Anda di halaman 1dari 90

STUDI KEAMANAN

Drs . JUNI SUBURI M.Si

PRODI SEM GASAL S1 HI FISIP UPN VETERAN T.A 2011


1

TEORI/KONSEP KEAMANAN
Kata "keamanan" bahasa Inggris Security, berasal dari kata Latin "se-curus". "Se" berarti "tanpa" dan "curus" berarti "kegelisahan." (tanpa kegelisahan, mengandung makna "keamanan), berarti pembebasan dari kegelisahan, atau situasi damai tanpa risiko atau ancaman Arti "keamanan" memiliki berbagai makna, termasuk "untuk merasa aman," dan "dilindungi" ,digunakan untuk menggambarkan situasi tanpa risiko atau worries.

Konsep keamanan. Ini juga menggarisbawahi bahwa keamanan secara luas dapat digunakan dalam tiga arti. - "Arti tradisional" - sebagai atribut keamanan negara, tidak adanya konflik militer "keamanan militer", - Keamanan yang digunakan dalam arti luas namun masih mengacu secara langsung terhadap fenomena yang terjadi dalam hubungan internasional, atau langsung / tidak langsung disebabkan oleh hubungan antar negara - Keamanan sebagai aspek publik, merupakan Keamanan dalam arti universal (unit dan dari entitas sosial) - keamanan manusia.

Dalam perkembangan hubungan internasional, masalah keamanan merupakan isu sentral. Seiring berakhirnya perang dingin yang disertai menyebarnya isu demokratisasi, dapat dikatakan terjadi penurunan ancaman dari luar yang akan dihadapi oleh banyak negara didunia Dengan demikian, baik sistem demokrasi lama maupun yang baru tentunya perlu mendefinisikan kembali peran/misi militer di negara2 tersebut sebagai organisasi yang bertanggung jawab dalam fungsi keamanan.

Isu keamanan keamanan selama kurun waktu beberapa puluh tahun belakangan ini oleh sejumlah negara telah diartikan secara sempit sebagai upaya mengamankan negara. Menurut Barry Buzan, bahwa persoalan keamanan mustahil hanya menjadi urusan satu negara saja, namun lebih membutuhkan sebuah koordinasi regional maupun internasional. Buzan juga dikenal sebagai pakar keamanan yang menggunakan istilah Securitization, bermakna sebagai upaya untuk menjadikan persoalan non-militer sebagai isu keamanan.
5

Bersamaan dng perubahan global muncul isu baru yang sangat besar pengaruhnya pada tatanan sosek dan politik global saat ini, y.i isu terorisme, isu ini termasuk dalam isu nonkonvensional. Dlm perkemb. sek, isu non konvensional telah mendpt perhatian penting dr banyak pihak.

Dalam konteks pemahaman tentang ancaman keamanan dan perubahannya, Buzan mendefinisikan konsep keamanan sbb: Security is primarily about the fate of human collectivitie, about the persuit of freedom of threat. The bottom line is about survival, but it also includes a substantial range of concern about the condition of existence.. Security is affected by factors in five major sectors: military, political, economic, societal and environment
7

Keamanan adalah hal utama yang berkaitan dengan nasib sekumpulan manusia, juga berkaitan dengan keyakinan bebas dari ancaman. Permasalahan dasarnya, adalah

tentang kelangsungan hidup, tetapi hal ini juga


mencakup banyak hal atau urusan tentang sebuah kondisi kelangsungan kehidupan.

Keamanan dipengaruhi oleh faktors terdiri dari 5


(lima) sektor utama yaitu: militer, politik, sosial, ekonomi dan lingkungan

Meskipun Buzan mengeksplorasi konsep keamanan, sebagai memadukan analisis konseptual dengan pengamatan empiris namun, Buzan menyajikan argumentasi yang masuk akal untuk proposisi empiris yang menyangkut keamanan pada tingkat individu akan berhubungan dengan keamanan pada tingkat negara maupun sistem internasional. Bagaimanapun, hal ini memberi kesan bahwa ini adalah konseptual bukan sekadar strategi penelitian yang menjustifikasi rujukan keamanan merupakan pencampuran analisis konseptual dan analisis empiris dengan pendekatan melihat kondisi yang diperlukan

Mengingat banyak upaya untuk 'mendefinisikan' keamanan sejak akhir perang dingin, orang mungkin mempertanyakan apakah keamanan harus dijelaskan dengan mengabaikan konsep. Salah satu alasan, bahwa keamanan adalah penting secara konsep, yi yang selama ini . telah digunakan untuk membenarkan menangguhkan kebebasan sipil, membuat perang, dan merealokasi sumber daya besarbesaran yg telah berlangsung selama lima puluh tahunan.
10

Buzan menyatakan ada lima kemungkinan untuk mengabaikan security.

Pertama, adalah kesulitan konsep. Namun Buzan juga mengakui, bagaimanapun, konsep ini tidak lebih sulit dari konsep-konsep lainnya. Kedua, adalah ada tumpang tindih antara konsep keamanan dan kekuasaan. Hal ini akan memotivasi para ilmuwan untuk menjelaskan perbedaan kedua konsep tsb. Ketiga, adalah kurangnya minat dalam segi keamanan dengan berbagai kritikus realisme. Namun hal ini, dari mereka tidak menjelaskan mengapa spesialis keamanan telah mengabaikan konsep Keempat, bahwa para ilmuwan keamanan terlalu sibuk berorientasi dengan perkembangan baru dalam teknologi dan kebijakan. Bagaimanapun hal ini merupakan indikasi bahwa para ilmuwan seperti memberikan prioritas yang rendah thd isu-isu konseptual tentang keamanan. Kelima, bahwa para pembuat kebijakan menemukan ambiguitas 'Keamanan nasional' yang dianggap lebih berguna dan tidak menjelaskan mengapa para ilmuwan telah mengabaikan konsep.
11

