Anda di halaman 1dari 13

BAB 2 DATA & ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku 2.1.1.

1 Buruknya kesehatan gigi dan mulut Buku yang dikarang oleh Endah Kusumawardani ini menerangkan penyakitpenyakit gigi yang dapat menjalar ke bagian organ tubuh lainnya. dan di dalam bukunya tersebut banyak sekali informasi informasi detail tentang penyakitpenyakit gigi dan juga cara perawatan dengan benar. Buku ini juga mengenalkan alat-alat untuk membersihkan gigi tidak hanya sikat gigi namun juga benang gigi. 2.1.1.2 Psikologi Edisi 9 Jilid 2 Dalam buku karangan Carole wade yang telah di terjemahkan ada bab mengenai pendekatan secara psikologis terhadap anak-anak sesuai umurnya. buku ini sangat membantu dalam proses pembuatan cerita dan cara memberitahukan informasi agar dapat ditiru oleh anak- anak.

2.2 Data Umum Gigi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah gigi [n] tulang keras dan kecil-kecil berwarna putih yg tumbuh tersusun berakar di dl gusi dan kegunaannya untuk mengunyah atau menggigit. Gigi memang termasuk kedalam keluarga tulang namun gigi memiliki beberapa saraf didalam nya berbeda dari tulang didalam tubuh manusia. Mereka melimili struktur yang bervariasi yang memungkinkan untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan gigi digunakan sebagai senjata. Akar gigi tertutup oleh daging yang disebut gusi. Gigi juga memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang digigi. 2.2.1 Bagian-Bagian Gigi

Gambar 2.2.1 Referensi bentuk gigi Mahkota gigi atau corona,merupakan bagian yang tampak di atas gusi, terdiri atas : 1. Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras 2. Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah 3. Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks 4. Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat dengan tulang rahang dengan perantara semen gigi. 5. Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi terdiri atas :

5 a. Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi b. Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi 2.2.2 Macam-Macam Penyakit Gigi a. Plak Gigi Plak yang sering waktu tidak pernah dibersihkan akan menjadi karang gigi. Karang gigi akan mencengkram leher gigi. Itulah sebabnya gigi berubah warna menjadi kehitaman,kecoklatan atau kehijauan. Karang gigi ini jika dibiarkan akan merusak gigi. Gigi yang disebut-sebut sebagai alat pemotong terkuat pun tak akan mampu bertahan dari gempuran karang gigi. Selanjutnya tinggal menunggu berbagai ganggian lainnya yang akan datang bersamaan. Katakanlah halitosis , gigi berlubang bahkan pengaruhnya bisa sampai bisa sampai terkena infeksi. Kalau gigi sudah infeksi, menimbulkan sakit kepala. b. Caries (cavity) Dental Caries adalah gigi berlubang. Kondisi yang umum terjadi dan umum juga tidak langsung diambil tindakan hingga gigi tersebut tanggal atau sudah menimbulkan ditambal. 1. Ketakutan yang berlebihan terhadap dokter gigi 2. Ketiadaan dana. pergi ke dokter gigi memang sangat mahal bagi kalangan menengah ke bawah. 3. Malas pergi ke poli gigi yang ada di puskesmas atau rumah sakit. Kampanye gigi sehat dan anjuran ke dokter gigi paling sedikit 6 bulan,belum terlalu bisa menggugah masyarakat indonesia menjadi sangat peduli dengan kesehatan gigi dan mulut mereka. c. Stomactitis Stomactitis atau yang umum dikenal dengan kata sariawan adalah penyakit yang terjadi akibat adanya faktor pencetus, seperti : keturunan, stress, tergigit, perubahan hormon, kurang vitamin C dan B12, efek terlalu banyak mium kafein (bagi orang-orang tertentu). masalah yang lebih parah. Banyak alasan mengapa gigi tidak langsung

6 d. Tumor Gigi Tidak disarankan mencabut gigi yang sakit sendiri. banyak kejadian hanya karena mencoba-coba mencabut sendiri akhirnya berujung tumor gigi. Tumor gigi ini cukup berbahaya karena tidak saja merusak penampilan tapi juga bisa berujung dengan kematian. Belum lagi sakit yang luar biasa yang dirasakan dari adanya pertumbuhan tumor gigi ini. 2.2.3 Penyebab Gigi Rusak Sangat banyak yang dapat menyebabkan gigi sakit dan rusak ,dan jika dilihat lebih lanjut penyebab utama rusaknya gigi adalah akibat kebiasaan-kebiasaan kecil yang biasa kita lakukan ternyata malah dapat menyebabkan kerusakan yang besar.berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang dapat membuat gigi rusak. a. Merokok Merupakan salah satu kebiasaan yang paling buruk dan bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang,baik terhadap kesehatan gigi maupun rongga mulut. Merokok juga dapat penyembuhan. b. Bruxism Kebiasaan menggesek-gesekan gigi antara gigi-geligi rahang atas dan rahang bawah, atau bruxism,biasanya terjadi secara tidak sadar ketika stres. Berapa orang juga mengalaminya saat tidur. Kebiasaan ini dapat membuat enamel permukaan gigi menjadi tipis, bahkan menimbulkan keretakan pada struktur gigi, serta merusak tambalan. c. Mengunyah Makanan Pada Satu Sisi Beberapa orang mempunyai kebiasaan mengunyah makanan pada salah satu sisi saja. Kebiasaan ini umumnya disebabkan nyeri atau sakit pada salah satu gigi di sisi tertentu. Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya masalah serius atau kelainan pada sendi rahang. d. Menggunakan Gigi sebagai Alat Bantu Membuka kantong keripik yang terbuat dari aluminium foil dan melonggarkan simpul menggunakan gigi ternyata dapat menyebabkan gigi retak dan pecah, serta menyebabkan noda pada gigi dan bau mulut. Efek jangka panjangnya, merokok dapat meningkatkan penyakit gusi serta memperlambat proses

7 merusak perawatan gigi yang sedang dilakukan. Kebiasaan lain yang merusak gigi adalah mengunyah es batu, cokelat yang sudah membeku, atau permen. e. Menggosok gigi terlalu keras Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras, ditambah lagi dengan tekanan yang terlalu kuat saat menggosok gigi, bisa menghilangkan enamel pelindung gigi secara permanen. Hal inilah yang memicu gigi sensitif dan lubang gigi, sertanya menyebabkan gusi mundur (menipis). Lebih baik, gunakan sikat gigi dengan bulu halus, lalu gosok gigi dengan gerakan memutar selama 2menit, sedikitnya dua kali sehari. Sikat gigi dengan kepala yang ramping dapat bergerak dengan mudah di dalam mulut yang kecil, sedangkan gagang sikat yang panjang lebih mampu menjangkau geraham belakang daripada yang pendek. f. Pasta gigi yang salah Jangan langsung percaya dengan pasta gigi yang diklaim mengandung berbagai bahan yang bermanfaat. Beberapa pasta gigi, khususnya yang didesain sebagaitartar control bisa menyebabkan abrasi. Pasta gigi yang mengandung butiran-butiran terasa kasar dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan gusi menipis. Pasta gigi dengan fluoride sudah cukup untuk Anda. g. Tidak menggunakan dental floss Bakteri pada gigi dapat berkembang menjadi plak, penyebab utama lubang dan penyakit gusi, dalam 24 jam. Gunakan benang gigi sekali sehari untuk mengusir plak. h. Sering minum - minuman bersoda Minuman berkarbonasi, alias minuman bersoda yang mengandung asam fosforik, yang lama-kelamaan dapat mengikis gigi. Jika kita biasa menikmati minuman ini, gunakan sedotan untuk meminimalisasi kontak langsung cairan tersebut dengan gigi. Jangan lupa gosok gigi sesudahnya. i. Makanan yang meninggalkan noda Enamel gigi itu seperti spons. Makanan atau minuman yang meninggalkan noda di piring atau cangkir, seperti kopi, teh, minuman berkola, saus marinara, atau kecap, juga akan membuat gigi berangsur menjadi kuning. Mintalah dokter gigi untuk melakukan perawatan laser whitening, bleaching, atau Prophy Power, prosedur baru dimana sodium bicarbonate (bahan pemutih yang lembut) dicampur dengan semburan air yang kuat untuk mengangkat noda tanpa menghilangkan enamel. Pasta gigi dengan

8 pemutih memang bisa sedikit memutihkan gigi, tetapi cenderung terlalu tajam untuk enamel. j. Camilan yang Tidak Sehat Setiap kali kita makan sesuatu, apalagi yang manis atau mengandung tepung, bakteri yang biasa hidup di dalam mulut akan menciptakan asam untuk memecah makanan tersebut. Namun asam ini juga bisa menyerang gigi, menyebabkan gigi rusak. Sebagai gantinya, pilih buah-buahan dan sayuran yang renyah (seperti apel atau wortel) baik sebagai lauk maupun sebagai cemilan. Para ahli kesehatan gigi bahkan mempertimbangkan jenis makanan seperti ini sebagai sikat gigi alami karena efeknya pada plak yang bagaikan detergen. Mengunyah permen karet tanpa gula seperti Xylitol juga membantu mencegah lubang gigi, dengan meningkatkan aliran liur. Liur yang mengalir akan mengusir bakteri penyebab lubang gigi. 2.2.4 Cara-cara Membersihkan Mulut dan Gigi Kebersihan gigi dan mulut yang buruk tidak hanya menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi dan radang gusi, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Menjaga kebersihan mulut dan gigi adalah jendela menuju hidup sehat karena lebih dari 90% materi yang masuk tubuh melalui mulut.

Gambar 2.2.4.1 Referensi cara menyikat gigi a. Menyikat gigi Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar: 1. Tempatkan sikat pada sudut 45 terhadap gusi. 2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya. 3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi. 4.Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.

9 5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke bawah. 6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan. 7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit. 8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus enamel gigi. b. Berkumur dengan antiseptik Anda dapat menyempurnakan sikat gigi dengan berkumur menggunakan larutan antiseptik untuk membunuh bakteri penyebab plak di tempat-tempat yang tidak terjangkau gigi c. Membersihkan sela gigi Anda juga perlu memastikan kebersihkan sela-sela antar gigi dengan pembersihan interdental. Tergantung pada ukuran ruang antar gigi, perawatan berikut dapat dilakukan: Benang gigi, tusuk gigi, sikat antar gigi. d. Mengunyah Permen Karet Penggunakan permen karet bebas gula dapat bermanfaat untuk kesehatan gigi Anda. Mengunyah permen karet dapat membersihkan gigi karena biasanya permen tersebut mengandung pemanis xylitol yang bermanfaat menghambat perkembangan bakteri streptococcus sehingga mengurangi gigi berlubang dan alami terhadap kerusakan gigi. e. Menyikat Lidah Membersihkan lidah dengan sikat atau penggaruk lidah menghilangkan penumpukan bakteri, sisa-sisa makanan, jamur, dan sel-sel mati dari permukaan lidah. Bakteri dan jamur yang tumbuh di lidah berhubungan dengan masalah mulut yang umum terjadi. Selain itu, bakteri pembusuk menghasilkan senyawa belerang di bagian belakang lidah yang menyebabkan bau mulut. plak. Selain itu, kegiatan mengunyah juga merangsang produksi air liur yang merupakan perlindungan

2.2.5 Faktor yang mempengaruhi tingkah laku anak dalam perawatan gigi

10 Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan anak menolak untuk melakukan perawatan atau timbul kecemasaan saat akan pergi ke dokter gigi. a. Pertumbuhan dan perkembangan Perkembangan mencakup aspek pertumbuhan fisik, intelektual dan emosi. Semakin bertambahnya usia, anak semakin dapat bekerja sama.Tingkah laku anak juga akan berbeda pada anak yang normal dan khusus atau pada anak yang pernah mengalami trauma kranial sehingga menyebabkan gangguan pada susunan saraf pusatnya. b. Pengaruh keluarga atau teman sebaya Terdapat hubungan bermakna antara kecemasan keluarga terhadap perawatan gigi dengan tingkah laku anak yang tidak bekerjasama atau cooperative. Kondisi sosial ekonomi, budaya dan etnis mempengaruhi tingkah laku anak. Pada belakang keluarga yang bercerai, otoriter atau pemalu menimbulkan kesulitan bagi sang dokter untuk mendekati anak sehingga sang anak tidak menerima perawatan gigi dengan optimal. 2.3 Animasi Edukasi Animasi edukasi adalah animasi yang berisikan jalan cerita berupa pengetahuan informasi yang dibuat bertujuan untuk menambah pengetahuan pada anak melalui media yang mereka minati. Pada umumnya anak-anak akan lebih menikmati animasi edukasi karena dunia nya lebih dekat dengan mereka yaitu dunia game. Mereka akan lebih tertarik dengan gambar gambar yang bergerak dan bersuara dibandingkan film edukasi yang hanya berisikan gambar diam dan narasi yang serius. Animasi edukasi memfokuskan pada proses pembelajaran secara indivisual. Proses belajar dapat berupa observasi dan interaksi dengan objek yang dipelajari , sehingga seseorang mendapatkan temuan dan pengalaman sebagai pengetahuan langsung dari sumbernya bukan lewat perantara.

