Anda di halaman 1dari 3

PERANAN RAPID TES SEBAGAI DIAGNOSTIK DINI PENULARAN VIRUS HIV IBU KE ANAK

Nama lengkap penulis1, Nama lengkap pembimbing2 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana1 Bagian Patologi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana2 ABSTRAK Jumlah penderita HIV/AIDS pada anak dan bayi semakin lama bertambah banyak, karena jumlah ibu hamil yang menderita penyakit HIV/AIDS juga bertambah. Sebagian besar anak/ bayi yang menderita penyakit HIV mendapat penularan vertikal dari ibu hamil trinfeksi. Penularan penyakit sangat dipengaruhi oleh faktor risiko yang terdapat pada ibu. Ada berbagai faktor risiko pada ibu yang mempermudah penularan vertikal pada anak/bayi, di antaranya kebiasaan ibu (perokok, peminum, pemakai obatan terlarang, hubungan seks bebas tanpa pelindung, dll), jumlah muatan virus dalam plasma infeksi penyakit yang ditularkan melalui seks, cara persalinan (per vaginam, bedah saesar), trauma pada proses persalinan per vaginam, dan pemberian ASI kepada bayi. Waktu yang dibutuhkan untuk mendiagnosis infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan kendala utama dalam menurunkan transmisi HIV. Pemeriksaan baku emas, yaitu kombinasi Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) dan Western Blot (WB) membutuhkan waktu hingga dua minggu. Hal itu menyebabkan 31% pasien dengan hasil tes HIV positif tidak kembali untuk menanyakan hasil pemeriksaannya dan menjadi sumber penularan. Akibatnya, jumlah penderita infeksi HIV dan angka kematian akibat Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) meningkat. Selain membutuhkan waktu lama, pemeriksaan ELISA dan WB memerlukan laboratorium khusus, tenaga ahli, dan mahal. Karena itu, diperlukan pemeriksaan yang dapat mendiagnosis infeksi HIV dengan cepat, murah, mudah, dan akurat. Salah satu pemeriksaan yang telah dikembangkan adalah rapid oral HIV test. Rapid oral HIV test memberikan hasil dalam waktu 20 menit. Sensitivitasnya 99,3% dan spesifisitasnya 99,9% sehingga setara dengan pemeriksaan baku emas. Rapid oral HIV test tidak memerlukan laboratorium atau peralatan khusus sehingga sesuai untuk negara berkembang, seperti Indonesia Deteksi cepat memungkinkan penderita menjalani terapi segera dan menjaga perilakunya untuk mencegah transmisi HIV. Semakin cepat terapi dilakukan, semakin baik prognosis penderita. Oleh karena itu, rapid HIV oral test berpotensi menurunkan transmisi HIV dan angka kematian akibat AIDS. Kata Kunci : Rapid Tes, Penularan HIV, Ibu Hamil

The Role of Rapid HIV Test as Early Diagnostik Of Viral Transmission from Mother to Child Nama lengkap penulis1, Nama lengkap pembimbing2 Student of Faculty of Medicine Udayana University1 Department of Clinical Pathology Faculty of Medicine Udayana University2 ABSTRAK (1 spasi) The number of HIV/AIDS infection in children is increasing, because the incidence of HIV-infected pregnant women is also mounting. Most of the infant and children suffering from HIV infection receive vertical transmission from HIV-infected mothers. The transmission of the disease is effluent by risk factors in the HIV-infected mother. There are many risk factors that can facilitate vertical transmission to infants, such as, mothers behaviors (cigarette smooking, alcohol dringking, drugs using, unprotected sexual intercourse with multiple partners during pregnant, etc.), maternal plasma viral load, prevalence and incidence of other sexuallytransmitted infection in mother, mode of delivery (vaginal or caesarean section) especially when there are traumas in vaginal delivery processes, and breast milk from HIV-infected mother The length of time that is needed to diagnose HIV infection remains as the main burden in reducing HIV transmission. The gold standard tests for diagnosing HIV infection which arecombination of both Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) and Western Blot (WB) take as long as two weeks. As the result, 31% patients who tested HIV-positive did not return to receive their results. Consequently, the numbers of people live with and die because of HIV/AIDS keep increasing each year. Besides time consuming, ELISA and WB require sophisticated facilities, well-trained physician and a large amount of money. In accordance with that, efforts have been made to develop novel test, which is rapid, affordable, available, and accurate, such as rapid oral HIV test. Rapid oral HIV test gives the result in 20 minutes. That non-invasive test is as sensitive and as specific as the gold standard tests. It does not require sophisticated facilities or well-trained physician that makes it suitable for developing countries, such as Indonesia. Rapid detection allows patient to start treatment earlier and prevent transmission. Patients prognosis will improve by starting treatment earlier. Due to that fact, rapid oral HIV test reveals opportunity in decreasing HIV transmission and AIDS mortality rate. Key words: Rapid Test, Transmission HIV, Pregnancy

PENDAHULUAN (gunakan 1,5 spasi) (tolong tambahkan tentang kaitan antara infeksi HIV/AIDS dengan travel medicine) Kasus HIV-AIDS berkembang sangat cepat diseluruh dunia, terlihat dari besarnya jumlah orang yang terinfeksi oleh virus tersebut. Diperkirakan sekitar 40 juta orang telah terinfeksi dan lebih dari 20 juta orang meninggal. Di seluruh dunia, setiap hari diperkirakan sekitar 2000 anak dibawah 15 tahun tertular virus HIV dan 1400 anak meninggal akibat virus HIV. Di Bali kasus

HIV pertama ditemukan pada tahun 1987, jumlah kasusnya terus bertambah dan menyebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia, baik di perkota maupun di desa.8 .... dst...................... PEMBAHASAN (gunakan 1,5 spasi) (tolong diringkas dari pembahasan yang ada) HIV Pada Kehamilan (tidak usah pakai no. urut) Deteksi infeksi HIV pada ibu di awal kehamilan sangat penting untuk pencegahan penularan virus HIV dari ibu kepada anaknya. 1 Seseorang ibu yang sedang tertular virus HIV selama kehamilan harus di berikan perawatan multidisipliner. Perawatan yang diberikan harus sesuai untuk ibu dan janinnya.5 Risiko infeksi perinatal telah menurun dari 25% -30% tanpa intervensi, 2% dengan intervensi di Amerika Serikat dan di negara berkembang lainnya. Pada tahun 2009 prevalensi HIV di Ethopia diperkirakan sebesar 2,3% dengan perbandingan: 7,7% di kota, 0,9% di desa, 1,8% pada laki-laki, dan 2,8% pada wanita. Dilihat dari angka tersebut orang yang hidup dengan HIV/AIDS sebanyak 1,116,216; pada wanita yang sedang hamil : 84,189, dan 72,945 pada anakanak di bawah 15 tahun, sedangkan positif HIV pada kelahiran sebesar 14,140.1 Test HIV (tidak usah pakai no. urut) Rapid HIV Tes (tidak usah pakai no. urut) ...........dst............

SIMPULAN (gunakan 1,5 spasi) DAFTAR PUSTAKA (gunakan 1,5 spasi)

Anda mungkin juga menyukai