Anda di halaman 1dari 7

Skenario kelompok Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan Dosen : Ns. Patimah, S.Kep, M.

Kes

ROLE PLAY PRE CONFERENCE

Disusun Oleh : Kelompok 5 dan 6 Keperawatan A Wahyuni Nurul Akidah Lukman Fitriani Nurfika Arwiyanti Nursanti Sawil Ima Astuti Rahmi Syarah Novita Haerul Rachmat Sahabuddin Rahmayani

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2012

PRE Conference Anggota : Wahyuni Fitriani Nurfika Arwiyanti Nursanti Sawil Rahmayani Ima Astuti Rahmi Syarah Novita Haerul Rachmat Sahabuddin : Prolog : Perawat Konsuler : Perawat Primer : Perawat Primer : Perawat Primer : Perawat Pelaksana : Perawat Pelaksana : Perawat Pelaksana : Figuran : Kameramen Nurul Akidah Lukman

Prolog menjelaskan alur konferensi Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat dalam hal ini rencana harian, dan tambahan rencana dari katim dan Penanggung Jawab tim. Waktu dilakukannya pre conference adalah setelah operan. Tempatnya yaitu di meja masing masing tim Penanggung jawab terdiri dari ketua tim atau penanggung jawab tim. Tujuan pre conference adalah: 1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien. 2. Merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil. 3. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan. 4. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien

Kegiatan yang dilakukan dalam pre conference, yaitu :


1. Ketua tim atau Pj tim membuka acara. 2. Ketua tim atau Pj tim menanyakan tentang rencana harian masing-masing perawat

pelaksana
3. Ketua tim atau penanggung jawab tim menanyakan kendala dalam asuhan yang

telah diberikan.
4. Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan keperawatan saat ini 5. Ketua tim memberikan penekanan terhadap tindakan tersebut 6. Ketua tim atau Pj menutup acara.

Mari kita saksikan bersama prosedur pre conference yang kami perankan, semoga ada manfaat! Nurul Aqidah : Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuhu. Alhamdulillah, pada hari ini kita masih diberikan kesehatan untuk memulai hari. Sahalawat dan taslim semoga tercurah kepada Nabiullah Muhammad SAW. Baiklah, setelah operan dari shift malam, mari kita diskusikan bersama kondisi dan keadaan klien yang ada di ruangan kita. Kita mulai untuk penanggung jawab ruangan 701, silahkan! Syarah Novita : Terima kasih ibu pimpinan. Sebagai penanggung jawab ruangan 701, saya akan mendeskripsikan kondisi ruangan saya. Di ruangan 701, hari ini hanya tersisa 1 orang pasien. Pasien yang bernama Nn. Fatimah yang berumur 24 tahun, yang menderita penyakit dispepsia sebagaimana yang tertera sebagai diagnosa medis. Berdasarkan laporan yang saya terima dari petugas yang dinas malam, saat ini klien masih mengeluh nyeri abdomen pada kuadran kiri atas yang dirasakan hilang timbul, kemudian klien masih mengatakan sering mual dan muntah 2 kali sekitar pukul 01.30 dan 05.00 dini hari tadi. Kemudian klien mengatakan masih kurang nafsu makan. Dan setelah dilakukan observasi terhadap klien, klien tampak terbaring lemah di atas tempat tidur. Ekspresi wajah beberapa kali mengeluh, dan orang tua klien mengatakan sejak kemarin malam klien tidak mau makan. Lebih lanjut, saya serahkan kepada rekan saya Fitriani.

Fitriani : Terima kasih saudari Syarah. Dari laporan tersebut, maka dapat saya tarik setidaknya ada dua diagnosa keperawatan yang muncul, yaitu sebagai berikut : 1. Nyeri berhubungan dengan adanya iritasi mukosa lambung 2. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan intake dan output yang tidak seimbang, Adapun yang akan saya lakukan untuk mengatasi keluhan klien tersebut, yaitu : Untuk keluhan nyeri, akan dilakukan beberapa tindakan keperawatan yaitu : 1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan menentukan prioritas tindakan. 2. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien 3. Mengajarkan tekhnik relaksasi, 4. Mengukur Tanda-Tanda Vital, Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan ada perubahan terhadap klien berupa nyeri berkurang sehingga dapat ditoleransi. Untuk diagnosa kedua, akan dilakukan tindakan keperawatan seperti : 1. Mengkaji pola makan klien 2. Pantau intake dan output klien 3. Memberikan perawatan mulut sebelum makan, 4. Menganjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering, 5. Menganjurkan makan makanan yang bervariasi. Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan klien menunjukkan perubahan berupa nafsu makan meningkat sehingga kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi. Terima kasih, Nurul Aqidah : Terima kasih penanggung jawab ruangan 701 atas penjabarannya. Untuk tindakan kolaborasi atau pengobatan, apa saja yang akan anda lakukan? Fitriani : Sesuai instruksi dokter, untuk rencana kolaborasi pemberian obat analgetik berupa ketorolac 1 amp/ IV, dan pemberian antasida berupa Ranitidine 1 amp/IV yang diberikan pada pukul 12.00 siang.

