Anda di halaman 1dari 9

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA PROGRAM

STUDI GEOFISIKA LABORATORIUM GEOFISIKA Paper Kewirausahaan Perencanaan Usaha

Disusun Oleh : Jupriono 05/186561/PA/10645

Yogyakarta 2008

APA ITU PROYEK...??? Akan ada banyak asumsi atau persepsi yang dapat menjawab pertanyaan di atas. Salah satu orangnya adalah Gittinger. Gittinger(1986) berpendapat bahwa proyek adalah suatu kegiatan investasi
yang mengubah sumber-sumber modal untuk menciptakan aset yang diharapkan dapat memberikan keuntungan setelah beberapa periode. Proyek merupakan kumpulan kegiatan yang memanfaatkan sumber daya(modal) untuk keperluan keuntungan.

Proyek juga berasal dari kata Project yang mengandung pengertian: rencana atau desain tertentu, pelaksanaan suatu program, gagasan atau ide, pekerjaan (besar) biasanya dari pemerintah, atau suatu tugas yang harus diselesaikan oleh seseorang atau suatu group. I. Peranan perencanaan dan proyek
Keberhasilan suatu usaha seringkali tidak luput dari faktor perencanaan. Perencanaan usaha atau proyek yang dipersiapkan dan direncanakan dengan baik akan berdampak positif pada kelangsungan dan keberhasilan usaha dijalankan. Sebuah filosofi bijak mengatakan bahwa perencanaan yang baik menjadikan setengah pekerjaan telah selesai. Perencanaan harus dibuat berdasarkan pertimbangan: Alasan,

tujuan,kegunaan,sasaran,metode relevan. Perencanaan sebaiknya tertulis walaupun hanya menyangkut suatu rencana usaha kecil. Hal ini penting mengingat manusia sering lupa dan tidak mungkin dapat mengingat semua angka atau barang yang pernah dilihat atau terlintas dalam pikiranya. Catatan tentang nama barang, data tentang kuantitas, harga satuan, atau tentang informasi pasar, sumber barang,modal yang diperlukan, dan lain-lain keterangan, perlu dimiliki seseorang yang ingin berusaha. Untuk suatu usaha atau proyek yang agak besar, apalagi yang sedikit kompleks, maka perencanaan perlu dituliskan secara lengkap dan sistematis serta perlu dilengkapi dengan gambar jika proyek menyangkut pembangunan fisik serta pembuatan ruma, jalan, jembatan, peralatan, mesin, kendaraan, dsb. Selain itu, perencanaan yang baik akan dibuat dengan efektif yaitu dapat dilaksanakan serta efisien yaitu penghematan dalam aspek waktu,tenaga dan biaya. Kita dapat mendapatkan permasalahan yang cukup serius ketika suatu usaha dijalankan tanpa perencanaan dengan baik,antara lain usaha atau proyek tersebut tersendat-sendat dalam pelaksanaanya atau biayanya yang terlalu tinggi, kemudian kesulitan dalam evaluasi yang berfungsi sebagai kontrol sejauh mana proyek telah berjalan. Ini akan berkaitan erat dengan pertimbangan dan perhitungan laba dan kerugian yang akan didapatkan dalam usaha. Perencanaan proyek secara tertulis dengan baik dan lengkap akan memberikan keuntungan antara lain: mudah untuk mengkaji ulang dan ditelusuri kembali jika suatu ketika ada sesuatu yang ingin dicocokan, diubah, atau ditiru dari rencana proyek tersebut. Disamping itu kemudahan pada saat berurusan dengan perkreditan atau pinjaman serta diperlukan oleh dinas

atau instansi yang berwenang memberi izin usaha atau izin menggunakan tempat dan fasilitas umum II. IDENTIFIKASI PELUANG USAHA DAN INFORMASI AWAL Terkadang sebagian besar orang ingin menjadi pengusaha, tapi masalahnya adalah mau usaha apa??? Kira-kira menguntungkan tidak?? Banyak kendala apa tidak?? Butuh banyak dana tidak?? Nah, proses-proses pencarian inilah yang dinamakan proses identifikasi. Dimana, aspek-aspek yang meliputi pengumpulan informasi sebanyak mungkin, melihat peluang, ide, serta kondisi yang sedang berkembang(trend). Namun, pengembangan ide-ide akan lebih variatif dalam pengembangan usaha. Informasi awal ini penting dalam penyusunan suatu rencana proyek atau rencana usaha agar tidak ngawur. Gagasan untuk melakukan suatu usaha mungkin timbul dari hasil pengamatan, intuisi, atau informasi yang menumbuhkan suatu keinginan pada yang bersangkutan. Ide untuk memulai suatu usaha mungkin pula semata-mata didasari oleh keinginan, namun belum tahu jenis usaha apa yang tepat (menguntungkan) untuk dilakukan. Proses mencari jenis usaha dan mencoba menyusunya dalam suatu rencana (usulan,pernyataan) proyek merupakan proses identifikasi. Proses ini merupakan proses mencari peluang usaha yang mungkin menguntungkan. Seseorang atau suatu perusahaan akan lebih mudah memperoleh informasi tentang peluang usaha jika yang bersangkutan selalu aktif memasang kuping dan mata, mendengarkan berita dari orang lain, mengamati keadaan sekelilingnya, rajin membaca berbagai media cetak (koran,majalah,jurnal,buku), dan berkorespondensi dengan lembaga dan orang-orabg penting. Makin luas dan makin cepat informasi yang diperoleh, maka akan semakin baik peluang yang dimiliki.