Ada pernyataan bahwa "kita mungkin tidak menyadari apa itu keamanan, sampai terancam dengan kehilangan hakekat keamanan yang masih ada yang sulit untuk memahami. Jika seseorang tidak memiliki konsep keamanan, seseorang tidak dapat mengetahui apakah seseorang itu terancam dengan kehilangan atau tidak haknya untuk dilindungi dari ancaman. Keamanan sebagai konsep yg diabaikan Ini akan menjadi berlebihan untuk mengatakan bahwa analisis konseptual dari keamanan mulai dan berakhir dengan artikel Wolfers 'pada tahun 1952. Tidak hanya dari artikel ini. Mengabaikan keamanan sebagai konsep tercermin dalam survei berbagai urusan keamanan diberbagai bidang akademis. Dalam 1965 satu studi tersebut menyesalkan bahwa "sejauh ini telah ada upaya yang sangat sedikit untuk mendefinisikan konsep keamanan nasional Pada tahun 1973 Klaus Knorr mulai survei bidang keamanan dengan menyatakan niatnya untuk 'sengaja memotong semantik dan Definisi perhatian cukup memadai untuk berbagai arti keamanan
12

Pada tahun 1991, digambarkan Buzan keamanan sebagai' terbelakang akan konsep 'dan mencatat kurang dari' literatur konseptual pada keamanan sebelum tahun 1980-an. Menentukan problematika keamanan, dalam hal ini Keamanan nasional, Wolfers menyatakan, bisa menjadi konsep yang berbahaya jika konsep ambigu digunakan tanpa spesifikasi. Tujuan dari bagian ini adalah untuk mengidentifikasi beberapa spesifikasi yang akan memfasilitasi dan menganalisis rasionalitas kebijakan keamanan. Membahas masalah keamanan dimulai dengan spesifikasi untuk mendefinisikan keamanan sebagai tujuan kebijakan. Seluruh gagasan konsep [pada dasarnya diadu oleh berbagai pihak, dimaksudkan untuk memiliki pemahaman yang lebih jelas dan lebih tepat dari pada konsep lain. Namun Buzan secara eksplisit membantah punya niat untuk merumuskan definisi keamanan yang tepat.
13

Pernyataan Buzan bahwa, terdapat kontradiksi keamanan'bagi negara-negara diantara sistem keamanan mereka sendiri. Demikian halnya negara-negara yg terlibat konflik menunjukkan bahwa Perang Dingin itu sendiri dapat digambarkan sebagai 'kontradiksi' antara keamanan sekutu NATO dan negara-negara anggota Pakta Warsawa Tentu saja, bahwa target negara keamanan adalah untuk pemerintahan itu sendiri mungkin bertentangan dengan target keamanan individu, namun ini adalah fakta empiris bukan masalah konseptual. Sebagian besar fenomena yang ditunjuk oleh Buzan sebagai 'kontradiksi' konseptual bisa lebih bermanfaat manakala disebut sebagai contoh konflik diverifikasi secara empiris antara berbagai pelaku atau kebijakan.

14

Spesifikasi yang sederhana, seperti negara 'atau' individu ', tidak cukup. karena ada banyak negara dan individu, dimana keamanan mereka yang saling bergantung, bagaimanapun, pendekatan ini membingungkan konsep spesifikasi dengan pengamatan empiris. Untuk tujuan menentukan konsep keamanan, berbagai jawaban atas pertanyaan, 'Keamanan untuk siapa? Arti keamanan dapat diterima: baik individu (beberapa, kebanyakan, atau semua orang), negara (beberapa, kebanyakan, atau semua negara), maupun sistem internasional (beberapa, kebanyakan, atau semua sistem internasional), dll Pilihan tergantung pada pertanyaan penelitian tertentu yang akan ditangani. Yi Keamanan yang mengandung nila apa? Individu, negara, dan aktor-aktor sosial lainnya atau yang memiliki banyak. nilai Hal Ini mungkin termasuk fisik keselamatan, kesejahteraan ekonomi, otonomi, kesejahteraan psikologis, dan seterusnya. Konsep keamanan nasional secara tradisional termasuk kemerdekaan politik dan integritas teritorial sebagai nilai-nilai yang harus dilindungi, sdgkan nilai-nilai lainnya kadang-kadang sebagai nilai tambahan
15

Meskipun sering dinyatakan bahwa antara keamanan internasional, dengan keamanan nasional, menunjukkan saling ketergantungan mengingat ubungan keamanan diantarra mereka, Logika pernyataan demikian tidak jelas, tdak peduli dengan kata sifat yang digunakan,y i konsep keamanan explicated. Mereka percaya bahwa negara adalah saling bergantung dalam keamanan mereka. Hubungan keamanan diantara negara itu harus membuat kasus dengan bukti dan argumen bukan oleh suatu definisi. Juga tidak bisa dikatakan bahwa konsep keamanan nasional menghalangi antara satu negara dengan negara bagian mereka. Dalam konsep internasional security, Keamanan nasional telah menonjol dalam diskusi akademik dan politik kebijakan luar negeri maupun politik internasional sejak berakhirnya Perang Dunia II

16

Mengingat keamanan merpk istilah normatif oleh karena itu perlu untuk mengidentifikasi sumber-sumber atau norma-norma untuk setiap tindakan yang bertujuan menjamin keamanan. Tidak adanya konflik militer, krisis ekonomi, atau dalam istilah yang lebih umum, tidak adanya kekerasan, merupakan norma-norma untuk identifikasi keamanan, bahkan dalam penafsiran pemahaman lebih diperluas.
Tugas

diskusi: Konsep keamanan dalam konteks kehidupan bernegara


17

KEAMANAN TRADISIONAL
Dalam konsepsi lama, keamanan lebih diartikan sbg upaya utk menjaga keutuhan wilayah teritorial/kedaulatan negara dari ancaman yang datang dari luar Konflik antar negara, terutama dlm upaya memperluas wilayah jajahan membawa definisi keamanan hanya bertujuan bagaimana neg memperkuat diri dlm upaya menghadapi ancaman

18

Sejak timbulnya konsep negara bangsa hingga masa Perang Dingin, ancaman thd kedaulatan dan integritas territorial terutama disebabkan oleh agresi territorial dari negara lain dengan menggunakan kekuatan militer yang terorganisir

