Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL : ISOLASI SOSIAL

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

DISUSUN OLEH : ARIF RAHMAN HAKIM DENNY ACHSANUL HAK ERFANDY HABIBI IVAT RACHMAWATY LENI DAWATI PAULINA ID NAZWAH MASIAH NIA KHAIRUNNISA RIDHA ASYIFA ARIANI RIDHO PANASEA Tingkat II Non Reguler II

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JURUSAN KEPERAWATAN 2012

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL : ISOLASI SOSIAL

A. Topik : GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL : ISOLASI SOSIAL 1. Pengertian Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Pengertian TAK stimulasi persepsi menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah terapi yang bertujuan untuk membantu klien yang mengalami kemunduruan orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku maladaftif.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapi terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota. Terapi aktivitas kelompok hubungan sosial adalah upaya untuk mempertahankan

hubungan interpersonal yang sehat agar terjalin keterbukaan, menerima orang lain dan adanya rasa simpati. .

Gangguan hubungan sosial adalah keadaan dimana seseorang individu berpartisipasi dalam kuantitas Yng berlebihan atau tidak cukup atau ketidakefektifan kualitas pertukaran sosial Perilaku menarik diri adalah saha menghindari dengan orang lain dimana individu

merasa bahwa kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan membagi rasa,fikiran prestasi/kegagalan, ia mempunyai kesulitan berhubungan secara spontan dengan orang lainyang di manifestasikan engan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tidak sanggup membagi pengalaman dengan orang lain.

2. Latar Belakang
Pada pasien gangguan hubungan sosial dengan kasus isolasi sosial dapat menyebabkan suatu kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan membagi rasa, fikiran dan kegagalan. Atas dasar tersebut, maka kami mengadakan Therapy Aktivitas Kelompok

(TAK) agar klien dengan isolasi sosial dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari isolasi sosial sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

3. TUJUAN a.Tujuan Umum


Tujuan umum TAK isolasi sosial adalah Klien dapat bersosialisasi dengan orang lain.

b.Tujuan Khusus 1. Klien mampu berkenalan secara bertahap ( berkenalan dengan orang pertama perawat dan orang kedua teman ) melalui permainan memindahkan bola . 2. Klien mampu mengekspresikan perasaan dan makna hubungan pertemanan melalui permainan ular tangga ( snake and ladder).

B. KARAKTERISTIK KLIEN klien dengan masalah gangguan hubungan sosial : isolasi sosial yang sudah di mulai melakukan interaksi interpersonal.

C. MASALAH KEPERAWATAN Gangguan hubungan sosial : isolasi sosial

D. ANTISIPASI MASALAH
Masalah yang mungkin timbul dalam TAK ini antara lain: 1. Keterbukaan yang kurang Intervensi: a. Terapi baik leader, co-leader, maupun fasilitator harus berusaha memotivasi klien dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka. b. Berikan dukungan dan rasa nyaman kepada klien sehingga klien mampu mengekspresikan perasaannya dengan leluasa.

2. Resistensi baik individu maupun kelompok Intervensi Peran fasilitator sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang mendukung keberhasilan suatu terapi. 3. Pasien lain yang bukan kelompok TAK ingin ikut TAK Intervensi Peran fasilitator sangat diperlukan untuk mengalihkan perhatian pasien yang lain dengan bantuan perawat, misalnya dengan memberikan permainan menggambar agar pasien kembali ke kamarnya sehingga tidak mengganggu jalannya TAK.

4. Pasien memaksa ingin ikut TAK Intervensi fasilitator berusaha membujuk agar klien tetap ditempat untuk mengikuti TAK hingga selesai. Jika tidak biasa maka fasilitator mengantarkan kembali keruangannya.

E. PELAKSANAAN 1. Persiapan a. b. Membuat kontrak dengan klien dan mempersiapkan tempat pertemuan Mempersiapkan alat

2. Fase Orientasi a. Salam terapeutik - Salam terapis pada klien. - Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama). - Menanyakan nama dan panggilan klien (beri papan nama). b. Evaluasi/Validasi - Menanyakan perasaan klien saat ini - Menanyakan perasaan yang dirasakan klien. c. Kontrak - Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bermain memutar bola dan bermain ular tangga - Menjelaskan aturan main berikut ; - Jika ada klien yang ingin meninggalkan ruangan, harus minta izin kepada terapis (perawat).

- Lama kegiatan 45 menit. - Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3.

