Anda di halaman 1dari 6

BAB 1 PENDAHULUA N

1.1 Latar Belakang Seiring dengan pasar yang semakin mengglobal, persaingan di

dunia bisnis semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam upaya

memenangkan persaingan. Dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi, perusahaan dapat menekan pemborosan atau menghilangkan pengeluaranpengeluaran atau biaya-biaya yang tidak perlu, sehingga harga pokok produksi dapat ditekan serendah mungkin. Namun, permasalahan dunia usaha bertambah dengan adanya tuntutan pelanggan yang semakin tinggi. Pelanggan juga mulai menuntut aspek kecepatan respon, inovasi, dan

fleksibelitas. Untuk itu selain meningkatkan produktivitas dan efisiensi, perusahaan juga dituntut agar dapat mengetahui tentang apa yang diinginkan konsumen, kapan dan dimana dibutuhkan. Pelaku industripun mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat, perbaikan di internal sebuah perusahaan tidaklah cukup. Ketiga aspek tersebut membutuhkan peran serta semua pihak mulai dari supplier yang mengolah bahan baku dari alam menjadi

komponen, pabrik yang mengubah komponen dan bahan baku menjadi produk jadi, perusahaan transportasi yang mengirimkan bahan baku supplier ke pabrik, serta jaringan distribusi yang akan menyampaikan produk ke tangan pelanggan.

PT Tiga Bintang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan finansial, mind-set, properti, investasi, dan retail atau penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari, terwaralaba Alfamart. Produk-produk kebutuhan pokok dan sehari-hari Alfamart terdiri dari bahan makanan,

peralatan rumah tangga, produk kecantikan, dan sebagainya. Produk-produk tersebut di supply oleh beberapa suppliers yang sudah ditetapkan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, yaitu sebagai pewaralaba dari Alfamart. PT Tiga Bintang dan PT Sumber Alfaria Trijaya memiliki kerjasama mengenai supply barang. Dengan adanya keterikatan kontrak mengenai

supply barang 100 % dari PT Sumber Alfaria Trijaya, maka ada beberapa
masalah yang timbul di Alfamart, antara lain adanya ketentuan mengenai jumlah persediaan suatu produk ditoko dan keterlambatan pengiriman produk yang menyebabkan persediaan produk di toko tidak dapat memenuhi pemintaan konsumen. Seperti yang kita ketahui persaingan dalam bisnis retail produk kebutuhan sehari-hari masyarakat semakin lama semakin ketat, dimana persaingan harga sering terjadi dan promosi serta pemangkasan harga semakin gencar dilakukan, tentu saja ini akan berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan dan margin laba yang diperoleh. Selain itu pelanggan juga mulai menuntut aspek kecepatan respon, inovasi, dan fleksibelitas. Sehingga perusahaan perlu menyiapkan suatu strategi yang relevan untuk menghadapi persaingan tersebut dalam jangka panjang. Perubahan paradigma persaingan yang terjadi dari yang tadinya persaingan antarperusahaan, berubah menjadi persaingan antarjaringan menuntut

perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Yang antara lain meliputi waktu yang dihabiskan untuk mencapai pasar, mengurangi biaya distribusi, dan mendapatkan produk yang tepat untuk tempat yang tepat pada waktu, biaya dan harga yang tepat. Pada

akhirnya

memaksa

perusahaan

untuk

tetap

kompetitif

dengan

cara

memperkuat hubungan mereka dengan partnernya. Dalam upaya mendapatkan keunggulan kompetitif dalam persaingan antarjaringan, perusahaan dapat mengkaji ulang salah satu kinerja mereka yaitu supply chain management (SCM). Supply chain management (SCM) merupakan pengelolaan informasi, barang dan jasa mulai dari pemasok paling awal sampai ke konsumen paling akhir dengan menggunakan pendekatan integrasi dengan tujuan yang sama. Tujuan dari supply chain management adalah mencapai biaya yang minimum dan service level yang maksimum. Supply chain management mempertimbangkan semua fasilitas yang berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan dan biaya yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan customer. Oleh karena itu, PT Tiga Bintang harus menentukan strategi

supply chain management yang


paling tepat dengan tujuan untuk meningkatkan

tingkat efisiensi perusahaan

dalam

memenuhi

permintaan

customer.

Dengan strategi yang tepat, diharapkan biaya bisa ditekan dan perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam memenangkan persaingan. Berdasarkan uraian tentang latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk menjadikannya sebagai bahan penulisan skripsi ini dengan judul : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Implementasi Strategi Supply Chain Management Pada PT Tiga Bintang (Studi Kasus : Alfamart Cabang Bendungan Jago).

1.2 Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang yang disampaikan, maka masalah yang dapat di identifikasi adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kesenjangan antara tingkat permintaan dengan tingkat kinerja pada PT Tiga Bintang ? 2. Bagaimana strategi supply chain management yang tepat untuk PT Tiga Bintang ?

1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kesenjangan antara tingkat permintaan dengan tingkat kinerja pada PT Tiga Bintang. 2. Untuk mengetahui strategi supply chain management yang tepat untuk PT Tiga Bintang.

1.4 Manfaat Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi PT Tiga Bintang Dapat mengetahui kesenjangan antara tingkat permintaan dengan tingkat kinerja pada PT Tiga Bintang. Dapat mengetahui strategi supply chain management yang tepat untuk PT Tiga Bintang.

2. Bagi Penulis Memperoleh pengetahuan baru mengenai supply chain management. Dapat mempelajari proses suatu produk sampai ke tangan konsumen melalui suatu rantai supply. 3. Bagi pihak lain Mendapatkan pengetahuan baru tentang supply chain management. Sebagai referensi bagi penelitian berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai