Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah Kepribadian Santun Cerminan Perilaku Seseorang Berbudaya Kelas : 1-IA22 Tanggal Penyerahan Makalah : 26 Maret 2013 Tanggal Upload Makalah : 27 Maret 2013

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun

NPM 50412855

Nama Lengkap Andry Trisnampatti

Tanda Tangan

Program Sarjana Teknik Informatika

UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas hubungan antropologi dan sosiologi. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Makalah ini membahas tentang KEARIFAN BUDAYA LOKAL CERMINAN PERILAKU BUDAYA MASYARAKATNYA yang brkaitan dengan matakuliah softskill Ilmu Budaya Dasar. Selaian itu, makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas individu Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma. Selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapatbantuian dari berbagai pihak dalam bentuk apapun. Pada kesempatan kali inipenulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1.

Kedua orang tua, serta orang orang terdekat yang telah memberikan dorongan semangat, doa dan materi untuk saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

2.

Bpk Muhammad Burhan Amien, selaku dosen Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, yang telah memberikan bimbingan kepada saya.

3.

Rekan-rekan saya di kelas 1IA22 yang selalu bersedia memberikan saran, motivasi dan bantuan.

4.

Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat.

Jakarta, 25 April 2013

DAFTAR ISI
Hlm PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Sasaran BAB II : PERMASALAHAN 1. Kekuatan (Strength) 2. Kelemahan (Wekaness) 3. Peluang (Opportunity) 4. Tantangan (Threats) BAB III : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan 2. Rekomendasi REFRENSI 1 2 3 4 4 5 5 6 6 6 6 7 8 8 8 8

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Apa yang kalian pikirkan ketika kalian mendengar kata Budaya? ya, sudah pasti kalian akan terbayang akan tari-tarian daerah, lagu-lagu daerah, rumah adat, ataupun hasil kesenian. Indonesia terkenal sebagai Negara di Asia Tenggara, yang paling banyak memiliki macam - macam budaya. Setiap provinsi di Indonesia memiliki kebudayaannya masingmasing. Dan tak jarang pula, di dalam satu provinsi terdapat lebih dari satu budaya. Tetapi walaupun begitu, Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang tetap berpegang teguh terhadap Bhineka Tunggal Ika yang artinya walapun berbeda-beda tetapi tetap satu. Budaya-budaya yang dimiliki Indonesia tersebut merupaka budaya lokal yang harus tetap dilestarikan. Pengertian budaya lokal pun berkutat pada hal-hal yang berbau kebudayaan khas dan tradisional. Kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam salah satu suku bangsa tersebut dapat dinamakan budaya lokal. Dalam konteks lain, budaya lokal adalah hal-hal yang merupakan hasil cipta, karsa, dan rasa yang tumbuh dan berkembang di dalam suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Kebudayaan lokal juga bisa berkenaan dengan kebudayaan yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya. Kebudayaan tersebut kemudian di lestarikan oleh masyarakat lokal itu sendiri. Pada kali ini saya akan mengambil contoh salah satu budaya local yang ada di Indonesia, yaitu Budaya local dari Suku Sasak yang terdapt di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Etnis Sasak merupakan etnis mayoritas penghuni pulau Lombok, suku sasak merupakan etnis utama meliputi hampir 95% penduduk seluruhnya. Sebagian besar suku Sasak beragama Islam, uniknya pada sebagian kecil masyarakat suku Sasak, terdapat praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya yakni Islam Wetu Telu, namun hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktek ibadah seperti itu. Ada pula sedikit warga suku Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama "Sasak Boda". Asal nama sasak kemungkinan berasal dari kata sak-sak yang artinya sampan. Dalam Kitab Negara Kertagama kata Sasak disebut menjadi satu dengan Pulau Lombok. Yakni Lombok Sasak Mirah Adhi.

2. Tujuan Untuk memenuhi nilai pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar Untuk meningkatkan rasa kesatuan dan persatuan untuk melindungi budaya kita Untuk mengikatkan para generasi muda, masih banyak budaya diluar sana yang harus kita pertahankan dan kita lestarikan. Contohnya seperti Budaya Sasak. Untuk menambah wawasan kita terhadap budaya lokal yaitu budaya Suku Sasak.

3. Sasaran Penulisan makalah ini ditunjukan kepada pembaca yang berisikan tentang suku sasak yang terdapat di pulau Lombok, NTB. Kita sebagai masyarakat dapat ikut andil dalam melestarikan budaya suku Sasak, agar kebudayaan yang sudah ada sejakjaman dahulu ini tetap menjadi warisan yang tak ternilai bagi generasi-generasi mendatang. Untuk melestarikannya kita dapat melakukan berbagai macam usaha, contohnya seperti mempromosikan Suku Sasak sebagai tempat wisata bagi turis asing atupun masyarakat Indonesia itu sendiri.

BAB II PERMASALAHAN
1. Kekuatan (Strength) a. Memiliki kebudayaan agama islam yang agak sedikit berbeda dengan ajaran islam pada umumnya b. Terbukanya suku Sasak terhadap pendatang baru atau orang asing. c. d. Suku Sasak memiliki bahasa mereka sendri, yaitu bahasa Sasak. Adanya adat istiadat yang menjadi ciri khas suku Sasak yaitu Selarian, Mesejati, dan Nyelebar. Selain itu juga terdapat Presean (Kejantanan Pria)

2. Kelemahan (Weakness) a. Kebudayaan agama islam yang dianut oleh suku Sasak seharusnya tetap mengikuti ajaran islam pada umumnya.

b. Masuknya pengaruh budaya lain membawa dampak kepada kebudayaan Sasak. Pada saat ini budaya Sasak sudah mulai dipengaruhi oleh budaya dari luar. Contohnya : pengaruh dari kebudayaan Bali. c. Terlalu banyaknya kebudayaan di Indonesia, menjadikan pemerintah kurang memberi perhatian terhadap suku Sasak. d. Gaya hidup suku Sasak yang kurang memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya.

3. Peluang (Opportunity) a. Memperkenalkan atau mempromosikan suku Sasak sebagai tempat wisata bagi para turis asing, ataupun masyarakat lokal Indonesia. b. Berkembangnya teknologi yang dimanfaatkan secara tepat tanpa menghilangkan kebudaayaan aslinya. c. Meningkatnya pengetahuan terhadap budaya suku Sasak di Pulau Lombok, NTB d. Generasi muda suku Sasak yang terus di ajarkan terhadap kebudayaannya sendiri agar tetap dapat dilestarikan kepada generasi-generasi berikutnya.

4. Tantangan/Hambatan (Threats) a. Sulitnya bagi pemerintah untuk memperkenalkan suku Sasak ke dunia luar.

b. Masuknya pengaruh budaya asing ke dalam budaya Suku Sasak. c. Minimnya perhatian pemerintah.

d. Pola pikir dan pendidikan suku Sasak yang kurang.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. Kesimpulan a. Cerminan sopan santun pada budaya local sangat terlihat dari sikap-sikap masyarakatnya dalam menghadapi pengaruh dari luar. b. Perkembangan teknologi dan kebudayaan lain, banyak membawa pengaruh terhadap perubahan budaya suku Sasak itu sendiri. c. d. Pengawasan pemerintah perlu ditingkatkan terhadap kelestarian budaya Sasak di NTB . Kepedulian terhadap budaya sopan santun di kalangan masyarakat suku Sasak yang kurang diperhatikan oleh setiap individu.

2. Rekomendasi a. Beragamnya bahasa yang dimiliki oleh setiap budaya di Indonesia perlu dilestarikan oleh masyarakatnya itu sendiri. b. Masuknya pengaruh budaya lain membawa dampak kepada kebudayaan Sasak. Dengan demikian masyarakat di daerah tersebut harus dapat berpegang teguh terhadap kebudayaan mereka. Yang artinya harus mempertahankan kebudayaan yang ada. c. Memperkenalkan atau mempromosikan suku Sasak sebagai tempat wisata bagi para turis asing, ataupun masyarakat lokal Indonesia. Banyak cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan membuat adverstiment didunia pertelevisian. d. Pola pikir dan pendidikan suku Sasak yang kurang dapat diminimalisir dengan cara menambah sekolah-sekolah baru, serta memperbaiki bengunan sekolah-sekolah yang ada. Dapat pula menambah tenaga kerja guru.

Anda mungkin juga menyukai

  • Punya GW
    Punya GW
    Dokumen2 halaman
    Punya GW
    Andry Trisnampatti
    Belum ada peringkat
  • Andri
    Andri
    Dokumen2 halaman
    Andri
    Andry Trisnampatti
    Belum ada peringkat
  • Makalah 4
    Makalah 4
    Dokumen7 halaman
    Makalah 4
    Andry Trisnampatti
    Belum ada peringkat
  • Andri
    Andri
    Dokumen2 halaman
    Andri
    Andry Trisnampatti
    Belum ada peringkat
  • Bab 9
    Bab 9
    Dokumen1 halaman
    Bab 9
    Andry Trisnampatti
    Belum ada peringkat
  • Bab 8
    Bab 8
    Dokumen2 halaman
    Bab 8
    Andry Trisnampatti
    Belum ada peringkat