Keranjang Takakura merupakan alat pengomposan skala rumah tangga yang ditemukan Pusdakota bersama Pemerintah Kota Surabaya, Kitakyusu International Technocooperative Association, dan Pemerintahan Kitakyusu Jepang pada tahun 2005. Keranjang ini dirakit dari bahan-bahan sederhana di sekitar kita yang mampu mempercepat proses pembuatan kompos. Dan ddisebut Takakura Home Method yang dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama Keranjang Takakura.
Satu keranjang standar dengan starter 8 kg dipakai oleh keluarga dengan jumlah total anggota keluarga sebanyak 7 orang. Sampah rumah tangga yang diolah di keranjang ini maksimal 1,5 kg per hari.
Sisa sayuran, idealnya sisa sayuran tersebut belum basi.Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya. Sisa nasi Sisa ikan, ayam, kulit telur dll. Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.
Persiapkan wadah atau keranjang berukuran 40 liter atau yang sekiranya cukup untuk menampung sampah. Pilihlah keranjang yang berlubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara. (lihat gambar) Tempatkan keranjang pada tempat yang teduh, tidak kena hujan dan sinar matahari langsung serta memiliki sirkulasi udara yang bagus. Letakkan penyangga (batu bata atau bisa yang lain) pada bagian bawah keranjang agar aliran udara bisa masuk.
Masukkan sekam kedalam suatu wadah dan tempatkan pada bagian bawah keranjang. Bantalan sekam berfungsi menyerap air, mengurangi bau dan mengontrol udara agar mikroba berkembang dengan baik.
Cari kardus bekas yang muat masuk kedalam keranjang untuk menampung bahanbahan yang akan dikomposkan. Letakkan kardus di atas bantalan sekam. Isi wadah dengan starter atau kompos kurang lebih setebal 5 cm. Kompos berfungsi sebagai starter proses pengomposan karena di dalamnya terkandung mikroba-mikroba pengurai.
Masukkan bahan yang akan dikomposkan. Bahan-bahan yang akan dikomposkan sebelum dimasukkan ke keranjang harus dipotong kecil-kecil ukuran 2 cm x 2 cm. Semakin kecil ukuran akan semakin cepat terurai. Jika terlalu basah, tambahkan sekam atau serbuk kayu gergajian.
Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bila perlu tambahkan selapis kompos yang sudah jadi. Agar kompos beraroma jeruk, anda bisa menambahkan kulit jeruk ke dalam keranjang.
Untuk memastikan proses pengomposan berjalan, letakkan tangan kita 2 cm dari kompos. Bila terasa hangat, dapat dipastikan proses pengomposan bekerja dengan baik. Jika tidak, percikkan sedikit air untuk memicu mikroorganisme bekerja. Bisa jadi kompos terlalu kering sehingga memerlukan air.
Lakukan kegiatan tersebut berulang-ulang selama 40 60 hari. Bahan yang telah menjadi kompos akan berwarna hitam, tidak berbau dan tidak becek.
Catatan:
Letakkan Keranjang Takakura di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung. Bila kompos kering, perciki air bersih sambil diaduk merata. Suhu ideal adalah 60 derajat celsius.
Cara Pemanenan Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya. (sumber)
2012 http://www.kaskus.co.id/post/000000000000000751918042
Kompos Takakura
Banyak cara untuk mengolah sampah organic salah satunya adalah pembuatan kompos takakura .Yang menemukan nya adalah Mr.Takakura dari Jepang. Pembuatan kompos ini cukup mudah. Kompos ini banyak manfaat nya antara lain mengurangi
sampah dan menyuburkan tanaman . Pembuatan kompos ini mutlak dipertahankan karena membantu kelangsungan Bumi di masa yang akan datang . Kegiatan ini dapat dilaksanakan siapa saja, mulai dari para siswa dan para orang tua. Kita semua tentu berharap suatu saat nanti kita semua akan menjadi pecinta lingkungan. Berikut dalam laporan yang kami buat ada cara pembuatan kompos. Kami harap laporan yang kami buat ini bermanfaat .
Kompos Takakura adalah kompos yang terbuat dari sampah organik seperti sayuran,buah-buahan, dan daun-daunan (tidak boleh yang mengandung protein seperti : nasi, tulang dan sebagainya) . Kelebihan kompos ini adalah tidak mengeluarkan bau dan kering . Penemu kompos ini berasal dari Jepang, bernama Mr.Takakura . Itu sebab nya kompos ini dinamakan kompos takakura.
Komposter untuk membantu proses pembusukan sampah organic Sampah organic yang tidak berprotein agar saat pembusukan tidak ada belatung nya Sabut kelapa agar kompos tidak bau dan basah Ram nyamuk atau strimin untuk dijadikan bantalan sabut kelapa Kardus sebagai tempat proses pembusukan Jarum dan tali rapia/benang kasur untuk menjahit bantalan Bekatul untuk mempermudah pembusukan Sekam bakar (jika perlu) bila bau Serbuk kayu (jika perlu) untuk mengeringkan kompos bila basah Keranjang untuk menjadi tempat kardus agar terlihat lebih cantik.
Cara pembuatan
Potong atau gunting kecil-kecil sabut kelapa lalu buat bantalan sabut kelapa sesuai dengan ukuran kardus, buatlah 2 bantalan, yang satu disimpan diatas kompos yang satu jadi alas kompos Jahit bantalan nya menggunakan jarum dan tali rapia juga ram nyamuk, lalu masukan sabut kelapa yang sudah di potong ke dalam nya Simpan bantalan sabut pada dasar kardus. Masukan kompos starter ke dalam keranjang takakura yang sudah di lapisi kardus, minimal sepertiga tinggi keranjang. Masukan sampah organic yang sudah di cacah sampai terbenam di dalam kompos sampai tidak terlihat Sebelum sampah baru di masukkan, timbunan lama diaduk-aduk untuk memberi udara segar ke bagian bawah kompos, pengomposan berjalan bila adonan menjadi panas ketika diraba atau keluar uap air ketika diaduk. Kontrol setiap hari, cipratkan sedikit air jika terlalu basah taburilah dengan serbuk gergaji Jika keranjang kompos penuh, isinya dapat dipindahkan ke wadah yang lebih besar untuk proses pematangan. Kompos yang sudah jadi diayak dengan ayakan kawat 0,5 cm. Kompos halus dapat digunakan sebagai pupuk. Sisa yang kasar dapat digunakan sebagai activator keranjang Takakura. v Perkembangan kompos Minggu pertama: Biasa saja, pembusukan belum berjalan lancar. Minggu kedua: Daun sudah mulai menghitam. Minggu ketiga : Kompos sudah mulai membusuk dengan baik Minggu keempat: Pembusukan tetap berjalan dengan baik.
Beri sampah organik setiap hari Selalu dikontrol Diberi bekatul sebagai suplemen v Kesimpulan Kesimpulan dari percobaan yang kami lakukan adalah kompos takakura merupakan cara pembuatan kompos yang terbilang mudah, tidak menimbulkan bau yang menyengat, tidak basah sehingga dapat dilakukan di dalam ruangan. v Saran Kompos takakura harus di control setiap hari dan di ciprati air karena jika tidak itu akan membuat sampah organic sukar untuk membusuk . Jika kompos sukar membusuk, pembuatan kompos akan memakan waktu lebih lama. Berilah bekatul sebagai supelmen akan membuat mikroba lebih sehat dan giat mengolah kompos.
Keranjang Takakura adalah keranjang pengomposan yang dikembangkan dan diperkenalkan oleh seorang Profesor Takakura dari Jepang. Beliau memperkenalkan bahwa pengomposan dalam rumah tangga sangat mungkin dilakukan melalui teknologi yang tepat dan dengan cara yang sederhana. Metode keranjang takakura merupakan proses pengomposan aerob di mana udara dibutuhkan sebagai asupan penting dalam proses pertumbuhan mikroorganisme yang menguraikan sampah menjadi kompos. Media yang dibutuhkan dalam proses pengomposan yaitu dengan menggunakan keranjang berlubang, diisi dengan bahan-bahan yang dapat memberikan kenyamanan bagi mikroorganisme. Proses pengomposan metode ini dilakukan dengan cara memasukkan sampah organik idealnya sampah organik tercacah ke dalam keranjang setiap harinya dan kemudian dilakukan kontrol suhu dengan cara pengadukan dan penyiraman air. Bahan Utama : 1. Inokulan atau bisa dengan menggunakan kompos jadi 2. Keranjang
Bahan pembuat inokulan : 1. 15 takar sekam 2. 5 takar tanah 3. 5 takar dedak 4. 1 takar pupuk daun 5. 1 takar pupuk kandang
6. takar gula 7. Air secukupnya Cara membuat inokulan : Campurkan semua bahan tersebut dimulai dari sekam, dedak dan dilanjutkan dengan tanah, pupuk daun dan pupuk kandang. Di tempat terpisah campurkan gula dengan air. Kemudian masukan air perlahan kedalam campuran tanah, aduk hingga rata. Kepal campuran tanah dengan tangan anda, jika campuran meneteskan air campuran melebihi batas kelembapan dan sebaliknya. Masukan bahan inokulan kedalam karung plastic. Tutup karung dan simpan didalam tempat yang teduh dan tertutup, hindari dari cahaya matahari. Setelah seminggu diperam inokulan siap digunakan. Bahan-bahan yang diperlukan untuk keranjang takakura : 1. keranjang plastic berventilasi (tempat pakaian kotor). Ukuran besar atau sedang, lengkap dengan tutupnya. (min 30 x 40 x 50 cm). 2. kardus bekas seukuran keranjang plastic. 3. cetok. 4. gabah/ kulit beras dimasukkan ke dalam kantung dari kain vitrase (2 buah). 5. kompos jadi, dibeli di tempat penjualan bibit (membuat sendiri yang bahannya seperti di atas ) yang nantinya dicampur/ diaduk dengan sampah yang sudah dicacah (daun, sayuran, sisa buah). 6. kain tipis/ kain kasa warna hitam sebesar tutup keranjang.
Cara pembuatannya :
1. Persiapkan wadah atau keranjang berukuran 40 liter atau yang sekiranya cukup untuk menampung sampah. keranjang yang berlubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara. (lihat gambar) Tempatkan keranjang pada tempat yang teduh, tidak kena hujan dan sinar matahari langsung serta memiliki sirkulasi udara yang bagus. Letakkan penyangga (batu bata atau bisa yang lain) pada bagian bawah keranjang agar aliran udara bisa masuk.
2. masukan kardus kedalam keranjang sesuai ukuran. Letakan satu set bantal sekam kedalam keranjang kemudian masukan inokulan kedalam keranjang bagian, tutup dengan bantal sekam kedua, berikutnya tutup keranjang dengan kain sebelum ditutup dengan plastic. Keranjang takakura siap digunakan. Gali lubang ditengah media dengan menggunakan sekop, kemudian masukan sampah organic yang telah dipotong kecil kemudian timbun dengan media
(1)
(2)
Pemanenan :
Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya