Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh : Kelompok IV
Terminologi
Persamaan diferensial parsial memegang peranan penting di dalam penggambaran keadaan fisis, dimana besaranbesaran yang terlibat didalamnya berubah terhadap ruang dan waktu. Sebagai contoh, jika kita meninjau topik-topik fisika lanjut (advanced physics), seperti halnya mekanika klasik lanjut yang membicarakan tentang gelombang elektromagnetik, hidrodinamik dan mekanika kuantum (gelombang Schroedinger), maka kita akan menemukan penggunaan persamaan diferensial parsial yang digunakan untuk menggambarkan fenomena fisis yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut. Masalah-masalah tersebut dalam kenyataannya sulit untuk dipecahkan dengan cara analitik biasa, sehingga metode numerik perlu diterapkan untuk menyelesaikannya. Penggunaan persamaan diferensial tidak terbatas pada masalah fisika saja, tetapi lebih luas lagi dalam bidang sains dan
Jika turunan fungsi itu hanya tergantung pada satu variable bebas maka disebut persamaan diferensial biasa (PDB) dan bila tergantung pada lebih dari satu variabel bebas disebut persamaan diferensial parsial (PDP)
Solusi Persamaan Diferensial parsial dengan Metode Beda Hingga Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal
dibawah ini Pada kasus disamping, pelat dipanaskan, dan temperaturnya dijaga konstan pada bagian bagian tepi. Perambatan panas pada titik titik dalam dapat diselesaikan dengan penggabungan metode beda hingga, dan metode iterasi GausSiedel
Di titik (1,1) T1,1 + T0,1 + T1,2 + T1,0 -4T1,1 T2,1 + 75 + T1,2 + 0 -4T1,1 -4T1,1 + T1,2 + T2,1
Di titik (2,1) T3,1 + T1,1 + T2,2 + T2,0 -4T1,1 T3,1 +T1,1 + T2,2 + 0 -4T2,1 T1,1 - 4T2,2 + T3,1 + T2,2 Di titik (3,1) T4,1 + T2,1 + T3,2 + T3,0 -4T3,1 50+T2,1 + T3,2 + 0 -4T3,1 T2,1 - 4T3,1 + T3,2
=0 =0 =-75
=0 =0 =0
=0
=0 = 50
Di titik (1,2) T2,2 + T0,2 + T1,3 + T1,1 4T1,2 = 0 T2,2 + 75 + T1,3 + T1,1 4T1,2 = 0 T1,1 4T1,2 + T1,3 + T2,2
Di titik (2,2) T3,2 + T 1,2 + T 2,3 + T 2,1 -4T 2,2 Di titik (3,2) T 4,2 + T 2,2+ T 3,3 + T 3,1 4T 3,2 50 + T 2,2+ T 3,3 + T 3,1 4T 3,2 T 2,2 + T 3,1 4T 3,2+ T 3,3
= - 75
=0
=0 =0 = - 50
Di titik (1,3) T2,3 + T0,3 + T1,4 + T1,2 4T1,3 T2,3 + 75 + 100 + T1,2 4T1,3 T1,2 4T1,3 +T2,3 Di titik (2,3) T3,3 + T1,3 + T2,4 + T2,2 -4T2,3 T3,3 +T1,3 + 100 + T2,2 -4T2,3 T1,3 +T2,2 +4T2,3 + T3,3
=0 =0 =-175
=0 =0 = 100
Di titik (3,3) T 4,3 + T 2,3 + T 3,4 + T 3,2 4T 3,3 50 + T 2,3 + 100 + T 3,2 4T 3,3 T 2,3 + T 3,2 4T 3,3
=0 =0 = -150
T2,1
T3,1 T1,2 T2,2 T3,2 T1,3 T2,3
1
0 1 0 0 0 0
-4
1 0 1 0 0 0
1
-4 0 0 1 0 0
0
0 -4 1 0 1 0
1
0 1 -4 1 0 1
0
1 0 1 -4 0 0
0
0 1 0 0 -4 1
0
0 0 1 0 1 -4
0
0 0 0 1 0 1
=
= = = = = =
0
-50 -75 0 -50 -175 -100
T3,3
-4
-150
Penyelesaian kasus tersebut di lanjutkan dengan metoda iterasi Gauss-Siedel (Bahasan kelompok 2)
Sehingga didapat nilai yang konvergen (saling berdekatan) maka nilai dapat kita tentukan nilai di masing masing titik tersebut (pelat besi)
Maka diambil nilai yang telah konvergen dari iterasi GaussSiedel sehingga seperti gambar dibawah
Terima Kasih