Anda di halaman 1dari 22

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tgl Pengkajian: 17 April 2013

Pukul: jam 11.00 WIB

Oleh: Perawat Ike

I. IDENTITAS A. Pasien Nama Tempat/tgl lahir (umur) Agama Status perkawinan Pendidikan Pekerjaan Lama Bekerja Suku / Bangsa Tgl. Masuk RS No. RM Ruang Diagnosis Kerja/Medis Alamat : Nn.A : 22 tahun : Kristen : Belum Menikah : SMA : Pegawai : 5 tahun : Jawa/Indonesia : 28 April 2013 : 120928xxx : Melati : Hemofilia (tgl 28 April 2013) : Bantul,Yogyakarta.

B. Keluarga/ penanggungjawab Nama Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn. T : Ayah kandung : 45 Tahun : SMA : Pegawai Toko : Bantul / Yogyakarta

A. Kesehatan pasien 1. Keluhan utama saat dikaji : Pasien mengatakan perdarahan tidak kunjung berhenti 19

2. Keluhan tambahan saat dikaji Pasein mengatakan pusing dan lemas. 3. Alasan utama masuk Rumah Sakit Pasien terjatuh dan mengalami perdarahan tak kunjung kering 4. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengatakan tadi pagi yang lalu pasien terjatuh dan terjadi peradarahan yang tidak kunjung mengering, pasien juga mengeluh pusing dan lemas. Saat masuk rumah sakit, ketika dikaji keadaan umum pasien tampak sakit sedang, kesadaran composmentis, akral hangat, pusing dan terdapat luka pada daerah patela dengan diameter 4cm, masih keluar darah dari luka tersebut. Observasi TTV, TD : 100/70 mmHg Nadi : 108x/menit : teratur , Suhu : 36 0C , Pasien tidak panas. Dalam hasil pemeriksaan diagnostik hasilnya adalah : Hb : 8,9 g/dl, Ht : 28% , Leukosit : 7200/ul, Trombosit :420.000 /ul , Retikulosit :8% (5-12%), Membran darah tepi : Kesan DDT sesuai dengan anemia mikrositik . Terapi yang digunakan adalah : Danaflox 3x200mg , Wiacid 2x1, Diit yang diberikan diit lunak. Sehingga pasien dilakukan rawat inap di unit melati. 5. Riwayat Penyakit yang lalu:. Saat di kaji klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit sebelum saat ini. 6. Alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi. . B. Kesehatan Keluarga Genogram (tiga generasi)

20

Keterangan :

: Laki-laki : Perempuan : Tinggal serumah : klien yang sakit : meninggal

II. POLA FUNGSI KESEHATAN (dikembangkan sesuai dengan kasus)

A. Pola nutrisi-Metabolik 1. Sebelum sakit - Frekuensi makan - Jenis makanan/diet - Porsi yang dihabiskan - Makanan yang disukai - Makanan pantang - Makanan tambahan/vitamin : 3x sehari : Nasi dan sayuran,ayam,tahu,tempe : 3 porsi dalam 1 hari : hampir semua makanan disukai : Daging kambing : Buah-buahan

- Kebiasaan makan (di rumah, di warung, di restoran, dll) - Nafsu makan - Banyaknya minum (cc/24 jam) - Jenis minuman - Minuman yang tidak disukai - Minuman pantang - Perubahan BB 6 bulan terakhir: ( ) berkurang 2 Kg :( ) Baik

: 1400 cc/24 jam : Air putih dan teh : Alkohol : Minuman bersoda :

2.Selama sakit - Jenis makanan - Frekuensi makan : Diit lunak : 3 kali sehari

- Porsi makan yang dihabiskan (tidak hanya makanan yang didapat di rumah sakit) Setengah piring setiap kali makan,biskuit,roti. 21

- Banyak minum dalam sehari 1200 cc, Jenis air mineral. - Keluhan: Tidak ada.