2.4 Analisa Masalah

11 2.4.1 Faktor Pendukung dan Penghambat 2.4.1.1 Faktor Pendukung 1. Masih jarang tayangan animasi non - komersil di indonesia yang mengangkat masalah edukasi pengetahuan seputar gigi. 2. Animasi kini mulai berkembang didunia perfilman sehingga menjadi keunggulan tersendiri dibanding film edukasi yang berisikan realshoot. 3. Animasi yang ditujukan untuk anak anak ini akan menarik minat anak untuk menontonnya karena durasi nya yang pendek sehingga tidak ada keterkaitan sang anak untuk menontonnya dalam waktu yang lama. 2.4.1.2 Faktor Penghambat 1. Masih banyak banyak masyrakat yang kurang memperhatikan tayangan yang berisikan tentang edukasi, jika tayangan tidak menarik mereka akan langsung menggantinya tanpa melihat lebih dulu apa isi dan manfaat tayangan tersebut. 2. Tema yang diangkat sudah banyak dengan iklan-iklan yang lebih singkat dan berkesan denan menggunakan karakter yang lucu. 3. Seputar pengetahuan perawatan gigi hanya dilihat sekilas karena dianggap sepele dan memiliki efek jangka panjang. Masyarakat akan lebih menaruh perhatian pada sesuatu yang memiliki efek jangka pendek 4. Tayangan ini belum bisa mempengaruhi masyarakat dengan sosial-ekonomi yang rendah karena tayangan ini akan di tampilkan di televisi. 2.4.1.3 Analisa Perawatan gigi Melihat dari sumber-sumber yang menjadi dasar penulis dalam membuat edukasi animasi ini. Maka akan dibuat edukasi animasi yang lebih memfokuskan terhadap langkah-langkah membersihkan gigi secara benar dan sebab - akibat jika gigi jarang dibersihkan. sekilas memberikan

2.5 Data Pembanding

12 Game interaktif monkey see monkey do yang merupakan game interaktif yang diperuntukan bagi anak-anak yang masih bersifat mengajak anak-anak yang menontonnya untuk melakukan aksi dan membuat kesan anak- anak terlibat langsung didalamnya.

Gambar 2.5.1 animasi pembanding 2.6 Analisis Swot Strength, animasi sedang marak-maraknya ditelevisi dan digandrungi banyak anak-anak, sehingga ada kesempatan untuk disukai anak-anak, dengan format cerita yang berbeda namun tetap menghibur. Weakness, tema yang diangkat sudah terlalu umum dan sudah banyak yang mulai menanganinya dengan iklan-iklan dan psa. Opportunity, animasi edukasi yang menyelipkan cerita sedikit menyeramkan belum terlalu umum di masyarakat. Sedangkan tayangan yang umumnya disiarkan bersifat menghibur. Threat, masyarakat kini lebih menyukai cerita komedi yang ringan dan singkat, dan mudah bosan dan meninggalkan sesuatu yang panjang, bertele-tele dan tidak menarik.

2.7 Target Audiens

13 Penulis mengambil target audiens di range umur 10-15 tahun, karena menurut Teori tahapan kognitif dari Piaget. Anak akan melalui 4 tahap perkembangan yaitu tahap sensomotorik sejak lahir hingga 2 tahun. Tahap praoperasional di umu r 2 - 7 tahun. Tahap operasional konkret di umur 7- 12 tahun. dan tahap operasional formal usia 12 hingga dewasa. Melihat dari teoriteori yang dijabarkan, penulis mengutip, bahwa di umur 10-15 tahun adalah masa dimana anak sudah mulai menginjak tahap dewasa dan tidak perlunya lagi penyampaian yang bersifat ilustratif namun anak-anak pada usia ini juga masih belum bisa menerima informasi yang sifatnya serius dan mendikte sehingga penyampaian visual ilustrasi menggunakan bentuk yang sesuai dengan aslinya. 2.8 Kuesioner

14

15 Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang berjumlah 100 orang respons, terkumpul fakta bahwa 73% responden telah merasakan sakit gigi dan 59% dari orang tua responden tidak mengingatkan untuk menyikat gigi. 58% responden bahkan sudah tidak ingat kapan terakhir kali pergi memeriksakan giginya ke dokter gigi padahal persentase tertinggi 35% responden menyatakan melihat petunjuk cara menyikat gigi dengan benar ada di dinding ruang tunggu dokter gigi.

Anda mungkin juga menyukai