Anda di halaman 1dari 10

KEBISINGAN Apa yang dimaksud dengan kebisingan ?

Kebisingan adalah semua suara/bunyi yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Apa yang menentukan kwalitas suatu bunyi ? Kwalitas suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran perdetik ( Hertz,Hz ), sedangkan intensitas atau arus energi persatuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu logaritmis yang disebut desibel ditulis dBA atau dB(A) Pada frekuensi berapa telinga manusia mampu mendengar ? Telinga manusia mampu mendengar pada frekuensi antara 16 20.000 Hz. Berapa Nilai Ambang Batas ( NAB ) kebisingan yang ditetapkan sesuai ketentuan ? Sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999 adalah 85 desi Bell A ( dBA ), untuk waktu pemajanan 8 jam perhari. Dan untuk kebisingan lebih dari 140 dBA walaupun sesaat pemajanan tidak diperkenankan. Lalu apakah di Pabrik Pupuk Kaltim, ada kebisingan diatas 85 dB ? Ya. Di lokasi-lokasi tertentu ada kebisingan diatas 85 dBA, pada umumnya dari hasil pemantauan tertinggi masih dibawah 110 dBA, dan sudah dibuatkan rambu sebagai panduan dimana bila masuk ke lokasi tersebut harus menggunakan alat pelindung telinga.( ear protector ) Ada berapa macam alat pelindung telinga ? Alat pelindung telinga ada 2 macam, yaitu sumbat telinga ( ear plug ) dan tutup telinga ( ear muff ). Sumbat telinga jenisnya ada yang permanen dan jenis sekali pakai, sedang tutup telinga jenisnya sama, hanya dibedakan ada yang langsung dilekatkan di helmet atau tidak dilekatkan di helmet tetapi menggunakan headband/ikat kepala namun sering mengganggu alat pelindung lainnya. Bagaimana menentukan sumbat telinga ( ear plug ) yang baik ? Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya ( komunikasi ) tidak terganggu.Bahan sumbat telinga ada yang terbuat dari karet, plastik keras, plastik lunak, lilin dan kapas. Yang disenangi adalah jenis karet dan plastik lunak karena bisa menyesuaikan bentuk dengan lobang telinga Seberapa efektif kebisingan yang dapat dilindungi dengan sumbat telinga? Bila pemakaiannya baik, daya atenuasi ( daya lindung ) 25-30 dB, bila ada kebocoran dalam pemakaian dapat mengurangi atenuasi sampai 15 dBA lebih. Lalu kalau menggunakan tutup telinga ( ear muff ) seberapa efektif kebisingan yang dapat dilindungi ? Tutup telinga ( ear muff ) daya atenuasinya ( daya lindung ) sampai 42 dBA ( 35 45 dBA ). Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dengan sumbat telinga, sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tapi tidak lebih dari 50 dBA, karena hantaran suara melalui tulang masih ada. TELINGA / PENDENGARAN AKAN TETAP TERJAGA DENGAN BAIK , BILA ALAT PELINDUNG TELINGA DIGUNAKAN SEBAGAI MANA MESTINYA, KHUSUSNYA DIDAERAH SUMBER BUNYI DIATAS 85 dBA.

xa.yimg.com/kq/groups/19966123/913246647/.../KEBISINGAN.doc http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/07/alat-pelindung-telinga/ laboratoriumcore.blogspot.com/2012/04/sound-level-meter.html http://library.usu.ac.id/download/ft/07002749.pdf

Alat Pelindung Telinga


Posted on Januari 7, 2009 by Prabu

12 Votes Alat pelindung telinga adalah alat untuk menyumbat telinga atau penutup telinga yang digunakan atau dipakai dengan tujuan melindungi, mengurangi paparan kebisingan masuk kedalam telinga. Fungsinya adalah menurunkan intensitas kebisingan yang mencapai alat pendengaran. Alat pelindung umumnya dapat dibedakan menjadi: 1. Sumbat Telinga (Ear Plug) Ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap-tiap individu berbeda-beda dan bahkan antar kedua telinga dari individu yang sama berlainan. Oleh karena itu sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi saluran telinga pemakainya. Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14 mm, tetapi paling banyak 5-11 mm. Umumnya bentuk saluran telinga manusia tidak lurus, walaupun

sebagian kecil ada yang lurus. Sumbat telinga dapat mengurangi bising sampai

dengan 30 dB. Sumbat telinga dapat terbuat dari kapas ( wax), plastik karet alamai dan sintetik, menurut cara penggunannya, di bedakan menjadi disposible ear plug, yaitu sumbat telinga yang digunkan untuk sekali pakai saja kemudian dibuang, misalnya sumbat telinga dari kapas, kemudian cara pengguanan yang lain yaitu, non dispossible ear plug yang digunakan waktu yang lama terbuat dari karet atau plastik cetak. Dalam pemakaiannya sumbat telinga mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari pemakaian sumbat telinga yaitu : a. Mudah dibawa karena ukurannya yang kecil b. Relatif lebih nyaman dipakai ditempat kerja yang panas c. Tidak membatasi gerak kepala d. Harga relative murah daripada tutup telinga (earmuff) e. Dapat dipakai dengan efektif tanpa dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kelapa, anting-anting dan rambut Sedangkan Kerugiannya antara lain:

a. Memerlukan waktu yang lebih lama dari tutup telingan untuk pemasangan yang tepat. b. Tingkat proteksinya lebih kecil dari tutup telinga c. Sulit untuk memonitor tenaga kerja apakah memakai APT karena sukar dilihat oleh pengawas d. Hanya dapat dipakai oleh saluran telingan yang sehat e. Bila tangan yang digunakan untuk memasang sumbat telinga kotor, maka saluran telinga akan mudah terkena infeksi karena iritasi. 2. Tutup telinga (ear muff) Tutup telinga terdiri dari dua buah tudung untuk tutup telinga, dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian yang lama, sering ditemukan efektifitas telinga menurun yang disebabkan oleh bantalan mengeras dan mengerut akibat reaksi bahan bantalan dengan minyak kulit dan keringat. Tutup telinga digunakan untuk mengurangi bising s/d 40-50 dB dengan frekuensi 100-8000Hz. Keuntungan dari tutup telinga (earmuff) adalah : a. Satu ukuran tutup telinga dapat digunakan oleh beberapa orang dengan ukuran telingan yang berbeda. b. Mudah dimonitor pemakaiannya oleh pengawas. c. Dapat dipakai yang terkena infeksi (ringan). d. Tidak mudah hilang Kerugian dari tutup telinga adalah :

a. Tidak nyaman dipakai ditempat kerja yang panas b. Efektifitas dan kenyamanan pemakaiannya, dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kepala, anting-anting, rambut yang menutupi telinga c. Tidak mudah dibawa atau disimpan d. Dapat membatasi gerakan kepala pada ruang kerja yang agak sempit. e. Harganya relative lebih mahal dari sumbat telinga 3. Helmet/enclosure Menutupi seluruh kepala dan digunakan untuk mengurangi intensitas bising maksimum 35 dBA pada 250 Hz sampai 50 dBA pada frekuensi tinggi.
About these ads

Alat Pelindung Telinga


Posted on Januari 7, 2009 by Prabu

12 Votes Alat pelindung telinga adalah alat untuk menyumbat telinga atau penutup telinga yang digunakan atau dipakai dengan tujuan melindungi, mengurangi paparan kebisingan masuk kedalam telinga. Fungsinya adalah menurunkan intensitas kebisingan yang mencapai alat pendengaran. Alat pelindung umumnya dapat dibedakan menjadi: 1. Sumbat Telinga (Ear Plug)

Ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap-tiap individu berbeda-beda dan bahkan antar kedua telinga dari individu yang sama berlainan. Oleh karena itu sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi saluran telinga pemakainya. Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14 mm, tetapi paling banyak 5-11 mm. Umumnya bentuk saluran telinga manusia tidak lurus, walaupun sebagian kecil ada yang lurus. Sumbat telinga dapat mengurangi bising sampai

dengan 30 dB. Sumbat telinga dapat terbuat dari kapas ( wax), plastik karet alamai dan sintetik, menurut cara penggunannya, di bedakan menjadi disposible ear plug, yaitu sumbat telinga yang digunkan untuk sekali pakai saja kemudian dibuang, misalnya sumbat telinga dari kapas, kemudian cara pengguanan yang lain yaitu, non dispossible ear plug yang digunakan waktu yang lama terbuat dari karet atau plastik cetak. Dalam pemakaiannya sumbat telinga mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari pemakaian sumbat telinga yaitu : a. Mudah dibawa karena ukurannya yang kecil b. Relatif lebih nyaman dipakai ditempat kerja yang panas c. Tidak membatasi gerak kepala d. Harga relative murah daripada tutup telinga (earmuff)

