Anda di halaman 1dari 2

Belajar Teori Chaos Lewat Goyang Inul

Artis dangdut Inul Daratista yang kontroversial karena gerakan "ngebor"-nya itu, ternyata juga menarik
kalau dilihat dari segi ilmiah khususnya fisika. Kalau diperhatikan sungguh-sungguh, sebenarnya
gerakannya menggambarkan suatu pola fisika (alam=kodrat) yang dikenal sebagai fenomena chaos.

Tidak percaya? Perhatikan saja gerakannya sekali lagi. Agar Anda tidak bingung, bayangkanlah sebuah
titik di pantat Inul (maaf ya Mbak...). Lebih enak lagi kalau di desain celananya ada kancing, renda, atau
apa pun yang gampang dijadikan patokan dan diikuti peredarannya saat Inul melakukan gerakannya.

Pada gerakan memutar, titik tersebut tidak akan menjalani lintasan orbit yang sama lagi pada setiap
gerakan berikutnya. Jadi, lintasan orbitnya membentuk lingkaran yang makin lama makin kecil serta
tidak konsentris.

Saat putaran Inul sudah sampai bawah-bertumpu pada kaki kanannya-maka akan terjadi gerakan
memutar sambil mengangkat badan ke atas. Ini menghasilkan lintasan orbit yang berbeda.

Bila dia bertumpu pada kaki kirinya dan melakukan gerakkan serupa, maka lintasan orbit yang
dihasilkan akan lain lagi. Belum lagi kalau dia melakukan gerakan memilin sambil berdiri-jongkok-berdiri
dan memutar badannya.

Lintasan orbit demikian dalam teori chaos (suatu cabang fisika yang sedang berkembang saat ini)
disebut lintasan ergodic. Artinya, suatu lintasan yang berbentuk serupa tetapi tidak berulang dan tidak
periodis. Ini adalah karakteristik suatu keadaan yang chaotic. Dengan kata lain, gerakan ratu ngebor Inul
Daratista memunculkan suatu pola yang disebut chaotic.

Kata "chaos" tidak serta merta bisa diartikan sebagai kacau atau tidak karuan. Sebagaimana sifat
sistem yang chaotic, di dalam ketidakteraturan terdapat keteraturan yang berulang.

Sesuatu yang teratur merupakan unit terkecil pembentuk sistem keseluruhan yang ukurannya seper-
sekian dari ukuran total sistem (fraction) dan disebut fractal.

Misalnya, jika sistem kita adalah sebatang pohon, maka unit terkecilnya adalah ranting atau bahkan
tulang daunnya. Tulang daun berbentuk sama dengan ranting atau cabang, hanya besarnya sekian kali
lebih kecil. Pohon secara keseluruhan merupakan sistem chaosnya dan tulang daun adalah fractal-nya.

Fractal dari gerakan Inul adalah satu gerakan memutar dalam bentuk lingkaran, bisa juga elips.
Masyarakat yang awam dengan istilah-istilah chaos memang lebih suka melukiskan gerakan Inul
sebagai gerakan ngebor meskipun tidak selamanya berpola ngebor.

Tentu saja sepanjang pertunjukkan Inul tidak melakukan gerakan ngebor terus-terusan. Ngebor yang
sebenarnya merupakan pola chaos - selanjutnya kita sebut ngebor karena memang lebih populer - ada
kalanya diselingi Inul dengan sekadar bergerak ke depan dan ke belakang. Gerakan ini merupakan
gerakan sederhana atau dalam istilah chaos masih diklasifikasikan dalam sistem linear.

Pada peralihan dari gerakan linear ke gerakan chaos (kompleks=nonlinear) umumnya didahului oleh
gerakan bercabang (bifurcation) yang agak sulit dilukiskan di sini. Kalau direka-reka, kira-kira
padanannya adalah pada saat Inul berancang-ancang untuk melakukan gerakan ngebor.

Pada saat itu, badan Inul bertumpu pada dua titik secara bergantian dan mengawali gerakan ngebor.
Gerakannya memang seolah-olah bercabang sebelum melakukan gerakan ngebor yang sesungguhnya.
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1052499600&47
Contoh yang jelas adalah pohon tadi. Batang pohon adalah sistem linear sedang ranting serta daun-
daunnya sistem chaos. Dari batang menuju daun masih terdapat cabang dan cabang terus bercabang
lagi membentuk ranting. Cabang-cabang pada pohon itulah yang disebut bifurcation yang tentu
strukturnya masih lebih sederhana dari daun yang rimbun.

Jika lintasan orbit titik ngebor yang kita bayangkan tadi berlangsung pada tumpuan dua titik geometris (2
atau 3 dimensi) maka timbullah lukisan indah yang sangat bagus yang dalam istilah chaos disebut
strange attractor.

Jika Anda memilih pada komputer Anda gambar screen saver Lorenz attractor, maka akan timbul lukisan
seperti pada Gambar 1.

X dan Y merupakan sumbu mendatarnya dan Z sebagai sumbu vertikal. Gambar sebelah kiri adalah
proyeksi pada bidang tegak dan gambar kanan pada bidang datar. Tentu saja lintasan orbit Inul tidak
mengikuti persis Lorenz attractor ini.

Soalnya, setiap fenomena fisika memiliki corak attractor sendiri-sendiri. Ada Chua attractor yang
dijumpai dalam rangkaian elektronik, ada Duffing attractor yang bekerja pada osilator non-linear, dan
Roessler attractor yang dijumpai dalam reaksi kimia.

Boleh jadi, gerakan Inul menghasilkan attractor tersendiri yang mirip dengan Gambar 1 dan bahkan
mungkin lebih bagus lagi.

Pada waktu melakukan gerakan ngebor, sesungguhnya Inul sedang melukis dengan pantatnya suatu
attractor. Maka jadilah lukisan attractor yang muncul di alam bawah sadar kita. Ini yang membuat
penampilan Inul memikat sebagaimana melihat lukisan yang mirip pada Gambar 1.

Fenomena chaos sangat akrab dengan kehidupan keseharian kita. Mulai dari sistem elektronik,
pencampuran kimia, bentuk garis pantai, asap rokok, iklim, populasi hewan dalam rantai makan-
memakan (predator/pemangsa dengan mangsanya), sampai kepada perilaku sosial manusia serta
sistem ekonomi dan keuangan.

Salah satu contoh adalah awan di langit biru seperti pada Gambar 2. Sepintas lalu bentuk awan tampak
sangat kacau dan tidak teratur. Tetapi jika dilihat secara detail, maka bentuk yang tidak teratur tersebut
merupakan pengulangan dari unit kecil yang teratur yang disebut fractal.

Contoh fenomena chaos yang lain adalah fluktuasi harga saham atau nilai valuta asing terhadap waktu.
Hasilnya adalah bentuk gergaji yang giginya tidak teratur. Padahal, sesungguhnya ini merupakan
pengulangan dari unit terkecil yang teratur.

Chaos juga sering dijumpai dalam arus turbulensi. Pada waktu pesawat terbang mengalami turbulensi
akibat kerapatan udara yang jauh berbeda, maka pesawat terguncang tidak menentu. Energinya begitu
besar sehingga sepertinya pesawat sedang ditelan arus pusaran air masuk ke dalam lubang. Inilah
fenomena attractor sesungguhnya, yaitu ketika sesuatu terjebak di suatu titik dan sulit untuk keluar.
Dalam dinamika fluida, titik ini disebut sink.

Dengan demikian, bukankah gerakan chaos dari Inul yang menghasilkan lukisan indah di bawah sadar
tersebut bisa dikategorikan sebagai seni? Jika gerakan turbulensi (wildly) diasosiasikan sebagai
gerakan ranjang, maka berapa ranjang yang harus dikorbankan untuk adegan semacam itu?

http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1052499600&47

Anda mungkin juga menyukai