Anda di halaman 1dari 12

INVERTED PAPILLOMA

DEFINISI

Inverted Papilloma tumor jinak , hiperplasi epitel yang tumbuh dan masuk ke dalam jaringan stroma di bawahnya membentuk kripte , membrana basalis tetap utuh .
1. 2. 3.

Mempunyai kemampuan untuk merusak jaringan sekitarnya. Cenderung kambuh Ganas karsinoma epidermoid

Epidemiologi

Jarang ditemukan , timbul hanya sekitar 10% di sinonasal 35-60 tahun , laki-laki : perempuan 2 : 1 sampai 3 : 1 Tempat tersering timbul dinding lateral hidung dan jarang vestibulum, septum , dasar nasofaring , sinus spenoid dan sinus frontal.

ETIOLOGI Alergi Inflamasi kronik Karsinogen Infeksi virus papilloma

DIAGNOSIS DAN EVALUASI Gejala sumbatan hidung unilateral , sakit kepala , epistaksis , nyeri wajah , bengkak periorbita , rinore purulent , sinusitis kronik , alergi , hiposmia ,Gangguan penglihatan , gangguan pendengaran dan meningitis . Gold standar untuk evaluasi Pemeriksaan endoskopik dan CT Scan hidung dan sinus paranasal Asal konka media dan dinding medial sinus maksila Karekteristik klinis 1) Cenderung timbul kembali . 2) tumor mempunyai kapasitas destruksi pada jaringan dan struktur sekitarnya .3) Tumor mempunyai kecenderungan menjadi ganas. Pemeriksaan Fisik Massa polipoid unilateral , iregular dan rapuh , mudah berdarah . Warna papiloma merah keabu abuan dan mengisi kavum nasi , meluas ke vestibulum juga ke nasofaring. Septum sering terdesak.

HISTOPATOLOGI 3 Subtipe Tipe inverted , tipe fungiform (everted)dan tipe silindrikal . Makroskopik terlihat seperti polip , tetap lebih keras dan lebih vaskular , tonjolan bergranular , variasi warna dari merah , merah muda sampai pucat . Mikroskopik Penebalan epitelial , invasi kedalam dasar dari stroma. Tumor mengisi ruang bawah mukosa yaitu daerah subepitelial pertumbuhan inverted papiloma

RADIOLOGI Untuk menentukan perluasan penyakit Tomografi komputer potongan aksial dan koronal
Dapat dibedakan lesi papilomatous dengan penebalan

mukoperiosteal, atau polip Derajat kerusakan tulang

CT Scan Untuk mendeteksi perkiraan asal tumor

PENATALAKSANAAN Terapi medikamentosa Radioterapi Terapi operasi paling dianjurkan Krouse mengembangkan sistem staging berdasarkan temuan

radiologi dan endoskopi preoperasi.


I. II. III. IV.

Tumor terbatas pada satu sisi kavum nasi tanpa perluasan ke sinus paranasal Tumor melibatkan dinding medial sinus maksila , sinus etmoid dan/ atau komplek ostiomeatal Tumor meluas ke superior , inferior , posterior , anterior atau dinding lateral sinus maksila , sinus frontal atau sinus spenoid Tumor perluasan ke ekstrasionasal atau tumor berubah ganas .

Perancanaan tindakan pembedahan sesuai staging 1 dapat diangkat secara endoskopik tanpa reseksi tulang . 2 secara endoskopik dengan mereseksi struktur tulang. 3 endoskopi dipakasi jika visualisasi memungkinkan , pendekatan maksilektomi medial bisa digunakan Open surgical untuk mendapatkan maksimal eksposur

KOMPLIKASI

Pendekatan eksternal

Perdarahan pasca operasi Edema periorbita Epifora , diplopia Infeksi dan bocornya liquor cerebrospinalis (LCS) segera setelah operasi.

Pendekatan Endoskopik
Komplikasi mayor 1. Kematian 2. perdarahan intrakranial 3. Kebutaan 4. Diplopia 5. Meningitis 6. Perdarahan Masif 7. Hematom Orbita 8. Kebocoran LCS Komplikasi minor 1. Sinekia 2. Emfisema Orbita 3. Nyeri Gigi atau Hipestia 4. Eksaserbasi asma 5. Epifora 6. Hiposmia/anosmia 7. Penurunan visus

REKURENSI 0-78% tergantung jenis dan kesempurnaan reseksi . Rinotomi lateral dan maksilektomi medial lebih rendah dibanding setelah dilakukan eksisi transnasal dengan operasi caldwel luc atau hanya dengan eksisi transnasal

Anda mungkin juga menyukai