e. Dapat dipakai dengan efektif tanpa dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kelapa, anting-anting dan rambut Sedangkan Kerugiannya antara lain: a. Memerlukan waktu yang lebih lama dari tutup telingan untuk pemasangan yang tepat. b. Tingkat proteksinya lebih kecil dari tutup telinga c. Sulit untuk memonitor tenaga kerja apakah memakai APT karena sukar dilihat oleh pengawas d. Hanya dapat dipakai oleh saluran telingan yang sehat e. Bila tangan yang digunakan untuk memasang sumbat telinga kotor, maka saluran telinga akan mudah terkena infeksi karena iritasi. 2. Tutup telinga (ear muff) Tutup telinga terdiri dari dua buah tudung untuk tutup telinga, dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian yang lama, sering ditemukan efektifitas telinga menurun yang disebabkan oleh bantalan mengeras dan mengerut akibat reaksi bahan bantalan dengan minyak kulit dan keringat. Tutup telinga digunakan untuk mengurangi bising s/d 40-50 dB dengan frekuensi 100-8000Hz. Keuntungan dari tutup telinga (earmuff) adalah : a. Satu ukuran tutup telinga dapat digunakan oleh beberapa orang dengan ukuran telingan yang berbeda. b. Mudah dimonitor pemakaiannya oleh pengawas. c. Dapat dipakai yang terkena infeksi (ringan).

d. Tidak mudah hilang Kerugian dari tutup telinga adalah : a. Tidak nyaman dipakai ditempat kerja yang panas b. Efektifitas dan kenyamanan pemakaiannya, dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kepala, anting-anting, rambut yang menutupi telinga c. Tidak mudah dibawa atau disimpan d. Dapat membatasi gerakan kepala pada ruang kerja yang agak sempit. e. Harganya relative lebih mahal dari sumbat telinga 3. Helmet/enclosure Menutupi seluruh kepala dan digunakan untuk mengurangi intensitas bising maksimum 35 dBA pada 250 Hz sampai 50 dBA pada frekuensi tinggi.
About these ads

SOUND LEVEL METER


SOUND LEVEL METER
Sound Level Meter merupalan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar suara bising mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Alat ini digunakan untuk mengukur intensitas kebisingan antara 30-130 dBA dan dari frekuensi 20Hz-20.000Hz. I. Spesifikasi Spesifikasi dari Sound Level Meter adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran berkisar dari 26dB (A) 2. Catatan fungsi hingga 99 catatan 3. 6 rentang pengukuran yang disesuaikan 4. Dimensi 264 x 68 x 27 mm 5. Berat 260 g

II. 1.

Fungsi dan Aplikasi Adapun fungsi dan aplikasi Sound Level Meter adalah sebagai berikut. Fungsi Sound Level Meter digunakan untuk untuk mengukur kebisingan antara 30-130 dB dalam satuan dBA

dari frekuensi antara 20-20.000Hz. 2. Aplikasi Aplikasi Sound Level Meter biasanya dipakai dipabrik, untuk menganalisi kebisingan peralatan dipabrik tersebut misalnya pada pabrik pupuk, alat yang berpotensi menimbulkan kebisingan seperti turbin, compressor, condenser, pompa drum dan lain-lain.

III.

Prinsip Kerja dan Cara Pemakaian Pada umumnya SLM & Noise Dosimeter diarahkan ke sumber suara, setinggi telinga, agar dapat

menangkap kebisingan yang tercipta. Untuk keperluan mengukur kebisingan di suatu ruangan kerja, pencatatan dilaksanakan satu shift kerja penuh dengan beberapa kali pencatatan dari SLM. Cara pemakainnya adalah sebagai berikut: a. Persiapan alat 1. Pasang baterai pada tempatnya. 2. Tekan tombol power.

3. Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam keadaan 4. Kalibrasi alat dengan kalibrator, sehingga alat pada monitor sesuai dengan b. Pengukuran 1. Pilih selektor pada posisi: a. Fast : untuk jenis kebisingan kontinu

baik atau tidak. angka kalibrator.3

Bising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. Bising kontinu dibagi menjasi dua yaitu: 1. Wide Spectrum merupakan bising dengan spectrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas angin, suara mesin tenun. 2. Narrow Spectrum merupakan bising yang relative tetap akan tetapi hanya mempunyai fekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000) misalnyaa gergji sirkuler, katup gas. b. Slow : untuk jenis kebisingan impulsif / terputus-putus Bising ini sering disebut juga intermitten noise, yaitu bising yang berlangsung secara tidak terus terusan, melainkan ada periode rekatif tenang misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api. 2. Pilih selektor range intensitas kebisingan. 3. Tentukan lokasi pengukuran. 4. Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit dengan kurang lebih 6 kali pembacaan. Hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pada monitor. 5. Catat hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan (Lek) Lek = 10 log 1/n (10 L1/10+10L2/10+10L3/10+....) dBA

Berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP/51/MEN/1999 zona kebisingan dibedakan atas tiga bagian, yaitu: a. Zona aman tanpa pelindung : < 85 dBA b. Zona dengan pelindung ear plug : 85 - 95 dBA c. Zona dengan pelindung ear muff : > 95 dBA

Anda mungkin juga menyukai