Fase Kerja a. Fasilitator membimbing klien untuk menempati tempat masing-masing dan membantu identitas nama peserta. b. Leader memperkenalkan diri beserta co-leader dan fasilitator. c. Leader menjelaskan tujuan TAK kepada peserta. d. Peserta memperkenalkan nama masing-masing. sesi 1 : 1. terapis menjelaskan aturan memutar bola, Terapis menjelaskan bahwa permainan memutar bola dimainkan semua permainan, 2. semua peserta TAK duduk dan membuat lingkaran memutar 3. klien berusaha untuk memutar bola sambil diiringi oleh musik, ketika musik berhenti klien yang memegang bola di anjurkan berdiri . 4. klien diminta memperkenalan diri dengan baik. 5. Terapis memberikan pujian, setiap klieni selesai menceritakan perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan. Sesi 2 : 1. terapis menjelaskan aturan bermain ular tangga, Terapis menjelaskan bahwa permainan memutar bola dimainkan oleh 3 klien yang mengikuti TAK dalam 1 kali permainan, 2. setiap kelompok peserta TAK duduk dan membuat lingkaran memutar 3. klien berusaha untuk mengocok dadu dan memainkan pion ular tangga. 4. klien diminta menyebutkan makna permainan ular tangga dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang lain. 5. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan. klien yang mengikuti TAK dalam 6 kali

4. Fase Terminasi a. Evaluasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b. Tindak Lanjut Terapis menganjurkan klien untuk bersabar untuk mencapai tujuan dan jangan pernah berputus asa. c. Kontrak yang akan datang 1. Menyepakati TAK yang akan datang.

F. PENGORGANISASIAN TAK 1. Terapis Peran dan fungsi a. Leader : Fungsi: Menyusun rencana aktivitas kelompok (TAK) Mengarahkan kelompok mencapai tujuan . Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan memberi umpan balik. Sebagai role model. Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengembangkan pendapat dan memberi umpan balik. b. Co-leader : Fungsi :

- Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok. c. Observer Fungsi : :

Mengobservasi semua respon klien Membuat semua respon klien yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien

Memberikan umpan balik.

d. Fasilitator : Fungsi :

Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi anggota.

Memfokuskan kegiatan Membantu mengkoordinasi anggota kelompok .

2. Seleksi klien Seleksi klien dilaksanakan di ruang Kutilang RSJ Lampung dan pengamatan pada pasien. 3. Nama klien yang ikut 1) 2) 3) 4) 5) 6) Tn.A.F Tn. U Tn. A.E Tn.U Tn.A.W Tn. M

4. Alat Bantu - 2 set Permainan ular tangga - 1 bola plastik - 1 laptop dan speaker

5. Setting - Hari, tanggal : Rabu, 28 November 2012 - Waktu : Pukul 09.00-09.45 wib

1. Tempat : Ruang Kutilang RSJ Lampung 2. Model setting yang akan di gunakan:

Keterangan:

: Leader : Co leader : Observer

: Fasilitator : Pasien

G. EVALUASI a. Kriteria evaluasi 1. Evaluasi struktur 2. Evaluasi proses Semua anggota kelompok dapat mengenal isi halusinasi, waktu terjadi halusinasi 3. Evaluasi hasil - Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK - Memberi pujian atas keberhasilan .

b. Evaluasi hasil akhir 1. No Kemampuan verbal Nama klien Berkenalan dengan baik Menyebutkan Menyebut Menyebut keuntungan dan kerugian Bersosialisasi 1 2 3 4 5 6 Tn. A.F Tn. A.W Tn. A.E Tn.U Tn.M Tn.U : dilakukan () : tidak dilakukan (-)

makna persahabatan penyebab dalam ular tangga isolasi sosial

Petunjuk

2.Kemampuan non verbal No. Aspek yang dinilai 1 2 Kontak mata Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai Mengikuti kegiatan awal sampai akhir Nama Klien Tn. A.W Tn. A.F Tn. M Tn. U Tn.A.E Tn.U

Petunjuk

: dilakukan () : tidak dilakukan (-)

EVALUASI HASIL AKHIR

1. Kemampuan verbal

No

Nama klien

Berkenalan dengan baik

Menyebutkan

Menyebut

Menyebut keuntungan dan kerugian Bersosialisasi

makna persahabatan penyebab dalam ular tangga isolasi sosial

1 2 3 4 5 6

Tn. A.F Tn. A.W Tn. A.E Tn.U Tn.M Tn.U Petunjuk : dilakukan () : tidak dilakukan (-)

2. Kemampuan non verbal No. Aspek yang dinilai 1 2 Kontak mata Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai Mengikuti kegiatan awal sampai akhir Nama Klien Tn. A.W Tn. A.F Tn. M Tn. U Tn.A.E Tn.U

Petunjuk

: dilakukan () : tidak dilakukan (-)

Dokumentasi Dokumentasi Kemampuan yang dimiliki kilien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: Klien mengikuti isolasi sosial. Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien melakukan kegaiatan untuk mencegah isolasi sosial.

Anda mungkin juga menyukai