19

Dalam keamanan pendekatan klasik negara itu harus dicapai dengan tepat kebijakan, memperkuat daya, menjaga stabilitas, dll atau tindakan lain seperti perang, pemberian sanksi, memboikot. Dalam perkembangan lebih lanjut adalah demokratisasi yang seharusnya untuk meningkatkan kemungkinan kerjasama yang damai. Memperluas dan memperdalam konsep-konsep keamanan bersama dimana sekuritisasi membawa beberapa tantangan

20

Karena keamanan adalah istilah normatif oleh karena itu perlu untuk mengidentifikasi sumber-sumber, norma-norma untuk setiap tindakan yang bertujuan menjamin keamanan. Tidak adanya konflik militer, krisis ekonomi, atau dalam istilah yang lebih umum, tidak adanya kekerasan, merupakan norma-norma untuk keamanan, bahkan dalam penafsiran dapat diperluas.
21

"Bebas dari rasa takut" bagian dari deskripsi keamanan manusia dapat dikaitkan dengan "tradisional" aspek sektoral keamanan - keamanan militer, keamanan politik, konflik internal (keamanan sosial), keamanan lingkungan dengan pengecualian keamanan ekonomi

22

"Keamanan, dalam arti obyektif, mengukur adanya ancaman terhadap nilai-nilai yang diperoleh, dalam arti subjektif, adanya rasa takut bahwa nilai-nilai tersebut akan diserang (Moller 2001) Istilah "ancaman eksistensial", atau "ancaman berasal dari luar dan kerentanan sebagai fitur yang melekat atau relatif dari objek rujukan yang digunakan. Dalam hal ini adalah masalah teoritis, yang penting dari semua aspek keamanan berorientasi disiplin - dengan asumsi bahwa hasilnya harus memiliki dampak kebijakan.

23

Keamanan Militer (Military Security), dlm hal ini sbg obyek utama adalah negara, meskipun juga termasuk didalamnya entitas politik lainnya. Ancaman dibid militer ini, adlh bgm bertahan dari kekuatan persenjataan yg mampu menguasai negara tsb baik dari aspek wilayah maupun kebijakans Bagi studi keamanan tradisional, permasalahan militer merupakan inti dari keamanan itu sendiri

24

Dalam masl Kam Mil, instrummen penting yang harus dibangun adalah sektor militer, baik peralatan, persenjataan, teknologi maupun sumdaya manusia dlm menghadapi lingkungan strategis regional dan global serta lindungi neg dari invasi/ penguasaan kedaulatan pihak asing

25

Military System

The military have strong, clearly defined internal social structures which they constantly reinforce through a variety of mechanism The military must constantly review their attitudes and methods in the light of trends within the societies of which they are part, which they serve and from which they must find their recruits. John Downey, Management in the armed forces, 1977, H.62
26

Persepsi tentang ancaman


Ancaman, mrpk hal-hal yang membahayakan: Kemerdekaan bangsa dan negara Kedaulatan negara Nilai-nilai luhur bangsa Pusat pemerintahan Kepentingan Nasional

27

Sumber Ancaman
Dari luar: Neo-liberalisme, Neo-kapitalisme, Neo-kolonialisme/imperalisme, Sosialdemokrasi kiri dan Radikalisme Agama. Dari dalam: Konflik hors dan vert, keterbelakangan/kemiskinan, ketidak adilan sos dan lemahnya pen hukum

28

KEAMANAN NON TRADISIONAL


Keamanan non-tradisional, sering disingkat NTS (Non Traditional Security), adalah cukup populer walau agak ambigu. It should be noted that current studies of NTS in the international community tend to highly emphasize "human security" (Evans, 2004). "Human" here not only refers to human beings in general, but also includes individuals

29

In the globalised setting the challenge of maintaining security is no longer limited to the traditional foreign policy and military tools of nation-state, security and insecurity are no longer considered as conditioned only upon geopolitics and military strength, but also on social, economic, environmental, moral and cultural issues (Tuchman, 1989)
30

Isu terorisme, pemanasan global, pencurian ikan dan penebangan hutan, memaksa berbagai negara untuk menyepakati penanganan keamanan dalam negerinya dengan negara lain. Langkah berikutnya negara2 maju cenderung mengintervensi kebijakan masing-masing negara berkembang dalam hal keamanan, sehingga negara2 tsb didesak untuk membuat kebijakan yang akan mendukung negara maju, serta mengubah perspektif ancaman dalam negerinya yang tadinya bersifat tradisional menjadi non tradisional.
31

Dinamika keamanan global dan regional pasca tragedi Sept 2001 WTC dan adanya transformasi postur pertahanan AS, telah mendorong Jepang sejak 2005 melakukan berbagai adaptasi berupa reformasi dlm bidang pertahanan mil. Selain terkait dgn perkemb di kaw Asia Timur yang semakin menghangat yi adanya program nuklir Korut maupun langkah modernisasi militer Cina Dari perspektif keamanan regional, dibandigkan dgn isu terorisme atau isu2 keamanan non-trad. lainnya, faktor Korut dan Cina tsb dapat menjadi pendorong utama transformasi pertahanan negara2 sekitarnya spt yang telah dilakukan Jepang

32

Konsekuensinya, intervensi militer dipandang sebagai bentuk partispasi internasional daripada sebagai selubung untuk mengawal agenda neoliberalisme ekonomi. Posisi Indonesia yang strategis, terbuka dan sangat luas, membuka peluang kerawanan thd timbulnya pelanggaran kedaulatan negara, pencurian sumberdaya alam, penyelundupan, perompakan, perdagangan narkoba dan
33

Pasar bebas yang menjadi agenda WTO telah mengarah pada terbentuknya blok-blok ekonomi baru yang proteksionis melalui berbagai cara termasuk standar mutu dan dumping terselubung. Aksi terorisme dalam skala lokal maupun internasional diperkirakan akan terus berlangsung karena perang global melawan terorisme yang dipimpin AS, blm dpt melumpuhkan jaringan terorisme internasional.
34

KEAMANAN MANUSIA & KEAMANAN KOMPREHENSIF


Satu pendekatan lain agak serupa dengan Kam Nontrad dan merpk antisintesis dari Kamtrad adlh Keamanan alternatif. Salah satu paradigma Kam alt tsb yg bersifat nontrad adlah Kam manusia (Human Security). Paradigma ini sering diposisikan berpasangan/ senafas dg Kam komprehensif. Sbg pendekatan yg memandang kam tdk semata2 dr perspektif militer namun juga dr aspek

35

Beberapa def/konsep human sec

In the wake of these conflicts, a new understanding of the concept of security is evolving. Once synonymous with the defence of territory from external attack, the requirements of security today have come to embrace the protection of communities and individuals from internal violence. The need for a more human-centred approach to security is reinforced by the continuing dangers that weapons of mass destruction, most notably nuclear weapons, pose to humanity: their very name reveals their scope and their intended objective, if they were ever used (Kofi Annan)
36

Human security refers to the quality of life of the people of a society or polity. Anything which degrades their quality of life-demographic pressures, diminished access to or stock or resources, and so on is a security threat. Conversely, anything which can upgrade their quality of life economic growth, improved access to resources, social and political empowerment, and so on is an enhancement of human security (Ramesh Thakur, Vice Rector, Peace and Security, UNU)

37

In policy terms, human security is an integrated, sustainable, comprehensive security from fear, conflict, ignorance, poverty, social and cultural deprivation, and hunger, resting upon positive and negative freedoms (Hans Van Ginkel, Rector UNU and Edward Newman) Human security may be defined as the preservation and protection of the life and dignity of individual human beings, Japan holds the view, as do many other countries, that human security can be ensured only when the individual is confident of a life free of fear and free of want (Gov of Japan).

38

Konsep Comprehensif security disisi lain adlh konsep keamanan yg paling banyak digunakan di Asia Pasifik. Sebagai awal dari bahasan compre sec adl bahwa Kam hrs dimaknai dlm pengertian yg holistik (holistic way) mencakup baik ancaman bersifat mil maupun nonmil. Kebijakan thd compre sec Jepang dan Thai hampir sama, bhw kekuatan mil saja tdk ckp utk jamin sistem kamnas

39

Konsep kam manusia yang mengangkat isu2 keamanan yang terfokus pada kepentingan dan kebutuhan dasar manusia menjadi salah satu konsep yg paling sering digunakan dlm interaksi umat manusia saat ini. Konsep tsb secara kompre mampu menjembatani kepentingan Kam mil dg kam nonmil Dlm tataran Ind, pencapaian kam manusia tdk saja libatkan kebijak kamnas dan kebijak LN bilateral,
40

KEAMANAN POLITIK
Doktrin tannas sdh dikembangkan oleh militer RI sbg suatu doktrin Kam Hol sbg respon thd konflik pol dan kamdagri sejak awal masa orba Political security is about the organizational stability of social order(s). The heart of the political sector is made up of threats to state sovereignty. The political sector will take care of non military threats to sovereignty (Buzan, 1998:141)

41

Pada intinya, agenda Kam Pol di atas konsern mengembangkan dua sasaran: Pertama, meliputi antisipasi ancaman non militer thd kam pol drpd kam negara, Kedua, mengembangkan pola pikir dr sisi sistem pertahanan dengan mengacu pada hukum internasional atau masyarakat internasional.
42

Perspektif lain, konsep Kam Pol dlm menjamin stabiltas organisasi : Political threats are aimed at the organizational stability of the state. Their purpose may range from pressuring the government on a particular policy, through overthrowing the government, to fomenting secessionism, and disrupting the political fabric of the state so as to weaken it prior to military attack. The idea of the state, particularly its national identity and organizing ideology, and the institutions which express it are the normal target of political threats.
43

Since the state is an essentially political entity, political threats may be as much feared as military ones. This is particularly so if the target in a weak state (Buzan, 1998:142). Kam Pol mrpk hal yang berbeda dari pengertian politik secara umum, yi mrpk ancaman thd legitimasi atau pengakuan juga thd unit2 politik atau pola2 esensial dlm hubungan kelembagaan spt struktur, proses politik diantara mereka.
44

Political threats are thus made to 1. the internal legitimacy of the political unit, which relates primarily to ideologies and other constitutive ideas and issues defining the state 2. the external recognition of the state, its external legitimacy. Threats from outside are not necessarily directed as sovereignty but can very well aim at its ideological legitimacy-that is, its domestic pillar. It is possible for legitimacy to be contested from outside.
45

Perkemb sospol dan hankam masa kini menghendaki pengembangan paradigma kamnas yang tdk berpusat pada kam mil dan teritorial saja. Ancaman yang lebih mengganggu stabilitas dan integrasi nas kini lbh banyak berasal dari dalam negeri, dgn sebab2 yang tdk semata mata dari militer.
46

KEAMANAN LINGKUNGAN
Environmental security is a relatively new concept. It was raised in the 1980s. In recent years, This concept has become an international community concern and an academic topic discussed at length. There are several reasons for this. Firstly, environmental problems become more serious and obvious, and has caused international community's concern. Secondly, as the cold war between the West and East ended, environmental issues become an important element in super power's global strategy in addition to other elements such as military security and national defense security.

47

What does environmental security mean? How do people define this concept? According to Americans, national environmental security embraces the following four aspects : 1. Resource security, involves competition for scarce resource and pattern of resource flow and use which cause security concerns. 2. Energy security, involves the identification and maintenance of access to energy source necessary to support continuation of a country's economic and military activities. 3. Environmental security involves the maintenance of environmental systems whose disruption would likely create national security concerns. 4. Biological security: including human systems, biological communities and food systems (agriculture and food).

48

Dalam konsep human security memandang bahwa kelestarian lingkungan dan sumerdaya alam yang terkandung didalamnya menjadi sesuatu hal yang sangat penting dan harus menjadi perhatian serius pemerintah suatu negara dalam upayanya untuk menjamin keamanan rakyatnya. Pandangan konsep human security tsb didasari oleh beberapa alasan. Antara lain, musibah alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan dewasa ini telah menjadi suatu ancaman yang cukup berbahaya bagi kelangsungan hidup umat manusia didunia. Contoh, fenomena pemanasan global yang telah menenggelamkan banyak pulau-pulau kecil di kaw Pasifik secara langsung memperlihatkan bagaimana berbahayanya efek kerusakan lingkungan. Mark Hall (Project Director, OECD 2000)
49

Libiszewski provides an operative definition of an environmental conflict for the Swiss-based Environment and Conflicts Project (ENCOP) team with the following characterisation: Environmental conflicts manifest themselves as political, social, economic, ethnic, religious or territorial conflicts, or conflicts over resources or national interests, or any other type of conflict. They are traditional conflicts induced by environmental degradation. Environmental conflicts are characterised by the principal importance of degradation in one or more of the following fields: Overuse of renewable resources, overstrain of the environments sink capacity (i.e. capacity to absorb pollution); or impoverishment of the space of living (1992:13).
50

Ecological marginalisation occurs when population growth and unequal resource access combines: steep upland slopes, areas at risk of desertification, and tropical rain forests. High population densities in these areas, combined with a lack of knowledge and capital to protect local resources, cause severe environmental damage and chronic poverty (1994: 10-11).
51

52

Conflict and warfare

Environmental degradation is considered by many to be both a cause and effect of armed conflict. Although the evidence of wars being fought over the environment is weak (except, of course, over land), there is an increasing use of the environment as a weapon of war or, as Gleick (1990) notes, as a strategic tool.Examples include the purposeful discharge of oil into the Persian Gulf during the Gulf War and the destruction of irrigation systems during conflicts in Somalia. Such activities have similar and, indeed, more immediate, consequences to the slow-onset changes noted above. But in these cases, it seems clear that the environment is merely a symptom of a wider conflict, and the root cause of any insecurityis the conflict itself, and the reasons behind it.
53

Within the framework of environment and security, there are a number of roles for military and intelligence organisations. Some of these fit squarely within the conventional mandates of these institutions, while others push them into new areas. In the US and some other NATO countries, efforts have been made to integrate environmental issues into these highly specialised security institutions. This is partly motivated by the desire to protect defence budgets from cuts in the postCold War era and reform the negative image these Environment, Security and Development Co-operation (OECD 2000 45) Institutions have in the environmental community. But it is also a response to a growing awareness that the requirements of security are changing as technology knits the world together and humankind faces serious transnational, environmental challenges. These efforts ought to be encouraged and promoted in developing countries, but their limitations must also be recognised. There is resistance within defence establishments and many valid concerns about their competence and utility. 54

Norman Myers, an early environmental security scholar, expressed this view well when in 1986 he wrote, Hence national security is not just about fighting forces and weaponry. It relates to watersheds, croplands, forests, genetic resources, climate and other factors that rarely figure in the minds of military experts and political leaders, but increasingly deserve, in their collectivity, to rank alongside military approaches as crucial in a nations security.
55

The non-military aspects of migration are however not limited to the real and perceived threats to host societies. Clearly, migration is in the majority of cases already the reflection of one kind or another of insecurity in the migrants homeland. Populations tend to move because they are in situations of unease, unrest or direct danger. Thus while humanitarian catastrophes of the type that provoke migration are sometimes adequately analyzed and understood as security issues, migration for the migrant is a security issue of another kind altogether, one that is seldom linked to the insecurities generated in receiver societies. Lastly, the experience of migration itself is implies a variety of security threats to the migrant. Migrants on the move generally do not benefit from the security protection offered by authorities or national police (Koser, 2005, 2006). On the contrary, they are most often in a situation of illegality or directly outside the law. In many cases, they are entirely dependent upon a mediator who arranges travel according to terms that leave the migrant little or no assurance of protection against dangers of travel, of fellow migrants or even from the mediator. Economic explanations dominate migration research. The focus is most commonly on global economic

56

Climate change and insecurity

Climate change has the distinction of being transformed into a security issue even before it left the scientific laboratories. A highly ideologized debate about what the facts actually are about environmental change has carried on for decades. In December 1997 55 parties signed the Kyoto Protocol an international agreement under the auspices of the United Nations. The Protocol committed signatories to the reduction of the CO2 and other greenhouse gases. 2005 was famously opposed by the United States partly on the basis that it was mere climatological charlatanism, partly on the argument that it would threaten the American Way of Life. In 1992 the United Nation Conference on Environment and Development, the Rio Earth Summit convened on a consultation basis to review progress. The United States continued to impede bringing an increasingly securitize rhetoric to the sphere of debate. Yet it was not the destruction of the climate that was the a national threat in the eyes of the US. It was rather the spectre of regulations on industrial roduction and innovation that produced the threat. It was the environmentalists that where securitized, not the environment (Dalby, 1996). Visible changes in environment conditions in the last years have further popularized debate about the threats that may be linked to environmental change.
57

Masalah lingk hidup sebenarnya bukan masalah baru, sdh terjadi pada puluhan abad yang lalu. Bangsa Maya kuno hancur krn daya dukung lingkungan tdk mampu menopang jumlah penduduknya yang terlalu banyak/padat. Kebakaran dan perusakan hutan, banjir, polusi udara, tsunami, gempa bumi, telah melanda sejumlah wilayah negara2 di dunia. Tetapi masalah perusakan lingk hidup saat ini makin diperparah oleh oleh persaingan mencari sumber energi baru, wilayah utk hidup maupun pembangunan yg sangat cepat yang berlangsung secara bersamaan

58

Salah seorang pakar lingkungan, Robert Kaplan pernah menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan the national security issue of the early twenty first century. (Edy Prasetyono, Seminar Pertahanan Analisa dan persepsi Ancaman, 2006) Kerusakan lingk hidup bisa disebabkan baik oleh faktor manusia dan oleh alam. Namun proses alamiah kerusakan lingk hidup biasanya juga diikuti oleh penataan2 alam itu sendiri.

