Anda di halaman 1dari 12

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara sederhana ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu bukan sekedar pengetahuan tetapi ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji kebenarannya menggunakan metode-metode tertentu sesuai dengan bidang yang dikaji. Ilmu meupakan hasil olah fikir manusia secara mendalam sehingga menghasilkan suatu konsep ilmu yang dapat bermanfaat Selain ilmu Pengetahuan adalah segala sesuatu atau hal yang diketahui melalui tangkapan pancaindera, rasio, firasat, intiusi, dan pengetahuan sikap. Oleh karena itu, tidak semua pengetahuan adalah ilmu, tetapi semua ilmu adalah pengetahuan. Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi. Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan

sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah sesuai benar atau salah.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya sebagai berikut :


1. Pengertian Hakikat Ilmu 2. Tugas Akal Manusia

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah sebagai berikut:


1. Untuk Mengetahui Pengertian Hakikat Ilmu 2. Untuk Mengetahui Tugas Akal Manusia

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Hakikat Ilmu

Kata ilmu dalam bahasa Arab yaitu "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Secara sederhana ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar memperoleh rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya. Maksud dari kalimat diatas yaitu setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian tertentu. Ilmu lebih mengkhususkan diri pada kejelasan konsep yang dikajinya secara khusus, lebih sempit dan mendalam. Hal ini untuk memudahkan para pencari ilmu dalam memfokuskan diri dalam bidang yang dikaji. Ilmu bukan sekedar pengetahuan tetapi ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji kebenarannya menggunakan metode-metode tertentu sesuai dengan bidang yang dikaji, bagi kehidupan manusia. Ilmu meupakan hasil olah fikir manusia secara mendalam sehingga menghasilkan suatu konsep ilmu yang dapat bermanfaat Selain ilmu, juga terdapat kata yang selalu berkaitan
3

dengan ilmu yaitu pengetahuan. Pengetahuan adalah segala sesuatu atau hal yang diketahui melalui tangkapan pancaindera, rasio, firasat, intiusi, dan pengetahuan sikap. Oleh karena itu, tidak semua pengetahuan adalah ilmu, tetapi semua ilmu adalah pengetahuan.

1. Syarat Ilmu

Ilmu adalah pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Contohnya Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat. Dari contoh diatas, dapat dilihat bahwa tidak semua pengetahuan dapat untuk dijadikan suatu ilmu. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut suatu ilmu. Syarat ilmu tersebut diantaranya ialah sebagai berikut :
a. Objektif.

Sesuatu dapat disebut ilmu jika sesuatu tersebut dicari dan diteliti secara mendalam sehingga menghasilkan suatu keputusan yang kebenarannya bersifat objektif dan dapat diterima oleh semua orang serta objek yang ditelitinya nyata. Selain itu kebenarannya dapat diuji secara ilmiah. Jadi bukan hanya kesimpulan yang diambil secara subjektif oleh peneliti atau subjek penunjang penelitian saja.

b. Metodis

Metodis berasal dari bahasa Yunani yaitu metodos yang berarti cara atau jalan. Dalam menentukan suatu ilmu, harus memiliki cara yang valid dalam kemungkinan-kemungkinan adanya penyimpangan dalam ilmu yang telah teruji kebenarannya tersebut. Secara umum metodis adalah metode ilmiah untuk menguji kebenaran suatu ilmu.
c. Sistematis

Suatu ilmu harus bersifat sistematis. Hal ini dimaksudkan agar objek dari suatu ilmu tersebut dapat terurai secara teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, serta mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat yang menyangkut objek ilmu itu sendiri.
d. Universal

Jelas dalam menemukan suatu ilmu tertentu harus memiliki sifat universal. Hal ini untuk menentukan ilmu tersebut dapat dipergunakan secara luas atau tidak. Seperti ilmu matematika dan ilmu fisika yang memiliki rumus-rumus yang valid sehingga dibelahan dunia manapun, ilmu tersebut dapat digunakan dan dapat diterima secara luas.
2. Jenis-jenis ilmu dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

a. Ilmu abadi

Yaitu pengetahuan yang diberikan oleh tuhan kepada manusia dalam bentuk kitab suci al-quran dan hadist yang disampaika kepada manusia melalui perananta rasul sebagai utusan Allah wt, ilmu jenis

ini merupakan suatu bentuk yang sudah pasti benar dan tidak berubah serta dapat di buktikan dalam situasi, kondisi dan zaman apapun
b. Ilmu yang di cari

Yaitu pengetahuan yang didapat oleh manusia sebagai hasil dari usaha mencari suatu definisi alam semesta, ilmu jenis ini dapat berubah entah itu bertambah maupun berkurang sesuai dengan hasil riset penemuan manusia sebagai makhluk yang diberi akal. Sebuah ilmu dapat di anggap benar di masa lalu namun bisa jadi sudah tidak cocok dimasa depan ketika dilakukan penelitian baru.

B. Tugas akal manusia

Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi. Tugas jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena metode pemberian tugas diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan dipertanggung jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau di tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik secara individu atau kelompok.

Tujuan pemberian tugas terhadap siswa untuk melatih atau menunjang terhadap materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya adalah tugas guru bidang studi di luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan dibahas tentang hasilnya.
1. Dalam memberikan tugas kepada siswa, guru harus memperhatikan hal-

hal berikut ini Memberikan penjelasan mengenai :


a. Tujuan penugasan b. Bentuk pelaksanaan tugas c. Manfaat tugas d. Bentuk Pekerjaan e. Tempat dan waktu penyelesaian tugas f. Memberikan bimbingan dan dorongan g. Memberikan penilaian

2. Jenis-jenis tugas

Jenis-jenis tugas yang dapat diberikan kepada siswa yang dapat membantu berlangsungnya proses belajar mengajar yaitu:
a.

Tugas

membuat rangkuman
b.

Tugas

membuat makalah
c.

Menyele

saikan soal

d.

Tugas

mengadakan observasi
e.

Tugas

mempraktekkan sesuatu

3. Kelebihan dan kelemahan metode pemberian tugas

a. kelebihan metode pemberian tugas

Kelebihan metode ini merupakan aplikasi pengajaran modern disebut juga azas aktivitas dalam mengajar yaitu guru mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas sehubungan dengan apa yang dipelajari, sehingga kelebihan metode pemberian tugas ialah :

Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri Dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah menginformasikan dan dan mengkomunikasikan sendiri. Dapat mendorong belajar, sehingga tidak cepat bosan Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa Dapat mengembangkan kreativitas siswa Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak.

b. kelemahan metode pemberian tugas

Kelemahan metode pemberian tugas sulit dikontrol guru kemungkinan tugas itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa, sehingga kelemahan metode pemberian tugas ialah :

Sulit

untuk dapat memenuhi pemberian tugas,

Pemberi tugas terlalu sering dan banyak, akan dapat

an

menimbulkan keluhan siswa,

Dapat

menurunkan minat belajar siswa kalau tugas terlalu sulit,

Pemberi

an tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa apabila terlalu sering,

Khusus

tugas kelompok juga sulit untuk dinilai siapa yang aktif. Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah sesuai benar atau salah. Akal atau pikiran adalah kumpulan pikiran-pikiran sadar atau pengalaman-pengalamaan kita. Akallah yang mengendalikan perbuatan-perbuatan kita, meskipun tidak menduduki tempat yang paling tinggi dalam diri manusia, namun akal mempunyai tugas yang penting sekali karena tanpa akal sadar kita tidak akan tahu keadaan hidup kita, dan bisa dikatakan kita serupa dengan orang yang tidur berjalan.

Berasal dari bahasa Arab 'aql yang secara bahasa berarti pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu. Pengertian lain dari akal adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsikonsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri, serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup ini. Akal juga bisa berarti jalan atau cara melakukan sesuatu, daya upaya, dan ikhtiar. Akal juga mempunyai konotasi negatif sebagai alat untuk melakukan tipu daya, muslihat, kecerdikan, kelicikan.

Ujud hakikat pikiran adalah positif , menurut Spinoza menjelaskan hal ini dengan cara yang mudah dipahami, mula-mula yang dibahas adalah pikiran negatif yang ada didalam akal, dan menurutnya apabila kita mengenangkan pikiran-pikiran negatif maka akan timbul peresaan enggan dan tidak senang. Hal ini sungguh sesuatu yang menggembirakan kata Spinoza, karena dengan demikian ternyata selalu ada keinginan pada diri kita untuk melenyapkan cacat yang melekat pada akal. Awalnya saat yang terang demikian itu jarang ada, dan kalaupun ada hanya sesaat, akan tetapi setelah makin lama berfikir menurut caracara yang benar maka saat yang terang ini pun seringkali terjadi dan berlangsungnya pun makin lama. Khususnya ini terjadi setelah saya insyaf bahwa mengumpulkan harta, kekayaan, mengejar kenikmatan dan kehormatan itu tidak baik / merugikan selama hal itu tidak dipergunakan untuk mencapai tujuan yang lebih luhur. Setelah segala sesuatu itu dijadikan alat yang semata-mata untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dan luhur, mereka itupun bisa dikendalikan dan oleh karena itu tidak lagi bersifat merugikan atau merusak. Akal fikiran tidak hanya digunakan untuk sekedar makan, tidur, dan berkembang biak, tetapi akal juga mengajukan beberapa pertanyaan dasar tentang asal-usul, alam dan masa yang akan datang. Kemampuan berfikir mengantarkan

10

pada suatu kesadaran tentang betapa tidak kekal dan betapa tidak pastinya kehidupan ini. Freud membagi manusia menjadi tiga wilayah pokok, antara lain:
a. id, yang mempersamakan id dengan instink atau naluri b. ego, yang merupakan akal fikiran c. super ego, yakni adat kebiasaan sosial dan kaidah moral

1.

Fungsi Akal Fungsi akal adalah untuk berfikir, kemampuan berfikir manusia mempunyai fungsi mengingat kembali apa yang telah diketahui sebagai tugas dasarnya untuk memecahkan masalah dan akhirnya membentuk tingkah laku, seperti halnya Tolak ukur akan kebenaran dan kebatilan. Alat untuk mencerna berbagai hal dan cara tingkah laku yang benar. Alat penemu solusi ketika permasalahan datang. Dan masih banyak lagi fungsi akal, karena hakikat dari akal adalah sebagai mesin penggerak dalam tubuh yang mengatur dalam berbagai hal yang akan dilakukan setiap manusia yang akan meninjau baik, buruk dan akibatnya dari hal yang akan dikerjakan tersebut. Dan Akal adalah jalan untuk memperoleh iman sejati, iman tidaklah sempurna kalau tidak didasarkan akal iman harus berdasar pada keyakinan, bukan pada pendapat dan akalah yang menjadi sumber keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa.

11

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya,

maksud dari kalimat diatas yaitu setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian tertentu. Ilmu lebih mengkhususkan diri pada kejelasan konsep yang dikajinya secara khusus, lebih sempit dan mendalam. Pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi. Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal.

12

Anda mungkin juga menyukai