Anda di halaman 1dari 5

KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT JANTUNG Kehamilan mengubah system sirkulasi system kardiovaskuler dengan peny.

an peny. Kardiovaskuler akan berpengaruh pada akhir kehamilan baik pada bayi maupun pada ibu Pd hamil normal, akan terjadi penyesuaian thdp perubahan yg tjadi, berupa hipervolemi dan perubahan anatomis Kehamilan denyut jantung, nadi & vol. Darah , tek. Darah Kehamilan mpberat peny. Jantung Klasifikasi: Menurut NYHA Kelas I : Tanpa gejala, tp pada EKG ada sedikit gejala bila kehamilan besar tampak gejala sesak napas Kelas II : gejala timbul bila aktivitas > normal Kelas III : gejala timbul pada akt. Normal Kelas IV : gejala timbul pada saat tidur

Bagaimana kegamulan mempengaruhi Peny. Jantung: Kehamilan 32 36 mgg puncak hipervolemia Kala II kerja jantung meningkat OK mengedan Pasca persalinan perubahan sirkulasi (plasenta 350 500 cc darah) Masa nifas kemungkinan infeksi, kuman dpt bsirkulasi ke jantung bias mengakibatkan endokarditis Bagaimana Peny. Jantung pd kehamilan: Dapat terjadi abortus (gagal sirkulasi) Prematuritas (gagal sirkulasi) Dismaturitas fungsi pd saat uterus bkontaksi tggu (BBLR) Kematian janin dlm rahim Lahir dengan nilai Apgar rendah, atau bayi lahir mati Diagnosis Anamnesis, riwayat peny. Jantung atau demam Rematik Keluhan dengan gejala: Nyeri dada, gampang lelah, gampang sesak, dispnoe, sianosis, nadi tdk teratur, edema pulmonum Auskultasi.Palpasi: 4 kriteria: Bising diastolis; bising sistolis; perbesaran jantung; aritmia yg berat; ada bising disertai Thrill Elektrokardiografi/Echocardiografi Penanganan Dalam Kehamilan Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur Kerja sama dengan ahli peny. Jantung (peny. Dalam) Cegah kenaikan berat badan yg blebihan, retensi cairan & anemia. Kenaikan BB maks. 16 kg

Bila timbul hipotensi/hipertensi harus diobati Cukup istirahat Rawat RS 1 2 mgg sebelum taksiran partus atau keluhan + Pengobatan khusus tgtg kelas penyakitnya

Dalam persalinan: Kls I dan II, dapat pervaginam, dengan pengawasan yg ketat Kala II, bila tanda payah jantung (-), dpt ditgg spontan, dpt dipercepat dgn ekstraksi vakum atau forceps, SC bila ada indikasi obstetric Nyeri dikurangi dgn analgetik (petidin) Ergometrin kontraindikasi, oxytosin voleh i.m. Penganganan pasca persalinan 1. Pengawasan ketat kala III & IV 2. Dirawat sekurang2nya 2 mgg setelah partus Penanganan scr umum
Kelas III & IV tdk boleh hamil Bila terjadi hamil, pertimbangkan abortus terapeutik KB, ADR dan Tubektomi

Prognosis Ibu: - Tergantung berat penyakit, umur dan penyulit lain. Pengawasan, pengobatan, pimpinan persalinan, & kerja sama penderita dan penolong ikut menentukn prognosis - AKM secara menyeluruh: 1 5 %, penderita berat 15% Anak: Ringan: tdk mempengaruhi kematian janin Berat: prognosis akan buruk gawat janin KEHAMILAN DENGAN DIABETES MELLITUS Pendahuluan Diabetes mellitus merupakan kelainan genetic/non-genetik akibat kekurangan insulin gula darah Dlm kehamilan, merupakan kehamilan resiko Menyebabkan perubahan metabolic & hormonal pd penderita yg jugadipengaruhi & memengaruhi kehamilan dan persalinan Frekuensi 0,3 0,7 % Klasifikasi DM diketahui saat hamil DM pregestasi komplikasi / DM pregestasi komplikasi berat, nefropati, retinopati, PJK