1. Jenis-jenis informasi
Untuk dapat membuat suatu perencanaan usaha, informasi merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan. Informasi dan data yang diperlukan sangat bervariasi, tergantung pada jenis dan tujuan proyek yang direncanakan, misal untuk proyek perdagangan memerlukan informasi tentang harga,keadaan pasar,dll. Informasi bersifat variatif untuk jenis usaha dan proyek yang akan dijalankan sehingga dapat terlaksana dengan baik.

adapun jenis-jenis informasi antara lain: a. Informasi tentang Produk - Jenis dan spesifikasi serta desain produk

- Kegunaan produk dan kemungkinan dan pakai konsumen - Tingkat mutu yang ada dan mungkin banyak diminati - Teknologi prosesnya jika akan diproduksi - Dimana dan dari siapa dapat diperoleh jika akan diperdagangkan -Tingkat penanganan yang dperlukan dibanding dg tingkat ada b. Informasi tentang pasar - Perkiraan besarnya permintaan pasar untuk menentukan perkiraan volume penjualan - Siapa saja calon konsumenya. - Lokasi dan penyebaran konsumen - Rantai tataniaga - pelayanan penyerahan atau pengiriman barang - Saingan dan kemungkinan adanya subtitusi,pemalsuan,dsb c. Informasi Pendanaan - Lembaga perbankan dan pemberi dana yang berangkutan - Kebijakan dan persyaratan kredit, termasuk besar kredit yang dapat diperoleh,jangka pengembalian, tingkat bunga,dsb d. Informasi Lain - Aspek hukum dan sosial yang terkait - Aspek kelembagaan dan administrasi - aspek ketenaga kerjaan Bahan mentah atau bahan bangunan,transportasi,komunikasi,dsb baku, bahan pembantu,lahan, keterampilan yang

2. Sumber dan cara memperoleh informasi Suatu hal yang menjadi perhatian dalam pengumpulan informasi adalah pentingnya untuk mengetahui atau mempunyai catatan tentang berbagai nama dan alamat lembaga, instansi, atau perseorangan yang banyak berkecimpung dan berpengalaman dalam bidang yang digelutinya. Dengan kata lain, hendaknya kita benar-benar mendapatkan informasi yang bukan hanya tentang keberhasilan semata,namun juga kendala yang dapat menyebabkan kegagalan dari sumber yang patut kita jadikan contoh. Banyak pilihan yang dapat kita jadikan sumber informasi,antara lain: Media masa cetak seperti koran, majalah, buku, lembaran kecil(leaflet), media elektronik(Televisi, Radio),dll. Dari media tersebut dapat kita peroleh informasi yang dapat membentuk ide ataupun membantu untuk merencanakan sebuah ide agar terwujud. Jika anda sudah mengetahui tentang sumber-sumber informasi, maka langkah selanjutnya adalah menghubungi sumber informasi yang berkaitan. Masalah kontak dan komunikasi dengan sumber informasi seharusnya tidak merupakan masalah lagi mengingat dewasa ini sudah tersedia fasilitas modern untuk berkomunikasi, selain fasilitas transportasi yang juga telah cukup baik dan lancar. Surat menyurat, pengiriman dokumen, hubungan telefon, telex, dan bahkan fascimile(pengiriman gambar), dewasa ini dengan mudah dapat dilakukan orang untuk mengirim dan menerima informasi lisan maupun tertulis atau tergambar. Tentu saja pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memperoleh informasi secara cepat dan efisien akan lebih baik lagi jika anda miliki.

III. PERNYATAAN PROYEK Pernyataan proyek atau Project Statement adalah suatu bentuk tulisan yang umum dipakai untuk usulan atau perencanaan suatu proyek. Selain disebut Pernyataan Proyek, sering juga orang menggunakan nama usulan Proyek(Project Proposal). Berbagai model dalam penulisan untuk mengajukan suatu proyek, dari yang sederhana sampai yang lengkap. Makin besar dan makin kompleks cakupan proyek yang diusulakn, maka makin dituntut kelengkapan usulanya. Umumnya proyek perseorangan relatif kecil dan sederhana, sedangkan proyek pemerintah umumnya sangat besar sehingga diperlukan usulan yang lengkap dan terperinci. sebuah contoh kerangka laporan usulan proyek pemerintah untuk bidang pertanian secara lengkap, seperti dikemukakan oleh Gittenger (1986),mencakup: 1. Ringkasan dan kesimpulan 2. Pendahuluan 3. Latar belakang

4. Rasionalisasi proyek 5. Lokasi proyek 6. Proyek 7. Organisasi dan manajemen 8. Produksi, pasar, dan pembiayaan 9. Manfaat dan keputusan 10. Masalah yang belum terpecahkan Rincian lebih lanjut masing-masing bagian tersebut terlampir ( Lampiran 1) Secara umum kerangka suatu pernyataan proyek mengandung unsur-unsur berikut: 1. Latar belakang 2. Tujuan, sasaran, dan kegunaan 3. Lingkup kegiatan 4. Pendekatan dan metodologi 5. Rencana pelaksanaan 6. Biaya

1. Latar belakang Latar belakang merupakan pokok pemikiran alasan mengapa proyek diperlukan. Alasan tersebut dapat dimungkinkan karena dorongan ekonomi, untuk menambah penghasilan, untuk menampung tenaga penganggur, mungkin menyangkut hajat orang banyak, atau hanya untuk mengisi waktu. Latar belakang suatu usulan proyek harus diutarakan dengan jelas dan alasan yang benar-benar berbobot dan tepat mengena pada pokok permasalahan dan arah yang dituju. Dengan penulisan yang baik, maka setiap orang yang membacanya akan langsung menangkap maknanya dan lebih percaya serta yakin pada usulan tersebut. Kelengkapan juga diperlukan untuk menghindari keraguan. Proyek pemerintah umumnya mempunyai latar belakang kepentingan umum seperi masalah pendidikan, kesehatan, pemukiman, penerangan, sarana transportasi, sarana air bersih, irigasi, dan lain-lain yang menunjang kesejahteraan rakyat. Sebaiknya proyek pribadi lebih

menekankan aspek finansisl untuk kepentingan yang bersangkutan. Perbedaan tujuan antara proyek perseorangan atau swasta dengan proyek umum juga diimbangi dengan beda fasilitas pendanaanya. 2. Tujuan, lingkup, sasaran, target, dan kegunaan proyek

Tujuan proyek mungkin hanya satu tujuan tunggal, tetapi tujuan proyek mungkin pula hanya terdiri dari dua atau tiga tujuan,namun masing-masing terdiri dari beberapa subtujuan yang lebih rinci. Misalnya suatu usulan proyek menyatakan tujuan utamanya adalah meningkatkan produksi. Kemudian tujuan utama itu dirinci menjadi beberapa subtujuan, misalnya menambah peralalatan baru, membeli lahan baru, mengadakan kegiatan baru, atau kegiatan lain yang dapat meningkatkan pemasaran atau pengamanan produksi. Pencantuman tujuan tunggal ataupun tujuan yang banyak, bergantung pada besaran atau luas cakupan dan rincian proyek. Tujuan proyek harus dinyatakan secara jelas dan harus relevan serta sesuai dengan apa yang telah disebutkan dalam latar belakang proyek. Makin jelas tujuan yang diinginkan, makin mudah pula mencari metode pendekatan dan pelaksanaanya. Lingkup proyek atau cakupan kegiatan proyek adalah batasan seberapa jauh proyek tersebut akan menjangkau berbagai kegiatan. Lingkup perlu dicantumkan terutama bagi akan ditenderkan. Lingkungan harus disebutkan dengan jelas agar tidak menimbulkan salah tafsir atau salah faham dengan pihak lain yang terlibat. Lingkupnya mungkin menyangkut jenis pekerjaan atau jenis barang, mungkin pula menyangkut kuantitas atau volume pekerjaan atau pula menyangkut pembatasan lokasi proyek,dan sebagainya. Sasaran dan target tidak harus ada,namun lebih baik jika dapat disebutkan agar jelas tentang apa,siapa, atau sampai seberapa jauh target yang ingin dicapai dari proyek yang usulkan. Misalnya suatu proyek keluarga berencana dengan dengan sasaran pasangan subur yang ikut keluarga berencana. Berfikir tentang sasaran adalah berfikir tentang objek atau calon pengguna hasil proyek. Sasaran harus dapat dibayangkan sejak awal. Dengan mengetahui secara baik sasaranya, maka lebih memungkinkan keberhasilan usaha atau proyek tersebut. Kegunaan proyek kadang-kadang perlu disebutkan, terutama jika proyek tersebut untuk kepentingan umum. Kegunaan proyek merupakan faktor penting yang dijadikan tolok ukur,serta akan di analisa dari berbagai aspek, misalnya dari aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan keamanan. Secara umum suatu proyek yang akan dibiayai akan dinilai terlebih dahulu, apakah kegunaan proyek kelak akan sepadan dengan dana yang dikeluarkan. Untuk itu,biasanya dalam proyek pemerintah dana yang disalurkan melalui bank biasanya baru akan dapat dicairkan setelah dipertimbangkan masak-masak termasuk kelayakan ekonomisnya,antara lain menyangkut dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.

3. Pendekatan dan rencana pelaksanaan Pendekatan adalah kerangka berfikir dari suatu usulan proyek tentang cara memecahkan masalah yang dihadapi dan bagaimana tujuan serta sasaran proyek akan dapat dicapai. Pola berfikir dalam rangka pendekatan dapat dimulai dengan menganalisa atau merinci tujuan proyek, kemudian menelusur mundur untuk melihat langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Dalam kaitan ini ada beberapa yang harus dijawab sehubungan dengan proyek yang akan dibuat,yaitu menyangkut 5W+H: 1. What yaitu tentang apa yang harus ditangani atau objek apa yang menjadi tujuan. 2. Why yaitu tentang mengapa harus dilaksanakan 3. Who yaitu siapa yang harus berperan atau siapa sasaranya. 4. When yaitu tentang kapan proyek akan dimulai. 5. Where atau dimana proyek akan dijalankan. 6. How yaitu bagaimana memecahkan atau melaksanakanya. dari jawaban atau analisis terhadap 5W+H tersebut akan diperoleh metode atau cara pelaksanaanya. Semakin kompleks suatu proyek, maka membutuhkan berbagai metode untuk memecahkanya. secara umum hampir semua perencanaan proyek atau usaha mempunyai kesamaan dalam rencana pelaksanaanya,yaitu mencakup: . Lokasi dan gambar. Tempat atau lokasi sebaiknya disebutkan secara lengkap yang meliputi letak, alamat, luas area, batas-batasanya, dan disertai gambar atau peta. . Manajemen dan tenaga kerja. Dalam hal ini harus jelas siapa yang berkepentingan, siapa penanggung
. Bahan dan peralatan: Untuk membangun proyek mungkin akan diperlukan berbagai bahan,barang,dan perlatan atau mesin. Semuanya (jenis dan jumlahnya) perlu disebutkan atau dicantumkan dalam perencanaan. Dalam banyak hal justru rencana pemasokan bahan dan barang untuk menjalankan proyek inilah yang kurang diperhatikan sehingga sering dan banyak banyak proyek yang telah dibangun kemudian tidak berfungsi karena perencanaan pasca-pembangunan fisik tidak jelas.

. Fasilitas dan kemampuan: Proyek hendaknya dapat dibangun dan dijalankan dengan efisien dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang ada. Pengertian fasilitas atau kemudadahan mencakup fasilitas fisik dan nonfisik.

. Perizinan dan administrasi: Berbagai proyek, terutama proyek pribadi atau swasta , perlu memiliki berbagai keterangan , antara lain surat permohonan ( untuk meminta suatu fasilitas), surat izin, keterangan diri,( untuk swasta perlu mencantumkan akte pendirian, nomor wajib pajak, surat pendaftaran), serta lain-lain keterangan yang relevan. . Waktu dan jadwal kegiatan: Waktu dan jadwal pelaksanaan proyek perlu dicantumkan bagi proyek2 pembangunan, apalagi jika proyek tersebut akan ditenderkan. Secara umum jadwal proyek terbagi atas tahap persiapan, tahap kontrak, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian akhir.
. Pembiayaan: Biaya proyek hendaknya dirinci sesuai dengan tahap atau rincian

masing-masing jenis kegiatan. Komponen biaya yang penting antara alin adlah biaya persiapan, biaya studi, biaya pembelian lahan, pembangunan gedung, pembelian dan pemasangan peralatan mesin, biaya promosi,naham baku, bahan pembantu, kemasan, upah, dan administrasi. Selanjutnya juga disebutkan darimana sumber biaya tersebut akan diperoleh dan bagaimana cara pembayaranya.

Anda mungkin juga menyukai