B. Pola Eliminasi 1. Sebelum sakit a. Buang air besar BAB Frekuensi Waktu Warna Konsistensi Posisi waktu BAB duduk/jongkok Penghantar untuk BAB,(tidak ada) : 2x/24 jam : Pada umumnya di pagi hari dan sore hari : Kuning kecokelatan : Agak lembek dan berbentuk : Jongkok : Setiap pagi setelah bangun tidur minum air mineral 1 gelas. Pemakaian obat, : Pasien tidak menggunakan obat apapun untuk membantu BAB. Keluhan : Sebelum sakit pasien tidak memiliki keluhan saat BAB. Upaya yang dilakukan : Tidak ada upaya yang dilakukan karena pasien tidak memiliki keluhan untuk BAB. b. Buang air kecil (BAK) - Frekuensi (x/24 jam) - Jumlah (cc/24 jam) - Warna - Bau - Keluhan : 5x/24 : 1250 : Kuning jernih : Berbau khas. : Pasien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK - Upaya yang dilakukan : Tidak ada upaya karena pasien tidak memiliki keluhan saat BAK.

22

2. Selama sakit a. Buang Air Besar (BAB) - Frekuensi - Waktu - Warna - Konsistensi - Keluhan : 1x sehari : Tidak menentu. : Kuning kecoklatan : Padat. :

Pasien tidak mengalami keluhan saat BAB. Perdarahan selama/sesudah BAB : Tidak terjadi perdarahan selama BAB/sesudah BAB

Tidak ada upaya yang dilakukan keluarga/ pasien karena tidak ada keluhan yang terkait dengan BAB.

b. Buang air kecil (BAK) Frekuensi (x/24 jam) : 4x/24 jam Jumlah (cc/24 jam) Warna Bau Keluhan: Pasien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK : 600cc/24 jam : kuning kecoklatan : berbau khas

Tidak ada upaya yang dilakukan keluarga/ pasien karena tidak ada keluhan yang terkait dengan BAK.

Pasien tidak memakai alat bantu buang air kecil, kateter, kondom, dll.

C. Pola Aktifitas istirahat-tidur 1. Sebelum sakit a. Keadaan aktifitas sehari-hari Kebiasaan olahraga: lari pagi, waktu: 5.30, lama: 30 menit, teratur. Lingkungan rumah/tempat kerja: luas, ada tangga. Pasien tidak ada alat bantu untuk memenuhi aktifitas setiap hari: kursi roda, tongkat, dll. Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri 23

AKTIFITAS Mandi Berpakaian/berdandan Eliminasi Mobilisasi di tempat tidur Pindah Ambulasi Naik tangga Memasak Belanja Merapikan rumah Ket. 0 = mandiri

1 = dibantu sebagian 2 = perlu bantuan orang lain 3 = perlu bantuan orang lain dan alat 4 = tergantung total

b. Kebutuhan tidur Jumlah tidur dalam sehari Tidur siang Tidur malam : 1,5 jam/hari : 8 jam/hari

Pasien mengutamakan tidur malam. Kebiasaan pengantar tidur : mendengarkan radio. Pasien selalu tidur bersama istrinya. Perangkat/alat yang selalu digunakan untuk tidur : selimut, bantal, guling, dll Pasien tidah ada keluhan.

c. Kebutuhan istirahat Kapan : Siang, biasanya jam 13.00

Berapa lama : 2 jam setelah melakukan aktivitas 24

Kegiatan untuk mengisi waktu luang : mendengarkan radio Pasien menyediakan waktu untuk istirahat pada waktu siang hari Dalam suasana yang tenang klien dapat istirahat dan mengisi waktu luang

2. Selama sakit a. Keadaan Aktifitas

Kemampuan Perawatan Diri Makan/minum Mandi Toileting Berpakaian Mobilitas di TT Berpindah Ambulasi/ROM Ket. 0 = mandiri 1 = alat bantu

2 = dibantu orang lain 3 = dibantu orang lain dan alat 4 = tergantung total

b. Kebutuhan Tidur Jumlah tidur dalam sehari Tidur siang Tidur malam : 1 jam : 5 jam

Penghantar untuk tidur: mendengarkan radio Keluhan tidur : Pasien mengatakan gelisah saat tidur sehingga sering

terbangun di malam hari .

c. Kebutuhan Istirahat Klien mengungkapkan perasaan jenuh. Klien merasa terganggu dengan suasana lingkungan yang baru 25

Tidak ada alat-alat medik yang dipakai klien/klien lain yang mengganggu klien untuk istirahat.

D. Pola Kebersihan Diri (sebelum sakit) 1. Kebersihan kulit Kebiasaan mandi klien : pagi dan sore Pasien mandi menggunakan sabun. Pasien mengatakan tidak ada keluhan dalam kebersihan kulit sebelum sakit.

