Anda di halaman 1dari 2

Tugas EBP3KH

Nama NIM Kelompok : Fajar Khalis Ananda : FAA 11 0035 : Tiga

Dokter A baru saja selesai praktek, tiba tiba ada salesman dari salah satu farmasi ingin bertemu. Dokter A mempersilahkan masuk sambil menuntup pintu. Salesman menyalami dokter A sambil pimpinan saya bahwa dokter terpilih untuk mengikuti tour ke singapura dengan beberapa dokter lainnya bulan depan atas biaya perusahaan farmasi X. Dokter A berkata : Wah apa betul ?. Betul dok, itu karena dokter telah meresepkan obat P. Nah ini surat pemberitahuannya dan dokter diminta melengkapi data termasuk copy passport. Dokter A terlihat senang dan berkata : Wah apa betul ?. Betul dok, itu karena dokter telah meresepkan obat P. Nah isi surat pemberitahuannya dan dokter diminta melengkapi data termasuk copy passport. Dokter A terlihat senang dan Berkata : Wah terimakasih ya, mudah mudahan tahun depan saya bisa ke Eropa. Wah bisa dok, memang ada grup yang ke Eropa, Amerika dan lain-lain. Dokter bisa menambah resepkan obat lainnya yang saya bawa daftarnya ini dan nanti kalau dokter banyak meresepkan bisa menambah resepkan bisa saja dokter ke Eropa. Keesokan harinya dokter A berkata pada pimpinan apotek : Pak tolong tolong pesankan obat yang didaftar ini ya, saya akan pakai obat ini untuk pasien saya. Setelah melihat daftar yang diberikan dokter, pimpinan apotek berkata : Baik dok saya akan sediakan di apotek, tapi bagaimana dengan obat yang sama yang sudah saya pesan dan harganya lebih murah?. Saya hanya akan meresepkan obat dari farmasi X ini, yang lainnya jangan dipesan lagi a. Dari kasus diatas apa ada pelanggaran hukum? b. Dari kassus diatas apa ada pelanggaran etika? c. Apa pasien keberatan dengan peresepan dokter A? Apa dokter yang lain mengetahui apa yang dilakukan dokter A? Apa organisasi profesi mengetahui apa yang dilakukan dokter A? Apa ada oranglain yang mengetahui apa yang dikerjakan dokter A? d. Bagaimana pendapat anda sebagai dokter A?

Jawab: a. Tidak melanggar hukum b. Iya terdapat pelanggaran etika, apalagi bertentangan dengan kodeki, lebih tepatnya pasal 2. Karena dokter tersebut tidak mengambil keputusan untuk meilih obat yang dipasang di apotik seara profesional, terlebih untuk dirinya sendiri agar mendapat liburan ke Eropa anpa memerhatikan dampak yang terjadi pada pasiennya. c. Jika pasien tidak tahu dengan apa yang terjadi, pasti pasien tersebut tidak keberatan, tapi pasti pasien akan merasa kebingungan. Organisasi profesi pun tidak mengetahui. Ada yang mengetahuinya selain dokter itu sendiri, yaitu apotekernya d. Pendapat saya, kita harus tetap profesional terhada profesi kita. Apalagi tentang pemilihan obat. Jika dengan obat yang ada saja sudah dapat menyembuhkan pasien, maka kita tidak perlu lagi mengganti obat tersebut. Apalagi kita tidak tahu reaksi apa yang terjadi pada pasien tersebut dengan obat baru yang kta gunakan nanti. Kita harus tetap mengutamakan kepentingan atau kesehatan pasien meskipun kita di- iming imingi jika kita menggunakan obat baru dalam persepan.

Anda mungkin juga menyukai