Patofisiologi Faktor plasenta: - Human placental lactogen berifat diabetogenic - Enzim yang bekerja seperti enzim insulin Faktor Ibu: - pd wanita hamil, kadar kortisol 3x - me nya hormon estrogen, progesterone & prolaktin (anti insulin) - menrunnya jumlah reseptor insulin Faktor Resiko 1. Usia tua 2. Multi Paritas 3. Obesitas 4. Ada keluarga DM (herediter) 5. Riwayat melahirkan anak besar (> 4 kg) 6. sering abortus atau lahir mati 7. glukosuria Prediabetik dpt menjadi diabetik bila ada stress, mis: hamil, infeksi, gemuk, emosi, dll Pengaruh Diabetes thd kehamilan: 1. Abostus dan partus Prematurus 2. Hidramnion 3. Preeklamsia (peny. Pemb. Drah, perkapuran plasenta) 4. kelainan latak janin, karena bayi sudah berukuran besar 5. insufisiensi plasenta Pengaruh DM thd janin/bayi 1. sering terjadi abortus 2. KJDR setelah 36 mgg kehamilan 3. cacat bawaan, encephali, dll 4. dismaturitas dan janin besar 5. kematian neonatal 6. dpt terjadi kelainan neurologik & psikologik, dikemudian hari Diagnosis 1. anamnesis, riwayat penyakit yg lalu, persalinan yg lalu, riwayat keluarga DM, trias poliuri, polifagi, polidipsi, dan pernah menderita DM. HUID (gatal), uremia, Hodleins (limfoma), DM 2. Pemeriksaan: urine, KGD puasa dan 2j pp, TTG 3. Kriteria diagnosis menurut ADA (American Diabetic Association)

Kategori Normal DM TTG

Glukosa Puasa < 100 > 126 100 125

2j pp < 140 > 200 140 - 199

Penanganan Medik: kerja sama terpadu dgn internis, anak, obgin, & gizi Obstetric: penanganan bdsrkan ptimbangan beratnya penyakit, lamanya diderita, umur paritas, riwayat persalianan lalu, ada tidaknya komplikasi Pemantauan ibu dan janin dilakukan dgn Pengukuran TFU, dgn DJJ, pemeriksaan USG dan KTG Penilaian menyeluruh janian dgn nilai fungsi dinamik janin plasenta Sasaran: Keadaan normoglikemia selama kehamilan Prognosis: 1. bila ditangani dgn baik, umumnya prognosis baik. 2. DM berat dan diderita lama, apalg diertai komplikasi, prognosis buruk 3. prognosis bagi bayi buruk, insufisiensi plasenta, distorsia persalinan, prematuritas, cacat bawaan, RDS (Respiratory Decreation Syndrome), cacat bawaan 4. AKM Prenatal = 10 15 % GANGGUAN KONSEPSI Konsepsi: pertemuan sperma dan ovum. Termasuk: 1. Abortus habitualis 2. Kehamilan ektopik 3. Peny. Tropoblast: Jinak dan Ganas Abortus Habitualis Ad. Bila seorang ibu mengalami abortus > 3x bturut Etiologi: kira2 40% tdk diketahui, sisnya: kelainan zigot, ggn Fx. Endometrium, kel. Anatomik (tumor dll) Kel. Zigot: kelainan kromosom, factor Rh Ggn Fx. Endometrium: Ggn. implantasi & pertumbuhan embrio (hprmonal, gizi, psikologis) Kel. Anatomic Uterus kel. Congenital, tumor, trauma Semakin kecil nomor kromosom yg rusak, maka kemungkinan mati >>. Penanganan Tergantung penyebab Istirahat, tmasuk senggama pd trimester I Gizi Kehamilan Ektopik

Kehamilan dimana sel telur ug dibuahi tumbuh diluar endometrium kavum uteri Kehamilan ektopik dpt mengalami abortus atau ruptur bila massa kehamilan bkembang melampaui kapasitas ruang implantasi kehamilan ektopik tgtg kegawatdaruratan obstetric Menurut lokasi o Tuba Fallopi: (90 %); pars interstitial, isthmus, ampulla, fimbria, tbyk di ampulla & isthmus o Uterus: serviks, kornu, tanduk rudimenter o Ovarium o Intra ligamenter o Abdomen: primer (ovulasi telur pecah cav. Abdomen + Spera); Sekunder (Pemb. Di fimbria jatuh ke cavum abdomen) o Kombinasi: intra dan ekstra uteri Etiologi: o Kelainan lumen pd tuba: endosalpingitis, ggn Fx silia, ggn anatomi o Factor di dinding tuba: endometriosis, divertikel congenital o Factor di luar tuba: plengketan peritubal, tumor organ lain o Factor lain: migrasi eksterna, IVF-ET (GIFT), IUD, DES Patologi Mukosa tuba bukan media baik u/ implantasi & ptumbuhan blastokista tjd 3 kemungkinan o Embrio mati & direabsorbsi o Abortus tubabila tropoblast & villi menembus pseudokapsul o Ruptur tuba bila tropoblast & villi menembus lapisan otot & peritoneum tuba. Sebagian >> kehamilan tubanya tgtg pd Umur kehamilan 6 10 mgg

Diagnosis

Anda mungkin juga menyukai