Ethos [Yunani], jamaknya ta etha, yang berarti adat istiadat atau kebiasaan Etika: ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) [Kamus Besar Bahasa Indonesia]
BAIK
ETIKA BURUK
Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunisme
Paham Hedonisme
Hedonisme adalah Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan. Hedonisme terbagi menjadi 3 aliran
Aristippus, murid Socrates penggagas aliran Hedonisme
Aliran Hedonisme
Hedonisme individualistik/egostik hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk; Hedonisme rasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat; Universalistic hedonism; yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
Bisikan hati adalah kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu. Faham ini merupakan bantahan terhadap faham hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai kebaikan budi pekerti.
Aliran ini menitikberatkan pada hal-hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris.
ISLAM
Menurut Islam standar etika [miqyas alamal] adalah hukum syara; halal & haram. Terpuji dan tercela adalah apa yang ditetapkan oleh syariat Islam Standar Islam bersifat universal dan mengikat setiap muslim
ISLAM
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orangorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (QS. an-Nahl: 116)
Sumber
Akal
Standar
Manfaat
Sifat
Kondisional & kontradiktif Tetap
Berlaku
Lokal
Wahyu
Halal-Haram
Universal
Etika Pergaulan
Etika Pribadi
Etika Keluarga
ETIKA
Etika Kemasyarakatan Etika Militer Etika Profesi & Bisnis
Dsb.
Etika profesi dan bisnis yang carut marut kerap merugikan banyak pihak
Dalam sistem kapitalisme, konsumen berada dalam kondisi lemah Karyawan juga berada dalam posisi tak berdaya menghadapi perusahan/majikan
Etika yang dibuat manusia bersifat TEMPORAL, KONTRADIKTIF, ASAS MANFAAT dan LOKAL tidak UNIVERSAL
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka peringatan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari peringatan itu. (al-Muminun: 73)
Mardlotillah
ETIKA = Syariat
AKIDAH ISLAMIYYAH
Etika Profesi
Etika Bisnis
Jangan ada yang bertransaksi di pasar kami, kecuali orang yang telah memahami agama. [Dikeluarkan oleh At-Tirmidzy dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albany]
Etika
Hukum/ Uqubat
Pengertian Profesi
KBBI : Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dsb.) tertentu
Pengertian Profesi
Adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Profesionalisme : mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional Tenaga profesional : orang yang ahli menjalankan tugasnya di suatu profesi tertentu
Ciri-ciri Profesionalisme
6. Berorientasi ke depan & mengantisipasi perkembangan
5. Mandiri tapi terbuka & selektif terhadap pendapat orang lain 4. Cepat & cermat mengambil keputusan
1. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri 2. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya 3. Pengakuan sebagai profesi 4. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi 5. Hubungan yang erat dengan profesi lain
6. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas 7. Suatu teknik intelektual 8. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis 9. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi 10. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan