Pendahuluan
BBLR Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram. prematuritas murni dan dismaturitas.
Nama: Bayi EF Jenis Kelamin: laki-laki Tempat/tanggal lahir: Banjarmasin, 11 Desember 2007 Umur: 1 hari Nama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn. AS : TKS : SPK : Sultan Adam RT/RW. 29/28 Banjarmasin
Identitas Ayah
Identitas Ibu
Nama : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : Sultan Adam RT/RW. 29/28 Banjarmasin
Aloanamnesis dengan ibu kandung pasien Keluhan utama: warna kulit kuning pucat RPS:
Sejak kurang lebih 5 jam sebelum masuk rumah sakit bayi lahir di rumah, karena tidak langsung menangis bayi di rujuk ke rumah sakit. Pada hari keempat perawatan, tubuh bayi berubah menjadi kekuningan.
RPD:
Bayi baru lahir pada tanggal 09 Februari 2007 dan menderita sesak nafas..
Riwayat Keluarga
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Keluarga penderita tinggal di sebuah rumah yang terbuat dari beton yang ditempati oleh ayah, ibu kandung serta kakek dan nenek. Kebutuhan mandi-cuci menggunakan air dari PDAM, ventilasi udara cukup dan cahaya cukup.
Keadaan Persalinan Sekarang dan Bayi Nama bayi : By. EF Waktu kelahiran : 11 Desember 2007/ 04.32 WITA Kehamilan : Tunggal Macam persalinan : Sectio Caesaria a/iPEB+oligohidramnion+IUGR Status GPA ibu : G1 P1 A0 Nilai Apgar : 3-5-6 Antropometri : Berat lahir : 1600 gram Panjang lahir : 46 cm Lingkar kepala : 30 cm Lingkar dada : 25 cm Lingkar lengan : 27 cm
Pemeriksaan Fisik 1.Keadaan Umum : Tidak langsung menangis 2.Tanda Vital : heart rate : kali/menit suhu : 36 oC respirasi : kali/menit berat badan : 1600 gram 3. Kulit :Ikterik pada badan, tangan, kaki turgor cepat kembali 4. Kepala/leher : -Rambut :rambut berwarna hitam, tipis, distribusi merata, karakteristik lurus, tidak ada alopesia -Kepala :Simetris, UUB datar dan UUK belum menutup, wajah simetris, sefal hematom dan caput susedaneum tidak ada -Mata :Palpebra edema tidak ada, alis dan bulu mata tidak mudah dicabut, konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik, pupil berdiameter 2 mm/2 mm, isokor, reflek cahaya +/+, sekret -/-. -Telinga :Bentuk normal, sekret tidak adaHidung:Bentuk normal, simetris, pernapasan cuping hidung ada, deviasi septum tidak ada, dan sekret tidak ada.Mulut:Mukosa bibir basah, labiopalatoschizis tidak ada, sianosis - Lidah :Bentuk simetris, tidak anemis, warna merah muda.
Pemeriksaan Fisik
5.Leher 6.Toraks :Kuduk kaku tidak ada, tidak tortikolis. :Inspeksi:Bentuk simetris, terlihat retraksi. Pulmo Inspeksi:Bentuk simetris, inspirasi dan ekspirasi tidak memanjang, frekuensi80kali/menit. Palpasi :Fremitus vokal simetris Perkusi :Sonor Auskultasi:suara napas bronkovesikuler, suara tambahan tidak ada. Jantung Inspeksi :Pulsasi dan iktus tidak terlihat. Palpasi :Thrill tidak ditemukan.
Pemeriksaan Fisik
Perkusi :Batas kanan : ICS IV LPS kanan
Batas kiri : ICS V LMK kiri Batas atas: ICS II LPS kanan Auskultasi: S1 dan S2 tunggal, tidak ada takikardia 7.Abdomen Inspeksi:Bentuk simetris, tidak kembung. Palpasi:Hepar/Lien/Massa tidak teraba Perkusi:Timpani (+), dan tidak ditemukan adanya ascites Auskultasi:Bising usus (+) normal 8.Genital: Perempuan, tidak ada kelainan 9.Anus : Anus (+)
Pemeriksaan Fisik
10. Ekstremitas 11. Tulang belakang 12.Tanda-tandafraktur 13. Kelainan bawaan 14. Susunan saraf 15. Refleks : : : : : : Akral hangat, edema tidak ada, parese tidak ada. Deformitas tidak ada Tidak ditemukan skoliosis,lordosis,kifosis Tidak ada Tidak ada kelainan Refleks Moro (+), Refleks hisap (+), Reflek pegang (+), Refleks rooting (+)
Diagnosis
Diagnosa Banding: I. BBLR - SMK BBLR - KMK II. Post term Aterm Pre term III. Ikterik neonatorum Sepsis Penyakit membran hialin Diagnosa Sementara I. BBN II. aterm III. Ikterik neonatorum
PROGNOSIS
Quo ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanationam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam
8 100 % 73 % 10 ,9
Penatalaksanaan
IVFD RL 50 tts/mnt (1 jam I, 11.30 -12.30) dilanjutkan IVFD RL 24 tts/mnt (5 jam, 12.30 17.30) dilanjutkan IVFD RL 840 cc/hari, 9 tts/menit (dosis pemeliharaan) Oralit ad libitum Lactobacillus 21 tab Kotrimoksazol 2 cth Siklofosfamid 11 puyer Prednison 2-1-1
Usul Pemeriksaan
Pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit Pemeriksaan urin lengkap Pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja Biakan tinja
MCHC
Hitung Jenis Neutrofil % Limfosit % Neutrofil # Limfosit# FAAL LEMAK Cholesterol Total HATI DAN JANTUNG Albumin Total Protein Globulin
32,9
32.0 38.0
0 29,8 0 46
% % Ribu/ul Ribu/ul
244
131-250
mg/dL
SGOT
SGPT GINJAL Ureum Creatinin
25
22
15-55
5-45
U/l
U/l
11 0,5
10-45 0,5-1,7
mg/dL mg/dL
Warna
BJ pH Keton Protein/Albumin
Kuning jernih
1,005-1,030 5,0-8,5 Negative Negative
Kuning agak keruh 1,1020 7,5 Negative 3+ g/dl Ribu/ul Juta/ul Vol%
Glukosa
Bilirubin Darah samar Nitrit Urobilinogen Lekosit SEDIMEN URINE Lekosit Eritrosit Silinder Epitel Bakteri Kristal Lain-lain
Negative
Negative Negative Negative 0,2-1,0 Negative
Negative
Negative 2+ Negative 0,2 Negative
Negative
Negative Trace intact Negative 0,2 Negative
Ribu/ul
% Fl Pg %
/LPB /LPB
Monitoring dehidrasi
Pukul Nadi Respirasi Rate Suhu Lain-lain 1/11/07 07.00 Wita 09.00 Wita 108 x/menit, kuat angkat 112 x/menit, kuat angkat 124 x/menit, kuat angkat 32 x/menit 36,5 0C BAB cair 3x, ampas <, kencing (-)
34 x/menit
36,1 0C
BAB cair 3x, ampas <, kencing (+) sedikit-sedikit BAB cair (-)
10.00 Wita
36 x/menit
36,5 0C
16.00 Wita
34 x/menit
36,5 0C
34 x/menit
36,3 0C
5 November 2007
6 November 2007
3x << + +
+ + +
+ + +
+ + +
+ +
+ +
Minum
Objektif
Tanda vital
108 32 36,5 8
112 32 35 8,8
80 30 36,7 8,5
80 30 36,8 9
Lidah kotor
Leher Kaku kuduk Tortikolis
Bising usus
Hati Limpa Massa Ekstremitas Akral Edema Ektr.sup Ekst.inf Parese Eks.sup Eks.inf
+, meningkat
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
+, meningkat
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
+, meningkat
Teraba Tidak teraba Tidak teraba
+, meningkat
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
+, normal
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
+, normal
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
Hangat -/-/-
Hangat -/-/-
Hangat -/-/-
Hangat -/-/-
Hangat -/-/-
Hangat -/-/-
-/-/-
-/-/-
-/-/-
-/-/-
-/-/-
-/-/-
Assesment Planning
IVFD RL 840ml/hari 9 tetes/menit Lactobacillus 21 tab Kotrimoksazol 2 cth Oralit ad libitum Prednison Siklofosfamid Pemeriksaan Penunjang
Off
+ + + + +
+ + + +
+ + + +
+ + +
+ + +
+ + +
Protein rebus
+3
Gastroenteritis Akut
Definisi
Etiologi
Infeksi
Gastroenteritis Akut
Patogenesis osmotik sekresi
motilitas
Gastroenteritis Akut
Gejala klinis Cengeng, gelisah, febris, anorexia, muntah, berak cair Feses cair, darah: (+)/(-), lendir (+)/(-) Muntah & berak cair dehidrasi Dehidrasi: turgor <, mata + ubun2 cekung, mucosa kering. Gangguan asam basa: kussmaul, hipoglikemi, gangguan gizi, gangguan sirkulasi Lab: Feses, darah, ureum kreatinin
Komplikasi
Gastroenteritis Akut
Dehidrasi Syok hipovolemik Hipokalemia Hipoglikemi Intoleransi laktosa sekunder Kejang Malnutrisi Diare berkepanjangan/persisten
Gastroenteritis Akut
Dasar terapi
Rehidrasi Diet Medikasi
Sindrom Nefrotik
Renal disease paling banyak pada anak 4 gejala klinis khas: proteinuri (10-15 gram/hari), hipoalbuminemia, edem, hiperkolesterolemia Patogenesis Imunologis Biokimia Kelainan hemodinamik Tx: steroid
Ax:
KASUS
berak cair >10x/hari, ampas -, lendir -, darah jumlah gelas aqua gastroenteritis < 14 hari, sebelumnya sehat akut
Etiologi: Pemeriksaan feces Infeksi Enteral Bakteri Virus X Parasit X Parenteral X Makanan X Psikologis
Karakteristik Tinja Konsistensi Volume Frekuensi Darah pH Ampas Leukosit Leukosit serum Organisme
Usus Halus Cair Banyak Meningkat Kemungkinan positif tapi tidak pernah terlihat jelas <5.5 Positif <5/LP besar Normal Viral (Rotavirus, Adenovirus, Calicivirus, Astrovirus, Norwalk virus)
Usus Besar Mukoid dan atau berdarah Sedikit Sangat meningkat Umumnya makroskopis >5.5 Negatif Biasanya >10/LP besar Kemungkinan leukositosis, bandemia Bakteri invasif E Coli (enteroinvasive, enterohemorrhagic), Shigella species, Salmonella species, Campylobacter species, Yersinia species, Aeromonas species, Plesiomonas species Toksik bakteri (Clostridium difficile)
Enterotoksigenik bakteri (E coli, Clostridium perfringens, Cholera species, Vibrio species Parasit (Giardia species, Cryptosporidium species)
Organisme Rotavirus Adenovirus Norwalk virus Astrovirus Calicivirus Aeromonas sp Campylobacter sp C difficile C perfringens Enterohemorrhagic E coli Enterotoxigenic E coli Plesiomonas species Salmonella sp Shigella sp Vibrio sp Yersinia enterocolitica Giardia sp Cryptosporidium sp Entamoeba species
Inkubasi 1-7 hari 8-10 hari 1-2 hari 1-2 hari 1-4 hari Tidak ada 2-4 hari Bervariasi Minimal 1-8 hari 1-3 hari Tidak ada 0-3 hari 0-2 hari 0-1 hari Tidak ada 2 minggu 5-21 hari 5-7 hari
Durasi 4-8 hari 5-12 hari 2 hari 4-8 hari 4-8 hari 0-2 mgg 5-7 hari Bervariasi 1 hari 3-6 hari 3-5 hari 0-2 mgg 2-7 hari 2-5 hari 5-7 hari 1-46 hari > 1 mgg Berbulan-bulan 1-2 mgg
Muntah Ya Tertunda Ya +/Ya +/Tidak Tidak Ringan Tidak Ya +/Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak
Demam Rendah Rendah Tidak +/+/+/Ya Sedikit Tidak +/Rendah +/Ya Tinggi Tidak Ya Tidak Rendah Ya
Nyeri perut Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Sedikit Ya Ya Ya +/Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
Penilaian
Tanpa dehidrasi
Dehidrasi berat
Keadaan umum
Baik, sadar
Rasa haus
Turgor kulit
Kembali cepat
Kembali lambat
Sindrom Nefrotik
Lab darah : albuminuria/ proteinuria sebesar 3+
Terapi :
Prednison Siklofosfamid
ANTIBIOTIK
IMUNOLOGI
PENCEGAHAN Menjaga kebersihan individu, lingkungan, makanan dan minuman. Memperbaiki gizi satus gizi.
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus gastroenteritis akut dehidrasi berat pada seorang anak laki-laki berumur 26 bulan, dengan riwayat pengobatan rawat jalan sindrom nefrotik, yang datang dengan keluhan utama berak cair. Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang mendukung diagnosis gastroenteritis akut dehidrasi berat. Pengobatan yang diberikan pada kasus ini adalah IVFD RL 840 cc/hari, 9 tetes/menit sebagai dosis pemeliharaan, oralit ad libitum, lactobacillus 21 tablet, kotrimoksazol 2 cth, prednison 2-1-1 dan siklofosfamida 11 puyer.
TERIMA KASIH