JUDUL
STUDY TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK MENDAPATKAN FRAGMENTASI YANG DIBUTUHKAN PADA PENAMBANGAN BATU
proses peremukan sehingga diperlukan adanya secondary blasting. Hal ini menyebabkan kegiatan pembongkaran dengan peledakan tidak ekonomis lagi. Dan biasanya masalah ini terjadi karena cara pembongkaran yang tidak sesuai geometri peledakan yang dianjurkan. Dengan perencanaan yang baik yang mencakup pemilihan alat bor yang tepat, penentuan geometri peledakan, pola pemboran, pola peledakan dan pemilihan bahan peledak serta pelaksanaan di lapangan yang sesuai dengan pengawasan yang bertanggung jawab akan sangat menentukan keberhasilan proses pembongkaran sehingga akan diperoleh fragmentasi yang dibutuhkan. prosedur dan
C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari desain pola pemboran dan pola peledakan dengan didasarkan geometri peledakan untuk mendapatkan hasil peledakan yang diharapkan yaitu dapat menghasilkan fragmentasi yang sesuai untuk proses yang lebih lanjut. Dari penelitian ini akan diperoleh gambaran permasalahan yang ada dan diupayakan untuk dicarikan jalan penyelesaian yang terbaik, sehingga nantinya dapat tercapai tujuan yang diharapkan.
D. PERUMUSAN MASALAH
1.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pada operasi pemboran dan peledakan (Peralatan, batuan, parameter pengisian bahan peledak, geometri peledakan).
2.
Menentukan pola pemboran, yaitu sejajar atau selang-seling dan pola peledakan yaitu pola serentak atau beruntun.
E. PENYELESAIAN MASALAH 1. Dasar Teori a. Diameter Lubang Tembak Diameter lubang tembak yang biasanya dipilih disesuaikan dengan sifat-sifat fisik batuan yang akan diledakkan. Apabila batuan yang akan diledakkan sukar pecah maka penggunaan diameter lubang tembak yang kecil akan dapat menghasilkan energi peledakkan yang lebih baik. b. Kemiringan Lubang Tembak 1) Lubang Tembak Vertikal Suatu jenjang dengan arah lubang tembak vertikal diledakkan, maka bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan terbesar. Gelombang tekan tersebut sebagian akan dipantulkan pada bidang bebas dan sebagian lagi diteruskan pada bagian bawah lantai jenjang (lihat gambar dibawah).
2) Lubang Tembak Miring Pada lubang tembak miring, bidang bebas akan menerima gelombang tekan untuk dipantulkan lebih besar dan gelombang tekan yang diteruskan pada bagian bawah lantai jenjang lebih kecil (lihat gambar dibawah). Dengan demikian sebagian besar gelombang tekan yang dihasilkan oleh bahan peledak digunakan untuk membongkar batuan.
Pola Pemboran Pola pemboran yang dipakai pada tambang terbuka ada dua macam, yaitu : Pola pemboran segi empat
c. Pola Peledakan Pola peledakkan yang sering diterapkan dalam dunia pertambangan, yaitu: - Pola peledakkan serentak - Pola peledakkan beruntun d. Kecepatan Pemboran - Cycle Time Ct = Pt + Bt + St + Ft + Dt
Dimana : Ct = Cycle time Pt = Waktu untuk mengambil posisi (positioning time) Bt = Waktu untuk membor (boring time) St = Waktu untuk menambah, mengganti batang bor Ft = Waktu untuk mencabut rod dan membersihkan lubang Dt = Waktu untuk mengatasi hambatan-hambatan (delay time)
- Kecepatan pemboran H1 Vt1 = Ct1 Dimana : Vt = Kecepatan pemboran H = Kedalaman lubang tembak Ct = Cycle time - Kecepatan pemboran rata-rata (GDR) Vt1 + Vt2 + . . . + Vtn Vt = n Dimana : n = Jumlah pengamatan
e. Volume Setara A x L Veq = n x H Dimana : A = luas daerah yang akan diledakkan L = tinggi jenjang n = jumlah lubang tembak H = kedalaman lubang tembak
f. Produksi Alat Bor P = Vt x Veq x E Dimana : P Vt = produksi alat bor = kecepatan pemboran
= Burden
SGe = SG bahan peledak SGr = SG batuan De = Diameter lubang tembak - R.L. Ash Teori Ep AF1 = { Epst }1/3
dest AF2 = { de Dimana : Ep = energi potensial bahan peledak Epst = energi potensial peledak standart de = densitas batuan yang diledakkan }1/3
Burden Ratio 12 B Kb = De
h. Metode Peledakkan Sampai saat ini dikenal ada empat jenis metode peledakkan, yaitu : Metode sumbu api Metode sumbu ledak Metode Listrik Metode Non Listrik
Sedangkan kebutuhan mengenai peralatan dan perlengkapan tergantung dari metode yang akan digunakan. i. Kapasitas Produksi 1. Jumlah batuan yang diledakkan W = A x L x dr
Dimana : W = berat batuan A = luas daerah yang akan diledakkan L = tinggi jenjang dr = densitas batuan 2. Fragmentasi Batuan X = A (V/Q)0,8 . Q0,17 . (E/115)-0,63 Dimana : X = ukuran fragmentasi batuan A = faktor batuan V = volume batuan yang dihancurkan tiap lubang tembak Q = berat bahan peledak E = energi potensial relatif 3. Bahan peledak yang diperlukan E = de x Pc x N Dimana : E = jumlah bahan peledak yang diperlukan
de = densitas bahan peledak Pe = tinggi kolom isian bahan peledak N = jumlah lubang tembak 4. Powder Factor (Pf) W
2. Data Pendukung Yang dimaksud dengan data pendukung adalah data-data yang dapat mendukung data-data dari lapangan. Pada umumnya data pendukung diambil dari laporan-laporan penelitian terdahulu atau data dan brosur-brosur dari instansi terkait. 3. Analisa Penyelesaian Masalah Permasalah yang ada di lapangan selanjutnya dipelajari dan dikaji dengan mendasarkan data-data yang ada dan ditunjang dengan berbagai teori-teori yang ada di buku dan literatur lainnya yang kemudian permasalah tersebut dicari alternatif penyelesaian.
F. METODOLOGI PENELITIAN Di dalam melaksanakan permasalahan ini, penulis menggabungkan antara teori dengan data-data lapangan. Sehingga dari keduanya didapat pendekatan penyelesaian masalah. Adapun urutan pekerjaan penelitian yaitu : 1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, yang diperoleh dari : - Instansi yang terkait Perpustakaan Brosur-brosur Informasi-informasi Grafik, dan tabel.
2. Penelitian di lapangan Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan ini akan dilakukan beberapa tahap, yaitu: Survai geologi permukaan, dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap keadaan geologi permukaan dan mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Penentuan lokasi pengamatan, dengan menentukan lokasi yang akan diamati dan mengambil data-data yang diperlukan. Mencocokkan dengan perumusan masalah, yang bertujuan agar penelitian yang dilakukan tidak meluas. Data yang diambil dapat digunakan secara efektif. 3. Pengambilan data Dilakukan dengan cara : Melakukan pengukuran-pengukuran Meneliti proses produksi yang sedang berlangsung Mencatat kejadian yang terjadi dan wawancara seperlunya.
4. Keakuratan Akuisisi Data Akuisisi data ini bertujuan untuk : Mengumpulkan dan mengelompokkan data untuk memudahkan analisa nantinya. Mengolah nilai karakteristik data-data yang mewakili obyek
pengamatanMengetahui data, sehingga kerja menjadi efesien 5. Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan melekukan beberapa perhitungan dan penggambaran. Selanjutnya disajikan dalam bentuk grafik-grafik atau rangkaian perhitungan dalam penyelesaian proses tertentu. 6. Analisa hasil pengelompokkan data Dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif guna memperoleh kesimpulan sementara. Selanjutnya kesimpulan sementara ini akan diolah lebih lanjut dalam bagian pembahasan. 7. Kesimpulan Diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti.
G. DAFTAR BACAAN 3. 1. Hemphill b., Gary, Blasting Operation, First Edition, Mc. Graw Hill Inc., New York Naapuri, Jukka, Surface Drilling and Blasting, Tamrock, 1987 - 1988
4.
Langefors U., and Kihlstrom, B., The Modern Technique of Rock Blasting, Second Edition, A Heelsted Press Book John Willey & Sons, New York,1973 Moelhim Karthodharmo, Irwandy Arif, Suseno Kramadibrata., Teknik Peledakan, Diktat Kuliah Jilid I, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, 1984 Koesnaryo, S., Bahan Peledak dan Metode Peledakan, Jurusan Teknik Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta, 1985 6. Samhudi, Teknik Peledakan , Departemen Pertambangan dan Energi, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan, 1994
5.
6.
STUDY TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK MENDAPATKAN FRAGMENTASI YANG DIBUTUHKAN PADA PENAMBANGAN BATU ANDESITE DI PT. VARIA USAHA BETON, PASURUAN, JAWA TIMUR
PROPOSAL
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 1998