MODUL
INKONTINENSIA URIN
SISTEM GERIATRI
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2012
Penyusun
TUGAS MAHASISWA
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas anda harus mendiskusikan kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 12 15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh anda sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau dilakukan secara mandiri oleh kelompok. 2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk mencari informasi tambahan. 3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor) , melakukan curah pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam menyelesaikan masalah. 4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanpa pakar). 5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau tidak ditemukan jawabannya.
Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7. Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang belum jelas.
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. 2. 3. 4. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor Diskusi kelompok tanpa tutor Konsultasi pada pakar Kuliah khusus dalam kelas
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap kelompok. 1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan. 2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor . Tujuan : - Memilih ketua dan sekretaris kelompok - Brain-storming untuk proses 1 5 - Pembagian tugas 3. Pertemuan ketiga : diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klasifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi. 4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan, 5. Diskusi mandiri ; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal. 6. Pertemuan keempat : diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja. 7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap. 8. Pertemuan terakhir : laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masing mahasiswa.
Catatan :
Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok serta laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap ke koordinator PBL MEU melalui ketua kelompok. Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing, dan dikembalikan ke mahasiswa melalui koordinator untuk perbaikan.
Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke koordinator PBL MEU Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.
TIME TABLE
I
Pertemuan I (Penjelasan)
II
Pertemuan Mandiri (Brain Stroming)
III
PERTEMUAN IV
Mandiri Praktikum CSL
V
Kuliah kosultasi
VI
Tutorial II (Laporan & Diskusi)
VII
Pertemuan Terakhir (Laporan)
6. Virella, G.: Microbiology and Infectious Diseases , 3rd Edition, Wlliams & Wilkins, Tokyo, 1997. Geriatri 1. Brocklehurst JC, Allen SC. Urinary Incontinence. Geriatric Medicine for Student. 3rd ed. Churchill Livingstone; 1987. 73-91. 2. Boedhi-Darmojo R. Teori Proses Menua. Dalam : Buku Ajar Geriatri. Ed 2, Edit oleh R.Boedhi-Darmojo & Hadi Martono. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000; 3-12. 3. Cordts GA. Urinary Incontinence. In: Forciea MA, et al. Editors. Geriatric Secrets. Philadelphia: Hanley & Belfus Inc; 1996. 185-93. 4. Fonda D. Management of The Incontinent Elderly Patient. In: Update in Geriatric Medicine 5. Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB. Essential of Clinical Geriatrics. New York. McGraw-Hill; 1994. 145-96. 6. Konety B, Tewari Pasien, Narayan P : Urinary Incontinence. In: Lonergan ET. Editor. Geriatrics. Stamford Conecticut: Appleton & Lange. 1996. 48996. 7. Lapitan MCM. The Role of The Pelvic Floor in Urinary Incontonence and Other Urological Conditions. Medical Progress. 1999; 26 : 27-32. 8. Lim PHC. Overactive Bladder. Medical Progress. 2000; 27: 17-23. 9. Setiati S. Pedoman Pelaksanaan Inkontinensia Urin Pada Pasien Geriatri. Dalam: Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatri. Editor Soejono CH, Setiati S, Wiwie MSN, Silaswati S. Pusat Informasi da Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000: 85102. 10. Pranarka K. Inkontinensia. Dalam : Buku Ajar Geriatri. Ed 2, Edit oleh R.Boedhi-Darmojo & Hadi Martono. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000; 177-188. B. Diktat dan hand-out C. Sumber lain : VCD, Film, Internet, Slide, Tape D. Nara sumber (Dosen Pengampu)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang definisi inkontenensia urin, proses pengaturan diuresis normal, proses terjadinya, penyebab dan tipe-tipenya, serta penatalaksanaan inkontinensia urin yang sering dialami oleh pasien Geriatri/Usia Lanjut.
Seorang laki-laki umur 79 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan selalu buang air kecil sediakit-sedikt. Namun walaupun buang air kecilnya berlangsung lama, tetapi selesai buang air kecil ia merasa tidak puas. Keadaan ini sudah dialaminya sejak 5 hari yang lalu. Selama ini penderita berjalan tidak stabil, karena keluhan pada lututnya yang sering sakit dan bengkak. Menurut keluarganya, setahun terahir ini, pembawaan bapak ini selalu marah dan sering lupa setelah mengerjakan sesuatu yang baru saja dilakukannya. Sejak 7 tahun terahir ini penderita mengkonsumsi oabat-obat kencing manis, tekanan darah tinggi, jantung dan rematik. Tiga tahun yang lalu penderita mendapat serangan strok.
MODUL
J A T U H
SISTEM GERIATRI
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2012
9
MODUL
JAT U H
PENDAHULUAN
Modul Jatuh diberikan pada mahasiswa semester lima tahun ketiga yang mengambil mata kuliah Sistem Geriatri. Sistem ini merupakan mata kuliah yang baru disajikan untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dari subsistem ini disajikan pada permulaan buku modul ini agar Tutor dan Mahasiswa dapat mengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit yang akan didiskusikan. Setiap modul bisa terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa tanda & gejala klinik serta faktor-faktor risiko yang bisa ditemukan pada beberapa penyakit. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang proses terjadinya dan penyebab jatuh serta faktor-faktor risiko jatuh yang sering dialami oleh pasien Geriatri/Usia Lanjut yaitu tentang faktor-faktor yang berperan di dalamnya baik faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik. Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan pada petunjuk selanjutnya. Sebelum menggunakan buku ini, Tutor dan Mahasiswa harus membaca TIU dan TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peranan Tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan. Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah proses terjadinya jatuh sampai dengan penanganan serta pencegahan jatuh yang berulang pada pasien Geriatri/Usia Lanjut. Makassar, Februari 2012
Tim Penyusun
10
MODUL JATUH
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini, maka mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang definisi, proses terjadinya jatuh, serta faktor-faktor risiko yang berperan yang sering terjadi pada pasien Geriatri/Usia Lanjut, baik faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik.
KASUS
SKENARIO 1
Seorang perempuan umur 65 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada pangkal paha kanan sehingga tidak dapat berjalan. Keadaan ini dialami sejak 5 hari yang lalu setelah jatuh terduduk di kamar mandi pada saat penderita berjalan tertatihtatih. Sejak 7 tahun terakhir ini penderita mengkonsumsi obat-obat kencing manis,
tekanan darah tinggi, jantung dan rematik. Penderita pernah mengalami serangan stroke 3 tahun lalu.
11