Anda di halaman 1dari 8

1

Pengakuan beliau yang sebenarnya berbunyi demikian:

Artinya: Aku melihat diriku dalam mimpi sebagai Allah (Ainah Kamalati Islam, hal. 564)

Melakukan perbuatan apa saja dalam alam mimpi itu boleh-boleh saja, meskipun di alam lahir hal itu diharamkan Seperti : Mimpi Nabi Yusuf as yang mengatakan 11 bintang, bulan dan matahari bersujud kepada beliau. Dapatkah beliau dikatakan mengaku sebagai tuhan? 2

Imam Abu Hanifah pernah bermimpi mengumpulkan tulung-tulang Rasulullah saw dari liang kubur, sebagian beliau senangi dan sebagian beliau buang. Dapatkan beliau dituduh berbuat dosa atau kurang ajar? Rasulullah saw sendiri pernah bermimpi mengenakan 2 gelang emas di tangannya. Dapatkan beliau dikatakan berbuat dosa, karena orang laki-laki itu diharamkan memakai perhiasan dari emas?

Peristiwa dalam mimpi tersebut harus ditabirkan. Adapun tabir mimpi Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as tersebut menurut beliau adalah sebagai berikut: Kami tidak memaknakan peristiwa ini sebagaimana yang dimaknakan dalam kitab-kitab para pengikut Wahdatul-Wujud (yakni aku sendiri adalah Tuhan), dan kami tidak memaknakan hal itu seperti pendapat para Hululiyin (Tuhan menitis dalam diriku), Bahkan peristiwa ini sesuai dengan Hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, yaitu Hadis Bukhari tentang penjelasan martabat hamba-hamba Allah yang shaleh yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa Taala dengan melakukan ibadah nafal yang terjemahan selengkapnya berbunyi:

Seorang hamba-Ku yang senantiasa berusaha mendekat kepada-Ku dengan mengerjakan ibadah nafal sehingga Aku mencintainya, apabila Aku telah mencintainya, maka Aku akan menjadi matanya yang dengannya ia melihat; Aku akan menjadi telinganya yang dengannya ia mendengar; Aku akan menjadi tangannya yang dengannya ia memegang; Aku akan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan; Aku akan menjadi hatinya yang dengannya ia berfikir;

Aku menjadi lidahnya yang dengannya ia berbicara; jika ia memanggil-Ku Aku menjawabnya; jika ia meminta kepada-Ku Aku memberinya; Aku tiada ragu melakukan sesuatu selain mencabut nyawanya yang demikian itu karena ia benci kepada kematian itu dan Aku membenci keburukannya (Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, Abu Yala dalam Musnadnya, Ath-Thabrani dalam AshShaghir, Abu Nuaim dalam Ath-Thib, Al-Bukhari, Muslim dalam Az-Zuhd, Ibnu Asakir dari Aisyah radhiyallahu anha dan Kanzul-Ummal, Juz I/1157)

Dengan demikian mimpi melihat diri beliau sebagai Tuhan itu bukan perbuatan syirik yang diharamkan, tetapi justeru menunjukkan beliau itu seorang hamba yang dekat dengan Tuhan dan mendapatkan karunia bimbingan-Nya, sebagaimana pendapat Allamah Sayyid Abdul Ghani An-Nablusi, seorang Ulama ahli dalam tabir mimpi menyatakan:

Artinya: Seorang yang melihat dalam mimpi bahwa ia seolah-olah menjadi Tuhan, maka artinya ialah Allah subhanahu wa Taala akan segera menyampaikannya ke jalan yang benar( Tabirul-Anam, cetakan Mathba Ijazi, Kairo, hal. 90).

Anda mungkin juga menyukai