2. Kebersihan rambut Pasien mengatakan kebiasaan mencuci rambut 2x dalam seminggu menggunakan shampoo. Tidak ada keluhan dalam kebersihan rambut.

3. Kebersihan telinga Pasien merawat/membersihkan telinga 3x dalam 1 minggu. Pasien tidak menggunakan alat pendengar. Tidak ada keluhan dengan kebersihan telinga.

4. Kebersihan mata Kebiasaan membersihkan mata : menggunakan obat tetes mata Pasien tidak ada keluhan dalam membersihkan mata.

5. Kebersihan mulut Berapa kali menggosok gigi tiap hari: 2 X dalam sehari. Apakah menggunakan pasta gigi: pasien menggunakan pasta gigi. Tidak ada Keluhan dalam menggosok gigi.

6. Kebersihan kuku Kapan memotong kuku: Ketika kuku pasien telah panjang . Apakah anda biasa menggunakan cat kuku : pasien tidak biasa menggunakan cat kuku. Pasien tidak ada Keluhan dalam memotong kuku.

26

E. Pola Pemeliharaan Kesehatan 1. Penggunaan tembakau : Pasien tidak merokok . 2. NAPZA: pasien tidak menggunakan napza. 3. Alkohol: pasien tidak mengkonsumsi alkohol. 4. Intelektual Pasien mengetahuai tentang penyakit yang diderita. Pasien tidak mengerti tentang perawatan, pencegahan penyakit yang diderita.

F. Pola reproduksi-seksualitas 1. Gangguan hubungan seksual : pasien tidak mengalami gangguan seksualitas . 2. Pemahaman terhadap fungsi seksual: pasien paham dalam fungsi seksual. 3. Perkembangan karakteristik seks sekunder: sekunder pasien normal.

G. Pola kognitif-persepsi/sensori 1. Keadaan mental: Saat dilakukan pengkajian, pasien dalam keadaan sadar. Pasien tampak gelisah. 2. Berbicara: Dalam berkomunikasi pasien dapat berbicara dengan jelas dan relevan . 3. Bahasa yang dikuasai: Pasien menggunakan bahasa indonesia dan bahasa jawa dalam interaksinya dengan orang lain 4. Kemampuan membaca: Pasien mampu membaca 5. Kemampuan berkomunikasi: Pasien mampu berkomunikasi dengan baik. 6. Kemampuan memahami informasi: Pasien mampu memahami informasi yang didapat. 7. Tingkat ansietas (dengan alasannya): Ansietas pasien dalam kondisi sedang, hal itu tampak pasien berulang kali memegang kepala, dan pasien tampak gelisah. 8. Ketrampilan berinteraksi: Pasien mampu berinteraksi dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari perawat. 27

9. Pendengaran: Pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran 10. Penglihatan: Pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan. 11. Vertigo: Pasien tidak punya riwayat vertigo

H. Pola Konsep Diri 1. Identitas diri: Pasien dapat mengenal siapa dirinya. 2. Ideal diri: Pasien mengatakan ingin segera sembuh. 3. Harga diri: Pasien merasa malu dengan penyakit yang dideritanya. 4. Gambaran diri: Pasien pernah mengeluh dan berpikir negatif tentang dirinya 5. Peran diri: Peran pasien sebagai pegawai terganggu.

I. Pola Koping 1. Pengambilan keputusan : Dalam mengambil keputusan, pasien biasanya meminta pendapat kepada orangtuanya. 2. Hal-hal yang dilakukan jika mempunyai masalah: Dalam menyelesaikan masalah, pasien biasanya membicarakan dengan orangtuanya. J. Pola Peran berhubungan 1. Status pekerjaan: Sebelum sakit, pasien biasanya bekerja dari jam 7 sampai jam 4 sore. 2. Jenis pekerjaan: Sebelum sakit pasien bekerja sebagai pegawai toko 3. Apakah klien berkecimpung dalam kelompok masyarakat (sebutkan) Sebelum sakit pasien aktif dalam kegiatan karang taruna yang dilaksanakan setiap hari jumat.

