Para ilmuwan mengembangkan percobaan "Proton Saling
Bertumbukan" yang paling besar. Simulasi seperti Big Bang (ledakan
besar) alam semesta dari Large Hardron Collider (LHC) berada
dalam sebuah terowongan di bawah tanah pada kedalaman 100
meter.
Para ilmuwan ingin membuktikan kebenaran teori Big Bang alam semesta. Pada saat yang sama juga
mempunyai harapan memperluas pemahaman tentang asal usul alam semesta, namun ada juga yang
khawatir percobaan ini bisa berdampak buruk dengan terciptanya lubang hitam atau black hole kecil,
yang akan menyebabkan Bumi ditelan oleh lubang hitam.
Mesin akselerator partikel yang paling besar di dunia "Large Hardron Collider" dari Badan Riset Nuklir
Eropa (CERN) secara resmi dioperasikan pada 9 September 2008. Mereka mengadakan percobaan:
partikel atom dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya dan dibuat saling bertumbukan, simulasi itu
dibuat ibarat bentuk awal terciptanya alam semesta seperti yang di perkiraan dalam teori Big Bang.
Proyek LHC ini didukung oleh 5000 ilmuwan, insinyur dan tenaga ahli yang berasal dari 30 negara lebih,
investasinya mencapai 3.76 miliar Euro atau USD 5,8 miliar (sekitar Rp 53,3 triliun), persiapan
pembangunan mesin simulasi itu sudah berlangsung hampir mendekati 20 tahun.
Tumbukan Proton
Pada waktu setempat tanggal 10 September jam 9 :30 menit siang , mesin LHC yang terletak 100 m di
bawah tanah, di bawah pusat Badan Riset Nuklir Eropa (CERN) dan lokasinya berada di antara
perbatasan Swiss dan Perancis telah dioperasikan. Dua berkas sinar proton dibuat saling bertumbukan di
dalam sebuah terowongan berbentuk lingkaran yang suhunya didinginkan hingga minus 271 derajat di
bawah nol.
Para ilmuwan menembakkan berkas sinar proton yang pertama di dalam LHC dengan panjang kelilingnya
27 km, setelah itu ilmuwan meneliti kekuatan pengendalian magnet superkonduksi yang paling besar di
dunia. LHC akan mengakselerasi berkas sinar proton dengan kecepatan 11.000 putaran per detik
mendekati kecepatan cahaya. Bagitu pancaran berkas sinar proton dengan berlawanan arah jarum jam
berhasil, ilmuwan segera memancarkan proton dengan putaran searah jarum jam.
Sesudah itu, kedua proton yang gerakannya berlawanan arah dibuat saling bertumbukan, hancur dan
memancarkan energi. Para ahli memperhitungkan, sesaat setelah tumbukan, suhunya akan naik
mencapai satu miliar derajat Celsius, yang kurang lebih 100.000 kali lipat panas suhu inti Matahari, dan
energi tumbukannya mencapai 14 milliar elektron Volt. Dalam terowongan dibangun 4 titik lokasi
tumbukan dan dilengkapi dengan alat detektor yang dapat menangkap dan mendeteksi bangkai proton
yang hancur.
Prof. Xiong Yi dari Fakultas Fisika Universitas Taiwan mengatakan, "Dulu, fisikawan mengakumulasi
banyak sekali teori perhitungan dan data uji coba, berpikir semaksimal mungkin melukiskan partikel dasar
alam semesta, berserta peran interaktif di antara partikel yang disebut sebagai model standar fisika
partikel. Tetapi model standar hanya mampu menjelaskan 4�enomena alam semesta. Masih ada banyak
sekali misteri menunggu ilmuwan untuk menyelidikinya."
Lubang Hitam Dikhawatirkan
Walaupun kebanyakan ilmuwan percaya uji coba tumbukan bisa membantu menyingkap tabir misteri
alam semesta, namun juga ada ilmuwan yang merasa cemas. Mereka memperkirakan tumbukan atom
kali ini akan menciptanya lubang hitam yang mungkin bisa menelan Bumi; atau tercipta sejenis "partikel
aneh", mungkin Bumi akan berubah menjadi segumpal "zat materi aneh".
Bahkan ada juga ilmuwan yang menganut "teori kecurigaan", menentang uji coba dan memimpin
sekelompok masyarakat Eropa, mereka pada tanggal 29 Agustus mengajukan tuntutan hukum ke
Lembaga Hukum Hawaii Amerika Serikat dan Lembaga Hukum Hak Asasi Manusia Eropa, memohon
agar aktivitas kegiatan ini bisa dihentikan.
Lima fisikawan melakukan penyelidikan ulang atas permintaan CERN. Dalam pengakuan laporan
perhitungan keaman yang paling baru dikemukakan, memang ada kemungkinan mesin LHC akan
menciptakan black hole (lubang hitam), tetapi dikarenakan kurangnya dukungan energi yang terus
menerus yang bertambah kuat atau bertahan lama, hingga walaupun black hole benarbenar tercipta, itu
juga hanya termasuk skala mikro, dan juga akan segera sirna.
Profesor Bob Hsiung menyarankan untuk menghilangkan segala keraguan. Menurutnya, masa
temperatur tinggi ini sangat singkat, lebih kecil dari nano detik, yaitu lebih kecil dari 0.000000001 detik (1/
1 milyar detik), adalah tidak membahayakan.
Selalu terjadi tumbukan
Dalam laporan khusus, wakil editor majalah "New Scientist" melaporkan: "Coba hitung sekejab berapa
jumlah pancaran sinar dari 100 miliar bintangbintang yang menutupi galaksi berserta 100 sistem tata
surya dalam alam semesta yang dapat dilihat, anda bisa menemukan, alam semesta telah menciptakan
kurang lebih 1.031 buah mesin raksasa Big Bang . Atau juga bisa dikatakan, setiap detik ada 10 triliun
mesin LHC besar sedang beroperasi. Dan kita masih hidup dengan amanaman saja."
Para ilmuwan berharap uji coba LHC dapat mensimulasi terciptanya keadaan pertama partikel ledakan
Big Bang. Partikel ini merupakan batu dasar ilmu fisika pada zaman itu, dikenal sebagai pemberi massa
semua partikel. Ilmuwan berpendapat sekejap setelah Big Bang, partikel yang ada semuanya tidak ada
massa, setelah temperatur agak turun, Higgs Boson menyusup ke dalam partikel, ini membuat partikel
berubah menjadi partikel bermassa (berat). Sebagian ilmuwan percaya, sebuah ledakan Big Bang pada
lebih dari 10 milyar tahun lalu , telah menciptakan alam semesta. Tetapi juga sebagian ilmuwan yang
masih raguragu terhadap teori ledakan Big Bang.
Sejak awal pada puluhan tahun lalu para ilmuwan sudah mulai mengadakan uji coba tumbukan partikel
subatom. Mengikuti kekuatan mesin LHC yang makin lama makin besar. Sebelum penemuan, ada
anggapan bahwa unit paling kecil yang membentuk atom adalah proton dan neutron, namun masih ada
partikel yang lebih mikro lagi yaitu quark dan gluon. CERN berharap dalam ruang laboratorium bisa
terwujud kondisi sekejab setelah Big Bang dalam alam semesta, sehingga lebih memahami tingkat
dimensi tersembunyinya ruang dan waktu dari "materi gelap" dan antimateri.
Agar orangorang lebih mudah memahami teori percobaan ini, ilmuwan mempergunakan gambar
karikatur menjelaskan makna konsep yang saling berhubungan dengan katakata yang lebih mudah
dimengerti. Tokoh karikatur Calos berkata kepada Alice: "Melalui tumbukan dua nukleon kami
menciptakan miniatur Big Bang alam semesta. Bisa memancarkan energi yang maha dahsyat dan dapat
melepaskan quart dan gluon yang terbelenggu di dalam nukleon dalam jumlah yang besar.
Quark dan gluon kemudian akan membentuk kondisi seperti "sup kental", kita sebut quark dan gluon
bercerai berai. "Semangkok sup" ini segera menjadi dingin, quark dan gluon menggumpal jadi satu,
membentuk bahan dasar pembentukan proton dan neutron. Percobaan ini akan membantu ilmuwan
mencari mata rantai yang hilang dalam sebuah teori, atau mempercepat melahirkan teori baru tentang
terbentuknya materi.
Sumber : Erabaru
(8 November 2008)