Peran perempuan
Tradisional Mandiri
C. Postkolonialisme
Sebagai era: memiliki batasan waktu yang jelas, era setelah penjajahan Sebagai teori: varian postrukturalisme, memperjuangkan narasi kecil Postkolonialisme vs orientalisme Orientalisme : pemahaman, ilmu pengetahuan,teori-teori barat yang syarat dengan ideologi mengenai inferioritas bangsa Timur. Poskolonialisme: membongkar hegemoni pengetahuan Barat mengenai dunia Timur.
Postkolonialisme secara longgar dipahami sebagai suatu kajian tentang bagaimana sastra mengungkapkan jejak- jejak kolonialisme dalam konfrontasi ras-ras, bangsa-bangsa, dan kebudayaan-kebudayaan yang terjadi dalam lingkup hubungan kekuasaan yang tak setara sebagai dampak dari kolonisasi Eropa atas bangsa-bangsa di dunia ketiga. Postkolonialisme adalah strategi membaca sastra yang mempertimbangkan kolonialisme dan dampaknya dalam teks-teks sastra, serta posisi atau suara pengamat berkaitan dengan isu-isu tersebut.
Postkolonialisme: cara-cara yang digunakan untuk menganalisis berbagai gejala kultural seperti sejarah, politik, ekonomi, sastra, dan berbagai dokumen lainnya yang terjadi di negara-negara bekas koloni Eropa modern
Objek postkolonialisme:
aspek-aspek kebudayaan yang pernah mengalami kekuasaan imperal sampai sekarang Segala tulisan yang berkaiatan dengan pengalaman kolonial
D. New Historicism
Varian poststrukturalisme yang menolak narasi besar, sistem, mengangkat hal yang terpinggirkan dari sistem. Mengangkat kelompok yang terpinggirkan seperti kaum miskin, gelandangan, kelompok cacat,perempuan, dll Menolak keluarnya sosio politik dari interpretasi karya sastra (strukturalisme, khususnya New Criticism di Amerika) konteks sejarah merupakan faktor penting untuk memahami karya sastra. Ada kepaduan antara teks dengan konteks Sastra membentuk sejarah, sebaliknya sejarah membentuk karya sastra
PERMASALAHAN DALAM NH Pertama, perilaku atau budaya yang dikukuhkan dalam teks. Kedua, mengapa pembaca tertentu menganggap karya tersebut bermakna. Ketiga, perbedaan nilai kritikus dengan nilai dalam teks. Keempat, pemahaman sosial yang melatari teks. Kelima, kebebasan berpikir yang dibayangkan dalam teks secara eksplisit maupun implisit. Keenam, pandangan atau ideologi yang didukung atau ditentang oleh teks.