28

4. Sistem pendukung: Dalam melakukan setiap kegiatan pasien mendapat dukungan dari keluarga serumah. 5. Kesulitan dalam keluarga Pasien tidak mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. 6. Selama sakit: Selama sakit hubungan pasien dengan keluarga Bagaimana hubungan dengan anggota keluarga Selama sakit hubungan pasien dengan masyarakat terbatas karena pasien lebih banyak bekerja di luar area rumah. Selama sakit hubungan pasien dengan pasien lain, anggota kesehatan lain dapat berinteraksi dengan baik

K. Pola Nilai dan keyakinan 1. Sebelum sakit Pasien memeluk agama kristen, sebelum sakit pasien biasanya setiap hari minggu pergi ke gereja dan aktif dalam persekutuan di gereja maupun dilingkungan yang dilakukan setiap 2 kali dalam 1 minggu.

2. Selama sakit Selama sakit pasien jarang pergi ke gereja setiap hari minggu dan jarang aktif dalam perseketuan di gereja maupun di lingkungan. Dalam memenuhi kebutuhan rohaninya pasien biasanya berdoa dan membaca firman Tuhan setiap pagi sebagai renungan.

III. PEMERIKSAAN FISIK 1) Pengukuran TB : 160 cm Pengukuran BB : 40 kg 2) Pengukuran tanda vital a. Suhu b. Nadi c. RR : 360C di aksila dekstra : 108 x/menit di radialis, irregular : 20 x/menit regular, menggunakan pernapasan dada. 29

d. TD

: 100/70 mmHg diukur lengan kanan atas dengan manset dewasa. : Compos mentis

3) Tingkat kesadaran : Kualitatif

Kuantitatif : GCS = 14; E = 4 M = 4 V = 6 4) Keadaan Umum : Pasien tampak sakit sedang, pasien tampak lemas, bedrest, Posisi pasien berhati-hati Pasien terpasang infus RL 20 tetes per menit di tangan kiri. Urutan pemeriksaan fisik ; a) Kepala Bentuk kepala bulat,tidak terdapat massa/benjolan,tidak terdapat bekas luka Rambut hitam, tidak berketombe, tidak bau Tampak lesu, lemas, lelah. b) Mata Terdapat kotoran pada mata, Sclera putih, konjungtiva merah muda TIO kanan dan kiri sama Pupil mata kanan dan mata kiri isokor Ada kontak mata (pasien kooperativ). Reflek terhadap cahaya : mata kanan positif,mata kiri positif c) Telinga Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, Terdapat kotoran dan cairan,tidak ada serumen Tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

d) Hidung Lubang hidung simetris, septum di tengah, Tidak terdapat kotoran dan secret, Tidak ada pembesaran polip, Tidak ada nyeri sinus 30

e)

Mulut dan tenggorokan Lidah berwarna merah, Tidak ada gigi yang tanggal, Tidak ada sisa makanan pada gigi, Keadaan bibir dan selaput lendir kering Tonsil T1

f) Leher Warna kulit sawo matang, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak dijumpai pembesaran getah bening. JVP 5+2,4 H2O g) Dada Inspeksi : Bentuk dada simetris, warna kulit sawo matang, tidak dijumpai kelainan bentuk dada, respirasi 20x/menit. Palpasi : Pergerakan dada kanan dan kiri saat bernafas simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa/ benjolan. Perkusi : Terdapat bunyi dullness pada area jantung, batas atas jantung ICS 3, batas bawah ICS 5, batas kanan jantung linea sternalis dextra, batas kiri jantung linea mid clavicularis sinistra. Terdapat suara sonor pada semua lapang paru. Auskultasi : Terdapat suara vesikuler pada lobus paru kiri

h) Abdomen Inspeksi : Warna kulit sawo matang, terdapat kotoran pada umbilicus, tidak ada bekas luka operasi, cikatrik, massa, ataupun lesi. Palpasi Auskultasi Perkusi : Tidak ada lesi,tidak ada nyeri tekan,turgor kulit baik : Bising usus 25 x/menit : Terdapat suara timpani pada area lambung, suara dullness pada hati dan limpa, tidak dijumpai acites, hepar teraba 2 jari.

31

i) Ekstremitas Atas : Anggota gerak lengkap, terpasang infuse Ringer laktat 20 tetes per menit pada tangan kiri, kekuatan otot 1 kanan-kiri. Bawah : Anggota gerak lengkap, tidak terdapat kelainan pada jari kaki kekuatan otot 2 kanan-kiri,terdapat lesi pada patela dengan diameter 4 cm. j) Refleks Reflek babinski negatif.

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a) Test laboratorium : Hematologi Hemoglobin Lekosit Hematokrit Retikulosit Trombosit Hasil 8,9 7200 28 8 420.000 Satuan Gr % Ribu /m % % /ul 4,10 10,90 41,0 53,0 5-12 140,0 440,0 Nilai normal

b) Membran darah tepi : Kesan GDT sesuai dengan anemia mikrositik.

32

IV.

PROGRAM TINDAKAN

No .

Nama Obat

Indikasi

Kontra Indikasi

Efek Samping

Implikasi Keperawat an

1.

Danaflo Infeksi saluran kemih , x 3x 200 mg infeksi saluran nafas bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, uretritis (radang uretra/aliran kandung kemih) Gonokokal yang tidak berkomplikasi, uretritis non gonokokal.

Hipersensitif terhadap ofloxsasin. Hamil dan laktasi. Anak dan remaja sebelum akhir fase pertumbuhan

Gejala Gl. Efek pada SSP, reaksi dermatologi atau hifersensitif.

Pantau efek samping obat yang mungkin muncul.

2.

Wiacid 2x1

Ulkus duodenum dan ulkus lambung jinak aktif,refluks esofagitis,sindroma,zollin ger-Edison,terapi pemeliharaan ulkus peptikum aktif.

Hipersensitif Terhadap ofloxsasin.

Kadang-kadang terjadi :Hepatitis yang bersifat revesible. Jarang : ada agranulositosis,hipersensit ifitas,ruam kulit,leukopenia dan trombositopenia yang bersifat reversible,sakit kepala,pusing.

Pantau efek samping obat yang mungkin muncul.

33

ANALISIS DATA Nama Pasien Ruang NO 1.


0

: Tn. K :H DATA MASALAH Kekurangan volume cairan tubuh PENYEBAB Perdarahan

DS : Pasien mengatakan pusing ,lemas DO : Suhu: 36 C Nadi: 108 x/menit TD:100/70Mmhg RR:20x/menit Terjadi Perdarahan di lutut HCt : 28 %

2.

DS: Pasien mengatakan skala nyeri 5 - P: Terjatuh, -Q: Seperti tertusuk-tusuk -R: Di lutut -S: Skala nyeri 5 -T: pagi hari

Nyeri akut

Perdarahan sendi dan kekakuan ektremitas

DO : -Terdapat luka di patela -TD : 100/70 mmHg -Nadi :108 x/menit

34

3.

DS : Pasien mengatakan lemas,pusing.

Intoleransi aktifitas

Kelemahan umum

DO : - Pasien tidak mampu beraktivitas -Tidak dalam memenuhi ADL -Masa otot berkurang -Terpasang infus RL 20 tetes/menit.

4.

DS : 3.

Resiko infeksi

Hambatan mobilitas fisik

DO : .

35

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

NO 1

DIAGNOSIS KEPERAWATAN Kekurangan volume cairan tubuh b.d Diare

Nyeri akut berhubungan dengan Perdarahan sendi dan kekakuan ektremitas

Intoleransi aktifitas b.d kelemahan umum

Resiko infeksi berhubungan dengan

Tanggal : 17 April 2013

TT:

36

RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien Ruangan Tanggal Nama mahasiswa

: Nn.A : Melati : 17 April 2013 : Kelompok 3

DIAGNOSIS KEPERAWATAN & DATA PENUNJANG Tgl 17 April 2013 jam 12.00

TINDAKAN KEPERAWATAN Tujuan dan kriteria Tgl 17 April 2013 jam 12.00 Tindakan Tgl 17 April 2013 jam 12.00 1. Monitor intake dan out put 2. Atur pemberian infus Dan elektrolit. 3.Anjurkan pasien untuk Mengurangi yang menyebabkan yakni yang makanan potensial diare,

RASIONAL

Tgl 17 April 2013 jam 12.00 Untuk melihat

Kekurangan volume cairan tubuh b.d Perdarahan,ditandai dengan :


0

Setelah diberikaan asuhan keperawatan Selama 2 x 24 jam

kebutuhan cairan yang masuk dan keluar memenuhi kebutuhan intake yang peroral

DO : : Suhu: 36 C Nadi: 108 x/menit TD:100/70Mmhg RR:20x/menit Terjadi Perdarahan di lutut HCt : 28 %

diharapkan volume cairan terpenuhi dengan kriteria :


1.

tidak terpenuhi dapat

pedas, Mungkin Mencegah

berkadar lemak tinggi, kacang, kubis,susu. 4. Kolaborasi obat antidiare pemberian

mengurangi diare

kehilangan cairan tubuh lewat diare

DS : Pasien mengatakan pusing ,lemas

1.Monitor 37

kemampuan Intake menurun

mengunyah menelan. Setelah diberikaan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d. intake inadekwat,ditandai dengan : DO : -Sariawan,porsi dihabiskan mulut skorbut. - HB : 9 gr/dL - BB : 40 kg DS: Klien mengatakan badannya terasa lemah dan tidak nafsu makan,mual muntah,sulit menelan. 1/3 makan asuhan keperawatan Selama 4 x 24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan yang kriteria : 2. Batasi makanan yang

dan

dihubungkan dengan nyeri tenggorokan dan mulut. Rasa sakit pada mulut atau ketakutan akan mengiritasi lesi pada mulut mungkin akan menyebabakan pasien enggan untuk makan. Mengurangi anoreksia Mengurangi insiden muntah dan meningkatkan fungsi gaster

menyebabkan mual atau muntah. Hindari menghidangkan makanan yang panas dan yang susah untuk ditelan 3. Anjurkan oral hygiene sebelum makan. 4. Kolaborasi pemberian Antiemetik

porsi,mukosa 1.Menghabiskan dan terdapat porsi makan yang diberikan 2.HB dalam rentang normal (13.50 17.50) 3. Memperlihatkan peningkatan berat badan

kering

1. Monitor adanya peningkatan aktivitas 2. Tingkatkan aktivitas Setelah diberikaan Intoleransi aktifitas b.d asuhan keperawatan secara bertahap 3. Anjurkan untuk istirahat 4. Motivasi pasien untuk beraktivitas ringan

Mengetahui tingkat mobilitas Mendorong peningkatan kemampuan untuk beraktivitas Istirahat

kelemahan umum,ditandai dengan Selama 4 x 24 jam : O : - Pasien tidak mampu beraktivitas -Tidak dalam memenuhi ADL -Masa otot berkurang 1. Pasien mampu 38 diharapkan tidak terjadi intoleransi aktifiras dengan kriteria :

memulihkan

-Terpasang infus RL 20 Tetes/menit S : Pasien mengatakan lemas.

beraktivitas 2. Mampu memenuhi ADL 3. Berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan dalam tingkat kemampuannya. 4. Pasien memperlihatkan kemajuan dalam beraktivitas 1.Kaji koping sakit keluarga pasein

kembali energi untuk beraktivitas Menumbuhkan percaya diri pasien untuk beraktivittas

terhadap

Memulai suatu hubungan dalam bekerja secara konstruktif dengan keluarga Menghilangkan kecemasan tentang transmisi melalui kontak sederrhana Tetap bersama klien selama prosedur dan konsultasi yang menimbulkan ansietas. Mempertahankan hubungan yang sering dengan klien

dan perawatannya 2. Ajarkan kepada Koping keluarga ineffektif b.d cemas dan takut terhadap penyakitnya,ditandai dengan : S: - Klien merasa khawatir akan keadaanya - Klien merasa gelisah dan tidak tenang perasaannya Setelah diberikaan asuhan keperawatan Selama 4 x 24 jam diharapkan koping keluarga efektif,dengan kriteria : 1. Pasien dan keluarga O : - Pasien terlihat cemas dan gelisah -Klien tampak tegang. - Klien tampak gelisah ditempat tidur. - Palpitasi berinteraksi dengan cara yang konstruktif 2.Pasien dan keluarga tidak cemas dan gelisah keluaraga tentang penyakit dan transmisinya 3. Jelaskan prosedur, beri kesempatan untuk bertanya dan jawab dengan jujur. 4. Libatkan orang terdekat sesuai petunjuk pada pengambilan keputusan

39

Tanda tangan Tanda tangan

Tanda tangan Tanda tangan

40

Anda mungkin juga menyukai