59

Saat ini masl2 yg timbul akibat kerusakan lingk hidup sdh sangat mendesak, spt kekurangan energi, polusi, krisis pangan, kebutuhan air bersih, dan ditingkat global terjadi perubahan luar biasa adanya pemanasan global sebesar 1 3 der C shg terjadi kenaikan permk air laut Semua masl lingk diatas pd akhirnya tdk hanya melahirkan masl2 baru ttp juga membuat kemampuan negara utk memenuhi kebut hidup masy juga berkurang. Di sisi lain masl2 lingk hidup telah menyebabkan ketegangan antar negara Masl2 tsb perlu diimbangi oleh kesiapan kompetensi dan organisasi yg bertangg jwb atas kamnas. Perlu ada kemampuan khusus dlm pengemb sistem tanggap/tangkal dini thd bencana alam/kerusakan lingk hidup.

60

KEAMANAN PANGAN DAN KESEHATAN

Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Pangan yang aman serta bermutu dan bergizi tinggi penting perannya bagi pertumbuhan, pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan serta peningkatan kecerdasan masyarakat (Cahyadi dalam Nasution, 2009

61

Keamanan pangan diartikan sebagai terbebasnya makanan dari zat-zat atau bahan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh tanpa membedakan apakah zat itu secara alami terdapat dalam bahan makanan yang digunakan atau tercampur secara sengaja atau tidak sengaja kedalam bahan makanan atau makanan jadi (Moehyi, 2000).
62

Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya perhatian terhadap hal ini, telah sering mengakibatkan terjadinya dampak berupa penurunan kesehatan konsumennya, mulai dari keracunan makanan akibat tidak higienisnya proses penyimpanan dan penyajian sampai risiko munculnya penyakit kanker akibat penggunaan bahan tambahan (food additive) yang berbahaya (Syah, 2005).
63

Menurut Seto dalam Nasution (2009), keamanan pangan muncul sebagai suatu masalah yang dinamis seiring dengan berkembangnya peradaban manusia dan kemajuan ilmu dan teknologi, sehingga diperlukan suatu sistem dalam mengawasi pangan sejak diproduksi, diolah, ditangani, diangkut, disimpan dan didistribusikan serta dihidangkan kepada konsumen. Toksisitas mikrobiologik dan toksisitas kimiawi terhadap bahan pangan dapat terjadi pada rantai penanganan pangan dari mulai saat pra-panen, pascapanen/pengolahan sampai saat produk pangan didistribusikan dan dikonsumsi Hal ini saling berkaitan, dimana pangan yang tidak aman akan mempengaruhi kesehatan manusia yang pada akhirnya menimbulkan masalah terhadap status gizi .
64

Definisi higiene pangan menurut Codex Alimentarius Commission (CAC) adalah semua kondisi dan tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan kelayakan makanan pada semua tahap dalam rantai makanan (all conditions and measures necessary to ensure the safety and the suitability of food at all stages in the food chain).
65

Pengertian keamanan pangan (food safety) dalam definisi di atas adalah jaminan agar makanan tidak membahayakan konsumen pada saat disiapkan dan atau dimakan menurut penggunaannya Sedangkan kelayakan pangan (food suitability) adalah jaminan agar makanan dapat diterima untuk konsumsi manusia menurut penggunaannya (assurance that food is acceptable for human consumption
66

Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan untuk melaksanakan UndangUndang Nomor 7 tahun 1996 dan memberikan perlindungan kepada masyarakat.

67

Di bidang Keamanan Kes, pem Ind blm sepenuhnya mengatasi secara komprehensif thd sejumlah penyakit yg telah bermunculan dlm satu dekade ini. Spt dampak dan penyebaran wabah flu burung menunjukkan msh lemahnya penanganan kemananan kesehatan tsb. Kasus flu burung hampir selalu muncul di brp daerah bahkan Ind temsk ranking teratas dlm kasus penyebaran flu burung

68

Asumsi pemikiran perluasan arti kam nontrad spt wabah peny ini bertumpu pd kebut akan Human Sec sbg gejala yg bahayakan kelangsungan hidup mans yg dikatagorikan sbg ancaman, spt wabah flu burung yg menyerang berbagai neg th 2005 hingga kini akhirnya membutuhkan pendekatan mil Selain flu brg, bebrp peny spt demam berdarah, AIDS juga merpk bentuk ancaman kes bagi masyarakat. Terlebih, ketersediaan dan kualitas pelayanan kes blm merata dan menjangkau daerah2 terpencil
69

KEAMANAN PERSONAL & KEAMANAN KOMUNITAS

Konsep dasar keamanan manusia menekankan pentingnya empat karakteristik esensial, yi bahwa konsep keamanan manusia harus universal, interdependen, terjamin mel pencegahan dini, dan berbasis pada penduduk (Ulhaq, 1999: 10-24) Mengingat luasnya cakupan def kam manusia, maka tdk terlampau mudah bagi kita utk menentukan fokus utama dari konsep keamanan ini. Secara teoritis dan praktis, konsep ini menekankan pentingnya sentralitas manusia, baik sbg individu atau

70

Konsep keamanan manusia terkesan sangat kompleks dan luas, bahkan cenderung dipandang sbg satu2nya konsep bagi penyelesaian beragam masalah. Salah satu implikasinya adalah munculnya kesulitan serius dalam menentukan prioritas baik bagi negara maupun masyarakat, bukan saja dlm menentukan komponen keamanan manusia mana yang harus didahulukan, namun juga dalam segi kemampuan dan kapasitas negara dan masyarakat
71

Hampir 20 th setelah berakhirnya perang dingin merpk suatu hal yang lazim kurang adanya penilaian bahwa tidak hanya ketidaksamaan pandangan namun hampir tidak pernah diberitakan sebagai situasi yg nyata pada bebrp hal yg telah dikenalkan dlm konstelasi komunitas negara-bangsa Ketidakamanan komunitas yg merpk ancaman thd pembangunan basis komunitas, spt: nilai2, tradisi, adat istiadat, bahasa, agama, budaya,dsb. Karakteristik ini sbg nilai2 yg sdh ada yg sering dirujuk sbg identitas, ketika berbicara tentang dimensi2 kam komunitas yg secara umum sbg ancaman identitas kelompok. Pemahaman identitas sos ada didlm terminologi ancaman atau tidak juga memunculkan isu2 teoritis tentang apa yg menjadi ketentuan identitas dan apa yg dirasakan sbg ancaman komunitas (Mc Sweeney, 1999: 68-78)

72

Implikasi langsung bahwa kam negara tidak ekivalen terhdp kam komunitas maupun kelompok2 yg meliputi tidak hanya bagi keamanan individu yg tinggal dlm batas2 wilayahnya. Hingga kini interpretasi akan hal tsb sangat bervariasi. Versi yg paling komprehensif memahami bhw ancaman terhdp kam komunitas sbg suatu bentuk ancaman komunitas yg berlangsung lama, berakhir apa dan bagaimana struktur dan batas komunitas yg memungkinkan dpt disusun (Waever, 1993:23). Konsep kam komunitas ini terus berkembang smp th 1990an dan berpengaruh sangat tajam dlm perkembangan pemahaman baru thd 73 ancaman keamanan komunitas

Pada akhir perang dingin di Eropa memperlihatkan bahwa dalam kenyataan ada dua organisasi komunitas keamanan transatlantik, yaitu NATO dan EU. Selama konfrontasi antara Barat Timur, suatu permusuhan yg dianggap umum dan andil sbg bentuk ancaman, andil dlm nilai2 dan norma2 demokratis, sistem politik dan ekonomi yg sangat serupa, yg dpt dikarakteristikkan sbg orientasi pasar yg kapitalis demokratik Utk di kaw Asia Pasifik, peningkatan Asean menuju keamanan komunitas telah menjadi suatu persoalan tersendiri dengan masuknya empat anggota yi Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar, ygmana telah membuat efektifitas kerjasama yg sangat menyulitkan.Keempat anggota Asean tsb tdk 74 menunjukkan komitmennya dalam

According to Buzan, Wver et al, threats to societal security can be understood to fall along two axes, horizontal and vertical. Horizontal threats to societal security refer to identities that compete with one another within a society. The social and cultural practices of the one social group are threatened because of the overriding social and cultural practices of an other group or groups. It is thus the social practices or the identities of other groups that threaten the group in question. These can be all for language priorities, religious practices, work and leisure norms, food and resources use, etcetera. Vertical threats take the form integrating practices from above. An overarching organization, ideology, group, or even state overtakes and assimilates or integrates the social group in question, with the result that social identity in question is weakened to the point of potential disintegration or actually repressed by political forces (Buzan et al., 1998: 121).

75

KEAMANAN ENERGI

Dunia saat ini dihadapkan kepada produksi minyak yang terus menurun. Sebaliknya kebutuhan akan konsumsi minyak terus meningkat sebanding dengan jumlah populasi yang juga terus meningkat. Saat ini bahan bakar fosil masih akan menjadi sumber energi primer yang dominan. Dari sisi konsumsi energi saja, tingkat konsumsi energi dunia tahun 1980 hingga tahun 2000 telah mencapai 34 persen. Disamping itu pertumbuhan ekonomi dunia yang relatif begitu tinggi merupakan salah satu faktor penting meningkatnya kebutuhan energi dunia. ( Ahmad El-Jinjizy: 2009)
76

Berangkat dari peningkatan tajam harga minyak dunia yang pernah terjadi waktu lalu, telah memunculkan adanya suatu kebijakan energi nasional yang komprehensif dan terpadu. Paling tidak isu keamanan energi kini telah menjadi salah satu isu terhangat dalam agenda keamanan global dan hubungan internasional. Ada banyak peristiwa terjadi dalam tatanan interaksi global yang sulit dilepaskan keterkaitannya dengan upaya mendapatkan akses sumber daya energi.

77

Konsep keamanan energi pada awalnya dipahami sebagai ketersediaannya pasokan energi dalam kuantitas yang cukup disertai dengan harga yang dapat terjangkau. Singkatnya kemudahan untuk mengakses energi yang terjangkau, dimana merupakan salah satu faktor penting dalam ekonomi modern. Kecemasan terhadap keamanan energi pada awalnya muncul sekitar awal 1970-an sebagai akibat dari terjadinya krisis bahan bakar minyak ketika beberapa negara-negara pengekspor minyak yang berasal dari negara-negara berkembang mendirikan OPEC.

78

Meningkatnya persaingan dalam penyedia sumber daya energi juga telah membentuk formasi keamanan yang memungkinkan negara penghasil minyak mengatur harga jual minyak, bahkan sebagai senjata yang ampuh. Bagaimanapun kita tidak akan pernah lupa saat terjadinya konflik Arab-Israel tahun 1973, ketika itu OPEC yang anggotanya didominasi oleh negara-negara Arab memaksakan agenda dan isu politik tersebut agar dapat diterima seluruh anggota OPEC. Ini semacam bargaining chip bagi OPEC untuk melakukan embargo minyak terhadap barat.

79

Tentu saja keamanan akan tercipta dengan kemampuan Negara itu sendiri dalam menghasilkan dan memanfaatkan dengan baik seluruh sumber daya energinya masingmasing. Sehingga timbul kemampuan untuk mengatasi ketergantungannya yang rawan akan berbagai macam konflik dan ancamanancaman yang kemungkinan muncul dari aktor-aktor non-negara semacam tindakan dan serangan bersenjata dari teroris. Jika keadaan semacam ini tidak segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah preventif, ketergantungan akan terus berlanjut. 80

KEAMANAN PERBATASAN
Garis batas (Batas negara), merupakan garis dimana suatu negara berakhir dan ada (mulai ada) negara lain. Daerah perbatasan, merupakan wilayah yang berada dibalik garis batas yang membatasi dua negara bertetangga yang mempunyai efek terhdp daerah maupun orang2 yang tinggal di tempat tsb.

