07 0.07 0.035 0.035
4.5 m
K3 0X 60
X
7m 2020 4m
global
120
300
BALOK T30X60
BALOK T20X40
~ Widyaloka ~
SAP2000/ii
II. II.1 2 3 4 5 6 7
II.2 Model Kuda-kuda Truss 2 Dimensi II.3 Model Gable/Frame 2 Dimensi II.4 Model Portal Beton 2 Dimensi II.5 Model Portal Prestress 2 Dimensi II.6 Model Elemen Non-Prismatis 2 Dimensi II.7 Model Elemen Shell/Plat II.7.1 Tangkki Air II.7.2 Kubah II.7.3 Plat Lantai II.7.4 Tangga III. STRUKTUR DENGAN BEBAN DINAMIK III.1 Analisis Ragam Spectrum (SPEC) III.2 Analisis Respon Riwayat Waktu (Timeh) III.3 Massa III.4 Metode Portal Baja 2 Dimensi III.5 Model Frame Beton 3 Dimensi UJIAN
100 menit
100 menit
10
100 menit
75 menit
II. II.1 2 3 4 5 6
II.2 Model Kuda-kuda Truss 2 Dimensi II.3 Model Gable/Frame 2 Dimensi II.4 Model Portal Beton 2 Dimensi II.5 Model Portal Prestress 2 Dimensi II.6 Model Elemen Non-Prismatis 2 Dimensi II.7 Model Elemen Shell/Plat II.7.1 Tangkki Air II.7.2 Kubah II.7.3 Plat Lantai II.7.4 Tangga III. STRUKTUR DENGAN BEBAN DINAMIK III.1 Analisis Ragam Spectrum (SPEC) III.2 Analisis Respon Riwayat Waktu (Timeh) III.3 Massa III.4 Metode Portal Baja 2 Dimensi III.5 Model Frame Beton 3 Dimensi Studi Kasus UJIAN
75 menit
9 10