Host (Penjamu)
Agen
Vaksinasi
Sakit
Kebal
Cacad
Sembuh
Mati
Tidak Kebal
Pendahuluan
IMUNISASI
Efektif
Menyelamatkan 3 juta jiwa/tahun (10.000/hari) Melindungi jutaan anak dari penyakit & kecacatan menetap
Tujuan Imunisasi
Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu (intermediate goal)
Herd immunity
Vaksin hidup mencegah infeksi Mencegah penyakit Mencegah transmisi penularan di masyarakat
Cakupan imunisasi > 80%
Herd immunity
(kekebalan komunitas)
6-7
9-12
Umur (bulan)
Antibodi maternal * disalurkan melalui plasenta ke bayi saat dalam kandungan * akan menurun setelah bayi lahir Imunitas bayi setelah lahir * didapat dari alami atau melalui vaksinasi * kadar antibodi harus lebih tinggi dari pada antibodi maternal
BCG
Intra-kutan 0,1 ml, deltoid kanan Umur < 2 bulan, ulangan tidak dianjurkan Bila diberikan pada umur >3 bulan lakukan uji tuberkulin terlebih dahulu Tidak diberikan pada imunokompromais Manfaat BCG
Mencegah TB berat, daya lindung 42% (WHO 50-78%)
Hepatitis B
Horizontal: bayi ke bayi/anak ke dewasa Parenteral, perkutan: unsafe injection, transfusi darah Sexual transmission
HB-2 diberikan umur 1 bulan dan dosis ketiga umur 3-6 bulan
Polio
Polio
(OPV=oral polio vaccine)
Vaksin DTP
DTwP = DTPwhole cell DTaP = DTPacelluler
Pemberian 3 kali sejak umur 2 bulan (umur minimal 6 minggu), interval 4-6 mg Ulangan
18-24 bl 5-7 tahun (dianjurkan DPT, bukan DT) 12 tahun (program BIAS)
MMR
Diperlukan untuk catch-up measles (campak), membentuk antibodi terhadap mumps (gondongan), dan rubela (rubela kongenital) Umur 15-18 bulan, tidak boleh diberikan <12 bulan MMR-2 diberikan sebelum pubertas Isu MMR vs autisme: tidak ada bukti
Mumps (Gondongen)
Hepatitis A
Transmisi melalui oro-fecal route Indikasi daerah kurang terpajan Inactivated vaccine Umur > 2 tahun, dosis
2-12 tahun 720 U > 12 tahun 1440 U ulangan 6 bulan berikutnya
Varisela
VARISELA Demam + ruam makulo vesikular Komplikasi : jarang Varisela berat pd imunokompromais ZOSTER Reaktivasi dr virus laten dlm ganglia sensoris Ruam lokal Nyeri sesuai tempat ruam
Populasi target
Anak sehat, imunokompromais, kontak dalam 72 jam
Varisela
Serokonversi antibodi varisela pd usia 15 th Tropis: 50% (Jogya 45%) Sub-tropis: 80-90% Pertimbangan Cakupan belum mencapai 80% (mahal) shg tidak mengubah epidemiologi Tujuan utama mencegah varisela kongenital Varisela dewasa lebih berat Kesepakatan Satgas IDAI Diberikan pada umur 10-12 tahun Atau atas permintaan orang tua
Vaksin Influenza
Jenis vaksin: split atau subunit Cara pemberian Intramuskular, paha anterolateral atau deltoid Dosis vaksin Umur 6-35 bulan : 0,25ml Umur 3 tahun : 0,5 ml Umur < 9 tahun : 2 dosis, interval minimal 4 mgg Ulangan : setiap tahun sekali Waktu pemberian Kapan saja, dianjurkan pada September-Oktober (3 bulan sebelum puncak kejadian influenza)
Vaksin pneumokokus
Dua jenis vaksin pneumokokus yang beredar, Polisakarida murni yang terdiri dari 23 valen/serotipe (PPV23), vaksin polisakarida generasi pertama (@Sanofi Pasteur) Polisakarida konjugasi: terdiri dari 7 valen/ serotipe (heptavalent pneumo coccal conjugate vaccine = PCV7), vaksin polisakarida generasi kedua (@Wyeth)
Vaksin PCV
Kelompok umur 2 bulan-23 bulan
Umur dosis pertama Imunisasi dasar (bulan) 2-6 3 dosis, interval 6-8 minggu 7-11 2 dosis, interval 6-8 minggu 12-23 2 dosis, interval 6-8 minggu 24 1 dosis Dosis ulangan 1 dosis 12-15 bln 1 dosis 12-15 bln
Ulangan minimal 6-8 mgg setelah dosis terakhir imunisasi dasar Pada umur < 12 bulan, interval minimum 4 minggu
Vaksin Rotavirus
50%-60% kasus diare yang dirawat disebabkan oleh RV Diare RV mudah mengalami dehidrasi, shg terjadi kematian Kelompok rentan batita, puncak usia 6-24 bln Vaksin oral, umur 2 bln, 2-3 kali, interval 4 minggu
Jadwal Imunisasi yang tidak teratur Prinsip: imunisasi diberikan kapan saja, pada umur berapa saja Jumlah pemberian vaksin harus sama dengan jumlah yang harus pada diberikan imunisasi dasar (DPT,hepatitis B, Hib, polio)
Catatan: bila umur >7 thn diberikan vaksin dT untuk vaksin DTwP/DTaP
Vaksin Kombinasi
Gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda Diberikan pada saat dan lokasi yang sama Contoh vaksin kombinasi tradisional adalah DPT (D-P-T), MMR (M-M-R) dan Polio (tipe 1-2 dan 3)
Vaksin Kombinasi
Dasar kombinasi DTP Quadrivalent
DTwP/HepB DTwP/Hib atau DTaP/Hib DTaP/IPV
Pentavalent
DTaP/Hib/IPV DTaP/HepB/Hib
Hexavalent
DTaP/HepB/Hib/IPV
Vaksin Kombinasi
Keuntungan
Mengurangi jumlah suntikan, jumlah kunjungan, ketidaknyamaan bayi/ dokter Memudahkan mengejar imunisasi yg tertunda, menambah vaksin baru dalam jadwal Mengurangi pengadaan semprit
Kerugian
Menurunkan respons imun tiap antigen Jadwal harus disesuaikan Mempengaruhi suplai & harga vaksin Menambah ruang penyimpanan Dapat membingungkan perawat dalam membantu dokter Mengurangi kunjungan dokter
Usia sekolah Catch-up immunization 5-12 th Remaja Catch up immunization 13-18 th Persiapan masa dewasa & kehamilan Lansia Mengurangi morbiditas
Kesimpulan
Rekomendasi jadwal imunisasi adalah panduan untuk memudahkan petugas kesehatan. Pertimbangan penyusunan jadwal harus dipahami Jadwal Imunisasi senantiasa dievaluasi berkala ~ perkembangan ilmu Keseragaman rekomendasi perlu senantiasa diupayakan
TERIMA KASIH