Nurul akidah : Baik, selanjutnya saya serahkan kepada penanggung jawab ruangan 702. Silahkan! Ima Astuti rahmi : Terima kasih. Baiklah, kami akan menjelaskan situasi yang ada di ruangan 702. Di ruangan kami juga hanya ada satu orang klien. Klien bernama Tn, Abdul Karim berusia 52 tahun. Klien menderita penyakit Diabetes Mellitus sebagaimana yang tertera di Rekam Medik klien sebagai diagnosa medis. Berdasarkan laporan yang kami terima dari petugas dinas malam, saat ini klien mengeluh nyeri pada tumit. Dan setelah dilakukan observasi, tampak luka diabetik klien semakin meluas. Klien mengatakan nafsu makan sudah membaik, klien tampak segar setelah istri klien membersihkan tubuhnya dengan menggunakan washlap. Untuk sementara, hanya itu yang kami laporkan. Untuk rencana tindakan, saya serahkan kepada rekan saya saudari Nurfika. Nurfika Arwiyanti : Terima kasih saudara Ima, Dari data yang dipaparkan oleh rekan saya, maka ada dua diagosa keperawatan yang muncul, yaitu : 1. Nyeri berhubungan dengan adanya luka diabetik 2. Risiko infeksi berhubungan dengan adanya luka terbuka di bagian tumit. Untuk diagnosa pertama, kami akan melakukan tindakan sebagai berikut : 1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan menentukan prioritas tindakan. 2. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien 3. Mengajarkan tekhnik relaksasi, 4. Mengukur Tanda-Tanda Vital, Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan klien mengatakan nyeri berkurang dan dapat di toleransi. Selanjutnya, untuk diagnosa yang kedua, kami merencanakan tindakan yaitu : 1. Mengobservasi keadaan luka, 2. Menggunakan tekhnik aseptik dan antiseptik pada saat melakukan tindakan, 3. Melakukan perawatan luka dengan cara membersihkan luka, menghilangkan jaringan nekrosis, dan mengganti verban. Perawatan ini dilakukan dengan menggunakan sistem moist.

Untuk pengobatan, sesuai instruksi dokter diberikan metronidazole melalui IV. Dan diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan, infeksi tidak terjadi. Nurul Aqidah : Baik, terima kasih kepada penanggung jawab ruangan 702. Selanjutnya saya serahkan kepada penanggung jawab ruangan 703, silahkan! Rahmayani : Terima kasih. Baiklah, kami penanggung jawab ruangan 703. Di ruangan kami, terdapat dua pasien. Yang pertama, bernama Ny. Rukmini yang menderita penyakit tiphoid, yang rencananya hari ini sudah bisa pulang. Kemudian pasien yang kedua dengan penyakit yang sama bernama Nn. Rahmah yang berusia 19 tahun. Berdasarkan laporan dari dinas malam, saat ini klien masih mengeluh badannya panas. Dan setelah dilakukan pengukuran tandatanda vital, suhu tubuh klien 38,70C. kemudian klien mengatakan badannya masih lemah. Dan klien tampak sedang tirah baring. Klien mengatakan sudah buang air besar dengan konsistensi cair sekitar pukul 6 pagi tadi. Untuk selanjutnya, saya serahkan kepada rekan saya Nursanti untuk memaparkan rencana tindakan yang akan dilakukan hari ini. Nursanti : Baik, saya akan menjabarkan rencana tindakan yang akan kami lakukan hari ini. Sebelumnya, saya akan menyimpulkan diagnosa keperawatan dari data yang dijelaskan oleh rekan saya, yaitu : 1. Hipertermi berhubungan dengan adanya infeksi bakteri Salmonella Thypi. 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik. Rencana tindakan yang akan kami lakukan kepada Nn. Rahmah untuk diagnosa pertama, yaitu : 1. Mengukur tanda-tanda vital. 2. Memberikan kompres air hangat. 3. Menganjurkan menggunakan pakaian tipis 4. Untuk pengobatannya, sesuai instruksi dokter, untuk pemberian antipiuretik akan diberikan paracetamol 5 mg 3x1 Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan klien menunjukkan perubahan berupa klien merasa sudah enak badan dan suhu tubuh dalam keadaan normal yaitu 36-370C.

Untuk diagnosa kedua, rencana tindakannya yaitu : 1. Mengkaji tingkat intoleransi aktivitas, 2. Mendorong klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dilakukan sendiri. 3. Mendekatkan barang-barang yang dibutuhkan klien, 4. Kolaborasi pemberian vitamin. Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri dan klien tampak segar. Kami serahkan kembali kepada ketua tim. Nurul Aqidah : Terima kasih kepada semua penanggung jawab ruangan. Saya harapkan, hari ini semua rencana tindakan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana. Untuk pre conference hari ini, kita akhiri sampai disini dengan ucapan Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuhu dan selamat bertugas. Semuanya : Walaikumsalam warahmatullahiwabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai