Anda di halaman 1dari 12

KRITIK SASTRA KRITIS

PENGARANG DAN KARYA Teori Kritis Berpikir Kritis Kesadaran Kritis


Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir logis dengan cara bertanya, menganalisis, membandingkan, mengontraskan dan mengevaluasi. Kesadaran kritis adalah kemampuan mengenali kondisi yang menghasilkan ide-ide istimewa melebihi yang lain dalam suatu budaya atau masyarakat tertentu.

TEORI-TEORI SASTRA PENDUKUNG POSTSTRUKTURALISME


A. Dekonstruksi
OPOSIS BINER PEMBACAAN DENGAN CARA YANG BERBEDA MAKNA PLURAL DALAM KARYA SASTRA MENOLAK SISTEM MENGANGKAT BAGIAN YANG TERPINGGIRKAN DARI SISTEM KAJIAN INTRINSIK

B. Feminisme Latar belakang feminisme Berbagai aliran feminisme


Radikal Sosial Liberal

Peran perempuan
Tradisional Mandiri

Emansipasi Kartini dan Feminisme di Indonesia

C. Postkolonialisme
Sebagai era: memiliki batasan waktu yang jelas, era setelah penjajahan Sebagai teori: varian postrukturalisme, memperjuangkan narasi kecil Postkolonialisme vs orientalisme Orientalisme : pemahaman, ilmu pengetahuan,teori-teori barat yang syarat dengan ideologi mengenai inferioritas bangsa Timur. Poskolonialisme: membongkar hegemoni pengetahuan Barat mengenai dunia Timur.

Postkolonialisme secara longgar dipahami sebagai suatu kajian tentang bagaimana sastra mengungkapkan jejak- jejak kolonialisme dalam konfrontasi ras-ras, bangsa-bangsa, dan kebudayaan-kebudayaan yang terjadi dalam lingkup hubungan kekuasaan yang tak setara sebagai dampak dari kolonisasi Eropa atas bangsa-bangsa di dunia ketiga. Postkolonialisme adalah strategi membaca sastra yang mempertimbangkan kolonialisme dan dampaknya dalam teks-teks sastra, serta posisi atau suara pengamat berkaitan dengan isu-isu tersebut.

Postkolonialisme: cara-cara yang digunakan untuk menganalisis berbagai gejala kultural seperti sejarah, politik, ekonomi, sastra, dan berbagai dokumen lainnya yang terjadi di negara-negara bekas koloni Eropa modern

Objek postkolonialisme:
aspek-aspek kebudayaan yang pernah mengalami kekuasaan imperal sampai sekarang Segala tulisan yang berkaiatan dengan pengalaman kolonial

Sasaran Analisis Poskolonialisme


Postkolonialisme menganalisis hubungan Barat dan Timur sesudah koloni memperoleh kemerdekaan yang berbuah:
Penindasan ras, gender, dan berbagai bentuk penjajahan Pembodohan dengan cara mengebiri perkembangan sistem pendidikan Depresi psikologis sebagai akibat hegemoni kekuasaan yang dilakukan pada masa pndudukan.

D. New Historicism
Varian poststrukturalisme yang menolak narasi besar, sistem, mengangkat hal yang terpinggirkan dari sistem. Mengangkat kelompok yang terpinggirkan seperti kaum miskin, gelandangan, kelompok cacat,perempuan, dll Menolak keluarnya sosio politik dari interpretasi karya sastra (strukturalisme, khususnya New Criticism di Amerika) konteks sejarah merupakan faktor penting untuk memahami karya sastra. Ada kepaduan antara teks dengan konteks Sastra membentuk sejarah, sebaliknya sejarah membentuk karya sastra

4 asumsi yang dikemukakan oleh Greenblatt.


Pertama, karya sastra bernilai sejarah, bukan sekedar catatan tentang pikiran seseorang. Karya sastra merupakan bentuk sosial budaya dan untuk memahaminya harus dikaitkan dengan sosio budaya yang menghasilkannya. Kedua, karya sastra merupakan pandangan tertentu terhadap sejarah. Ketiga, seperti halnya karya sastra, manusia, termasuk ahli sejarah dan kritikus juga mengalami bentuk tekanan sosial politik. Keempat, akibatnya ahli sejarah atau kritikus sastra terjebak pada kesejarahannya sendiri. Tak seorangpun yang mampu bangkit dari strukur sosialnya sendiri.

PERMASALAHAN DALAM NH Pertama, perilaku atau budaya yang dikukuhkan dalam teks. Kedua, mengapa pembaca tertentu menganggap karya tersebut bermakna. Ketiga, perbedaan nilai kritikus dengan nilai dalam teks. Keempat, pemahaman sosial yang melatari teks. Kelima, kebebasan berpikir yang dibayangkan dalam teks secara eksplisit maupun implisit. Keenam, pandangan atau ideologi yang didukung atau ditentang oleh teks.

Anda mungkin juga menyukai