81

Salah satu teori pengelolaan perbatasan, membagi ruang lingkup pengelolaan kedalam empat bagian yi: - Allocation (teritori, cakupan wilayah) - Delimitation (penetapan batas) - Demarcation (penegasan batas) - Administration (penataan batas) (Pratt, 2006) Administration, dlm perkembangannya telah bergeser aplikasinya kearah pengelolaan/manajemen perbatasan
82

Aspek-aspek penataan perbatasan : Penataan garis batas, dengan


memelihara infrastruktur, memantau perubahan fisik, pendokumentasian, maintenance Penataan tentang akses melalui isu2 dlm memfasilitasi akses vol traffic, infrastruktur transp, pos pelintas batas, pos/fasilitas lintas batas lain Penataan tentang keamanan, mel pengamanan oleh militer, perlindungan thd pelintas batas (barang/orang), penataan sumberdaya

83

SISTEM PENGAMANAN PERBATASAN DI BEBRP NEG EROPA

Sistem manajemen perbatasan terintegrasi dari sejumlah negara2 di Eropa (Schengen) merpk bentuk/proses pembenahan bgm sistem penjagaan yg terintergrasi dlm mengontrol perbatasan negara diantara mereka spt pengecekan diantara titik2 lintas batas maupun pengawasan para pelintas batas berdasarkan analisis resiko. Utk menghadapi tantangan baru spt menangkal/menindak kejahatan terorganisir dan imigran ilegal, perdagangan ataupun penyelundupan obat2 terlarang maupun orang yg tidak terbatas hanya terjadi di perbatasan. Hal dmk mengapa struktur Schengen dibangun dlm empat pilar strategi (keimigrasian, manajemen batas, kerjasama antar penjaga perbatasan neg tetangga dan bgm aktivitas neg2 ketiga) utk menghadapi tantangan tsb, dimana menempatkan wilayah perbatasan sbg ruang yang lebih luas. (Pierre Aepli, 2007) 84

Banyak negara2 berkembang kurang mampu dalam mengelola perbatasan secara efektif, sehingga menjadi salah satu faktor yang bisa menyebabkan negara itu lemah dlm menjaga kedaulatannya. Dlm kontek hub internasional banyak kasus yg dpt disebut sbg konflik antar negara dimana isu2 perbatasan menjadi salah satu faktor menonjol. Dgn kata lain isu2 mas perbatasan bisa memicu sentimen etnik, nasionalism maupun bentuk2 identitas lain baik lokal atau nasional termasuk pengelolaan sumberdaya alam. Salah satu contoh kasus Ambalat antara RI Malaysia Suatu negara yang gagal dlm melindungi batas teritorialnya maka akan menghadapi beragam persoalan perbatasan dari aktor2 non negara spt organisasi kejahatan transnasional maupun kelompok2 teroris yg sering menggunakan wilayah batas2 teritorial utk merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan kegiatan2 terorisme..

85

Salah satu kasus yg dengan nyata bgm organisasi kejahatan trans dan kelompok2 teroris melaks kegiatan2 mereka di Indonesia dg menggunakan wilayah batas antara Thailand, Malaysia dan Singapura dlm mendesain, merencanakan dan mengeksekusi. Jalur kejahatan trans/terorisme di wil timur dimulai dr Filipina sel melewati P. Sulu kearah Sarawak dan Nunukan Kalimantan serta pulau2 di Sulut, Sulteng hingga Maluku sbg salah satu rute penyelundupan senjata Kondisi tsb tidaklah berlebihan ketika The New York Times, menyatakan bahwa: Failed states that cannot provide jobs and food for their people, that have chunks of territory to wariords, and that can no longer track or control their borders, send invitation to86

Pola keamanan perbatasan di Indonesia

Wilayah kedaulatan RI berbatasan dengan 10 negara tetangga (India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, PNG, RDTL dan Australia), terdiri dari 10 wilayah perbatasan di laut dan 3 wilayah perbatasan di darat Berbagai isu menyangkut masalah perbatasan sering terjadi diantara negara tetangga. Khususnya antara RI dengan neg tetangga terdekat didominasi oleh masalah penetapan garis batas baik di laut maupun di darat.

87

Permasalahan keamanan perbatasan lain yg cukup menonjol, spt: - pelanggaran batas laut oleh nelayan2 antar neg tetangga karena eksistensi batas laut yg masih dispute - Perompak bersenjata, baik yang bersifat terorisme maupun serangan thd para nelayan - Pelintas batas ilegal - Penyelundupan barang2 ilegal, obat2 terlarang - Penyelundupan persenjataan - Illegal logging Wil batas laut yg sering terjadi pelanggaran yi di Selat Malaka, perairan Miangas. Sedangkan permasalahan batas darat sering terjadi di wil perbatasan Kalimantan.

88

ORGANISASI PENANGANAN BATAS ANTAR NEGARA

Di Indonesia terdapat beberapa organisasi ad hoc yang menangani perbatasan termasuk masalah keamanan perbatasan, yi: General Border Committee (GBC) RI MAL, diketuai oleh Menhan RI Joint Border Committee (JBC) RIPNG, diketuai oleh Menteri Dalam Negeri Joint Border Committee (JBC) RI-RDTL, diketuai oleh Direktur Jenderal PUM Kemdagri Sub2 organisasi keamanan perbatasan baik di darat maupun di laut selama ini telah terjalin kerjasama pengamanan batas bersama antar neg tetangga spt: melakukan patroli keamanan perbatasan, latihan bersama, kegiatan operasional lain.
89

BEBERAPA PRINSIP PAM PERBATASAN

Fungsi intelijen a.l jaringan surveilance yang efektif Kerjasama antar institusi/satuan terkait penanganan daerah perbatasan Kerjasama kam lintas batas a.l patroli was bersama antar satuan pamtas neg tetangga Upaya preventif thd kegiatan ilegal Upaya fisik a.l maintenance tanda batas, infrastruktur memadai

90

Anda mungkin juga menyukai